Anda di halaman 1dari 10

EFEKTIVITAS ABJADPEDIA TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN

MENULIS ANAK DISGRAFIA DI SANGGAR MERAH MERDEKA SURABAYA

LAPORAN EKSPERIMEN PSIKOLOGI

Dosen Pengampu :
Dr. Diana Rahmasari, S.Psi., M.Si.

Oleh :
Dinda Cahya Novianti 21010664124

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2023
BAB III
METODE PENELITIAN EKSPERIMEN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian


Penelitian yang dilakukan didasarkan pada pendekatan eksperimen.
Eksperimen yang dilakukan menerapkan pendekatan quasi eksperimen, dimana subjek
yang digunakan berasal dari satu kelompok yang akan menerima suatu perlakuan, dan
menerapkan desain one group pre-test post-test. Menurut Campbell dan Stanley
dalam Jannah (2016), Quasi eksperimen adalah sebuah jenis eksperimen yang
melibatkan perlakuan (treatments), pengukuran variabel terikat atau konsekuensi dari
perlakuan yang telah diberikan (outcome measures), dan unit suatu eksperimen
(experimental units), tetapi tidak melibatkan randomisasi dalam pembentukan
kelompok penelitian (non random assignment).
Dalam eksperimen ini, data hasil pre-test dan post-test digunakan untuk
menunjukkan adanya progres dalam kondisi subjek sebelum dan setelah intervensi.
Menurut Jannah (2016), pretest ini memiliki tujuan untuk mengontrol ancaman
terhadap validitas internal, seperti pengaruh peristiwa yang terjadi secara proaktif,
karena telah dilakukan pengukuran terhadap kemampuan awal (initial position)
peserta penelitian. Kemudian data awal ini digunakan sebagai titik pembanding dalam
analisis post-test.

Tabel 3.1 Desain Penelitian One Group Pre-test Post-test

Alat ukur yang digunakan yaitu dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia (2014) serta didampingi dengan adanya data hasil observasi
terhadap subjek. Sistematika pre-test dan post-test yang akan dipakai adalah anak-
anak yang mengalami disgrafia akan diminta untuk menunjukkan dan menyebutkan
huruf yang ditunjuk oleh pengajar, selain itu anak-anak juga diminta untuk
menuliskan kembali huruf yang ditunjuk oleh pengajar di selembar kertas yang telah
disediakan. Ini akan menjadi ujian awal atau pre-test untuk mengukur kemampuan
mereka sebelum mendapatkan intervensi atau perlakuan. Setelah diberikan perlakuan
atau ketika pelatihan selesai, anak-anak akan kembali diminta untuk menunjukkan,
menyebutkan, dan menuliskan kembali huruf yang ditunjuk oleh pengajar, dan ini
akan menjadi ujian akhir atau post-test. Dengan membandingkan hasil pre-test dan
post-test, dapat mengukur sejauh mana kemampuan anak-anak dengan disgrafia telah
meningkat setelah menerima intervensi atau perlakuan.

3.2 Populasi
Populasi adalah sebagai kawasan umum yang ingin digunakan dari hasil
penelitian yang digunakan (Sugiyono, 2017). Populasi penelitian didefinisikan
sebagai sekelompok individu yang karakteristiknya mirip dengan yang diidentifikasi
oleh peneliti untuk calon subjek penelitiannya. Dimana dalam konteks ini diterapkan
pada sekumpulan orang yang memiliki ciri yang mirip seperti keinginan peneliti.
Dalam penelitian ini, populasi yang akan nantinya digunakan oleh peneliti sebagai
subjek penelitian eksperimen ini sebagai berikut :
- Anak disgrafia dari Sanggar Merah Merdeka
- Anak disgrafia rentang usia 5-7 tahun

Dalam penelitian ini, subjek yang akan digunakan dalam menelitian ini dan
telah memenuhi karakteristik yang telah disebutkan berjumlah 7 orang.

