Anda di halaman 1dari 13

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif korelasional
yang bertujuan untuk menggambarkan fenomena dua variabel yaitu variabel independen
dengan variabel dependen dan menganalisis bagaimana hubungan antara kedua variabel
tersebut. Pemilihan metode deskriptif korelasional dalam penelitian ini didasari pada
tujuan penelitian yaitu untuk mengidentifikasi sejauh mana hubungan antara variasi-
variasi pada variabel independen berhubungan dengan variabel dependen. Variabel
independen dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang berhubungan pemberian
MPAsi balita usia 6-24 bulan di Puskesmas Jejangkit Marabahan.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Cross Sectional.
Pendekatan Cross Sectional adalah penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran
atau observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali, pada suatu saat
atau pada suatu periode tertentu (Machfoedz, 2013).

3.2 Definisi Operasional


Definisi operasional adalah unsur penelitian yang menjelaskan bagaimana caranya
menentukan variabel dan mengukur suatu variabel (Nursalam, 2012). Pada penelitian ini
terdapat dua variabel yang akan diteliti yaitu variabel independen faktor-faktor yang
mempengaruhi ibu tentang pemberian MP-ASI . Kedua variabel tersebut dapat
didefinisikan dalam tabel 3.1 sebagai berikut :

Table 3.1 definisi oprasional penelitian


Variabel Definisi Parameter Instrumen Skala Hasil Ukur
Operasional
Variabel Umur ibu Pembagian Kuesioner Ordinal 1. Remaja Akhir
Independen : saat usia (18-20 Tahun)
1. Usia pengisian menurut 2. Dewasa Awal
kuesioner Eric (21-30 Tahun)
Ericson 3. Dewasa Madya
dan (30 – 60 tahun)
Deswita
2006
2. Pendidikan Pendidikan Tingkat Kuesioner Ordinal 1. SD
formal pendidikan 2. SMP/SLTP
terakhir yang ibu saat 3. ≥ SMA/SLTA
diikuti ibu pengisian
dan kuesioner
mendapatkan
ijazah
3. Pengetahu Pengetahuan Pengertian Kuesioner Ordinal 1. Baik (bila skor
an ibu tentang MPASI, (Dwi Septi yang di dapat
makanan tujuan dari Widiyanti) 75-100%)
pendamping pemberian 2. Cukup (bila
ASI meliputi MPASI, skor yang
pengertian Jenis didapat 55-
dan syarat makanan 74%)
makanan yang 3. Kurang (bila
pendamping diberikan, skor yang
ASI. dampak didapat < 54%)
pemberian
MPASI,
dan jadwal
pemberian
MPASI,
cara
pemberian
MPASI
4. Pekerjaan Kegiatan Pekerjaan Kuesioner Ordinal 1. IRT
yang ibu saat 2. Pegawai
dilakukan pengisian Swasta
oleh ibu kuesioner 3. PNS
untuk
mendapatkan
penghasilan
demi
kelangsungan
hidu
keluarganya
dalam bentuk
penghasilan
berupa uang.
5. Pendapata Total Kepala Kuesioner Ordinal 1. Rendah (< Rp.
n penghasilan keluarga, 1.000.000)
kepala Anggota 2. Menengah (Rp.
keluarga dan keluarga 1.000.000-Rp.
anggota 2.000.000)
keluarga 3. Tinggi (> Rp.
setiap bulan 2.000.000)
Variabel Makanan Tindakan Kuesioner Ordinal 1. Diberikan ( bila
Dependen : atau pemberian (Buku skor yang
Pemberian minuman makanan KIA) didapat ≥ 25)
Makanan yang pendampin 2. Tidak di
Pendamping mengandung g ASI berikan (bila
Asi balita usia gizi diberikan sesuai skor yang
6-24 bulan kepada balita dengan diberikan ≤ 24)
untuk usia bayi
memenuhi
kebutuhan
gizinya
sesuai dengan
usia bayi.

3.3 Populasi, Sample dan Sampling


3.3.1 Populasi
Populasi pada penelitian ini berjumlah 63 orang yang terdiri dari ibu balita di
Puskesmas Jejangkit Marabahan.

