Anggota Kelompok :
2. Jelaskan apa yang dimaksud paramater butir model logistik 1,2 dan !
Jawaban:
Model logistik satu parameter atau yang terkenal dengan nama model Rasch,
merupakan model IRT yang paling sering digunakan. Model ini mengasumsikan
bahwa semua item mendiskriminasi secara sama serta tidak dapat dijawab dengan
benar berdasarkan tebakan. Jika menggunakan logistik 1 parameter, item-item
yang akan digunakan hanya diuji taraf kesukaran soalnya saja.
Contoh saya membuat 50 item soal, setelah saya uji cobakan kepada
N=100. Langkah selanjutnya saya hanya harus menyeleksi mana item-item yang
memiliki taraf kesukaran sedang (item yang sedang ialah item yang bisa dijawab
oleh 60% subjek). Langkah terakhir item-item yang diketahui taraf kesukarannya
sedang langsung bisa digunakan untuk tes.
Model logistik dua parameter merupakan generalisasi dari model satu parameter
yang memungkinkan adanya perbedaan pada daya diskriminasi item. Model ini
dapat dikenakan pada tes dengan item yang direspon secara bebas. Selain itu,
model logistik dua parameter juga dapat dikenakan pada tes pilihan ganda, dalam
kondisi tes tersebut tidak terlalu sukar bagi individu.
Jika menggunakan logistik 2 parameter, item-item yang akan digunakan
harus diuji taraf kesukaran soalnya dan juga daya beda soalnya. Jelasnya item-
item yang tidak terlalu sulit dan tidak terlalu mudah serta bisa membedakan antara
siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah, itu
yang bisa dipakai sebagai item soal tes.
Model logistik tiga parameter cocok dikenakan pada tes yang memandang tebakan
sebagai faktor yang berkontribusi penting dalam performansi tes. Kondisi seperti
ini dapat terjadi pada tes pilihan ganda. Parameter tebakan semu pada umumnya
terdeteksi pada tes dengan item-item yang memiliki taraf kesukaran yang tinggi.
Item-iitem yang sukar untuk dijawab memungkinkan individu untuk memilih
jawaban dengan cara menebak.
Jika menggunakan logistik 3 parameter, item-item yang akan digunakan
harus diuji taraf kesukaran soalnya, diuji daya beda soalnya, dan diuji
kemungkinan kebetulan menjawab benar
Asumsi independensi lokal ini akan terpenuhi apabila jawaban peserta terhadap
suatu butir soal tidak mempengaruhi jawaban peserta terhadap terhadap butir soal
yang lain. Tes untuk memenuhi asumsi independensi lokal dapat dilakukan
dengan membuktikan bahwa peluang dari pola jawaban setiap peserta tes sama
dengan hasil kali peluang jawaban peserta tes pada setiap butir soal. Dengan kata
lain, korelasi antara pasangan butir terjadi hanya jika kemampuan utama yang
diukur dengan sekumpulan butir tidak dipengaruhi oleh suatu kemampuan yang
tidak dimodelkan atau kemampuan yang mempengaruhi oleh kedua kumpulan
butir tersebut.
Asumsi Invariansi parameter artinya karakteristik butir soal tidak tergantung pada
distribusi parameter kemampuan peserta tes dan parameter yang menjadi ciri
peserta tes tidak bergantung dari ciri butir soal. Kemampuan seseorang tidak akan
berubah hanya karena mengerjakan tes yang berbeda tingkat kesulitannya dan
parameter butir tes tidak akan berubah hanya karena diujikan pada kelompok
peserta tes yang berbeda tingkat kemampuannya.
Tes paralel atau tes ekuivalen adalah dua buah tes yang mempunyai kesamaan
tujuan, tingkat kesukaran dan susunan, tetapi butir-butir soalnya berbeda. Dalam
menggunakan metode tes paralel ini, pengetesan harus menyiapkan dua buah tes, dan
masing-masing dicobakan pada kelompok yang sama. Oleh karena itu, ada orang
yang menyebutkan sebagai doubletest-double-trial-method.