3.3 Teknik Sampling & Teknik Analisis Data


A. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi penelitian yang menjadi fokus dalam
suatu penelitian (Jannah, 2018). Pemilihan sampel harus mencerminkan karakteristik
umum dari seluruh populasi. Dalam konteks penelitian ini, digunakan metode
judgment sampling, di mana peneliti memilih sampel berdasarkan penilaian bahwa
subjek tersebut paling sesuai untuk menjadi bagian dari penelitian. Oleh karena itu,
peneliti perlu terlebih dahulu mengidentifikasi karakteristik yang relevan dari objek
penelitian. Teknik sampling sendiri merujuk pada proses pemilihan sebagian kecil
dari populasi yang telah ditentukan agar dapat mewakili keseluruhan karakteristik
populasi (Nursalam, 2013). Maka dari itu, sampel yang digunakan dalam penelitian
eksperimen ini yaitu anak disgrafia dari Sanggar Merah Merdeka yang berusia 5-7
tahun yang berjumlah 7 orang, dan nantinya dijadikan menjadi 1 kelompok sebagai
subjek eksperimen.
B. Teknik Analisis Data
Setelah melakukan pengumpulan data yang diperlukan dari pengukuran
variabel terikat, kemudian dilakukan analisis data untuk menemukan jawaban dari
hipotesis penelitian. Untuk menjalankan uji normalitas dan uji hipotesis. peneliti dapat
menggunakan perangkat seperti aplikasi SPSS. Dalam eksperimen yang dilakukan
kali ini, teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, di mana
angka-angka digunakan bertujuan untuk menjelaskan karakteristik individu atau
kelompok serta untuk menjelaskan fenomena yang diamati. Uji normalitas dilakukan
oleh peneliti terlebih dahulu sebelum menentukan rumus analisis data. Uji normalitas
adalah proses yang digunakan untuk mengevaluasi data yang diperoleh dari populasi
memiliki distribusi yang mendekati distribusi normal atau tidak. Kami akan
menggunakan uji normalitas shapiro wilk karena sampel kurang dari 30. Menurut
Uyanto (2009), Kriteria dalam pengambilan keputusan hipotesis didasarkan pada P-
Value atau Significance (Sig) yakni:
Jika sig < 0,05 maka Ho ditolak atau data tidak berdistribusi normal.
Jika sig > 0,05 maka Ha diterima atau data berdistribusi normal.

Gambar 3.1 Rumus N-Gain

Selain menguji hipotesis, kami juga memiliki opsi untuk penggunaan gain
score, entah pada kelompok eksperimen tunggal (misalnya dalam studi dengan satu
kelompok) ataupun kelompok eksperimen serta kelompok kontrol (seperti yang terjadi
dalam penelitian dengan dua kelompok atau lebih) (Jannah, 2016). Gain score
mengacu pada perbedaan antara nilai sebelum uji (pre-test) dan sesudah uji (post-test)
dari peserta. Menurut Hake (1999) besarnya peningkatan dapat dihitung dengan
rumus gain ternormalisasi (g) sebagai berikut :
Kategorisasi perolehan nilai N-gain score dapat ditentukan berdasarkan
interpretasi indeks gain maupun tafsiran efektivitas N-gain. Adapun pembagian
kategori perolehan nilai N-gain pada tabel berikut :

Gambar 3.2 Interpretasi Indeks N-Gain

Gambar 3.3 Kategorisasi Tafsiran Efektivitas N-Gain

Kemudian data penelitian yang telah didapatkan akan diproses dengan metode
analisis data deskriptif kuantitatif. Sebelum melakukan analisis deskriptif, penelitian
juga akan melibatkan pengujian hipotesis menggunakan uji-t. Uji-t yang akan
digunakan adalah uji-t sampel berpasangan (dependent sample t-test), yang digunakan
untuk membandingkan data sebelum perlakuan dengan data setelah perlakuan pada
satu kelompok sampel (Zulia, 2020). Dalam hal ini, kita dapat menyimpulkan bahwa
pengaruh variabel bebas atau perlakuan terhadap variabel terikat akan terbukti
signifikan jika hasil analisis uji-t sampel berpasangan mendukung hipotesis alternatif
(Ha) (Jannah, 2016). Sebaliknya, jika tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
data variabel terikat sebelum dan setelah perlakuan, maka hipotesis nol (Ho) akan
diterima. Hipotesis yang akan diuji dalam uji-t sampel berpasangan sebagai berikut:
Ho: Tidak ada perbedaan pada variabel terikat antara sebelum dan sesudah
perlakuan.
Ha: Ada perbedaan pada variabel terikat antara sebelum dan sesudah
perlakuan.