3.3.2 Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah pada ibu di Puskesmas Jejangkit Marabahan
yang berjumlah 63 orang.

3.3.3 Sampling
Teknik pengambilan sampel pada peneliti ini menggunakan teknik sampel sejuh
atau total sampling.

3.4 Tempat dan Waktu


3.4.1 Tempat
Penelitian ini dilakukan di ruang lingkup area Puskesmas Jejangkit Marabahan.
3.4.2 Waktu / Jadwal Penelitian
Studi pendahuluan dilakukan pada bulan Juli 2019 sampai penyusunan proposal.
Sedangkan waktu untuk penelitian dilaksanakan selama 1 bulan pada bulan
Desember 2019.

3.5 Alat Pengumpulan Data


3.5.1 Jenis Data
Data hasil kuesioner dilakukan sendiri oleh peneliti dan data hasil kuesioner di
isi oleh siswa di SDN Telaga Biru 6 Banjarmasin.

3.5.2 Sumber data


Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari hasil kuesioner di
SDN Telaga Biru 6 Banjarmasin.

3.5.3 Alat pengumpul data


Instrumet yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
checklist. Alat yang digunakan dalam pengambilan data adalah lembar checklist
dan alat tulis serta observasi, intrumenn atau alat ukur yang digunakan dalam
penelitian ini adalah berupa kuesioner atau angket dimana ada beberapa yang
mengadopsi dan teori yang ada yaitu pengaruh pola asuh pada Pemberian
Makanan Pendamping Asi dengan model jawaban yang mudah agar memberikan
kemudahan responden dalam menjawab pertanyaan. Alat pengumpulan data
berupa checklist atau kuesioner mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan
pemberian MP-ASI balita usia 6-24 bulan.

No Parameter Positif Negatif Jumlah


1 Pengertian MPASI 1, - 1
2 Tujuan Pemberian 2 - 1
MPASI
3 Jenis Makanan Yang di 5,9 8 3
Berikan
4 Dampak Pemberian 3,7,10,12,15 6 6
MPASI
5 Cara Pemberian MPASI 11,14 4 3
6 Jadwal Pemberian 13 - 1
MPASI
Jumlah 12 3 15

Penilaian pernyataan positif jika menjawab benar (skor = 1), salah (skor = 0).

No Parameter Positif Negatif Jumlah

1 Pemberian Makanan 1,2,3,4,5 - 5


Pendamping ASI
balita Usia 6-24 Bulan

Jumlah 5 - 5

Penilaian pernyataan positif jika menjawab benar (skor = 1), salah (skor = 0).

3.6 Teknik Pengambilan Data


3.6.1 Persiapan Pengambilan data dari responden
Persiapan pengambilan data dimulai setelah semua proses peneliti meminta ijin
mulai dari Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Pemerintah Kota Marabahan,
Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Marabahan, Puskesmas Jejangkit Marabahan,
membawa surat pengantar pengambilan data penelitian dari Universitas
Muhamadiyah Banjarmasin. Setelah mendapatkan ijin dari Kepala Dinas
Kesehatan Marabahan, kemudian peneliti minta ijin kepada Kepala Puskesmas
Jejangkit Marabahn untuk mendapatkan data.

3.6.1 Pelaksanaan pengambilan data


Teknik pengambilan data pada penelitian ini adalah dengan mengisi kuesioner
untuk mendapatkan data tentang faktor yang berhubungan dengan pemberian MP-
ASI balita usia 6-24 bulan.
3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas
3.7.1 Uji validitas instrumen
Uji validitas dilakukan di area lingkup wilayah puskesmas bantuil cerbon, dengan
memberikan kuesioner pada 32 ibu balita untuk mendapatkan data tentang faktor
yang berhubungan dengan pemberian MP-ASI balita usia 6-24 bulan. Alasan
pemilihan di Puskesmas Bantuil Cerbon disebabkan karena kurang nya
pengetahuan ibu dalam merawat dan mendidik balita.

