METODOLOGI PENELITIAN
diberi perlakuan terlebih dahulu kelas eksperimen diberi tes awal (pretest) untuk
mengetahui kemampuan awal siswa. Setelah diberi pretest selanjutnya kelas diberi
perlakuan (treatment) yaitu dengan berbasis social learning network menggunakan
schoology sebagai pembelajaran kelas maya (virtual class). Kemudian setelah itu
kelas eksperimen diberi tes akhir (posttest) untuk mengetahui ada atau tidaknya
peningkatan hasil belajar siswa setelah digunakannya pembelajaran berbasis social
learning network menggunakan schoology. Desain penelitian One Group Pretest-
Postest Design dapat dilihat pada tabel 3.1.
O1 X O2
Keterangan :
X : Perlakuan (treatment).
C. Instrumen Penelitian
Intrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena in
disebut variabel penelitian (Sugiyono, 2013, hlm. 148).
Keterangan :
𝑟𝑥𝑦 = Koefisien korelasi antara skor seluruh responden pada tiap butirm
soal dan skor total tiap responden
∑ 𝑋𝑖 = Jumlah skor seluruh responden pada setiap butir soal
∑ 𝑌𝑖 = Jumlah skor total setiap responden
𝑛 = Jumlah responden
b) Uji Reliabilitas
Instrumen yang realiabel adalah intrumen yang bila digunakan beberapa kali
untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama
(Sugiyono, 2013, hlm. 173). Pengujian reliabilitas intrumen dapat dilakukan
secara eksternal maupun iunternal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan
dengan test-retest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya (Sugiyono,
2013, hlm. 183)
Pengujian reliabilitas menggunakan internal consistency, diaman internal
consistency dilakukan dengan cara mencobakan intrumen sekali saja, kemudian
yang data diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu (Sugiyono, 2013, hlm. 185).
Untuk menguji reliabilitas tes (r11 ), pada penelitian ini digunakan rumus
KR.20 (Kuder Richardon), yaitu :
k vt 2 ∑ pi qi
r11 = ( )( )
(k-1) vt 2
(Arikunto, 2010, hlm. 231)
Keterangan :
r11 = reliabilitas intrumen
k = Banyaknya butir soal
pi = proporsi banyaknya subyek yang menjawab pada item 1
q𝑖 = 1- pi
vt = variasi total
Harga varians total (vt ) dapat dihitung menggunakan rumus sebagai
berikut :
(∑ Xt )2
∑ Xt 2 -
vt = n
n
(Arikunto, 2010, hlm. 227)
Keterangan :
∑ Xt = jumlah skor total
n = jumlah responden
Kemudian harga r11 dibandingkan dengan nilai tabel product moment. Jika
r11 > t tabel maka intrumen tersebut dinyatakan reliabel sehingga dapat digunakan
bagi penelitian selanjutnya. Sebaliknya jika r11 < t tabel maka intrumen tersbut
tidak reliabel. Interpretasi derajat reliabilitas instrumen ditunjukan pada tabel 3.3.
Setelah soal selesai dikoreksi, dilakukan analisis daya pembeda butir soal
untuk menarik kesimpulannya, dengan melihat klasifikasi daya pembeda
(Arikunto, 2013) dapat dilihat pada tabel 3.5.
2) Untuk mengetahui tingkat perubahan tingkah laku anak didik yang dicapai
yang antara lain diperlukan sebagai bahan bagi : perbaikan tingkah laku
anak didik, pemberian laporan kepada orang tua, dan penentuan lulus atau
tidaknya anak didik.
3) Untuk menempatkan anak didik dalam situasi belajar – mengajar yang
tepat, sesuai dengan tingkat pencapaian dan kemampuan serta
karakteristik anak didik.
4) Untuk mengenal latar belakang kegiatan belajar mengajar dan kelainan
tingkah laku anak didik.
Aspek yang dinilai pada ranah afektif ini adalah disiplin, kerjasama,
tanggung jawab, dan santun. Adapun intrumen penilaian yang digunakan
dalam melakukan pengukuran hasil belajar pada ranah afektif pada penelitian
ini ditunjukan pada tabel 3.6.
Adapun nilai konversi untuk mengukur nilai akhir hasil belajar ranah
afektif yang mengacu pada kurikulum 2013 ditunjukan pada tabel 3.7.
b) Ranah Psikomotor
Pengukuran ranah psikomotor dilakukan terhadap hasil – hasil belajar yang
berupa penampilan/keteampilan (Arikunto, 2011, hlm. 182). Penilaian belajar
psikomotor dapat dilakukan dengan cara (Arikunto, 2010):
Adapun nilai konversi untuk mengukur nilai akhir hasil belajar ranah
Psikomotor yang mengacu pada kurikulum 2013 ditunjukan pada tabel 3.9.
