Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

Kerangka Konsep

Kerangka berfikir (kerangka konsep) merupakan model konseptual tentang bagaiaman

teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah

yang penting (Sugiyono, 2015).

Teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi dan proposisi yang berfungsi untuk

melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antara variabel,

sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena. (Neumen dalam

Sugiyono, 2015).

Kerangka konsep adalah visualisasi hubungan antara berbagai variable yang

dirumuskan oleh peneliti sesudah membaca teori yang ada dan menyusun teorinya

sendiri yang akan digunakan sebagai landasan penelitian (Wibowo, 2014).

Kerangka teori merupakan visualisasi hubungan antara variable untuk lebih

menjelaskan sebuah fenomena yang diciptakan oleh pakar atau ilmuwan yang sudah

baku dan sudah diakui (Wibowo, 2014).

Hipotesis
2

Hipotesis merupakan jawaban dari sementara terhadap rumusan masalah penelitian,

dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan

(Sugiyono, 2015).

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif kuantitatif dengan

metode Deskriptif Analitik yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau memberi

gambaran terhadap suatu objek penelitian yang diteliti melalui sampel atau data

yang telah terkumpul dan membuat kesimpulan yang berlaku umum (Sugiyono,

2017).

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan

pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang

alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai

instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi

(gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian

kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi (Sugiyono, 2018).

B. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yang

berbentuk survey, yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi

antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau

pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) untuk melihat

hubungan sosio psikologi masyarakat dengan kejadian malaria di pulau

Pahawang Kabupaten Pesawaran Lampung tahun 2018 (Notoadmodjo, 2012).


3

C. Subjek Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek-subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya generalisasi (Sugiyono,

2018).

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan

waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan

untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul

representative (Sugiyono, 2018)

Menurut Sugiono (2016) jika sampel sedikit atau untuk mengurangi

kesalahan dalam penelitian maka seluruh populasi dapat dijadikan sampel.

Besar sampel dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus dari

Slovin dalam Siswanto (2014):

N
n=
1+N ( d 2 )

Keterangan:

N = besar populasi
4

n = besar sampel

d = tingkat presisi yang diinginkan: 95%

= 394 responden
27 .183 27 .183
n= n= =394 , 1
1+27 . 183 ( 0,05 2 ) 1+27 .183 (0,00 25 )

3. Teknik Sampling

a. probabily sampling (teknik pengambilan sampel yang

memberikan peluang yang sama bagi unsur (anggota) populasi untuk

dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2018).


- Simple random sampling
- Proportionate stratified random sampling

Teknik sampling dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan

metode proportional sampel, yaitu pengambilan subjek dari setiap strata atau

setiap wilayah ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek

dalam masing-masing strata atau wilayah (Arikunto, 2013). dengan

menggunakan rumus:

Jumlah murid kelas × Jumlah sampel =


Jumlah total populasi

D. Definisi Operasoinal
5

Definisi operasional adalah atribut atau sifat atau nilai dari obyek atau

kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017)

Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala


Ukur
Variabel Independen (Demografi)
Umur Usia responden. Kuesioner 0= ≥15 tahun Ordinal
1= <15 tahun
(Kemenkes RI,
2016)
Jenis Kelamin Jenis kelamin responden Kuesioner 0= Laki-laki Nominal
1= Perempuan
(Kemenkes RI,
2016)
Pekerjaan Jenis pekerjaan pokok Kuesioner 0= Beresiko Ordinal
responden pada waktu 1= Tidak Beresiko
penelitian dilakukan (Kemenkes RI,
2016)
Variabel Independen(Sosio Psikologi)
Pengetahuan Pengungkapan mengenai Kuesioner 0=Kurang baik Ordinal
definisi, gejala, penyebab, (jika nilai ≤ 50%)
penularan dan pencegahan 1= Baik (jika nilai
malaria yang responden > 50%)
ketahui (Budiman, 2013)
Sikap Penilaian yang dilakukan Kuesioner 0= negative (jika Ordinal
responden untuk nilai < skor T)
melakukan pencegahan 1= positif (jika
terhadap kejadian malaria nilai > skor T)
(Azwar, 2016)
Perilaku Tindakan – tindakan yang kuesioner 0= kurang baik jika Ordinal
dilakukan oleh responden perilaku pencegahan
terkait dengan pencegahan dilakukan ≤ 90%)
penyakit malaria, meliputi :
Tidur menggunakan kelambu, 1=baik (jika perilaku
memakai obat anti nyamuk, pencegahan dilakukan
memasang kawat kasa pada > 90%)
lubang ventilasi, (Kemenkes, 2017)
membersihkan lingkungan,
mengurangi kepadatan larva
nyamuk anopheles dengan
menebarkan ikan pemakan
jentik, dan menebarkan
larvasida pembunuh jentik
nyamuk anopheles
6