Untuk uji validitas ini peneliti menggunakan rumus korelasi product moment
yang dihitung melalui komputer dengan program statistik. Soal atau item dari
kuesioner tersebut dikatakan valid apabila nilai r hitung ≥ r tabel. Nilai r tabel
ditentukan berdasarkan jumlah responden yang menjadi objek untuk uji validitas
dan nilai α yang digunakan, karena jumlah responden sebanyak 32 orang dan nilai
α = 5% maka diketahui nilai r tabelnya adalah 0,361.

Rumus korelasi product moment :


n ∑ XY −∑ X ∑ Y
r=
√ ¿ ¿¿
Keterangan :
r           = Koefisien korelasi
n          = Banyaknya sampel
x          = Skor masing-masing item
y          = Skor total variable

3.7.2 Uji Reliabilitas Instrumen


Uji Reliabilitas dilakukan untuk menunjukan sejauh mana intrumen tersebut dapat
dipercaya dan dapat diandalkan (Sugiyono, 2012). Pada uji reliabilitas ini peneliti
menggunakan rumus Spearman rank yang dihitung melalui program komputer.
Instrumen dinyatakan korelasi sprearman rank karena sumber datanya berbeda
dan berbentuk ordinal.
Rumus spearman rank :

p= 1 - 6∑d²

N (N² - 1)
Keterangan:
p = koefisien korelasi sprearman rank
d = beda antara dua pengamatan berpasangan
N = total pengamatan
Korelasi spearman rank bekerja dengan data ordinal, karena
jawaban responden merupakan data ordinal.
Hasil uji validitas yang dilaksanakan pada tanggal 4 November 2019, di Puskesmas bantuil
cerbon, sebagai berikut yaitu :

3.7.2.1 Hasil Uji Validitas Pengetahuan


Hasil uji coba 15 item kuesioner pada variebel pengetahuan dinyatakan valid
karena nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel 0,361, dapat disimpulkan
bahwa kuesioner penelitian layak untuk digunakan. Berdasarkan hasil
pengujian reliabilitas, diketahui angka Cronbach alpha adalah sebesar 0,936.
Jadi kuesioner tersebut lebih besar dari minimal Cronbach alpha 0,6. Oleh
karena itu dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian yang digunakan
untuk mengukur variable pengetahuan dikatakan cukup reliable atau handal.

3.7.2.2 Hasil Uji Validitas Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI)


Hasil uji coba 5 item kuesioner pada variebel pengaturan makanan dinyatakan
valid karena nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel 0,361, dapat
disimpulkan bahwa kuesioner penelitian layak untuk disebarkan. Berdasarkan
hasil pengujian reliabilitas, diketahui angka Cronbach alpha adalah sebesar
0,936. Jadi angket tersebut lebih besar dari minimal Cronbach alpha 0,6. Oleh
karena itu dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian yang digunakana
untuk mengukur variable pengaturan makanan dikatakan cukup reliabel atau
cukup handal.
3.8 Teknik Analisa Data
3.8.1 Pengolahan data
Analisa data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi analisa kuantitatif yang
dimaksudkan untuk mengolah data mengorganisasikan data, serta menemukan
hasil yang dapat dibaca dan dapat diinteroretasikan (Notoatmodjo,2010).
Setelah data tekumpulkan dilakukan pengolahan data yang dilakukan melalui
beberapa tahap yaitu:

3.8.1.1 Editing (pengelompokan data)


Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang
diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap
pengumpulan data atau setelah data terkumpul (Hidayat, 2014).

Tahapan ini dilakukan pada saat mengumpulkan data dari intrumen penelitian
dan memeriksa hasil pengumpulan data berupa hasil data balita BGM, catatan
status gizi dan lain-lain. Dalam melakukan kegiatan memeriksa data ini
meliputi hal-hal berikut ini :
1) Perhitungan dan Penjumlahan
Perhitungan yang dilakukan yaitu menghitung jumlah data balita BGM
dari catatan status gizi dari bulan Januari s/d Juni 2019, yaitu
berjumlah 63 orang.