E. Prosedur Penelitian
Penelitian dilaksanakan melalui tiga tahap, yaitu (1) tahap persiapan, (2) tahap
pelaksanaan, dan (3) tahap akhir. Tahapan pelaksanaan penelitian ditunjukkan pada
gambar 3.1 dengan penjelasan tahap pelaksanaan penelitian sebagai berikut.
1. Tahap Persiapan
Beberapa hal yang dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan tahap
pelaksanaan sebagai tahapan inti dari kegiatan penelitian adalah sebagai berikut.
Studi Pendahuluan
Studi Literatur
Mempelajari Kurikulum
Pengolahan Data
Analisis Data
Kesimpulan
skor siswa
Nilai siswa = x 100
skor maksimum
2. Menghitung Gain Ternormalisasi
Untuk menentukan pengaruh pembelajaran kelas maya berbasis SLN
menggunakan Schoology, dilakukan dengan menghitung nilai gain
ternormalisasi yang diperoleh dari data skor pretest dan posttest yang kemudian
diolah untuk menghitung rata-rata gain normalisasi.
𝑇2 −𝑇1
<g> =
𝑆𝑚−𝑇1
Keterangan:
Batasan Kategori
g > 0,7 Tinggi
0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang
g < 0,3 Rendah
Tabel 3.10 Kriteria Gain Ternormalisasi
(Savinainen & Scott, 2002)
(a)
13,53% 13,53%
2,7% 34,13% 34,13% 2,7%
(b)
? ? ?
?
? ?
Gambar 3.2 (a) Kurva Normal Baku (b) Kurva distribusi data yang akan diuji
normalitasnya (Sugiyono, 2012, hlm. 80)
Menurut (Sugiyono, 2012, hlm. 80), untuk menghitung besarnya nilai chi-
kuadrat, maka terlebih dahulu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menentukan jumlah kelas interval. Untuk pengujian normalitas dengan chi-
kuadrat, jumlah kelas interval = 6 (sesuai dengan Kurva Normal Baku).
(𝐟𝐨 − 𝐟𝐡 )𝟐
Interval fo fh fo – fh (fo – fh)2
𝐟𝐡
Keterangan :
fo : Frekuensi/Jumlah Data Hasil Observasi
fh : Frekuensi/jumlah yang diharapkan (persentase luas tiap
bidang dikalikan dengan n)
4. Menghitung frekuensi yang diharapkan (fh)
5. Memasukkan harga-harga fh ke dalam tabel kolom fh, sekaligus
(fo − fh )2
menghitung harga-harga (fo – fh) dan dan menjumlahkannya.
fh
(fo − fh )2
Harga merupakan harga chi-kuadrat (χ2).
fh
x _ µ𝑜
t = s
√𝑛
(Sugiyono, 2012)
Keterangan :
t = nilai t yang di hitung
x = nilai rata-rata
µo = nilai yang di hipotesiskan
s = simpangan baku sampel
n = jumlah anggota sampel
Kriteria pengujian adalah thitung > 𝑡(𝛼=0.05) dimana 𝑡(𝛼=0,05) didapat dari daftar
normal baku, maka Ha diterima dan H0 ditolak. Tetapi sebaliknya jika thitung ≤
𝑡(𝛼=0,05) maka Ha ditolak dan H0 diterima.
Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
a) Hipotesis Ranah Kognitif
Hipotesis Kalimat :
H01 : Pelaksanaan pembelajaran kelas maya (virtual class) berbasis
social learning network menggunakan schoology pada mata
H02: µ ≤ 75
Ha2: µ > 75
c) Hipotesis Ranah Psikomotor
Hipotesis Kalimat :
H03 : Pelaksanaan pembelajaran kelas maya (virtual class) berbasis
social learning network menggunakan schoology pada mata
pelajaran Simulasi Digital di SMKN 4 Bandung dianggap tidak
efektif jika hasil pembelajaran lebih dari 75% peserta didik
memperoleh nilai rata-rata hasil belajar psikomotor lebih kecil
atau sama dengan dari nilai Kriteria Ketuntasan Minimum
(KKM) yaitu 75 (2,67).
Ha3 : Pelaksanaan pembelajaran kelas maya (virtual class) berbasis
social learning network menggunakan schoology pada mata
pelajaran Simulasi Digital di SMKN 4 Bandung dianggap efektif
jika hasil pembelajaran lebih dari 75% peserta didik memperoleh
nilai rata-rata hasil belajar psikomotor lebih besar dari nilai
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 75 (2,67).
Hipotesis Statistik :
H03 : µ < 75
Ha3 : µ ≥ 75