Anda di halaman 1dari 59

PENGARUH MEDIA ANIMASI AUDIO VISUAL TERHADAP

KEMAMPUAN MENYIMAK DONGENG KELAS III SD NEGERI


17 PARANG LUARA KECAMATAN TONDONG
TALLASA KABUPATEN PANGKEP

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana


Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

ASMA ULMYATI AMIR


10540961015

PROGRAM STUDI PEDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PERNDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2019
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif

karena peneliti ingin mengetahui pengaruh penerapan media animasi audio

visual. Metode penelitian eksperimen (Sugiyono, 2017:107) dapat diartikan

sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan

tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Dalam metode

eksperimen terdapat empat bentuk desain (Sugiyono, 2017:109-110)yaitu

Pre-Experimental, True-Experimental, Factorial Experimental, Quasi

Experimental. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Pre-

Experimental, karena belum merupakan eksperimen sungguhan. Masih

terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel

dependen, hal ini terjadi karena adanya variabel kontrol dan sampel dipilih

tidak secara random.

Bentuk pre-eksperimental design ada beberapa macam yaitu : one-

shot case study, one-group pretest-posttest design, dan intact-group

comparison. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

one-group pretest-posttest design yang melibatkan satu kelompok, yaitu

sebagai kelompok eksperimen. Kelompok eksperimen diterapkan model

pembelajaran langsung dengan menggunakan media video pembelajaran.

Desain penelitian ini tidak melibatkan adanya kelompok kontrol. Pada desain

kelompok eksperimen diberikan pretest selanjutnya diterapkan perlakuan


dengan menggunakan media video pembelajaran setelah itu diadakanlah

posttest.

Desain One-Group Pretest-Posttest Design bersumber dari) terlihat

dibawah ini :

Table 3.1 Desain One-Group Pretest-Posttest Design

Pretest Treatment Posttest

O1 X O2

(Sugiyono, 2017:111)

Keterangan :

O1 : Nilai sebelum diberi perlakuan berupa penerapan media animasi ..audio

visual pada kemampuan menyimak dongeng (pretest)

X : Perlakuan (penerapan media animasi audio visual)

O2 : Nilai setelah diberi perlakuan berupa penerapan media animasi ...audio

visual pada kemampuan menyimak dongeng (posttest)

Dalam penelitian ini observasi dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum

dan sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen (O1) disebut

pretest dan observasi sesudah eksperimen (O2) disebut posttest. Perbedaan antara O1

dan O2 yakni O2 – O1 diasumsikan merupakan pengaruh dari perlakuan.


B. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Penelitian kuantitatif perlu ditetapkan sejumlah populasi sebagai objek

penelitian yang akan menjadi sumber data. Menurut Sugiyono (2017:117)

mengemukakan bahwa “populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri

atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Hal ini berarti populasi merupakan keseluruhan dari objek atau subjek yang

diteliti dengan permasalahan penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah

siswa kelas III SD Negeri 17 Parang Luara.

Tabel 3.2 Populasi Siswa Kelas III SD Negeri 17 Parang Luara

Kelas Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki 7orang
Kelas III
Perempuan 3 orang

Jumlah Total 10 orang

Sumber : SD Negeri 17 Parang Luara

2. Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2017:118) mengemukakan bahwa sampel adalah

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik sampling jenuh.

Menurut Sugiyono (2017:124) mengemukakan bahwa teknik sampling jenuh

merupakan teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan

sebagai sampel. Maka dalam penelitian ini sampel dipilih tidak secara random

karena jumlah siswa kelas III SD Negeri 17 Parang Luara adalah 10 orang.
C. Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian berkenaan dengan apa yang diteliti dalam suatu

penelitian. Sugiyono (2017:60) variable penelitian pada dasarnya adalah segala

sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari,

sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Terdapat dua macam variable dalam penelitian ini, yaitu variable terikat (variabel

dependen) dan variable bebas (variabel independen). Sugiyono (2017:61) variable

terikat merupakan variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena

adanya variable bebas. Sedangkan variable bebas merupakan variable yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable

dependen (terikat).

Adapun variabel yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel bebas (X): dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah

penggunaan media animasi audio visual.

2. Variabel terikat (Y): dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah

kemampuan menyimak dongeng kelas III SD Negeri 17 Parang Luara

Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep.

Secara operasional, definisi variabel penelitian ini dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Media animasi audio visual (video pembelajaran) adalah alat bantu

mengajar yang dapat dilihat dan sekaligus dapat didengar penjelasannya,

yang dapat menolong siswa dan guru dalam mencapai tujuan

pembelajaran.
2. Keterampilan menyimak adalah kemampuan mendengarkan serta

memperhatikan secara seksama yang diucapkan oleh si pembicara serta

menangkap dan memahami isi dan makna komunikasi yang tersirat di

dalamnya.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian sebagai alat ukur yang digunakan pada proses

penelitian berdasarkan dari variabel dependen terhadap variabel independen.

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan

menyimak Pretest sebelum perlakuan kemudian tes hasil Posttes kemampuan

menyimak setelah perlakuan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan tes tertulis dalam proses pengumpulan

data. Menurut Chaer (dalam Ginanjar, 2014:50), penelitian yang ingin

mengetahui kemampuan (misalnya kemampuan berbahasa) instrumennya

berupa tes. Dalam penelitian ini tes dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pre-

test dan post-test. Tes yang digunakan adalah tes hasil kemampuan

menyimak. Saat siswa telah selesai mengerjakan tes maka akan dilakukan

penilaian dengan aspek yang telah ditentukan, kemudian hasil tersebut akan

dikelola dengan perhitungan akhir dengan cara berikut .

Nilai perolehan :
F. Teknik Analisis Data

Setelah data selesai dikumpulkan dengan lengkap, tahap selanjutnya yaitu

analisis data. Menurut Sugiyono (2017:207) analisis data adalah “kegiatan setelah

data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul”.

Teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah statistik, karena

penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, sehingga ada dua macam statistik

yang digunakan yaitu:

1. Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan atau

menggambarkan kemampuan menyimak yang diperoleh siswa dari

kelompok eksperimen. Kemampuan menyimak tersebut selanjutnya

dibandingkan dengan mengelompokkan hasil belajar sebagai berikut:

Tabel 3.3. Skor Kemampuan Menyimak

No Tingkat Keberhasilan Keterangan

1 91 – 100 Sangat Baik

2 76 – 90 Baik

3 65 – 75 Cukup

4 51 – 64 Kurang

5 0 – 50 Sangat Kurang

2. Statistik Inferensial

Teknik analisis inferensial digunakan dan ditujukan untuk menguji

hipotesis penelitian yang telah ditetapkan. Pengujian hipotesis

dimaksudkan untuk menjawab hipotesis yahng telah diajukan. Apabila


sampel berpasangan dengan membandingkan sebelum dan sesudah

perlakuan maka digunakan uji-t (t-test) dengan taraf signifikansi α = 0,05

bertaraf 5% . Berikut rumusnya menurut Sugiyono (2016:273).

Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti menggunakan

teknik statistik t (uji t). Dengan tahapan sebagai berikut :

t = ∑

Keterangan :

t = Uji t

Md = Mean dari perbedaan pretest dan posttest

∑ = Jumlah kuadrat deviasi

N = subjek pada sampel

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

a. Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus:


Md =

Keterangan:

Md= Mean dari perbedaan pretest dengan posttest

= Jumlah dari gain (posttest – pretest)

N = Subjek pada sampel.


b. Mencari harga “ ∑ ” dengan menggunakan rumus:


∑ =∑

Keterangan :

∑ = Jumlah kuadrat deviasi

= Jumlah dari gain (posttest – pretest)

N = Subjek pada sampel.

c. Menentukan harga t Hitung dengan menggunakan rumus:

t = ∑

Keterangan :

Md = Mean dari perbedaan pretest dan posttest

∑ = Jumlah kuadrat deviasi

N = Subjek pada sampel

d. Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang

signifikan kaidah pengujian signifikan :

1) Jika t Hitung> t Tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima, berarti Media

Animasi Audio Visual berpengaruh pada Keterampilan Menyimak

Dongeng dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas III SD 17

Parang Luara.

2) Jika t Hitung< t Tabel maka Hoditerima dan H1ditolak, berarti Media

Animasi Audio Visual tidak berpengaruh pada Keterampilan


Menyimak Dongeng dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa

kelas III SD Negeri 17 Parang Luara.

e. Menentukan harga t Tabel

Mencari t Tabel dengan menggunakan table distribusi t dengan taraf

signifikan

Untuk keperluan pengujian hipotesis di atas maka digunakan uji

pihak kanan. Kriteria pengujian adalah Ho diterima jika thitung ≤ ttabel

dan Ho ditolak jika thitung ˃ ttabel dan H1 diterima.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil dan analisis data penelitian dibuat berdasarkan data yang

diperoleh dari kegiatan belajar siswa yang diajar menggunakan mediaanimasi

audio visual yang telah dilaksanakan di SD Negeri 17 Parang Luara. Hasil

yang diperoleh disajikan dengan menggunakan analisis statistic deskriptif.

Adapun uraian lengkap tentang hasil penelitian dan pembahasan adalah

sebagai berikut.

1. Hasil Analisis Statistika Deskriptif

a. Hasil Penilaian Kemampuan Menyimak Siswa Sebelum Perlakuan


atau Pretest
Berikut disajikan skor hasil penilaian kemampuan menyimak

siswa kelas III SD Negeri 17 Parang Luara sebelum diberikan

perlakuan.

Tabel 4.1 Deskripsi Skor Hasil Penilaian Kemampuan Menyimak


Siswa Kelas III SD Negeri 17 Parang Luara Sebelum diberikan
perlakuan atau Pretest

Statistik Nilai Statistik

Ukuran Sampel 10

Skor Tertinggi 88

Skor Terendah 25

Skor Ideal 100


Rentang Skor 63

Skor Rata-rata 66.5

Median 69

Standar Variansi 2,90

Sumber : Data diolah dari Lampiran 5

Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa rata-rata skor hasil

penilaian kemampuan menyimak siswa kelas SD Negeri 17 Parang

Luara sebelum diberi perlakuan (Pretest) adalah 66.5 dariskor ideal

100. Skor tertinggi yang dicapai siswa adalah 88 dan skor terendah 25,

dengan standard deviasi sebesar 2,90 yang berarti bahwa skor hasil

penilaian kemampuan menyimak siswa kelas III pada Pretest di SD

Negeri 17 Parang Luara tersebar dari skor terendah 25 sampai skor

tertinggi 88.

Jika skor tes hasil penilaian kemampuan menyimak siswa kelas

III SD Negeri 17 Parang Luara sebelum penerapan media animasi

audio visual (Pretest) dikelompokkan ke dalam lima kategori, maka

diperoleh distribusi skor frekuensi dan persentase yang ditunjukan

pada Tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2 Distribusi dan Persentase Skor Hasil Penilaian


Kemampuan Menyimak Siswa Kelas III SD Negeri 17 Parang
Luara Sebelum Diberi Perlakuan atau Pretest
No Interval Frekuensi Presentase (%) Kategori

1 91 – 100 0 0% Sangat Baik

2 76 – 90 2 20% Baik
3 65 – 75 3 30% Cukup

4 51 – 64 3 30% Kurang

5 0 – 50 2 20% Sangat Kurang

Jumlah 10 100%

Berdasarkan Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 dapat digambarkan

bahwadari 10 siswa kelas III SD Negeri 17 Parang Luara yang hasil

Pretest, pada umumnya memiliki tingkat hasil penilaian kemampuan

menyimak dalam kategori rendah dengan skor rata-rata 66.5 dari skor

ideal 100.

Kemudian untuk melihat persentase kemampuan menyimak

siswa sebelum perlakuan (Pretest) dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut.

Tabel 4.3 Deskripsi Penilaian Kemampuan Menyimak Siswa Kelas


III SD Negeri 17 Parang Luara sebelum perlakuan (Pretest)

Skor Kategorisasi Frekuensi %

0 – 64 Tidak tuntas 5 50%

65 - 100 Tuntas 5 50%

Jumlah 10 100%

Sumber dikelola dari lampiran 5

Berdasarkan data pada tabel 4.3 dapat digambarkan melalui

grafik pada gambar 4.1 berikut.


50%

40%

30%

20%

10%

0%

Tidak tuntas Tuntas

Gambar 4.1 Hasil Penilaian Kemampuan Menyimak Siswa Kelas


III SD Negeri 17 Parang Luara sebelum perlakuan (Pretest)

Berdasarkan Tabel 4.3 dan gambar 4.1 sebelum penerapan

media animasi audio visual (Pretest) dapat digambarkan bahwa siswa

yang telah mencapai tingkat keberhasilan dengan kategori baik

sebanyak 2 orang dari jumlah keseluruhan 10 orang dengan presentase

20%, cukup sebanyak 3 orang dari jumlah keseluruhan 10 orang

dengan persentase 30%, sedangkan yang tidak mencapai tingkat

keberhasilan dengan kategori kurang dan sangat kurang sebanyak 5

orang dari jumlah keseluruhan 10 siswa dengan persentase 50 %.

b. Hasil Penilaian Kemampuan Menyimak Siswa Setelah Perlakuan


atau Postest

Berikut disajikan skor hasil penilaian kemampuan menyimak

siswa kelas III SD Negeri 17 Parang Luara setelah diberikan

perlakuan.
Tabel 4.4 Deskripsi Skor Hasil Penilaian Kemampuan Menyimak
Siswa Kelas III SD Negeri 17 Parang Luara Setelah diberikan
perlakuan atau Posttest

Statistik Nilai Statistik

Ukuran Sampel 10

Skor Tertinggi 100

Skor Terendah 63

Skor Ideal 100

Rentang Skor 37

Skor Rata-rata 82.7

Median 81.5

Standar Variansi 8,26

Sumber : Data diolah dari Lampiran 5

Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan bahwa rata-rata skor hasil

penilaian kemampuan berbicara siswa kelas III SD 17 Parang Luara

setelah diberi perlakuan (Posttest) adalah 82,7 dariskor ideal 100. Skor

tertinggi yang dicapai siswa adalah 100 dan skorterendah 63, dengan

standard deviasi sebesar 8,26 yang berarti bahwa skor hasil penilaian

kemampuan berbicara siswa kelas III pada Posttest SD Negeri 17

Parang Luara tersebar dari skor terendah 63 sampai skor tertinggi 100.

