Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

1. Dasar Penelitian

Dasar penelitian yang digunakan adalah survei, menurut

Karlinger dalam Sugiyono (2007 : 7) mengemukakah bahwa :

“Penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan terhadap populasi


besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari
sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan
kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar
variabel sosiologi maupun psikologis”.

Selanjutnya David Kline dalam Sugiyono (2007 : 7)

menyatakan bahwa :

“Pada umumnya penelitian survei dilakukan untuk mengambil


suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam.
Walaupun metode survei ini tidak memerlukan kelompok
kontrol seperti halnya pada metode eksperimen, namun
generalisasi yang dihasilkan bisa akurat bila digunakan sampel
yang representatif.

Definisi di atas mengandung makna bahwa penelitian survei

dapat dilakukan melalui sampel yang representatif artinya sampel

yang dipilih memiliki sifat/karakteristik umum yang dimiliki oleh

populasi sehingga dapat dilakukan generalisasi untuk

menggambarkan fenomena yang diteliti.

Dengan generalisasi tersebut hasil penelitian tetap akurat

(dapat dipercaya) kebenarannya. Survei dapat dilakukan dengan

29
30

tujuan semata-mata untuk memberikan gambaran tentang sesuatu,

survei semacam ini disebut survei deskriptif Charles Booth dalam

bukunya Suhartono (2004 : 53) dikemukakan :

Survei deskriptif mempunyai beberapa ciri yaitu :

a. Survei deskriptif berkaitan dengan situasi yang memerlukan


teknik pengumpulan data tertentu seperti wawancara,
angket dan observasi.
b. Populasi penelitian harus dipilih dengan hati-hati,
didefinisikan secara jelas, dan dibatasi secara tepat agar
dapat menetapkan parameternya secara tepat untuk
menjamin keterbatasan populasi tersebut.
c. Data dalam survei deskriptif mudah mengalami distorsi
karena bias dalam rancangan penelitian. Perhatikan khusus
harus diberikan untuk menjaga data dan pengaruh bias.
d. Walaupun metode survei deskriptif didasarkan pada teknik
pengumpulan data tersebut pada butir a, data yang
diperoleh harus disusun dan disajikan secara sistematik
sehingga dapat ditarik kesimpulan yang benar dan teliti
(Leedy, 1980).

Survei biasanya dilakukan pada sebagian dari populasi atau

sampel sehingga biasa disebut sampel survei, akan tetapi survei juga

dapat dilakukan pada seluruh anggota populasi. Survei yang tidak

menggunakan sampel seperti ini disebut sensus.

2. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang penulis gunakan adalah deskriptif,

kualitatif, yaitu metode pemecahan masalah yang diteliti dengan

memberikan gambaran secara sistematis, faktual dan akurat

mengenai keadaan obyek penelitian terhadap gejala-gejala yang

terjadi pada obyek yang diteliti.


31

Apabila kita mengacu pada pendapat Masri Singarimbun

(1987 : 4) penelitian deskriptif dimaksudkan untuk pengukuran yang

cermat terhadap fenomena sosial tertentu, artinya suatu metode yang

berbentuk kata, skema dan gambar, artinya yang dilengkapi dengan

data-data baik data primer maupun data sekunder yang akurat

mengenai keadaan obyek penelitian serta penjabatan sistematis,

dimana peneliti mengembangkan konsep dan menghimpun fakta

tetapi tidak menguji hipotesa.

Mengacu pada pendapat Sugiyono (2007:7-8) mengatakan

bahwa: “Penelitian kualitatif tidak melakukan generalisasi, tetapi

menekankan pada kedalaman informasi sehingga sampai pada

tingkat makna, makna adalah data dibalik yang tampak.

Walaupun penelitian kualitatif tidak membuat generalisasi tidak

berarti hasil penelitian kualitatif dinamakan transferbality, artinya hasil

penelitian kualitatif dapat ditransferkan atau diterapkan di tempat lain,

manakala tempat tersebut memiliki karakteristik yang tidak jauh

berbeda.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini adalah Kantor Camat Bolano

Lambunu Kabupaten Parigi Moutong dengan pertimbangan bahwa

pada lokasi tersebut tersedia data-data yang dibutuhkan dalam

penelitian ini, baik data primer maupun data sekunder. Selain itu
32

lokasi tersebut dapat dijangkau dengan tenaga, biaya untuk

melaksanakan penelitian ini.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam waktu 3 (tiga) bulan (Jadwal

terlampir).

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi penelitian ini, menurut Sugiyono (2007 : 90)

mengatakan bahwa : “Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya”.

Berdasarkan pada pengertian tersebut maka yang menjadi

populasi adalah seluruh pegawai Kantor Camat Bolano Lambunu

sebanyak 27 orang.

2. Sampel

Sedangkan sampel menurut Sugiyono (2007 : 91), “Sampel

adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut”.

Dari jumlah populasi yang besar tersebut, menentukan jumlah

sampel sebagai responden yang akan menjadi sasaran penelitian

dengan cara penarikan sampel jenuh. Penarikan sampel dengan cara


33

seperti ini didasarkan pertimbangan selain karakteristik populasi yang

bersifat homogen, dan populasinya kecil.

