METODE PENELITIAN
38
39
menyeleksi porsi dari populasi yang dapat mewakili populasi yang ada (Nursalam,
2013 hal: 171). Pada penelitian ini peneliti menggunakan sampel berdasarkan
proporsi peneliti sebelumnya karena jumlah populasi di ruangan internis tidak
dapat di tentukan disebabkan jumlah pasien diruangan internis dapat berubahubah setiap saat. Teknik sampling merupakan cara atau teknik-teknik tertentu,
sehingga sampel tersebut dapat mewakili populasi (Notoatmodjo, 2010).
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan
mennggunakan metode Quota sampling. Pengambilan sampel secara Quota
sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara menetapkan
sejumlah anggota sampel secara jatah. Teknik sampling ini dilakukan dengan cara:
pertama-tama menetapkan betapa besar jumlah sampel yang diperlukan atau
menetapkan, kemudian dijadikan dasar untuk mengambil unit sampel yang
diperlukan. Anggota populasi manapun yang akan diambil tidak menjadi soal,
yang penting jumlah quotum yang sudah ditetapkan dapat dipenuhi (Notoadmojo,
2012).
Adapun besar sampel yang diperkirakan peneliti berdasarkan rumus
Lameshow berjumlah 55 orang responden dengan pengambilan jumlah sampel
40
P2
1
2
{Z 2 P ( 1P )+ Z 1 P1 ( 1P1 ) + P2 ( }
n=
( P1 P2 )
Keterangan:
n
Z
harga
proporsi
dalam
populasi
d
= kesalahan (absolut) yang dapat ditoleransi atau presisi
z =kekuatanuji( power od test )
P
Penyelesaian:
Rumus P1
P1
P1
a
ab
41
0,72
51
Rumus P2
P2
P2
Rumus
a
cd
12
0,46
26
P1 P2
2
0,71 0,46
0,59
2
41
P2
1
1 P2
P
P 1 ( 1P 1) + P 2
{Z 1 /2 2 P(1P)+ Z 1
n=
0,46
1
(0,720,46)2
0,72 ( 10,72 )+ 0,46
{1,96 2 ( 0,59 ) (10,59)+0.84
n=
2
n=
42
0.720,46
n=
0,720,46
n=
0,720,46
1,363292367+ 0,56348913
n=
0,26
{1,926781497 }
n=
n=
n= 55 orang
3,712486937
0,0676
43
44
Independen.
Komunikasi
Teraupetik
Perawat
Komunikasi
teraupetik
adalah suatu
komunikasi
antara
perawat
dengan
klien dan
keluarga
klien yang
bertujuan
unuk
menyelesaik
an masalah
klien.
Komunikasi
terapeutik perawat
meliputi:
1. Perawat
mengenal
dirinya
sendiri
2. Komunikasi
ditandai
saling
menerima
3. Harus
memahami
4. Menyadari
pentingnya
kebutuhan
pasien
5. Menciptakan
suasana yang
memotivasi
6. Mampu
menguasai
perasaan
sendiri
7. Mampu
menentukan
batas waktu
8. Memahami
arti simpati
9. Kejujuran
10. Sebagai role
model
11. Mengespresik
an perasaan
12. Menciptakan
suasana yang
berkembang
13. Alturisme
14. Berpegang
pada etika
15. Bertanggung
jawab
Kuesioner
dengan
pertanyaan
18
penilaian:
4. Selalu
(S)
2. Sering
(S)
3. kadangkadang
(KK)
1. Tidak
Pernah
(TP)
Ordinal
Rentang
penilaian
Komunikasi
teraupetik:
1.Baik:55-72
2.Cukup:3754
3.Kurang:1836
45
Dependen.
