METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
variable independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat tertentu
keluarga dan variabel dependen keteraturan kontrol kadar gula darah pada
Raya.
1. Lokasi Penelitian
didapatkan data jumlah pasien Diabetes Melitus dari tahun ketahun yang
27
penelitian di wilayah kerja Puskesmas Pahandut Palangka Raya adalah
2. Waktu penelitian
Maret Tahun 2018, yakni dari pengajuan judul, pengumpulan data awal,
1. Populasi
Raya pada Tahun 2017 yaitu sebanyak 612 orang pasien berdasarkan data
2. Sampel
2011:91). Sampel pada penelitian ini yaitu pasien Diabetes Melitus yang
28
Kriteria sampel :
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria ekslusi
dilakukan penelitian.
29
n
z 1 / 2 2 P (1 P ) z1 P1 (1 P1 ) P2 (1 P2 )
2
( P1 P2 ) 2
n = Besar sampel
Z
1-a/2 = Nilai Interval Kepercayaan
P = P1 + P2
Putri (2013) dengan total sampel 90 responden. Berikut ini tabel perbedaan
proporsi antara peran keluarga dengan pengendalian kadar gula darah pada
2013.
30
Keterangan :
42
𝑃1 = 48 = 0,87
10
𝑃2 = 42 = 0,24
− 𝑃1+ 𝑃2 0,87+0,24
𝑃 = = = 0,55
2 2
n
z 1 / 2 2 P (1 P ) z1 P1 (1 P1 ) P2 (1 P2 )
2
( P1 P2 ) 2 = 15 x 2 = 30
out maka perlu penambahan jumlah sampel agar besar sampel dapat
n’ = n
(1-f)
responden.
31
Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik
D. Definisi Operasional
pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena yang kemudian
32
Tabel 3.2 Hubungan Bentuk Dukungan Keluarga Terhadap Keteraturan Kontrol Kadar Gula Darah pada Pasien Diabetes Melitus
di Wilayah Kerja Puskesmas Pahandut Palangka Raya
1 Independen Dukungan keluarga merupakan dukungan Menggunakan kuesioner B Hasil ukur bentuk dukungan keluarga Ordinal
Bentuk Dukungan yang diberikan oleh keluarga kepada bentuk dukungan keluarga diukur menggunakan skala likert
keluarga anggota keluarganya yang sakit baik itu dengan alternatif jawaban dengan nilai total dari 17 pernyataan
dalam bentuk perhatian ataupun 4 : selalu dalam menjawab 68.
kepedulian secara fisik dan psikologis. pertanyaan Score tertinggi : 68
Bentuk dukungan yang dapat diberikan 3 : sering dalam menjawab Score terendah : 17
oleh keluarga yaitu : dukungan penilaian, pertanyaan Untuk menjelaskan secara deskriptif
instrumental, informasi dan emosional. 2 : kadang-kadang dalam dengan nilai score :
menjawab pertanyaan 1 = Baik 76-100% (52-68)
1 : tidak pernah dalam 2 = Buruk ˂76% (17-51)
menjawab pertanyaan
2 Dependen Kontrol kadar gula darah merupakan suatu Menggunakan kuesioner C Hasil ukur keteraturan kontrol kadar Ordinal
Keteraturan kontrol pengendalian glukosa darah pada pasien keteraturan kontrol kadar gula darah diukur dengan
kadar gula darah Diabetes Melitus. Monitoring yang dapat gula darah dengan menggunakan skala Guttman dengan
dilakukan pasien Diabets Melitus yaitu alternatif jawaban nilai total dari 12 pertanyaan nilai
dengan melakukan pengecekan gula darah 1 : Ya tertinggi 12 dan nilai terendah 0
secara teratur baik itu secara mandiri 0 : Tidak Kategori untuk menjelaskan secara
ataupun di pusat pelayanan kesehatan deskriptif nilai keteraturan kontrol
minimal 1 bulan sekali yaitu pemeriksaan: kadar gula darah dengan nilai score:
1. Kadar gula darah puasa 1 = Teratur 76-100% (9 -12)
2. Kadar gula darah sew aktu 2 = Tidak teratur ˂ 76% (0-9)
3. Kadar gula darah 2 jam setelah makan
3. Faktor Confounding Usia responden berdasarkan tanggal lahir, Kuesioner A Hasil ukur umur dikelompokan dari Ordinal
