A. DEFENISI
Infark Miokard adalah penyumbatan sebagian atau lebih arteri koroner (dikenal
juga seranggan jantung), (Holloway, 2003).
Infark Miokard adalah rusaknya jaringan jantung akibat supllai darah yang tidak
adekuat sehingga aliran darah ke koroner berkurang. (Brunner & Sudarth, 2002)
Infark Miokard Akut adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh karena
sumbatan arteri koroner (Hudak & Gallo; 1997).
Infark miokardium disebabkan oleh penurunan aliran darah melalui satu atau
lebih arteri koroner, menyebabkan iskemik miokard dan nekrosis. (Doengus, 2005)
Infark Miokard (MCI) adalah suatu keadaan dimana secara tiba-tiba terjadi
pembatasan atau pemutusan aliran darah ke jantung, yang menyebabkan otot jantung
(miokardium) mati karena kekurangan oksigen.
Infark mioakard adalah suatu keadan ketidakseimbangan antara suplai &
kebutuhan oksigen miokard sehingga jaringan miokard mengalami kematian.
Kesimpulan Infark Miocard adalah proses rusaknya jaringan jantung karena
adanya penyempitan atau sumbatan pada arteri koroner sehingga suplai darah pada
jantung berkurang yang menimbulkan nyeri yang hebat pada dada.
Myocardial infarction (MI) atau infark miokard akut (AMI), umumnya dikenal
sebagai serangan jantung, adalah terhentinya suplai darah ke bagian dari jantung,
menyebabkan sel jantung mati.
Hal ini paling sering disebabkan oleh oklusi (penyumbatan) dari arteri koroner
setelah pecahnya plak aterosklerotik yang rentan, yang merupakan koleksi tidak stabil
dari lipid (asam lemak) dan sel-sel darah putih (terutama makrofag ) pada dinding
suatu arteri. Yang dihasilkan iskemia (pembatasan pasokan darah) dan kekurangan
oksigen, jika dibiarkan tidak diobati untuk jangka waktu yang cukup, dapat
menyebabkan kerusakan atau kematian (infark ) jaringan otot jantung ( miokardium ).
B. Penyebab
Serangan jantung biasanya terjadi jika suatu sumbatan pada arteri koroner
menyebabkan terbatasnya atau terputusnya aliran darah ke suatu bagian dari
jantung. Jika terputusnya atau berkurangnya aliran darah ini berlangsung lebih dari
beberapa menit, maka jaringan jantung akan mati.
Kadang suatu bekuan (embolus) terbentuk di dalam jantung, lalu pecah dan
tersangkut di arteri koroner. Kejang pada arteri koroner yang menyebabkan
terhentinya aliran darah. Kejang ini bisa disebabkan oleh obat (seperti kokain) atau
karena merokok, tetapi kadang penyebabnya tidak diketahui.
C. Patofisiologi
Infark miocard
Nyeri Dada
D. Manifestasi Klinik
F. Pemeriksaan Diagnostik
Diagnosis MCI biasanya berdasar pada riwayat penyakit sekarang, EKG, dan
serangkaian enzim serum. Prognosis tergantung pada beratnya obstruksi arteri dan
dengan sendirinya banyaknya kerusakan jatung. Pemeriksaan fisik selalu dilakukan,
namun hal ini tidak cukup untuk menegakkan diagnosis.
a. Riwayat pasien
Pengambilan riwayat pasien dilakukan dalam dua tahap; riwayat penyakit
sekarang dan riwayat penyakit dahulu serta riwayat kesehatan keluarga.
Riwayat pasien memberikan data subjektif. Dokter yang teliti juga akan mencari
data malalui interpretasi EKG dan pemeriksaan rangkain enzim.
b. Elektrokardiogram
EKG memberi informasi mengenai elektrofisiologi jantung. Melalui
pembacaan dari waktu ke waktu, dokter mampu memantau perkembangan dan
resolusi suatu MCI. Lokasi dan ukuran relative infark juga dapat ditentukan
dengan EKG.
d. Elektrolit.