Jika skor tes hasil penilaian kemampuan menyimak siswa kelas

III SD Negeri 17 Parang Luara setelah penerapan media animasi audio

visual (Pretest) dikelompokkan kedalam lima kategori, maka diperoleh


distribusi skor frekuensi dan persentase yang ditunjukan pada Tabel

4.5 berikut:

Tabel 4.5 Distribusi dan Persentase Skor Hasil Penilaian


Kemampuan Menyimak Siswa Kelas III SD Negeri 17 Parang
Luara Sesudah Perlakuan atau Posttets

No Interval Frekuensi Presentase (%) Kategori

1 91 - 100 2 20% Sangat Baik

2 76 – 90 3 30% Baik

3 65 – 75 4 40% Cukup

4 51 – 64 1 10% Kurang

5 0 – 50 0 0% Sangat Kurang

Jumlah 10 100%

Berdasarkan tabel 4.4 dan 4.5 diatas, dapat digambarkan bahwa

dari 10 siswa kelas SD Negeri 17 Parang Luara yang dijadikan sampel

penelitian Posttest, pada umumnya memiliki tingkat keberhasilan

dengan kategori sangat baik sebanyak 2 orang dari jumlah keseluruhan

10 orang dengan presentase 20%, baik sebanyak 3 orang dari jumlah

keseluruhan 10 orang dengan persentase 30%, dan cukup sebanyak 4

orang dari jumlah keseluruhan 10 orang sedangkan yang tidak

mencapai tingkat keberhasilan dengan kategori kurang sebanyak 1

orang orang dari jumlah keseluruhan 10 siswa dengan persentase 10 %

dengan skor rata-rata 82.7 dari skor ideal 100.

Kemudian untuk melihat persentase kemampuan menyimak

siswa setelah perlakuan (posttest) dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut.
Tabel 4.6 Deskripsi Penilaian Kemampuan Menyimak Kelas III
SD Negeri 17 Parang Luara sesudah perlakuan (Posttets)

Skor Kategorisasi Frekuensi %

0 - 64 Tidak tuntas 1 10%

65 - 100 Tuntas 9 90%

Jumlah 10 100%

Sumber dikelola dari lampiran 5


Berdasarkan data pada tabel 4.5 dapat digambarkan melalui

grafik pada gambar 4.2 berikut.

90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%

Tidak Tuntas Tuntas

Gambar 4.2 Hasil Penilaian Kemampuan Menyimak Siswa Kelas


III SD Negeri 17 Parang Luara setelah perlakuan (Posttest)
Berdasarkan Tabel 4.5 dan gambar 4.7 sesudah penerapan

media animasi audio visual(Posttest) dapat digambarkan bahwa siswa

yang telah mencapai tingkat keberhasilan dengan kategori sangat baik


2 orang dari jumlah keseluruhan 10 orang dengan presentase 20%, baik

sebanyak 3 orang dari jumlah keseluruhan 10 orang dengan persentase

30%, dan cukup 4 orang dari jumlah keseluruhan 10 orang dengan

presentase 40% sedangkan yang tidak mencapai tingkat keberhasilan

dengan kategori kurang sebanyak 1 orang dari jumlah keseluruhan 10

siswa dengan persentase 10%.

c. Perbandingan Hasil Penilaian Kemampuan Menyimak Siswa


Sebelum dan Sesudah Perlakuan

Dari pembahasan di atas, apabila disajikan dalam table akan

terlihat jelas perbedaan hasil belajar siswa sebelum dilaksanakan

perlakuan (Pretest) dan setelah dilaksanakan perlakuan (Posttest) yang

ditunjukkan Tabel 4.7 berikut ini:

Tabel 4.7 Distribusi Hasil Penilaian Kemampuan Menyimak Siswa

Nilai Statistik
Statistik
Pretest Posttest

Ukuran Sampel 10 10

Skor Tertinggi 88 100

Skor Terendah 25 63

Skor Ideal 100 100

Rentang Skor 63 37

Skor Rata-rata 66.5 82.7

Median 69 81.5

Standar Variansi 2,90 8,26

Sumber : Data diolahdari lampiran 5


Dari Tabel 4.7 di atas digambarkan bahwa skor tertinggi hasil

pretest pada kelas yang belum diterapkan media animasi audio visual

belum mencapai skor ideal dengan skor tertinggi 88. Sementara dari

hasil posttest, pada kelas yang diterapkan media animasi audio visual

skor tertinggi mencapai 100.

Jika skor tes hasil penilaian kemampuan menyimak siswa yang

diajar dikelompokkan kedalam lima kategori, maka diperoleh

perbandingan distribusi skor frekuensi dan persentase yang

ditunjukkan pada Tabel 4.8 berikut:

Tabel 4.8 Distribusi dan Persentase Perbedaan Skor Hasil


Penilaian Kemampuan Menyimak

Pretest Postest

No Skor Kategori Persentase Persentase


Frekuensi Frekuensi
(%) (%)

Sangat
1 91-100 0 0% 2 20%
Baik

2 81-90 Baik 2 20% 3 30%

3 75-80 Cukup 3 30% 4 40%

4 66-74 Kurang 3 30% 1 10%

Sangat
5 0-65 2 20% 0 0%
Kurang

Jumlah 10 100% 10 100%

Sumber : data diolah dari lampiran 5


Berdasarkan tabel 4.8 di atas, dapat digambarkan bahwa hasil

penilaian kemampuan menyimak siswa sebelum penerapan media

animasi audio visual (Pretest) dapat digambarkan bahwa siswa yang

telah mencapai tingkat keberhasilan dengan kategori baik sebanyak 2

orang dari jumlah keseluruhan 10 orang dengan presentase 20%, cukup

sebanyak 3 orang dari jumlah keseluruhan 10 orang dengan persentase

30%, sedangkan yang tidak mencapai tingkat keberhasilan dengan

kategori kurang dan sangat kurang sebanyak 5 orang dari jumlah

keseluruhan 10 siswa dengan persentase 50 %. Sementara dari hasil

belajar siswa sesudah penerapan media animasi audio visual(Posttest)

dapat digambarkan bahwa siswa yang telah mencapai tingkat

keberhasilan dengan kategori sangat baik 2 orang dari jumlah

keseluruhan 10 orang dengan presentase 20%, baik sebanyak3 orang

dari jumlah keseluruhan10 orang dengan persentase30%, dan cukup 4

orang dari jumlah keseluruhan 10 orang dengan presentase 40%

sedangkan yang tidak mencapai tingkat keberhasilan dengan kategori

kurang sebanyak 1 orang dari jumlah keseluruhan 10 siswa dengan

persentase 10%.