a. Usia dihitung sampai ulang tahun terakhir dan 1 = Dewasa awal (26-35 tahun)
dibuktikan dengan KTP responden. 2 = Dewasa akhir (36-45 tahun)
3 = Lansia awal (46-55 tahun)
4 = Lansia akhir (56-65 tahun)
5 = Manula atas (65 tahun keatas)
33
b. Jenis kelamin Jenis kelamin responden Kuesioner A 1 = Laki-laki Nominal
2 = perempuan
c. Tingkat pendidikan Pendidikan formal terakhir yang pernah Kuesioner A Hasil ukur tingkat pendidikan Ordinal
dicapai responden. dikelompokan dari
1= Tidak sekolah
2 = SD
3 = SMP
4 = SMA
5 = Sarjana
d. Lama menderita Rentang waktu yang menunjukan pertama Kuesioner A Hasil ukur lama Menderita Diabetes Ordinal
Diabetes Melitus kali responden di diagnosa Diabetes Melitus dinyatakan dalam
Melitus oleh dokter. 1 = Bulan
2 = Tahun
34
E. Instrumen Penelitian
Kuesioner merupakan alat ukur berupa angket yang terdiri dari beberapa
ini terdiri dari 3 kuesioner yaitu kuesioner data demografi responden, kuesioner
bentuk dukungan keluaraga dan kuesioner keteraturan kontrol kadar gula darah
tersebut yaitu:
1. Kuesioner data demografi responden yang terdiri dari : (usia, jenis kelamin,
keluarga).
35
Yogyakarta Unit I untuk melihat kevalidan dari kuesioner. Kuesioner ini
diberikan kepada salah satu anggota keluarga untuk dijawab dengan jujur
dukungan informasional nomor (10, 11, 12, 13, 14) dan 3 pertanyaan
1 : tidak pernah.
sendiri oleh peneliti yang akan dilakukan uji validitas terlebih dahulu pada
nomor 1-11, dan 1 pertanyaan negatif pada nomor 12. Pengukuran hasil
36
F. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Uji validitas adalah uji keabsahan data dalam penelitian dan suatu
indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang
Berdasarkan tingkat signifikan 0,05 bila r hitung lebih besar dari nilai r
tabel maka item kuesioner adalah valid, namun bila nilai r hitung lebih
2. Uji Reliabilitas
bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam
dengan r tabel pada taraf kepercayaan 95% atau tingkat signifikan 5%.
37
range yang sama, maka ukuran kematangan Alpha dapat dipresentasikan
G. Pengumpulan Data
awali dengan peneliti mengurus surat perizinan mulai dari pihak kampus
Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya dan meminta surat izin ke Puskesmas
38
3. Peneliti memberikan lembar informed consent kepada seluruh responden
jika ada sesuatu yang kurang jelas maka responden dapat langsung
H. Analisa Data
Analisa yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisa univariat dan
bivariat.
39
Uji yang digunakan pada penelitian ini adalah Uji Chi Square dengan
1. Bila pada tabel 2 x 2 dijumpai nilai Expected (harapan) kurang dari 5, maka
2. Bila tabel 2 x 2, dan tidak ada nilai E < 5, maka uji yang dipakai sebaiknya
(𝑂−𝐸)2
X2 = ∑ 𝐸
40
Tahapan Pengolahan data meliputi beberapa proses yakni sebagai berikut:
a. Editing
b. Coding
data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting
pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku (code
book) untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari
c. Entri data
I. Etika Penelitian
responden terlebih dahulu dengan menuliskan jati diri, identias peneliti, tujuan
41
Kesehatan Palangkaraya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangkaraya, dan dari
1. Informed Consent
dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil
3. Kerahasiaan (confidentiality)
42
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada
43