Ketidakseimbangan dapat mempengaruhi konduksi dan kontraktilitas, missal
hipokalemi, hiperkalemi.
f. Kecepatan sedimentasi
Meningkat pada ke-2 dan ke-3 setelah AMI, menunjukkan inflamasi.
g. Kimia
Mungkin normal, tergantung abnormalitas fungsi atau perfusi organ akut atau
kronis.
h. AGD
Dapat menunjukkan hypoksia atau proses penyakit paru akut atau kronis.
l. Ekokardiogram
Dilakukan untuk menentukan dimensi serambi, gerakan katup atau dinding
ventrikuler dan konfigurasi atau fungsi katup.
o. Angiografi koroner
Menggambarkan penyempitan atau sumbatan arteri koroner. Biasanya
dilakukan sehubungan dengan pengukuran tekanan serambi dan mengkaji
fungsi ventrikel kiri (fraksi ejeksi). Prosedur tidak selalu dilakukan pad fase AMI
kecuali mendekati bedah jantung angioplasty atau emergensi.
PENATALAKSANAAN :
Rehabilitasi Medik penyakit jantung adalah suatu ilmu & seni untuk mengembalikan
penderita penyakit jantung pada tingkat aktifitas fisik & mental yang sesuai dengan
kapasitas jantungnya. Penyakit jantung yang dapat diberi program Rehabilitasi Medik
antara lain :
1. Gangguan mekanik jantung: sumbatan atau kebocoran katup jantung.
2. Tekanan perifer yang meningkat akibat hipertensi (tekanan darah tinggi).
3. Energi yang berkurang: Angina pectoris, myocard infark (jantung koroner).
Penatalaksanaan :
Rehabilitasi Fisik:
Rehabilitasi pada Fase Akut ( Program di Rumah Sakit ) :
Diberikan segera setelah masa krisis dilewati (atas konsul Dokter Ahli Jantung).
Diberikan selama 2-3 minggu:
1. Hari ke 2-7: bed exercise, brething exercise, gentle massage, latihan pasif/ aktif
ringan untuk kelompok otot, & latihan relaksasi.
2. Hari ke 7-10: latihan diatas dilanjutkan, ditambah latihan duduk ditepi tempat tidur
tanpa pertolongan, & latihan berdiri ditepi tempat tidur.
3. Hari ke 10: latihan seperti diatas, latihan lengan & tungkai secara gentle, latihan
jalan 100 m.
4. Hari ke 15: latihan diatas lanjutkan, ditingkatkan dengan naik tangga, latihan tubuh
& latihan berjalan lebih lama.
5. Minggu ke 3: latihan lebih ditingkatkan, naik tangga 1 lantai/ 1 tingkat rumah,
latihan berjalan 400 m/keliling rumah, & home program.
Latihan dari tahap pertama ke tahap berikutnya tidak boleh diteruskan bila
ditemukan hal-hal sebagai berikut:
Frekuensi nadi meningkat > 30x/ menit dari nadi awal atau turun > 10x/ menit dari
nadi awal.
Ada gangguan irama jantung yang timbul selama atau sesaat setelah latihan.
Sesak nafas, nyeri angina dan kelelahan yang timbul selama atau setelah latihan.
Pucat, keringat dingin, bradikardi, hipotensi, pusing atau syncope.
1. Fase di rumah (4-8 minggu):
General exercise: jalan naik tangga, naik sepeda tanpa tahanan, latihan
pernafasan, & latihan relaksasi. Latihan dilakukan 3 kali seminggu.
Health education: Konsultasi dengan Ahli Jantung, Psikolog, Gizi, masalah
pekerjaan, masalah hubungan seksual.
Evaluasi Treadmill minggu ke 4 & minggu ke 8.
3. Fase Pemeliharaan:
Rehabilitasi Psikologi:
Rehabilitasi Pekerjaan :
Untuk menentukan jenis pekerjaan/ aktifitas fisik dikemudian hari harus dilakukan
Exercise Stress Test.