Kemudian untuk melihat perbandingan persentase ketuntasan

belajar kemampuan menyimak siswa dapat dilihat pada tabel 4.9.

Tabel 4.9 Perbandingan persentase ketuntasan belajar


kemampuan menyimak siswa

Skor Kategori Pretest Postest


Persentase
Frekuensi Frekuensi Persentase(%)
(%)

0 - 64 Tuntas 5 50% 9 90%

Tidak
65 - 100 5 50% 1 10%
Tuntas

Jumlah 10 100% 10 100%

Sumber : data diolah dari lampiran ke 5


Berdasarkan data pada tabel 4.9 terlihat jelas perbedaan hasil

belajar siswa sebelum dilaksanakan penerapan media animasi audio

visual (pretest) yaitu terdapat 5 orang siswa dari jumlah keseluruhan

10 dengan presentase 50% yang tuntas dan terdapat 5 orang siswa dari

jumlah keseluruhan 10 dengan presentase 50% yang tidak tuntas.

Sedangkan setelah dilaksanakan penerapan media animasi audio visual

(posttest) yaitu terdapat 9 orang siswa dari jumlah keseluruhan 10

dengan presentase 90% yang tuntas dan terdapat 1 orang siswa dari

jumlah keseluruhan 10 dengan presentase 10% yang tidak tuntas

sehingga dapat digambarkan melalui grafik pada gambar 4.3 berikut.

100%

80%
Tidak tuntas
60%
Tuntas
40%

20%

0%
Gambar 4.3 Perbandingan skor hasil penilaian Kemampuan
Menyimak sebelum perlakuan (Pretest) dan setelah perlakuan
(posttest)

Berdasarkan tabel 4.9 dan gambar 4.3 di atas, dapat

digambarkan hasil penilaian kemampuan menyimak siswa sebelum

diterapkan perlakuan yaitu penerapan media animasi audio visual

(Pretest) dan hasil penilaian kemampuan menyimak siswa setelah

perlakuan yaitu penerapan media animasi audio visual (Posttest), jadi

terdapat pengaruh secara signifikan terhadap kemampuan siswa dalam

menyimak setelah penerapan media animasi audio visual, sehingga

dapat disimpulkan bahwa hasil penilaian kemampuan menyimak siswa

setelah diterapkan media animasi audio visual lebih baik, bahkan siswa

lebih berani untuk mengemukakan pendapatnya sebelum

diterapkannya media tersebut.

d. Hasil Analisis Statistika Inferensial

Sesuai dengan hipotesis penelitian yakni “Media Animasi

Audio Visual berpengaruh terhadap Kemampuan Menyimak Dongeng

dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas III SD Negeri 17 Parang

Luara Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep”, maka teknik

yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik

statistik inferensial dengan menggunakan uji-t.


Tabel 4.10. Analisis skor Pre-test dan Post-test

Pretest Postest
No Nama d = X2-X1 d2
(X1) (X2)

1 AB 25 63 32 1024

2 AK 63 75 12 144

3 BRF 88 100 12 144

4 MA 63 75 13 169

5 MS 63 75 12 144

6 NH 75 88 25 625

7 RH 75 88 13 169

8 RA 50 75 12 144

9 RO 88 100 13 169

10 RA 75 88 13 169

Jumlah 157 2901

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai

berikut:

1) Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus:


Md =

=
= 15,7

2) Mencari harga “∑ ” dengan menggunakan rumus:


∑ = ∑

= 437

3) Menentukan harga t Hitung

t =

t =

t=

t=

t=

t = 7,136

4) Menentukan harga tTabel


Untuk mencari t Tabel peneliti menggunakan table distribusi

t dengan taraf signifikan = 10 – 1 = 9

maka diperoleh t 0,05 = 2,262

Setelah diperoleh tHitung = 7,136 dan tTabel = 2,262maka

diperoleh tHitung > tTabel atau 7,136>2,262. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Ini berarti bahwa

ada pengaruh dalam menerapkan media animasi audio visual

terhadap kemampuan menyimak dongeng pada siswa kelas III SD

Negeri 17 Parang Luara Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten

Pangkep

B. Pembahasan

Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan media audio

visual dapat memberikan kemudahan bagi siswa untuk lebih mudah

memahami pembelajaran yang disampaikan oleh guru khususnya dalam

menyimak dongeng yang diajarkan dikelas III. Media audio dapat

dimanfaatkan dalam pembelajaran yang menggunakan indera penglihatan dan

indera pendegaran. Dengan demikian media video menjadi salah satu media

alternative untuk pembelajaran menyimak dongeng dalam rangka

memudahkan siswa dalam memahami cerita.

Penggunaan media audio visual memiliki berbagai macam manfaat

yaitu menurut Arsyad (2013:50) media audio visual melengkapi pengalaman-

pengalaman dasar siswa ketika membaca, berdiskusi, berpraktik, dan dapat

mendorong dan meningkatkan motivasi serta menanamkan sikap dan segi-segi


afektif lainnya serta video dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau

kelompok kecil, kelompok yang heterogen, maupun perorangan. Sedangkan,

menurut Said (2015:15) bahwa pembelajaran dengan audio visual memiliki

kemampuan proses yang sangat tajam dan menyimpan informasi-informasi

gambar.

Penelitian yang dilakukan peneliti berkedudukan sebagai pelengkap

dari penelitian-penelitian sebelumnya. Penelitian-penelitian tersebut meliputi

penelitian yang dilakukan oleh Ni Putu Ria Aprianti (2018), Fadly Akbar

(2017), dan Istihana Rahayu (2006).