2) Koreksi yang termasuk dalam kegiatan ini antara lain :


a. Memeriksa kelengkapan data
b. Memeriksa kesinambungan data
c. Memeriksa keragaman data

3.8.1.2 Coding (Pemberian Kode)


Coding merupakan kegiatan pemberian kode numeric (angka) terhadap data
yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila
pengolahan data dan analisa data menggunakan computer. Biasanya dalam
pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku (code
book) untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari
suatu variable (Hidayat,2014).

Tahapan ini yaitu dengan memberikan kode pada hasil yang diperoleh
penelitian/pengukuran, yaitu :
1) Memberikan kode identitas pada 63 orang responden yang didapatkan
untuk menjaga kerahasiaan identitas dari responden-responden tersebut.
2) Menetapkan kode untuk hasil dari pengukuran masing-masing setiap alat
ukur, serta menskoring/menjumlah hasil keseluruhan dari masing-masing
alat ukur yang digunakan. Dengan menggunakan kode 0 untuk nilai salah
dan 1 untuk nilai benar.

3.8.1.3 Tabulating
Tabulasi data adalah menyusun data dan mengorganisir data sedemikian
rupa sehingga dapat dengan mudah untuk dilakukan penjumlahan, disusun
dan disajikan dalam bentuk table atau grafik (Hidayat,2014).
Tabulating dalam penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data
yang didapatkan kedalam table di Microsoft Office Exel sesuai dengan
data-data yang didapatkan selama pengukuran, diurutkan berdasarkan
masing-masing responden dan hasil pengukuran dari masing-masing
komponen yang terdapat pada kedua alat ukur, kemudian mentotalkan
hasilnya dan memasukkan hasil dari nilai total dari pengukuran kedalam
kategori kode yang diinginkan.

3.8.1.4 Entri data


Data entri adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan
kedalam master table atau data base computer, kemudian membuat
distribusi frekuensisederhana atau bisa juga dengan membuat table
kontingensi (Hidayat,2014).
Data-data yang telah ditabulasi dilakukan pengentrian kedalam master
table dan melakukan analisis sesuai dengan keperluan dan kebutuhan
peneliti, sehingga mendapatkan hasil yang diinginkan dan dapat
ditampilkan.

3.8.1.5 Cleaning data


Setelah semua data dari setiap sumber data selesai dikumpulkan dan
dimasukkan, peneliti melakukan pengecekan ulang terhadap data yang
telah di entri untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan dalam
pemberian kode.

3.8.2 Analisis data


Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif untuk mendapatkan bentuk
tabulasi, dengan cara memasukkan seluruh data kemudian diolah secara statistik
deskriptif yang digunakan untuk melaporkan hasil dalam bentuk distribusi
frekuensi dan prosentase (%) dari masing-masing item. Data yang terkumpul
kemudian ditabulasi dalam bentuk tabel sesuai dengan variabel yang hendak diukur.
Setelah proses tabulasi, data kemudian dianalisis untuk mengetahui hubungan
antara variabel independen dengan variabel dependen.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu univariat dan
bivariat :
3.8.2.1 Analisis Univariat
Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variable penelitian (Notoadmodjo, 2010). Pada variabel
independen faktor usia, pendidikan, pengetahuan, pekerjaan dan pendapatan
didalam kuesioner terdapat pilihan ( Ya, Tidak ). Skor yang didapat dari
kuesioner tersebut adalah baik, cukup, kurang yang mana masing-masing
memiliki poin sebagai berikut : baik apabila nilai (75-100), cukup apabila
nilai (55-74), kurang apabila nilai (˂54). Sedangkan variabel dependen
makanan pendamping ASI balita usia 6-24 bulan didalam kuesioner terdapat
pilihan ( Diberikan , Tidak Diberikan ). Skor yang didapat dari kuesioner
tersebut adalah diberikan, tidak diberikan yang mana masing-masing
memiliki poin : diberikan apabila nilai ( ≥ 25), tidak diberikan (≤ 24).

