Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif,

Masri Singarimbun dan Effendi (1992:40) mengemukakan pengertian tersebut

sebagai berikut:

“Penelitian deskriptif mempunyai tujuan untuk mendeskripsikan secara


terperinci fenomena sosial tertentu, misalnya perceraian,
pengangguran, keadaan gizi, preferensi terhadap politik tertentu dan
lain-lain”

Sedangkan menurut Nawawi (1998:131) menyatakan bahwa penelitan

deskriptif adalah:

“Prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan


menggambarkan/melukiskan keadaan subjek/objek penelitian
(seseorang masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan
fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana mestinya.”

Ciri-ciri penelitian deskriptif menurut Surachmad (1998:131) adalah

sebagai berikut:

a. Memusatkan diri pada pemecahan masalah

b. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian

dianalisa

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Direktorat Sumber Daya Manusia dan

Keuangan PT. (Persero) Rukindo yang beralamat di Jl. Raya Tanjung Priok

52
53

No 15, Jakarta Utara, sedangkan waktu penelitian dilakukan dari bulan April

2004 sampai Juni 2004.

C. Penentuan Objek Penelitian

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2003:90), “Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya.” Berdasarkan pengertian tersebut, maka

populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam

yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek atau

subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang

dimiliki oleh subyek atau obyek tersebut.

Dari uraian di atas, yang menjadi populasi dalam penelitian ini

adalah pegawai bukan pimpinan di Direktorat Sumber Daya Manusia dan

Keuangan PT. (Persero) Rukindo yang berjumlah 30 orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2003:91). Bila populasi besar

dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,

misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.


54

Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat

diberlakukan untuk populasi. Untuk itu, sampel yang diambil dari populasi

tersebut harus betul-betul representatif (mewakili). Apabila sampel yang

diambil tidak representatif, maka kesimpulan yang diambil tidak dapat

diberlakukan untuk populasi penelitian yang dilakukan.

Dalam pengambilan sampel penulis menggunakan teknik

sampel jenuh, yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi

digunakan sebagai sampel, hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi

relatif kecil (Sugiyono, 2003:62). Sehingga sampel yang digunakan adalah

sebanyak 30 orang pegawai.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Studi Kepustakaan, teknik ini dilaksanakan dengan mengumpulkan data

dan informasi dari buku-buku atau catatan-catatan dan tulisan-tulisan yang

ada hubungannya dengan objek penelitian.

2. Studi Lapangan, yaitu dengan mengamati langsung di wilayah objek

penelitian dengan menggunakan teknik:

a. Kuesioner, yaitu dengan cara membagikan pertayaan tertulis yang

telah disediakan alternatif pilihan jawabannya kepada responden.

Untuk nilai setiap jawaban ditentukan sesuai dengan skala likert

menurut Masri Singarimbun (1992 : 80) bahwa dalam skala tersebut

menurut tingkatan atau secara gradasi masing-masing peneliti dapat

menentukan pilihannya diantaranya : jenjang 3 (tiga) yaitu (1,2,3),


55

jenjang 4 (empat) yaitu (1,2,3,4), jenjang 5 (lima) yaitu (1,2,3,4,5) dan

jenjang 7 (tujuh) yaitu (1,2,3,4,5,6,7), karena alternatif jawaban

menggunakan urutan kedudukan yang dinyatakan perbedaan tingkat

(skala) dan frekuansi jawaban dari angka yang tertinggi sampai yang

terendah, sebagai berikut :

 a untuk jawaban “Baik/Selalu/Ya” dengan nilai 3


 b untuk jawaban “Kurang Baik/Kadang-Kadang/Kadang-Kadang”
dengan nilai 2
 c untuk jawaban “Tidak Baik/TidakPernah/Tidak” dengan nilai 1

b. Wawancara, merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara melakukan tanya jawab dengan sumber informasi, yang

dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur.

E. Teknik Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan yang penulis gunakan adalah

metode kuantitatif. Sedangkan penganalisaan data dilakukan dengan langkah-

langkah sebagai berikut :

1. Analisa Regresi

Dinyatakan dalam persamaan regresi : Y = a + bX

Dimana : a = bilangan konstanta


b = koefisien regresi
X = Fungsi Pengawasan oleh SPI
Y = Kinerja Pegawai

Untuk mencari a dan b, maka di perlukan rumus sebagai berikut :

a=Y–bX

Dimana Y =  Y
n
56

X = X
n

2. Analisa Koefisien Korelasi

Dimana r = Koefisien Korelasi


n = Jumlah yang diamati
X = Fungsi Pengawasan oleh SPI (Independent Variabel )
Y = Kinerja Pegawai (Dependent Variabel)

Untuk lebih mengetahui berapa besarnya variabel X dalam

mempengaruhi variabel Y, maka dapat diukur dengan koefisien penentu

(Kp) dengan mengunakan rumus :

Kp = r² X 100 %

Sedangkan untuk mengukur kuat tidaknya pengaruh tersebut

dapat digunakan koefisien korelasi yang mempunyai batasan antara –

1<r>1 bila r mendekati 1 artinya ada hubungan sangat kuat dan positif,

sedangkan bila r mendekati –1 artinya ada hubungan sangat kuat negatif,

dan bila r hasilnya 0 (nol) artinya hubungan lemah sekali atau tidak

mempunyai hubungan. Menurut Sugiyono (2001 : 183) pedoman untuk

memberikan interpretasi koefisien korelasi adalah sebagai berikut :


57

INTERVAL KOEFISIEN TINGKAT HUBUNGAN


0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,00 Sangat Kuat

Anda mungkin juga menyukai