MAYA GADAR
PRODI PROFESI NERS
JURUSAN keperawatan
poltekkes kemenkes kupang
YANTI M. TEFA
LAPORAN PENDAHULUAN
INFARK MIOCARDIUM
Infark miokard akut adalah nekrosis miokard
akibat aliran darah ke otot jantung yang
terganggu. (Suyono, 2005)
Infark Miokard Akut (IMA) adalah terjadinya
nekrosis miokard yang cepat disebabkan oleh
karena ketidakseimbangan yang kritis antara
aliran darah dan kebutuhan darah miokard.
(Morton, 2012)
ETIOLOGI
Menurut Nur arif (2013), penyebab IMA yaitu :
Faktor predisposisi :
Faktor resiko biologis yang tidak dapat diubah :
Usia lebih dari 40 tahun.
Jenis kelamin: insiden pada pria tinggi, sedangkan pada wanita meningkat setelah
menopause.
Hereditas.
Ras : lebih tinggi insiden pada kulit hitam.
Faktor resiko yang dapat diubah :
Mayor : hiperlipidemia, hipertensi, merokok, diabetes, obesitas, diet tinggi lemak
jenuh, aklori.
Minor : inaktifitas fisik, pola kepribadian tipe A (emosional, agresif, ambisius,
kompetitif), stress psikologis berlebihan.
KLASIFIKASI
Menurut Sudoyo (2009), klasifikasi IMA yaitu sebagai berikut : Berdasarkan lapisan otot yang terkena Akut Miokard Infark dapat dibedakan :
Berdasarkan tempat
oklusinya pada
pembuluh darah koroner
:
Perubahan EKG yang terjadi pada fase awal adanya gelombang T tinggi dan simetris. Setelah
ini terdapat elevasi segmen ST. Perubahan yang terjadi kemudian ialah adanya gelombang
Q/QS yang menandakan adanya nekrosis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Menurut Mansjoer (2005), pemeriksaan penunjang IMA sebagai berikut :
EKG
Untuk mengetahui fungsi jantung : T Inverted, ST depresi, Q patologis
Enzim Jantung
CPKMB (isoenzim yang ditemukan pada otot jantung), LDH, AST (Aspartat
aminonittransferase), Troponin I, Troponin T.
Elektrolit.
Ketidakseimbangan elektrolit dapat mempengaruhi konduksi dan kontraktilitas, misal
hipokalemi, hiperkalemi
PENGKAJIAN
Pengkajian Primer
Airways
Sumbatan atau penumpukan secret.
Wheezing atau krekles.
Kepatenan jalan nafas.
Breathing
Sesak dengan aktifitas ringan atau istirahat.
RR lebih dari 24 kali/menit, irama ireguler dangkal.
Ronchi, krekles.
Ekspansi dada tidak penuh.
Penggunaan otot bantu nafas.
Circulation
Nadi lemah, tidak teratur.
Capillary refill.
Takikardi.
TD meningkat / menurun.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
lanjutan………..
Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut b.d agen cedera Goal: klien akan terbebas dari nyeri akut NIC Label 1: Manajemen nyeri
biologis yang ditandai
dengan pasien mengatakan selama dalam keperawatan 1.Lakukan pengkajian nyeri secara
nyeri di bagian dada kiri Objectif: klien tidak akan mengalami agen komprehensif
dan ulu hati, , nyeri seperti cedera biologis selama dalam perawatan 2.Observasi adanya petunjuk nonverbal
ditusuk- tusuk, nyeri
Outcomes: Dalam waktu 1x24 jam pasien akan mengenai ketidaknyamanan
menetap, nyeri dirasakan ±
10 menit, skala nyeri menunjukkan: 3.Ajarkan tentang teknik non farmakologi
sedang 7 (0-10). Pasien NOC Label 1: Kontrol nyeri untuk mengurangi nyeri seperti napas
tampak lemah, Pasien
1.mengenali kapan nyeri terjadi (3) dalam
tampak meringis. Tekanan
darah 156/90 mmHg, nadi 2. menggambarkan faktor penyebab nyeri (3) 4.Pantau TTV pasien.
96 x/menit. 3. mengenali apa yang terkait dengan gejala 5.Berikan lingkungan yang nyaman.
nyeri (3) 6.Anjurkan pasien untuk istirahat.
4. menggunakan tindakan pencegahan nyeri (3) 7.Kolaborasi pemberian analgetik.
Indicator :
1: tidak pernah menunujukan
2: jarang menunjukan
3: kadang-kadang menunjukan
4: sering menunjukan
5: secara konsisten menunjukan
No. Diagnosa Goal dan objektif Intervensi
Keperawatan