Dengan pengambilan keputusan sebagai berikut :


Nilai Sig. (2 tailed) < 0.05 menunjukan adanya pengaruh / perbedaan yang
signifikan.

Nilai Sig. (2 tailed) > 0.05 menunjukan tidak adanya pengaruh / perbedaan
yang signifikan.

3.4 Design Eksperimen


Tahapan dalam penelitian eksperimen yang dilakukan meliputi:
1) Melakukan bimbingan judul proposal eksperimen psikologi.
2) Menyusun proposal eksperimen yang berjudul “Efektivitas Abjadpedia Terhadap
Peningkatan Kemampuan Menulis Anak Disgrafia”.
3) Melakukan observasi dan wawancara dengan Sanggar Merah Merdeka guna
mengidentifikasi masalah dan subjek yang sesuai dengan kriteria eksperimen.
4) Sosialisasi dengan anak-anak disgrafia Sanggar Merah Merdeka dengan memotivasi
dan mengenalkan media pembelajaran Abjadpedia guna menarik perhatian dan
semangat belajar.
5) Melakukan pre-test, di sini dilakukan pengukuran sejauh mana kemampuan menulis
anak-anak disgrafia Sanggar Merah Merdeka.
6) Memberikan intervensi berupa media Abjadpedia sebagai pembelajaran anak-anak
disgrafia dengan didampingi pengurus sanggar.
7) Melakukan post-test guna mengetahui kemampuan menulis anak disgrafia Sanggar
Merah Merdeka setelah diberikan perlakuan, berupa media pembelajaran Abjadpedia.
8) Melakukan monitoring dan evaluasi setelah diberikannya perlakuan beberapa kali.
9) Menyusun laporan dengan melakukan perbandingan antara hasil pre-test dan post-test
yang ada sesudah diberikannya intervensi.

Pembahasan Hasil Eksperimen


Keluhan yang disampaikan oleh Sanggar Merah Merdeka mengenai anak-anak
yang mengalami kesulitan menulis menjadi permasalahan utama yang akhirnya
diangkat menjadi topik penelitian eksperimen ini. Kelompok kami mengangkat topik
ini yang bertujuan mengetahui efektivitas media pembelajaran Abjadpedia yang telah
dirancang oleh Tim PKM Abjadpedia untuk diterapkan pada anak-anak yang
mengalami kesulitan menulis di Sanggar Merah Merdeka, Surabaya. Inovasi
Abjadpedia menjadi solusi yang diciptakan untuk menyelesaikan permasalahan
kesulitan menulis pada sanggar tersebut. Abjadpedia merupakan sebuah media inovasi
berupa huruf-huruf yang dimainkan dengan cara mengikuti bentuk huruf tersebut.
Media ini didesain untuk mempercepat dan membiasakan anak dalam menggerakkan
tangan mereka untuk membentuk huruf yang mereka inginkan. Dengan begitu,
ingatan dan motorik dari anak akan lebih terlatih guna meningkatkan kemampuan
menulisnya. Melalui kegiatan ini, terlihat bahwa terdapat perubahan kemampuan
menulis pada tujuh anak dengan kesulitan menulis pada Sanggar Merah Merdeka
yang ditunjukkan dengan meningkatnya nilai post-test dari nilai pre-test yang telah
diberikan.
Dari tujuan yang telah tercapai, media pembelajaran Abjadpedia berhasil
menuai manfaat sesuai dengan yang telah diharapkan dari awal perencanaan
penelitian eksperimen ini, yaitu dimana Abjadpedia berhasil menjadi media belajar
yang aman, menarik, dan bermanfaat bagi anak disgrafia untuk mengatasi masalah
kesulitan menulis yang ada di Sanggar Merah Merdeka. Hal tersebut dibuktikan
dengan meningkatnya antusias anak-anak Sanggar Merah Merdeka untuk belajar
menulis dengan menggunakan media Abjadpedia. Dengan hadirnya Abjadpedia juga
telah berhasil meningkatkan kemampuan menulis anak melalui metode pembelajaran
yang menarik dan menyenangkan yang juga dapat merangsang kreativitas anak-anak
untuk dapat berpikir lebih kreatif. Manfaat lainnya dari keberlangsungan program
Abjadpedia, bukan hanya dirasakan oleh anak-anak di Sanggar Merah Merdeka, tetapi
juga berhasil meluas dan menjadi sumber edukasi bagi masyarakat sekitar tentang
pentingnya mengatasi kesulitan menulis pada anak-anak dan pemanfaatan bahan
bekas. Berikut ini kondisi sebelum dan sesudah penerapan Abjadpedia pada Sanggar
Merah Merdeka :