Variabel Dependen
Kejadian Kejadian malaria positif 3 Rekam Medik 0= Malaria Ordinal
Malaria bulan terakhir 1= Tidak Malaria
menggunakan RDT test

E. Alat Ukur Penelitian


1. Wawancara
- Wawancara terstruktur
wawancara terstruktur digunakan sebagai tekmk Pengumpulan data, bila

Peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang

infomasi apa yang akan diperoleh. Qleh karena itu dalam melakukan

wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrurumen penelitian

berupa pertanyaan-penanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah

disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini setiap responden diberi

pertanyaan yang sama, dan pengumpul data mencatatnya. Dengan

wawancara terstruktur ini pula, pengumpulan data dapat menggunakan

beberapa pewawancara sebagai pengumpul data. Supaya pewawancara

mempunyai keterampilan yang sama, maka diperlukan training kepada

calon pewawancara.
2. Kuesioner
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan alat ukur kuesinoner.

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawab (Sugiyono, 2018).


3. Obeservasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang

spesifik bila dibandingkan dengan teknik lain, yaitu wawancara dan

kuesioner.

1. Pengumpulan data
7

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan

berbagai cara. Bila dilihat dari setting-nya, data dapat dikumpulkan pada setting

alamiah (natural setting), pada laboratorium dengan metode eksperimen, di

rumah dengan berbagai responden, pada suatu seminar, diskusi, di jalan dan

lain-lain. Bila di lihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat

menggunakan sumber primer, dan sumber sekunder. Sumber primer adalah

sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan

sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data

kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.

Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka

teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara),

kuesioner (angket), observasi (pengamatan) dan gabungan daru ketiganya

(Sugiyono, 2018).

F. Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan salah satu bagian rangkaian kegiatan

penelitian setelah pengumpulan data. Untuk itu data yang masih mentah (raw

data) perlu diolah sedemikian rupa sehingga menjadi informasi yang akhirnya

dapat digunakan untuk menjawab tujuan penelitian (Sugiyono, 2018). Tahapan

tersebut terdiri dari:


1. Editing
Memeriksa data-data yang dikumpulkan apakah terdapat kekurangan yang

mungkin menyulitkan dalam langkah analisis berikut.


2. Coding
Tahapan memberi kode pada hasil observasi untuk memudahkan pada saat

analisis data dan mempercepat pada saat meng-entry data.


3. Entering
8

Dilakukan dengan cara memasukkan data yang telah di skor kedalam

komputer.
4. Processing
Yaitu langkah yang dilakukan untuk mengolah atau menganalisis data dengan

menggunakan uji chi square pada program spss.


5. Cleaning
Pada tahap ini dilakukan pengecekan kembali untuk melihat kemungkinan

adanya kesalahan kode, ketidak lengkapan, dan sebagainya. Diurutkan dan

disederhanakan sehingga mudah di baca dan di interpretasikan.

G. Analaisis Data
Data yang telah didapatkan di analisis secara deskriptif analitik dan

disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan grafik serta pengujian

statistic rumus chi square.

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis

kuantitatif, yaitu:

1. Analisa Univariat

Bertujuan untuk menyajikan secara deskriptif dari variabel-variabel yang

diteliti. Analisis bersifat univariat untuk melihat distribusi frekuensi dan

presentase dari seluruh faktor yang terdapat dalam variabel masing-masing, baik

variabel bebas maupun variabel tergantung.

2. Analisis Bivariat
Analisis data bivariat digunakan dalam penelitian ini adalah dengan uji

chi squaredengan bantuan program komputer. Analisis ini bertujuan untuk

melihat adanya hubungan dua variabel tersebut bermakna atau tidak bermakna

(Notoatmodjo, 2012).
3. Analisis Multivariat
9

Analis data Multivariat digunakan untuk mengetahui lebih dari satu

variable independen dengan satu variable dipenden serta untuk mengetahui

variable independen mana yang paling berpengaruh terhadap variable dependen.

Terdapat dua analisis multivariate yang sering digunakan dalam penelitian yaitu

analisis regresi logistik dan analisi regresi linier.pemilihan kedua analisis

tersebut ditentukan oleh skala pengukuran variable dependennya. Bila variable

dependtnya berupa variable kategori maka regresi yang digunakan adlah analisis

regresi logistic. Bila variable terikatnya berupa variable numerik maka regresi

yang digunakan adalah analisis regresi linear.

Anda mungkin juga menyukai