Relevansi hasil penelitian ini terhadap hasil penelitian sebelumnya,

penelitian sebelumnya juga menggunakan media animasi audio visual dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia. Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Ni Putu Ria Apriani (2018) terdapat persamaan lain yaitu dalam

menentukan hasil penelitian juga menggunakan uji-t namun pada penelitian ini

menggunakan kelas control dan kelas eksperimen untuk mengetahui pengaruh

penggunaan media audio visual. Dari hasil perhitungan diperoleh thitung ≥

ttabel yaitu sebesar 4,9863 ≥ 1,9987 pada taraf signifikansi 5% dengan

derajad kebebasan (dk) = n 1 + n2 – 2 = 33 + 33 -2 = 64. Sesuai dengan

kriteria pengujian hipotesis, yaitu jika t hitung ≥ ttabel, maka H0 ditolak dan

Ha diterima. Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Istihana

Rahayu (2006) peneliti ini meningkatkan keterampilan menyimak cerita

menggunakan media audio visual dengan melakukan PTK (Penelitian

Tindakan Kelas) sebanyak dua siklus. Ketuntasan belajar menyimak cerita


dengan menggunakan media audio visual siswa mengalami peningkatan. Pada

siklus I ketuntasan mencapai 68% dan pada siklus II ketuntasan mencapai

84%. Hal ini menunjukkkan peningkatan keterampilan menyimak cerita

menggunakan media audio visual. Dalam penelitian sebelumnya yang juga

dilakukan oleh Fadly Akbar (2017) terdapat persamaan lain yaitu dalam

menentukan hasil penelitian juga menggunakan uji-t namun pada penelitian ini

menggunakan kelas control dan kelas eksperimen untuk mengetahui

keefektifan penggunaan media audio visual. Hal ini ditunjukkan pada hasil uji

hipotesis menggunakan analisis statistik inferensial jenis uji–t independent

samples test diperoleh nilai thitung sebesar -2,571 dan ttabel sebesar 2,005 karena

nilai thitung> ttabel, maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (H1)

diterima. Hal ini menunjukkan bahwa media animasi audiovisual efektif

diterapkan dalam pembelajaran menyimak cerita anak-anak.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bagian A, maka

pada bagian B ini akan diuraikan pembahasan hasil penelitian yang meliputi

pembahasan analisis deskriptif dan analisis inferensial.

Berdasarkan hasil pre-test, nilai rata-rata hasil belajar murid 66,5

dengan kategori baik sebanyak 2 orang dari jumlah keseluruhan 10 orang

dengan presentase 20%, cukup sebanyak 3 orang dari jumlah keseluruhan 10

orang dengan persentase 30%, sedangkan yang tidak mencapai tingkat

keberhasilan dengan kategori kurang dan sangat kurang sebanyak 5 orang dari

jumlah keseluruhan 10 siswa dengan persentase 50 %. Melihat dari hasil

presentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan menyimak


dongeng siswa sebelum diterapkan media animasi audio visual tergolong

rendah.

Selanjutnya nilai rata-rata hasil post-test adalah 82,7 jadi kemampuan

siswa dalam menyimak dongeng setelah diterapkan media animasi audio

visual mempunyai hasil belajar yang lebih baik disbanding dengan sebelum

penerapan media animasi audio visual. Selain itu persentasi kategori hasil

belajar Bahasa Indonesia murid juga meningkat yakni sangat baik 2 orang

siswa dari jumlah keseluruhan 10 dengan presentase 620%, baik 3 orang dari

jumlah keseluruhan 10 orang dengan presentase 30%, cukup 4 orang dari

jumlah keseluruhan 10 dengan presentase 40%, dan kurang 1 orang dari

jumlah keseluruhan 10 orang dengan presentase 10% sedangkan sangat kurang

berada pada presentase 0,00%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

ada perbedaan secara signifikan hasil penilaian kemampuan menyimak siswa

yang diajar dengan menggunakan media animasi audio visual.

Hasil analisis statistic inferensial dengan menggunakan rumus uji t,

dapat diketahui bahwa nilai thitung sebesar 7,136. Dengan frekuensi (dk) sebesar

10 - 1 = 9, pada taraf signifikansi 5% diperolehttabel = 2,262. Oleh karena

thitung ttabel pada taraf signifikansi 0,05, maka (H0) ditolak dan (H1) diterima

yang berarti bahwa ada pengaruh dalam menerapkan media animasi audio

visual terhadap kemampuan menyimak dongeng.

Berdasarkan hasil analisis statistic deskriptif dan statistic inferensial

yang diperoleh bahwa ada pengaruh dalam penerapan media animasi audio
visual terhadap kemampuan menyimak pada siswa kelas III SD Negeri 17

Parang Luara Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep.


BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka, dapat disimpulkan

bahwa terdapat perbedaan hasil penilaian kemampuan menyimak siswa kelas

III SD Negeri 17 Parang Luara yang menggunakan media animasi audio visual

terbukti dengan nilai rata-rata 82,7, sedangkan sebelum perlakuan siswa

mendapat nilai rata-rata 66.5. Penerapan media animasi audio visual

berpengaruh terhadap keterampilan menyimak dongeng siswa kelas III SD

Negeri 17 Parang Luara. Hal ini dapat dilihat dari perhitungan uji t dapat

diketahui bahwa tHitung = 7,136 dan tTabel = 2,262 maka diperoleh tHitung>tTabel

atau 7,136 > 2,262 ini menyataka H1 diterima dan Ho ditolak. Jadi, media

animasi audio visual berpengaruh terhadap kemampuan menyimak dongeng

siswa kelas III SD Negeri 17 Parang Luara.

B. Saran

Berdasarkan temuan yang berkaitan hasil penelitian penerapan media

animasi audio visual yang mempengaruhi kemampuan menyimak dongeng

siswa kelas III SD Negeri 17 Parang Luara, maka dikemukakan beberapa

saran sebagai berikut:


1. Kepada para pendidik khususnya guru SD Negeri 17 Parang Luara,

disarankan menerapkan media animasi audio visual untuk membangkitkan

minat dan motivasi siswa untuk belajar.

2. Kepada Peneliti, diharapkan mampu mengembangkan penggunaan media

animasi audio visual ini dengan menerapkan pada materi lain untuk

mengetahui apakah pada materi lain cocok dengan media pembelajaran ini

demi tercapainya tujuan yang diharapkan.

3. Kepada calon Peneliti, akan dapat mengembangkan dan memperkuat

media ini serta memperkuat hasil penelitian ini dengan cara mengkaji

terlebih dahulu dan mampu mengadakan penelitian yang lebih sukses.


DAFTAR PUSTAKA

Abdul Salam. 2016. Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran
Bahasa Indonesia Terhadap Kemampuan Menyimak Cerita Siswa SD Negeri 5
Amparita. Jurnal, (Online), (https://www.google.com/
url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://scholar.google.co.id/citations%3Fuser
%3D09YYe7cAAAAJ%26hl%3Den&ved=2ahUKEwid4uzux6jgAhUHi3AKHU
weBGwQFjAAegQIARAB&usg=AOvVaw1fS-6CHk2FKq MC7bKhdmLj,
diakses 07 Februari 2019)

Akib, dkk. 2019. Pedoman Penulisan Skripsi. Universitas Muhammadiyah Makassar.

Arsyad, Azhar. 2013. Media pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Emzir dan Saifur Rohman. 2013. Teori dan Pengajaran Sastra. Jakarta: Grafiti.

FadlyAkbar. 2017. Keefektifan Media Animasi Audio Visual Dalam Pembelajaran


Menyimak Cerita Anak-Anak Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Bulukumba
Kabupaten Bulukumba. Jurnal, (Online),
(https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.unm.ac
.id/6842/1/Jurnal%2520Fadly%2520Akbar.docx&ved=2ahUKEwiG9LOGyKjgA
hVEv48KHZsLAocQFjAKegQIBRAB&usg=AOvVaw16P-m5GLum46It-l8-
9i6e, diakses 07 Februari 2019)

Fathurrahman, Pupuh. 2011. Dasar-dasar Kependidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.