Tabel Kondisi Sebelum dan Sesudah Eksperimen


No Sebelum Sesudah
1 Tingkat Kesulitan Menulis yang Penggunaan Abjadpedia, anak-anak di
Tinggi. Beberapa anak di Sanggar mitra tersebut telah mengalami
Merah Merdeka mengalami perbaikan yang signifikan dalam
tingkat kesulitan menulis yang kemampuan menulis. Mereka dapat
signifikan dan mempengaruhi meningkatkan kemampuan menulis
prestasi akademis serta tingkat dengan lebih baik.
percaya diri mereka.
2 Sanggar Merah Merdeka memiliki Sanggar Merah Merdeka sekarang
keterbatasan media memiliki salah satu media pendidikan
pembelajaran yang inovatif yang lebih inovatif yakni Abjadpedia,
yang dapat meningkatkan kualitas
menulis pada anak Sanggar Merah
Merdeka.

3 Pemilihan Metode Abjadpedia telah membuat suasana


Pembelajaran yang Kurang belajar menjadi menyenangkan dan
Menarik. Metode pembelajaran menarik ke dalam lingkungan
konvensional kurang menarik bagi pendidikan Sanggar Merah Merdeka,
anak-anak, sehingga mereka hal ini dapat meningkatkan motivasi
kehilangan minat dalam dan minat belajar anak-anak. Media
pembelajaran. pembelajaran Abjadpedia memudahkan
pengajar untuk menambah variasi
metode pembelajaran, sehingga proses
pembelajaran menjadi lebih menarik
dan interaktif.
4 Kurangnya Media yang Sanggar Merah Merdeka Surabaya telah
Mendukung untuk Anak-anak memiliki media pembelajaran yang
dengan Disgrafia. Sanggar Merah mendukung untuk anak-anak disgrafia.
Merdeka tidak memiliki sumber Sanggar Merah Merdeka juga
daya atau pelatihan yang cukup memberikan dukungan fasilitas
untuk mendukung anak-anak untuk anak-anak dengan kesulitan
dengan kesulitan menulis, seperti menulis dengan menggunakan
anak-anak yang mengalami Abjadpedia.
No Sebelum Sesudah
disgrafia.

 Kendala yang Dihadapi Saat Melakukan Eksperimen


Selama melakukan eksperimen di Sanggar Merah Merdeka, kelompok kami
memiliki kendala dan berikut adalah beberapa evaluasi yang telah dilakukan dari
kendala yang ditemukan tersebut, yaitu sebagai berikut :
1. Kegiatan harian Sanggar Merah Merdeka yang sangat padat, sehingga sulit
mengadakan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah disusun oleh kelompok
kami. Adapun solusi yang kami lakukan yaitu melakukan diskusi dengan
pihak sanggar sampai menemukan jadwal yang dapat disepakati bersama.
2. Kemampuan menulis anak-anak yang berbeda-beda yang dapat membuat
terdapat beberapa anak sedikit lebih lambat dalam mengikuti pembelajaran
dibandingkan anak lainnya. Solusi kami dalam mengatasi hal ini yaitu
membentuk kelompok-kelompok kecil untuk menyesuaikan kategori anak
agar dapat mengembangkan dirinya dan tidak merasa tertinggal dengan anak
lainnya.
Daftar Pustaka

Hake, R, R. (1999).Analyzing Change/Gain Scores.AREA-D American Education Research


Association’s Division.D, Measurement and Research Methodology
Jannah, M. (2016). Psikologi Eksperimen: Sebuah Pengantar. Unesa University Press.
Juanda, A. (2018). Pengaruh Penggunaan Media Gambar 3 Dimensi terhadap Hasil Belajar
Bahasa Indonesia Konsep Menanggapi Peristiwa pada Murid Kelas V SD Inpres
Tamannyeleng Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa. Skripsi. Makassar:
Universitas Muhammadiyah Makassar.

Anda mungkin juga menyukai