Kepuasan
pelayanan
keperawatan
Respon
klien setelah
menerima
kinerja atau
hasil yang
didapatkan
selama
perawatan
di rumah
sakit
Kepuasan
pelayanan
keperawatan:
1. Keandalan
(reliability)
2. Ketanggapan
(responsivene
ss)
3. Empati
(emphaty)
4. Jaminan
(assurance)
5. Bukti
langsung
(tangibles)
Kuesioner
dengan
pertanyaan
25
penilaian:
4. Sangat
puas
(SP)
3. Puas
(P)
2. Tidak
puas
(TP)
1. Sangat
tidak
puas
(STP)
Ordinal
Rentang
penilaian
Kepuasan
pelayanan
keperawatan
1.Tinggi:76-100
2.Cukup:51-75
3.Rendah:25-50
46
47
Cukup = 50 + P
= 50 + 25
= 75
Jadi skor cukup =51-75
Tinggi = 75 + P
= 75 + 25
= 100
Jadi skor tinggi = 76-100
4.5. Lokasi Dan Waktu Penelitian
4.5.1 Lokasi
Tempat penelitian dilaksanakan diruangan internis Rumah Sakit Santa
Elisabeth Medan yang berada di jalan Haji Misbah No 7, Medan, Sumatera Utara.
Sebab Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan saat ini terdapat pasien yang
memenuhi kriteria sebagai populasi dan sampel yang akan diteliti.
4.5.2 Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 di ruangan internis
Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2015.
48
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain, badan/instansi
yang secara rutin mengumpulkan data (Setiadi, 2007 hal: 188). Data sekunder
pada penenelitian ini diperoleh dari data rekam medik, SDM Rumah Sakit Santa
Elisabeth Medan, jurnal dan buku.
4.6.2 Teknik pengumpulan data
Pengumpulan data suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses
pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian.
Langkah-langkah pengumpulan data bergantung pada rancangan penelitian dan
instrumen yang. Cara pengumpulan data tersebut meliputi wawancara berstruktur,
observasi, angket/kuesioner, pengukuran atau melihat data statistik (data
sekunder) seperti dokumentasi (Sugiyono, 2013 hal: 193).
Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah melalui
penyebaran kuesioner kepada total seluruh responden yang di inginkan.
4.6.3 Uji validitas dan reliabilitas
1. Uji validitas
Instrumen dikatakan valid jika instrumen itu mampu mengukur apa yang
seharusnya diukur menurut situasi dan kondisi tertentu, instrumen dianggap valid
jika instrumen itu benar-benar dapat dijadikan alat untuk mengukur apa yang akan
di ukur. Dikatakan valid yaitu jika nilai r hitung > r tabel, sedangkan dikatakan
tidak valid jika r hitung < r tabel (Setiadi, 2007 hal: 204).
Telah dilakukan uji valid pada 25 responden di ruangan Internis Rumah
Sakit Santa Elisabeth Medan, untuk mengetahui hasil uji validitas soal yang tidak
valid maka dilakukan perbandingan antara r hitung dengan r tabel dengan taraf
49
50
Penyajian Data
Menarik Kesimpulan
Konsul Proposal
Seminar Proposal
Revisi Proposal
Izin Penelitian
Pengambilan Data
51
52
53
b. Hak Untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan yang diberikan (right to full
disclosure)
Seorang peneliti harus memberikan penjelasan secara rinci serta
bertanggung jawab jika ada sesuatu yang terjadi kepada subjek.
c. Informed consent
Subjek harus mendapatkan informasi secara lengkap tentang tujuan
penelitian yang akan dilaksanakan, mempunyai hak untuk bebas berpartisipasi
atau menolak menjadi responden. Pada informed consent juga perlu
dicantumkan bahwa data yang diperoleh hanya akan dipergunakan untuk
pengembangan ilmu.
4.9.3 Prinsip keadilan (right to justice)
a. Hak untuk mendapatkan pengobatan yang adil (right in fair treatment)
Subjek harus diperlakukan secara adil baik sebelum, selama dan sesudah
keikutsertaannya dalam penelitian tanpa adanya diskriminasi apabila ternyata
mereka tidak bersedia atau dikeluarkan dari penelitian.
b. Hak dijaga kerahasiaanya (right to privacy)
Subjek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan harus
dirahasiakan, untuk itu perlu adanya tanpa nama (anonytmity) dan rahasia
(confidentiality) (Nursalam, 2013 hal: 194).