Hamalik, Oemar. 1989. Media Pendidikan. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Hamdani. 2011. Dasar-dasar Kependidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.

Hardini, Isriani dan Puspitasari. 2012. Strategi Pembelajaran Terpadu (Teori, Konsep &
Implementasi). Yogyakarta: Familia.

Ibnu, Trianto. 2015. Desain Pengembanagan Pembelajaran Tematik. Jakarta: Prenamedia


Group.

Istihana Rahayu. 2006. Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerita Menggunakan


Media Audio Visual Kelas V SD. Jurnal JPGSD, (Online),
Vol.1,No.2,(https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0,5&q=jurnal+me
ngenai+keterampilan+menyimak+dongeng+menggunakan+media+audio+visual#
d=gs_qabs&u=%23p%3D_axEMuIzuEAJ, diakses 07 Februari 2019)

Junus, Muhammad dan Fatimah. 2011. Keterampilan Berbahasa Tulis. Makassar:UNM


Makassar.

Kurniawan, Deni. 2014. Pembelajaran Tematik. Bandung: Alfabeta.

Lucas, Maclin. 2011. Psikologi Kognitif Edisi Kesembilan. Jakarta: Erlangga.


Munirah. 2016. Keterampilan Berbahasa dan Apresiasi Sastra Anak. Universitas
Muhammadiyah Makassar.

Musfiqon. 2012. Pengembangan Media & Sumber Pembelajaran. Jakarta: Prestasi


Pustakarya.

Ni Putu Ria Apriani. 2018. Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Kemampuan
Menyimak Cerita Siswa Kelas V SDN 38 Ampenan Tahun 2017/2018.
Jurnal,(Online),(https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=htttp
:eprints.unram.ac.id/6131/1/JURNAL_Ni%2520Putu%2520Ria%2520Apriani.pd
f&ved=2ahUKEwjNiPiHxKjgAhUKTo8KHXZWAy4QFJAAegQIARAB&usg=
AOvVaw37QknSIcFUxgrzkev3fuVM ,diakses 07Februari 2019)

Nurgiyantoro, Burhan. 2015. Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak.


Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Pribadi, Benny. 2017. Media & Teknologi dalam Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Ramlah, Siti. 2017. Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Lanjut PGSD. Universitas
Muhammadiyah Makassar.

Rusman dkk. 2013. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi


Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta. Raja Grafindo Persada.

Sadiman, dkk. 2009. Media Pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Hardini, Isrianidan Dewi Puspitasari. 2012. Strategi Pembelajaran Terpadu. Yogyakarta:


Familia.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, dan R & D.


Bandung: Alfabeta.

.2017. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, dan R & D.


Bandung: Alfabeta.

.2016. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, dan R & D.


Bandung: Alfabeta.

Supriyadi. 2006. Pembelajaran Sastra yang Appresiatif dan Integratif di Sekolah Dasar.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana.

Susilana, Rudi dan Cepi Riyana. 2008.Media Pembelajaran. Bandung: CV Wacana


Prima.

Tarigan, Henry Guntur. 2015. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.


Bandung: CV Angkasa.
Yusmarwati. 2018. Efektifitas Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Motivasi dan
Hasil Belajar Mengidentifikasi Unsur-Unsur Cerita Anak Di Kelas V SD Negeri
018 Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu.Jurnal PAJAR (Pendidikandan
Pengajaran), (Online), Vol. 2, No. 3,
(https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://media.neliti.c
om/media/publications/258130-efektifitas-penggunaan-media-audio -visua-
fa362c57.pdf&ved=2ahUKEwiYt47xzajgAhXKsY8KHZxkA5wQ
FjAAegQlARAB&usg=AOvVaw3cAmp-7VxmTd7lybNxzPy, diakses 07
Februari 2019 ).
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 : Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Satuan Pendidikan : SDN 17 Parang Luara


Kelas / Semester : III (Tiga) / 1
Tema 2 : Menyayangi Tumbuhan dan Hewan
Sub Tema 1 : Manfaat Tumbuhan bagi Kehidupan Manusia
Pembelajaran : 3
Fokus Pembelajaran: Bahasa Indonesia
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan
berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia
NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR

1 3.8 Menguraikan pesan dalam dongeng 3.8.1 Menemukan pesan yang


yang disajikan secara lisan, tulis, dan terdapat dalam dongeng
visual dengan tujuan untuk yang didengar
kesenangan

2 4.8 Memeragakan pesan dalam dongeng 4.8.1 Menceritakan kembali isi


sebagai bentuk ungkapan diri dongeng dengan bahasa
menggunakan kosa kata baku dan sendiri
kalimat efektif

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan menyimak teks dongeng yang dibacakan, siswa menemukan pesan yang
terdapat dalam dongeng yang didengar dengan tepat.
2. Dengan kegiatan menulis kembali dongeng yang di simak, siswa dapat
menceritakan kembali isi dongeng dengan bahasa sendiri secara lisan.

D. MATERI PEMBELAJARAN
 Menceritakan kembali isi dongeng secara lisan.

E. METODE PEMBELAJARAN
 Pendekatan : Saintifik
 Metode : tanya jawab, penugasan dan ceramah

F. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN


 Buku Pedoman Guru Tema : Menyayangi Tumbuhan dan Hewan Kelas 3 (Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2018).
 Buku Siswa Tema : Menyayangi Tumbuhan dan Hewan Kelas 3 (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2018).
 Teks dongeng,

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan  Guru memberikan salam dan mengajak semua 15 menit
siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan
masing-masing.
 Menyanyikan lagu “Indonesia Raya” bersama-
sama. dilanjutkan lagu Nasional “Berkibarlah
Benderaku”.
 Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi
lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan
pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
 Guru melakukan ice breaking melalui kegiatan
bernyanyi atau bermain tebak-tebakan atau
kegiatan lain.
 Guru menginformasikan kegiatan yang akan
dilakukan pada hari ini dengan menyampaikan
tema pebelajaran.
 Guru menginformasikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai setelah kegiatan
pembelajaran dilaksanakan.
 Guru melakukan apersepsi dengan melakukan
salah satu kegiatan berikut yaitu tanya jawab,
mengulas kembali beberapa hal tentang kegiatan
sebelumnya, menceritakan pengalaman, atau
kegiatan lainnya.

