Oleh
Rizki Hakiki NIM 1602902
A.Latar belakang
Dewasa ini ada dua macam teori tentang pengukuran, yakni Teori Tes Klasik dan
Teori Tes Modern (Suryabrata, 2005), Teori Tes Klasik disebut juga dengan Classical
True-Score Theory, dinamakan Teori Tes Klasik karena unsur-unsur teori ini sudah
dikembangkan dan diaplikasikan sejak lama, namun tetap bertahan hingga sekarang.
Teori Tes Modern disebut juga dengan Latent-Trait Theory karena teori ini berasumsi
bahwa performansi subjek dalam mengerjakan suatu tes dapat diprediksi dari
kemampuannya yang bersifat laten atau menetap. Teori Tes Modern juga sering
disebut dengan Item Response Theory, artinya respon subjek terhadap suatu aitem
menunjukkan kemampuan kognitifnya.
Teori Tes Modern muncul untuk menjawab keterbatasan dari Teori Tes Klasik yakni,
parameter dalam Teori Tes Klasik merupakan karakteristik aitem yang tergantung
pada kelompok sampel yang digunakan untuk menghitungnya, selain itu Teori Tes
Klasik juga memerlukan kesetaraan eror pengukuran bagi semua subjek yang dikenai
tes, definisi paralel dalam Teori Tes Klasik juga sangat sulit untuk dipenuhi dalam
prakteknya, dengan hadirnya Teori Tes Modern dapat menjawab semua keterbatasan
ini, namun perlu diingat bahwa Teori Tes Modern ini tidak praktis, dari semua
keterbatasan Teori Tes Klasik tersebut perlu dilihat juga kelebihan dari Teori Tes
Klasik yakni, Teori Tes Klasik telah dikembangkan sejak dulu sehingga telah berhasil
dalam meletakkan konsep-konsep dasar pengukuran, selain itu Teori Tes Klasik juga
memiliki nilai praktis yang tinggi.
Teori tes klasik (TTK) atau classical test theory (CTT) telah berkembang secara luas
dan menjadi aliran utama di kalangan ahli psikologi dan pendidikan, serta bidang
kajian perilaku (behavioral) yang lain, selama 20 dekade (Embretson & Reise, 2000) .
TTK memiliki kelemahan karena bersifat examinee sample dependent dan item
sampledependent (Fan, 1998; Hambleton & Swaminathan, 1985; Hambleton,
Swaminathan, & Rogers, 1991; Hambleton, Robin, & Xing, 2000; Lord, 1980) .
Kelemahan tersebut memicu teori baru yang lebih memadai, yaitu teori tes modern,
yang dikenal juga sebagai teori respon aitem (TRA) atau item response theory (IRT)
dan dikenal pula dengan nama latent traits theory (LTT).
BAB II
Pembahasan
Dalam pembahasan ini akan dibahas satu persatu tentang bahan atau materi –
materi yang berhubungan dengan apa yang telah ditetapkan dalam rumusan masalah,
adapun materinya adalah Teori Tes Klasik, Teori Tes Modern, Perbedaan sekor
Klasik dan sekor Modern, Teori respon butir yang mencakup Tujuan,
Persyaratan Unidimensi, Independensi Lokal dan Invariansi parameter serta Model
respon butir sebagai berikut :
Kesimpulan
Pada hakekatnya proses pengukuran semuanya baik. Hanya kekonsistenan
pelaksana dan penilai hasil pengukuran di samping kejujuran memberi penilaian
adalah yang utama. Kecanggihan alat ukur modern belum tentu bermanfaat bagi
peserta didik, selama hal itu dilakukan setengah hati. Dalam hal ini walaupun soal-
soal tersebut dikerjakan oleh siswa yang pandai atau siswa yang kurang pandai,
indikasi tingkat kesukaran suatu soal tetap tidak berubah.
Untuk mengukur kemampuan peserta tes yang sangat beragam di Indoensia,
seperti Ujian Nasional, seharusnya digunakan juga ujian atau tes yang berbeda tingkat
kesukaran soalnya, supaya adil dan juga akurat hasilnya. Kekhawatiran dengan
ketidaklulusan perlu disikapi secara wajar oleh semua pihak, khususnya sekolah
dengan memperbaiki proses pembelajaran. Apabila upaya perbaikan proses
pembelajaran telah dilakukan, sesungguhnya tidak ada sesuatu yang perlu
dikhawatirkan, karena seluruh bahan ujian sudah mengacu pada kurikulum yang
berlaku.
Daftar Pustaka
Asmin. 2004. Implementasi Teori Responsi Butir dan Fungsi Informasi Butir Tes
dalam Pengujian Hasil Belajar Akhir di Sekolah. Jurnal Pendidikan dan
Kebudayaan, X (48): 234-245.
Aiken, Lewis R. 1994. Psychological Testing and Assessment. Boston: Allyn and
Bacon, Inc.
Crocker, Linda, & Algina, James. 1986. Introduction to classical and modern test
theory. New York: Holt, Rinehart and Winston, Inc.
Cronbach, Lee J. 1990. Essentials of Psychological Testing. New York: Harper
Collins Publishers.
Gronlund, Norman. E. 1985. Measurement and Evaluation in Teaching. New York:
Macmillan Publishing Company.
Hambleton, Ronald K; Swaminathan, H; dan Jane Rogers, H. 1991. Fundamentals of
Item Response Theory. London: SagePublications.
Jihad, Asep, Abdul Haris. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Multi Pressindo:
Yogyakarta.
Kumaidi. 2000. Standardisasi Butir Soal. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. V(5):
132-143.
Nitko, Anthony. J. 1992. Criterion Reference Testing Workshop: Handouts and
Reading Material Tidak dipublikasikan). Cipayung, Bogor: Examination
Development Unit (Puslitbang Sisjian).