KONSEP KEPERAWATAN
Wawancara
a. Data biografi; meliputi informasi nama, alamat, umur, jenis kelamin, status
pernikahan, pekerjaan.
b. Informan(sumber); informan biasanya bisa dari pasien itu sendiri, dari keluarga
pasien, atau orang lain.
c. Keluhan utama; merupakan penyebab yang mendorong seseorang untuk mencari
pertolongan. Bila ada lebih dari satu masalah yang dianjurkan, masalah tersebut
disusun sesuai prioritas ketika masalah tersebut dilaporkan.
d. Riwayat penyakit sekarang; meliputi beberapa informasi seperti Gejala
tertentu;seperti nyeri dada retrosternal, apakah seperti diremas-remas, ditekan,
ditusuk, panas atau ditindih barang berat. Nyeri dapat menjalar ke lengan
(umumnya kiri), bahu, leher, rahang bahkan ke punggung dan epigastrium. Nyeri
berlangsung lebih lama dari angina pectoris dan tak responsif terhadap
nitrogliserin. Tanya apakah Nyeri disertai perasaan mual, muntah, sesak, pusing,
keringat dingin, berdebar-debar atau sinkope.
e. Riwayat kesehatan; riwayat kesehatan yang rinci merupakan komponen yang
sangat berharga dari data dasar. Setelah status umur kesehatan diperoleh, ajukan
pertanyaan apakah pasien pernah memiliki penyakit yang mendasari timbulnya
oenyakit infark miokardium seperti; hipertensi, adanya penyakit aterosklerosis, dan
lain sebagainya yang dapat memunculkan penyakit miokardium infark.
f. Riwayat keluarga; ditanyakan untuk mengidentifikasi penyakit-penyakit yang
mungkin diturunkan.
g. Riwayat psikososial spiritual; psiko meliputi reaksi yang dilakukan oleh pasien
setelah mengetahui penyakit yang dideritanya, seperti keadaan cemas karena
ketakutan akan penyakit yang diderita oleh pasien. Sosial meliputi keadaan
kegiatan yang dilakukan diluar rumah atau didalam rumah baik bersama keluarga
ataupun tetangga, apakah keluarga menerima penyakit yang diderita pasien atau
tidak dan bagaimana kegiatan sosial diluar rumah, apakah masih dapat
berinteraksi dengan baik bersama tetangga sekitar atau bahkan malah mengurung
diri didalam rumah. Spiritual meliputi kegiatan ibadah pasien setelah mengetahui
penyakitnya, apakah keadaan ibadahnya masih seperti sebelum mengetahui
penyakitnya atau bahkan sebaliknya.
h. Gaya hidup; perilaku ini meliputi pola tidur, olahraga, gizi(diet lebih lemak),
kebiasaan merokok dan pengguanaan obat, alkohol dan kafein.
A. Pengkajian
B. Diagnosa Keperawatan
C. Perencanaan/Implementasi
D. Evaluasi
- Nyeri Hilang/Berkurang
- Klien mampu beraktifitas secara mandiri dengan bantuan minimal
- Klien tidak cemas
- Curah jantung normal
- Perfusi jaringan adekuat
- Balance cairan seimbang
- Klien memahami tentang penyakit, perawatan & pengobatannya
DAFTAR PUSTAKA
http://perawatcardiovascular.wordpress.com/2010/11/28/asuhan-keperawatan-myocard-infarct-mci/
http://sitihadirah.blogspot.com/2011/04/makalah-askep-mci.html
http://odasunrisenurse.blogspot.com/2011/05/myocard-infrk.html
http://ners-blog.blogspot.com/2011/10/satuan-penyuluhan-mci-miocard-infark.html
Penumpukan lemak, karbohidrat
Dan komponen-komponen darah
Pada dinding intima
kematian
CHF jaringan
jantung melemah