Dengan demikian jumlah sampel sebagai responden ditetapkan

27 orang dengan perincian sebagai berikut:

a. Sekretaris Camat : 1 Orang

b. Kasub Umum dan Kepegawaian : 1 Orang

c. Kasub Program dan Keuangan : 1 Orang

d. Kasi Pemerintahan : 1 Orang

e. Kasi Ekonomi dan Pembangunan : 1 Orang

f. Kasi Trantib : 1 Orang

g. Kasi Kessos : 1 Orang

h. Staf : 19 Orang

Jumlah : 27 Orang

D. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai

berikut :

1. Observation (Pengamatan)

Menurut Karlinger dalam Suharsimi Arikunto (2006 : 222),

mengatakan mengobservasi adalah suatu istilah umum yang arti

semua bentuk penerimaan data yang dilakukan dengan cara

merekam kejadian, menghitungnya, mengukurnya dan mencatatnya.

Metode observasi adalah suatu usaha sadar untuk mengumpulkan

data yang dilakukan secara sistematis dengan prosedur yang


34

terstandar. Pengamatan ditujukan pada perilaku aparat dalam

memberikan pelayanan terhadap publik.

2. Interview (Wawancara)

Menurut Esterberg (2002) dalam Sugiyono (2007:72)

mengatakan bahwa wawancara adalah merupakan pertemuan dua

orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga

dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Pertanyaan-

pertanyaan terhadap responden tentang kemampuan, perilaku, jangka

waktu atau lamanya urusan serta biaya sesuatu urusan tertentu yang

disusun dalam pedoman wawancara (interview quide).

3. Questionaire (Kuesioner)

Menurut Boruch dalam Black dan Champion (2001 : 335),

menyatakan bahwa :

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang


menggunakan metode penyebaran daftar pertanyaan pada
responden tanpa terganggu oleh privasi oleh karena pengisian
kuesioner dilakukan di rumah responden sendiri dengan derajat
keanoniman yang tinggi demi peningkatan kerja sama antara
peneliti dan responden. Sehingga demikian integrasi dan
tanggung jawab kerahasiaan responden harus dijaga oleh
peneliti.

Kuesioner disebarkan pada setiap responden untuk diisi sendiri

dan setelah diisi, peneliti mengumpulkan kembali untuk memperoleh

data yang dibutuhkan.


35

4. Documentation (Dokumentasi)

Yaitu mengumpulkan foto-foto, dokumen-dokumen dan

catatan-catatan untuk mendukung keakuratan hasil penelitian

E. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data, maka data yang terkumpul dianalisis

secara deskriptif kualitatif dengan menyajikan tabel frekuensi dan

persentase, dan data yang diperoleh melalui wawancara serta penebaran

kuesioner diolah dan dianalisis dengan pendekatan melalui tingkat

eksplanasi yaitu menggambarkan karakteristik variabel yang ada.

Untuk menghitung persentase jawaban responden menggunakan

rumus

F
Persentase (P) =  100%
N

P = Persentase

F = Jumlah jawaban sesuai klasifikasi

N = Total responden

Sehingga hasil analisis data dapat menjawab permasalahan

penelitian secara ilmiah.

F. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional merupakan petunjuk tentang bagaimana

variabel melalui indikatornya dapat dinilai atau diukur. Untuk mengetahui

variabel yang diukur akan didasarkan pada analisis kualitatif dengan

menggunakan tabel frekuensi dan persentase.


36

Dalam penelitian ada 2 (dua) variabel yaitu:

1. Variabel independen (x)

Variabel independen merupakan faktor yang menyebabkan suatu

pengaruh. Adapun yang menjadi variabel independen fungsi

koordinasi dengan indikatornya, pengaturan tata hubungan, adanya

kesatuan tindakan, pembagian kerja dan efisien.

2. Variabel Dependen (y)

Variabel dependen atau variabel yang dipengaruhi (menjadi

akibat). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen yaitu

kinerja pegawai yang diukur melalui indikator kualitas kerja, tugas dan

tanggung jawab.

Ada 2 (dua) variabel tersebut dengan beberapa indikator yang

telah ditetapkan di atas, secara operasional dapat didefinisikan

sebagai berikut:

a. Variabel independen dengan indikator-indikator:

1) Pengaturan tata hubungan yaitu kegiatan yang menserasikan

hubungan diantara beberapa unit sehingga terjadi persepsi

yang sama.

2) Adanya kesatuan tindakan yaitu adanya saling menunjang

diantara unit-unit yang ada dalam mencapai tujuan.

3) Pembagian kerja, yaitu pendistribusian tugas dan fungsi sesuai

dengan keahliannya.

4) Cara efisien yaitu dalam penyelesaian pekerjaan menggunakan

sarana dan prasarana seefisien mungkin.


37

b. Variabel dependen dengan indikator

1) Kualitas hasil kerja sesuai dengan standar yang telah

ditentukan.

2) Tugas menyelesaikan tugas dan fungsi sesuai dengan

prosedur kerja dalam organisasi.

3) Tanggung jawab, hasil kerja harus dipertanggungjawabkan

pada pimpinan.

Anda mungkin juga menyukai