KELOMPOK 3
M. Aulia R. Ria Nurliana S.
M. Ripqi Sariwati
M. Rizki H. Stefina Merrysa C.
Okta Viana U. Triyana Sari
Puput Andayani Yulinda P.
Rafiqa R. Nor Hair
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Infark miokard merupakan keadaan nekrosis otot jantung akibat
ketidakseimbangan antara kebutuhan dan suplai oksigen yang terjadi secara
mendadak. Sedangkan menurut Carpenito (2000) Infark Miokard adalah
kematian jaringan yang diakibatkan oleh kerusakan darah koroner miokard
,karena ketidakadekuatan aliran darah. Penyebab paling sering yaitu adanya
sumbatan koroner, sehingga terjadi gangguan aliran darah yang diawali
dengan hipoksia miokard. Gejala dari Infark Miokard Akut (IMA) seperti nyeri
dada kiri dengan atau tanpa penjalaran, seperti ditusuk – tusuk, kadang berupa
nyeri dagu, leher terasa seperti ditekan beban berat atau panas seperti
terbakar (Setianto. 2003).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Konsep TeorI
1. Pengertian Infark Miokard
Penyakit infark miokard merupakan gangguan aliran darah ke jantung yang
menyebabkan sel otot jantung mati. Aliran darah di pembuluh darah terhenti setelah
terjadi sumbatan koroner acute, kecuali sejumlah kecil aliran kolateral dari
pembuluh darah di sekitarnya. Daerah otot di sekitarnya yang sama sekali tidak
mendapat aliran darah atau alirannya sangat sedikit sehingga tidak dapat
mempertahankan fungsi otot jantung, dikatakan mengalami infark. Infark miokard
akut (IMA) atau yang lebih dikenal dengan serangan jantung adalah suatu keadaan
dimana suplai darah pada suatu bagian jantung terhenti sehingga sel otot jantung
mengalami kematian. Infark miokard sangat mencemaskan karena sering berupa
serangan mendadak, umumnya pada pria usia 35-55 tahun, tanpa ada keluhan
sebelumnya (Guyton,2007).
2. Patofisiologi
• Miokard infark tidak terjadi secara singkat. Injuri iskemik berkembang beberapa
jam sebelum menjadi nekrosis atau infark yang sempurna. Peroses iskemik
mempengaruhi lapisan subendocardial, yang paling sensitif terhadap hipoksia.
Mekanisme ini mengakibatkan penekanan pada kontraktilitas otot jantung
(miokardium). Tubuh mencoba untuk mengkompensasi penurunan fungsi jantung
dengan merangsang sistem saraf simpatis yang menyebabkan
peningkatan heart rate. Perubahan pada heart rate menyebabkan peningkatan
kebutuhan oksigen , yang selanjutnya menekan miokardium.
3. PATHWAY
4. Manifestasi Klinis Infark Miokard
Nyeri dada merupakan gejala klasik pada MI. Nyeri dimulai tiba-tiba dan
berlanjut tanpa berkurang dengan beristirahat atau menggunakan NTG. Nyeri
berpusat di bagian dada tengah dan biasa digambarkan sebagai nyeri tertimpa
benda berat, terhimpit, atau seperti gajah berdiri di dada, dan nyeri menyebar
ke punggung, salah satu atau kedua tangan, pundak, leher, dan rahang. Nyeri
dapat meniru sakit maag atau serangan batu empedu dengan nyeri perut dan
muntah. Gejala klasik MI meliputi nafas pendek, pusing, mual, dan berkeringat.
Ketika mendengarkan suara paru, krakel dan wheezing mungkin terdengar.
Pulse nadi cepat atau ireguler, dan mungkin terdapat suara tambahan (S3 atau
S4). Adanya suara tambahan mengindikasikan adanya kegagalan ventrikel.
5. Klasifikasi Disritmia
Infark Miokad 6.
Komplikasi Gagal
Subendokardial Perikarditis
Infark
jantung dan
edema paru
Miokard
Komplikasi
Infark Miokard yang
disebabkan Emboli paru
Transmural
oleh nekrosis
miokardium
Infark
miokardum
berulang
7. Tes diagnostik
• Pasien yang mengalami sakit dada dan memilki riwayat keluarga dengan MI
harus mempertimbangkan resiko MI dan menjalani serangkaian pemeriksaan
hingga hasil pemeriksaan menyingkirkan kemungkinan diagnosa tersebut.
Indikator yang paling berguna adalah riwayat pasien sebelumnya jika
pernah mengalami MI, EKG, serum jantung troponin I atau T, mioglobon, dan
kadar CK-MB. Kadar magnesium juga harus dicek, khususnya yang
menggunakan terapi diuretik. Sebelum terapi trombolitik atau heparin, PT
(Prothrombine Time ) dan PTT (Partial Trombopastin Time) ditentukan. EKG
dapat menunjukan area yang mengalami infark, yang berarti juga merupakan
area yang mengalami iskemik. Kerusakan miokardium terlihat dengan adanya
elevasi ST segment. Adanya gelombang Q patologis, atau keabnormalitasan
gelombang T. Pemeriksaan Serial EKG di laksanakan untuk memonitor
perubahan yang mengindikasikan kerusakan atau iskemia jantung.
• Identitas
• Alasan masuk RS
• Keluhan Utama
1. Pengkajian •
•
•
Riw. Penyakit sekarang
Riw. Penyakit Dahulu
Riw. Penyakit Keluarga
• Riw. Psikososial
• Pemeriksaan fisik2.
2. Diagnosa
• Penurunan cardiac out put berhubungan dengan Gangguan stroke
volume (preload, afterload, kontraktilitas)
• Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
kebutuhan dan suplai oksigen.
• Cemas berhubungan dengan nyeri yang diantisipasi dengan kematian.