Inti  Guru mengarahkan siswa untuk memperhatikan 65 Menit


dongeng yang akan dibacakan guru yang
berjudul Asal Mula Buah Kelapa.
 Siswa memperhatikan dan menyimak dongeng
yang di bacakan guru.
 Setelah guru membacakan dongeng, guru
mengarahkan siswa untuk menulis kembali apa
yang telah disimak.
 Setelah siswa menulis, guru mengarahkan satu
persatu siswa maju kehadapan teman kelas
untuk mencerikan kembali isi dongeng dan
pesan moral yang terdapat dalam dongeng.
 Setelah semua siswa selesai, guru menjelaskan
kembali mengenai isi dongeng serta pesan moral
yang terdapat pada dongeng .
 Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya jika ada hal-hal yang kurang
dimengerti.
Penutup  Jika semua siswa telah selesai, guru dan siswa 10 menit
melakukan kegiatan refleksi kegiatan hari itu.
Dalam kegiatan refleksi, guru memberikan
beberapa pertanyaan berikut ini:
a. Apa yang kamu pelajari hari ini?
b. Bagaimana perasaanmu saat kegiatan
menceritakan kembali isi dongeng?
 Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama
dan keyakinan masing-masing (untuk
mengakhiri kegiatan pembelajaran)

H. Penilaian
1. Penilaian Sikap
Perubanan tingkah laku

Tanggung
Santun Peduli
No Jawab
Nama
K C B SB K C B SB K C B SB

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 ...................

2 ...................

3 ……………..
……………..
4
……………..
5
……………..
Dst

Keterangan:
K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4

2. Penilaian Aspek Hasil Menyimak Siswa


No Aspek Skor Deskripsi

4 Cerita sesuai dengan seluruh isi dongeng


1 Kesesuaian isi
3 Cerita sesuai dengan sebagian isi dongeng

2 Cerita tidak sesuai dengan seluruh isi dongeng


2 Suara Jelas 4 Suara terdengar sangat jelas dan lantang
3 Suara terdengar jelas dan lantang
2 Suara terdengar jelas tapi tidak lantang .

1 Suara terdengar tidak jelas dan tidak lantang

Total Nilai Siswa

Penilaian (penskoran) : ----------------------------- x 10

Total Nilai Maksimal

Pangkep, Juni 2019

Mengetahui

Guru Kelas III Mahasiswa

(Citra Mayasari, S.Pd) (Asma Ulmyati Amir)

10540961015

Kepala Sekolah

(Sitti Sukmawati, S.Pd.)

NIP. 196510412 1984 11 2003


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SDN 17 Parang Luara


Kelas / Semester : III (Tiga) / 1
Tema 2 : Menyayangi Tumbuhan dan Hewan
Sub Tema 1 : Manfaat Tumbuhan bagi Kehidupan Manusia
Pembelajaran : 3
Fokus Pembelajaran: Bahasa Indonesia
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan
berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia
NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR

1 3.8 Menguraikan pesan dalam dongeng 3.8.1 Menemukan pesan yang


yang disajikan secara lisan, tulis, dan terdapat dalam dongeng
visual dengan tujuan untuk yang didengar
kesenangan

2 4.8 Memeragakan pesan dalam dongeng 4.8.1 Menceritakan kembali isi


sebagai bentuk ungkapan diri dongeng dengan bahasa
menggunakan kosa kata baku dan sendiri
kalimat efektif
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan menyimak video dongeng yang ditampilkan, siswa menemukan
pesan yang terdapat dalam dongeng yang didengar dengan tepat.
2. Dengan kegiatan menulis isi dongeng yang telah disimak, siswa dapat
menceritakan kembali isi dongeng dengan bahasa sendiri secara lisan.

D. MATERI PEMBELAJARAN
 Menceritakan kembali isi dongeng secara lisan.

E. METODE PEMBELAJARAN
 Pendekatan : Saintifik
 Metode : tanya jawab, penugasan dan ceramah

F. SUMBER, MEDIA, DAN ALAT PEMBELAJARAN


 Buku Pedoman Guru Tema : Menyayangi Tumbuhan dan Hewan Kelas 3 (Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2018).
 Buku Siswa Tema : Menyayangi Tumbuhan dan Hewan Kelas 3 (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2018).
 Video, LCD, speaker

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan  Guru memberikan salam dan mengajak semua 15 menit
siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan
masing-masing.
 Menyanyikan lagu “Indonesia Raya” bersama-
sama. dilanjutkan lagu Nasional “Berkibarlah
Benderaku”.
 Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi
lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan
pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
 Guru melakukan ice breaking melalui kegiatan
bernyanyi atau bermain tebak-tebakan atau
kegiatan lain.
 Guru menginformasikan kegiatan yang akan
dilakukan pada hari ini dengan menyampaikan
tema pebelajaran.
 Guru menginformasikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai setelah kegiatan
pembelajaran dilaksanakan.
 Guru melakukan apersepsi dengan melakukan
salah satu kegiatan berikut yaitu tanya jawab,
mengulas kembali beberapa hal tentang kegiatan
sebelumnya, menceritakan pengalaman, atau
kegiatan lainnya.

Inti  Guru mengarahkan siswa untuk memperhatikan 65 Menit


video pembelajaran yang akan di tmpilkan
guru.
 Sebelum menampilkan video pembelajaran guru
mengarahkan siswa untuk tenang dan
memperhatikan serta menyimak dengan baik
selama video pembelajaran di tampilkan.
 Guru menampilkan video pembelajaran
dongeng “Kerbau yang cerdas”
 Siswa mengamati video pembelajaran dongeng
“Kerbau yang cerdas” dengan tenang.
 Setelah siswa mengamati video pembelajaran,
guru mengarahkan siswa untuk menulikan
kembali dalam buku siswa mengenai apa yang
siswa simak selama video pembelajaran di
tampilan contohnya isi dongeng ataupun pesan
moral dalam dongeng tersebut.
 Setelah siswa menuliskan apa saja yang telah di
simak dalam dongeng tersebut.
 Guru mengarahkan siswa untuk satu persatu
tampil ke hadapan teman kelas untuk
membacakan tugas yang diberikan guru
sebelumya.
 Setelah semua siswa tampil, guru menjelaskan
kembali mengenai isi dongeng “Kerbu yang
cerdas” serta pesan moral yang terkandung di
dalamnya.
 Lalu guru mengarahkan siswa untuk merapikan
peralatan yang digunakan untuk disimpan di
tempatnya.

Penutup  Jika semua siswa telah selesai, guru dan siswa 10 menit
melakukan kegiatan refleksi kegiatan hari itu.
Dalam kegiatan refleksi, guru memberikan
beberapa pertanyaan berikut ini:
c. Apa yang kamu pelajari hari ini?
d. Bagaimana perasaanmu saat kegiatan
menceritakan kembali isi dongeng?
 Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama
dan keyakinan masing-masing (untuk
mengakhiri kegiatan pembelajaran)

H. Penilaian
1. Penilaian Sikap
Perubanan tingkah laku

Tanggung
Santun Peduli
No Jawab
Nama
K C B SB K C B SB K C B SB

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 ...................

2 ...................