3.8.2.2 Analisis Bivariat


Analisis Bivariat adalah tabel silang dua variabel yaitu variabel independen
dan variabel dependen. Analisis ini dilakukan untuk melihat hubungan
antara variabel independen dan dependen. Untuk mengetahui hubungan
antara dua variabel dalam penelitian ini digunakan Uji korelasi Spearman
Rank dengan nilai kemaknaan (signifikan korelasi) p< α (0,05) dengan
menggunakan program Komputer.
Ada tiga penafsiran hasil analisis korelasi Spearman rank, meliputi:
a) Melihat signifikansi hubungan dua variabel
b) Melihat kekuatan hubungan dua variabel
c) Melihat arah hubungan dua variabel.
Signifikan hubungan dua variabel, apabila hasil uji statistik didapatkan
nilai signifikan korelasi atau nilai p< α (0,05) atau nilai rs hitung
(koefisien korelasi) lebih besar dari nilai rs tabel Spearman rho, maka
H0 ditolak yang berarti ada hubungan antara faktor-faktor yang
berhubungan dengan pemberian MP-ASI balita usia 6-24 bulan di
Puskesmas Jejangkit Marabahan. Sebaliknya apabila hasil uji statistik
nilai p> α (0,05) atau nilai rs hitung lebih kecil dari nilai rs tabel
Spearman rho,maka H0 diterima yang berarti tidak ada hubungan
faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian MP-ASI balita usia
6-24 bulan.

3.9 Etika Penelitian


Sebuah penelitian harus memperhatikan etik penelitian sebagai rasa tanggung jawab
terhadap upaya mengenali dan mempertahankan hak asasi manusia sebagai dari sebuah
penelitian, prinsip etik dalam penelitian ini mengacu pada Komisi Etik Penelitian
Kesehatan (KNEPK), yaitu:
3.9.1 Prinsip Menghargai Hak Asasi Manusia (Respect Human Dignity)
3.9.1.1 Hak untuk ikut atau tidak menjadi responden (Right To Self
Determination)
Responden harus diperlakukan secara manusiawi, responden mempunyai
hak untuk memutuskan apakah mereka bersedia menjadi responden atau
tidak, tanpa ada sanksi apapun

3.9.1.2 Hak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan yang diberikan (Right To
Full Disclosure)
Seorang peneliti harus memberikan penjelasan secara terperinci atas
tindakan yang akan diberikan kepada responden serta bertanggung jawab
jika ada sesuatu yang terjadi.

3.9.1.3 Lembar persetujuan (Informed Consent)


Responden harus mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tujuan
penelitian yang akan dilaksanakan, mempunyai hak untuk bebas
berpartisipasi atau menolak menjadi responden. Pada informed consent
juga perlu dicantumkan bahwa data yang diperoleh hanya akan digunakan
untuk pengembangan ilmu.

3.9.2 Prinsip Manfaat (Beneficience)


3.9.2.1 Bebas dari penderitaan
Penelitian harus dilaksanakan tanpa ada mengakibatkan penderitaan
kepada responden, baik secara fisik maupun psikis, khususnya jika
menggunakan tindakan khusus.

3.9.2.2 Bebas dari eksploitasi


Partisipasi responden dalam penelitian harus dihindarkan dari keadaan
yang tidak menguntungkan. Responden harus diyakinkan bahwa
partisipasinya dalam penelitian dan informasi yang telah diberikan, tidak
akan dipergunakan dalam hal-hal yang dapat merugikan responden dalam
hal apapun.

3.9.2.3 Resiko (Benifet Rasio)


Peneliti harus hati-hati mempertimbangkan resiko dan keuntungan yang
akan berakibat kepada responden dalam setiap tindakan.

3.9.3 Prinsip Keadilan (Right to Justice)


3.9.3.1 Hak untuk mendapatkan pengobatan yang adil (Right In Fair Treatment)
Responden harus diperlakukan secara adil baik sebelum, selama dan
sesudah keikutsertaan dalam penelitian tanpa ada deskriminasi apabila
ternyata mereka tidak bersedia atau dikeluarkan dari penelitian.

3.9.3.2 Hak dijaga kerahasiannya (Right To Privacy)


Responden mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan
harus dirahasiakan, untuk itu perlu adanya tanpa nama (anominity) dan
rahasia (confidentiality)

Anda mungkin juga menyukai