3 ……………..
……………..
4
……………..
5
……………..
Dst

Keterangan:
K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4
2. Penilaian Aspek Hasil Menyimak Siswa

No Aspek Skor Deskripsi

4 Cerita sesuai dengan seluruh isi dongeng


1 Kesesuaian isi
3 Cerita sesuai dengan sebagian isi dongeng

2 Cerita tidak sesuai dengan seluruh isi dongeng


2 Suara Jelas 4 Suara terdengar sangat jelas dan lantang
3 Suara terdengar jelas dan lantang
2 Suara terdengar jelas tapi tidak lantang .

1 Suara terdengar tidak jelas dan tidak lantang

Total Nilai Siswa


x 10
Penilaian (penskoran) : -----------------------------

Total Nilai Maksimal

Pangkep, Juni 2019


Mengetahui

Guru Kelas III Mahasiswa

(Citra Mayasari, S.Pd) (Asma Ulmyati Amir)

10540961015

Kepala Sekolah

(Sitti Sukmawati, S.Pd.)

NIP. 196510412 1984 11 2003


LAMPIRAN 2 : Daftar Nama Siswa Kelas III SD Negeri 17 Parang Luara

ABSEN KELAS III SD NEGERI 17 PARANG LUARA

NAMA PERTEMUAN
NO NISN L/P KET.
SISWA 1 2 3 4 5

1. AB 0098658346 L √ √ √ √ √ A: Alfa

2. AK 0103122318 L √ √ √ √ √ I : Isin

3. BRF 0118424264 P √ √ √ √ √ S: Sakit

4. MA 0102716445 L √ √ √ √ √

5. MS 0102815325 L √ √ √ √ √

6. NH 0109021654 P √ √ √ √ √

7. RH 0108570673 L √ √ √ √ √

8. RA 0103714530 L √ √ √ √ √

9. RO 0102113356 P √ √ √ √ √

10. RA 0105206769 L √ √ √ √ √
LAMPIRAN 3 : Daftar Nilai Pretest Siswa

Aspek Penilaian

Nama Kesesuaian isi Suara Jelas Total Skor

1 2

AB 1 1 2

AK 2 3 5

BRF 4 3 7

MA 3 2 5

MS 3 2 5

NH 3 3 6

RH 3 3 6

RA 2 2 4

RO 4 3 7

RA 3 3 6

No Nama Pretest Nilai Akhir Kategori

1 AB 2:8×100 25 Tidak Tuntas

2 AK 5:8×100 63 Tidak Tuntas

3 BRF 7:8×100 88 Tuntas

4 MA 5:8×100 63 Tidak Tuntas

5 MS 5:8×100 63 Tidak Tuntas


6 NH 6:8×100 75 Tuntas

7 RH 6:8×100 75 Tuntas

8 RA 4:8×100 50 Tidak Tuntas

9 RO 7:8×100 88 Tuntas

10 RA 6:8×100 75 Tuntas
LAMPIRAN 4 : Daftar Nilai Posttest Siswa

Aspek Penilaian

Nama Kesesuaian isi Suara Jelas Total Skor

1 2

AB 2 3 5

AK 3 3 6

BRF 4 4 8

MA 3 3 6

MS 3 3 6

NH 4 3 7

RH 4 3 7

RA 3 3 6

RO 4 4 8

RA 4 3 7

No Nama Posttest Nilai Akhir Kategori

1 AB 5:8×100 63 Tidak Tuntas

2 AK 6:8×100 75 Tuntas

3 BRF 8:8×100 100 Tuntas

4 MA 6:8×100 75 Tuntas

5 MS 6:8×100 75 Tuntas
6 NH 7:8×100 88 Tuntas

7 RH 7:8×100 88 Tuntas

8 RA 6:8×100 75 Tuntas

9 RO 8:8×100 100 Tuntas

10 RA 7:8×100 88 Tuntas
LAMPIRAN 5 : Daftar Nilai Pretest dan Posttest Siswa Kelas III SD Negeri 17
Parang Luara

HASIL ANALISIS DATA PRETEST

Xi fi fi.xi xi² fi.xi²

25 1 25 625 625

50 1 50 2500 2500

63 3 189 3969 35721

75 3 225 5625 50625

88 2 176 7744 30976

Jumlah 10 665 20463 120447

 Ukuran Sampel = 10

 Skor Tertinggi = 88

 Skor Terendah = 25

 Rentang Skor = Skor Tertinggi – Skor Terendah

= 88 – 25

= 63

 Nilai Rata-rata ̅̅̅̅



̅

 Standar Variansi (S2)
∑ ∑

HASIL ANALISIS DATA POSTTEST

xi fi fi.xi xi² fi.xi²

63 1 63 3969 3969

75 4 300 5625 90000

88 3 264 7744 69696

100 2 200 10000 40000

Jumlah 10 827 27338 683929

 Ukuran Sampel = 10

 Skor Tertinggi = 100

 Skor Terendah = 63

 Rentang Skor = Skor Tertinggi – Skor Terendah

= 100 - 63

= 37

 Nilai Rata-rata ̅̅̅̅



̅

 Standar Variansi (S2)
∑ ∑

DAFTAR NILAI PRETEST DAN POSTEST

No Nama Pretest (X1) Postest (X2) d = X2-X1 d2

1. AB 25 63 32 1024

2. AK 63 75 12 144

3. BRF 88 100 12 144

4. MA 63 75 12 144

5. MS 63 75 12 144

6. NH 75 88 13 169

7. RH 75 88 13 169
8. RA 50 75 25 625

9. RO 88 100 13 169

10. RA 75 88 13 169

Jumlah 157 2901

ANALISIS T-TEST

t =

a. Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus:


Md =

= 15,7

b. Mencari harga “∑ ” dengan menggunakan rumus:


∑ = ∑

=
= 437

c. Menentukan harga t Hitung

t =

t =

t =

t =

t =

t = 7,136
LAMPIRAN 6 : Tabel Uji t
LAMPIRAN 7 : Dokumentasi
RIWAYAT HIDUP PENULIS

ASMA ULMYATI AMIR, lahir di Bantimala, Provisinsi

Sulawesi Selatan, pada tanggal 24 Maret 1997. Anak kedua

dari dua bersaudara pasangan Amir Jalangkara dan Nuhriah.

Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri 17

Parang Luara tahun 2009. Pada tahun 2012 menyelesaikan

pendidikan tingkat menengah di SMP Negeri 1 Tondong

Tallasa dan tamat di SMA Negeri 1 Tondong Tallasa pada tahun 2015 kemudian

melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi di Universitas Muhammadiyah Makassar

pada jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Makassar sampai tahun 2019.

Selama berstatus sebagai mahasiswa, penulis giat dalam mengikuti perkuliahan

dikampus dan mengikuti seminar yang diadakan oleh kampus. Untuk memperoleh gelar

sarjana pendidikan maka ditulis skripsi dengan judul “Pengaruh Media Animasi Audio

Visual Terhadap Keterampilan Menyimak Dongeng Kelas III SD Negeri 17 Parang

Luara Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep”.

Anda mungkin juga menyukai