Anda di halaman 1dari 14

BIMBINGAN DAN KONSELING

“ Peran Guru Bimbingan Dan Konseling Dalam Masa Pandemi Covid-19 Dan Media Yang
Biasa Digunakan Dalam Proses Layanan Bimbingan Dan Konseling Dalam Masa Pandemi
Covid-19”

OLEH:
DYTA TRI UTARI (17004005)
SESI (RABU, jam 07:00 – 08:40)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan
tepat waktu.

Kami selaku pembuat makalah mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen
pembimbing mata kuliah ini, atas materinya tentang Media-Media Yang Digunakan
Dalam Proses Layanan Bimbingan Dan Konseling Dalam Masa Pandemi Covid-19,
sehingga kami dapat menyusun makalah ini meskipun dalam pembuatan makalah ini
masih banyak kekurangan.

Kami selaku pembuat makalah menyadari keterbatasan kemampuan kami


sehingga dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan adanya masukkan, saran maupun kritik yang bisa membantu
dan membangun guna menyempurnakan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini dapat bemanfaat bagi semua pihak.

Sungai Penuh, 11 Juli 2020


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................
B. Rumusan Masalah................................................................................
C. Tujuan Makalah....................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Bimbingan Dan Konseling ...................................................
B. Macam-Macam Layanan Bimbingan Dan Konseling.............................
C. Peran Guru Bimbingan Dan Konseling Dalam Masa Pandemi Covid-19
D. Media Yang Digunakan Dalam Proses Layanan Bimbingan Dan Konseling
Dalam Masa Pandemi Covid-19.............................................................

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan............................................................................................
B. Saran.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.
Pandemi Covid-19 memaksa kebijakan social distancing atau di Indonesia
lebih dikenalkan sebagai physical distancing (menjaga jarak fisik) untuk
meminimalkan persebaran Covid-19. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI
Nadiem Anwar Makarim merespon dengan kebijakan belajar dari rumah, melalui
pembelajaran daring. Padahal, interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran
sangatlah penting hal ini bertujuan untuk mengetahui kemajuan proses belajar siswa.

Dengan adanya proses pembelajaran daring sesuai intruksi mentri pendidikan,


maka guru harus benar benar memerhatikan belajar siswa yang dilakukan secara
online. Hal ini menjadi PR serius untuk guru BK agar tetap memotivasi anak didik
untuk tetap belajar dirumah dalam masa pandemi. Fenomena ini menjadi benar-benar
menjadi tantangan baru, baik bagi guru, siswa maupun orangtua. Dari segi guru
dituntut untuk bagaimana menerapkan strategi pembelajaran dengan mengoptimalkan
aplikasi belajar online tersebut, sedangkan dari segi siswa dituntut bagaimana agar
bisa beradaptasi dengan pembelajaran sistem daring yang benar-benar baru bagi
mereka.

Bimbingan dan konseling dilakakukan sebagai suatu upaya pemberian


bantuan untuk menunjukkan perkembangan manusia secara optimal baik secara
kelompok maupun individu sesuai dengan hakikat kemanusiannya dengan berbagai
potensi yang dimilikinya, kelebihan dan kekurangan, kelemahan serta setiap
permasalahan yang ada didalam dirinya.
Lalu bagaimana peranan Guru BK dalam pembelajaran daring? Hal ini tentu
saja berbeda dengan peranan guru mata pelajaran. BK tidak memberikan materi-
materi ataupun tugas-tugas yang malah memberatkan siswa. BK menyajikan layanan
dalam pembelajaran daring melalui format yang bermakna bagi siswa. Guru BK
berperan untuk mengatasi hambatan belajar peserta didik, pengembangan karakter
baik di rumah dan bagaimana membantu siswa dalam pengembangan life skill atau
keterampilan hidup sehari-hari. Hal ini tidak luput dengan peran guru BK dalam
menjalin komukasi yang baik dengan orang tua peserta didik.
B. Rumusan Masalah.
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai

berikut:

1. Apa Saja Peranan Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Masa Pandemi
Covid-19 ?
2. Apa saja Media Yang Biasa Digunakan Dalam Proses Layanan Bimbingan
Dan Konseling Dalam Masa Pandemi Covid-19 ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk Mengetahui Apa Saja Peranan Guru Bimbingan dan Konseling Dalam
Masa Pandemi Covid-19 ?
2. Untuk Mengetahui Apa saja Media Yang Biasa Digunakan Dalam Proses
Layanan Bimbingan Dan Konseling Dalam Masa Pandemi Covid-19 ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bimbingan Dan Konseling.


Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu (peserta didik) agar
dengan potensi yang dimiliki mampu mengembangkan diri secara optimal dengan jalan
memahami diri, memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna menentukan rencana
masa depan yang lebih baik. Hal senada juga dikemukakan oleh Prayitno dan Erman
Amti (2004: 99), Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang
yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, atau
orang dewasa; agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya
sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan
dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antarab
dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan
khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu
untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa
depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk
kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar bagaimana
memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang.
Jones (Insano, 2004 : 11) menyebutkan bahwa konseling merupakan suatu hubungan
profesional antara seorang konselor yang terlatih dengan klien. Hubungan ini biasanya
bersifat individual atau seorang-seorang, meskipun kadang-kadang melibatkan lebih dari
dua orang dan dirancang untuk membantu klien memahami dan memperjelas pandangan
terhadap ruang lingkup hidupnya, sehingga dapat membuat pilihan yang bermakna bagi
dirinya.
Pengertian bimbingan dan konseling yaitu suatu bantuan yang diberikan oleh
konselor kepada konseli agar konseli mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya
dan juga mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya
B. Macam-Macam Layanan Bimbingan Dan Konseling.
1. Layanan Orientasi
Lingkungan yang baru bagi individu merupakan sesuatu yang asing. Dalam kondisi
tersebut individu akan mengalami kesulitan untuk bersosialisasi. Ketidak mampuan
bersosialisasi juga menimbulkan perilaku mal adaptif (perilku menyimpang) bagi
individu. Layanan orientasi berusaha menjembatani kesenjangan antara individu
dengan suasana atupun objek-objek baru. Layanan ini dapat dilakukan secara individu
atau kelompok dan sebaiknya di programkan pada setiap awal tahun ajaran baru.
Layanan orientasi bertujuan untuk membantu individu dalam menyesuaikan diri
dengan lingkungan yang baru.
2. Layanan informasi
Layanan informasi berguna bagi seorang klien untuk mendapatkan informasi yang
diperlukan. Layanan informasi dapat diberikan secara individu atau kelompok.
Misalnya bagi seorang individu yang membutuhkan informasi khusus dalam
menangani kesulitan belajar atau bersosial. Untuk layanan informasi kelompok
misalnya tentang informasi perguruan tinggi, kesehatan, dll. Secara lebih rinci isi
layanan informasi pada sekolah dasar atau madrasah adalah :
a. informasi tentang perkembangan diri.
b. informasi tentang hubungan pribadi, sosial, nilai-nilai dan moral.
c. informasi tentang pendidikan kegiatan belajar.
d. informasi tentang dunia karir.
e. informasi tentang sosial budaya, dan.
f. informasi tentang agama.

Teknik atau metode yang digunakan konselor untuk menyampaikan informasi yaitu
melalui :

 Ceramah, tanya jawab, diskusi


 Media
 Acara khusus
 Narasumber
3. Layanan Penempatan dan Penyaluran

Layanan penempatan dan penyaluran berfungsi untuk membantu siswa dalam


memperoleh kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat dan bakatnya. Siswa
memerlukan bantuan konselor untuk mengembangkan potensi mereka. Sebab
mayoritas siswa masih belum memahami minat bakat yang mereka miliki.
Penempatan dan penyaluran siswa disekolah meliputi :
 layanan penempatan di kelas.
 penempatan dan penyaluran ke dalam kelompok belajar.
 penempatan dan penyaluran kedalam kegiatan ektrakurikuler.
 penempatan dan penyaluran ke jurusan/program studi.
 penempatan dan penyaluran ke dalam pendidikan lanjutan.

Jika orangtua, guru, dan konselor memberikan layanan penempatan dan


penyaluran secara matang dan kompak, maka seorang siswa akan mengalami
perkembangan pada jalur yang sesuai dan tepat.

4. Layanan Konseling Individu


Layanan konseling individu dilakukan untuk membantu siswa yang memiliki
masalah pribadi. Konseling individu dilakukan dengan cara tatap muka secara
langsung antara konselor dan klien untuk menyelesaikan masalah yang dialami klien.
Konseling merupakan layanan inti yang pelaksanaannya menuntut persyaratan dan
mutu usaha yang benar-benar tinggi sebab konseling merupakan “jantung hatinya”
pelayanan bimbingan secara menyeluruh.
Materi yang dibahas pada layanan konseling individu tidak terbatas sebab masalah
setiap individu berbeda-beda misalnya dalam segi ekonomi, sosial, belajar dan karir.
Pelaksanaan layanan konseling individu sama dengan layanan yang lain, yaitu
menempuh tahap perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, analisis hasil, tindak lanjut dan
laporan.
5. Layanan Bimbingan Kelompok
Layanan bimbingan kelompok yaitu suatu kegiatan informasi kepada sekelompok
siswa untuk menyusun rencana dan suatu keputusan. Dalam layanan kelompok harus
dipimpin oleh pemimpin kelompok. Pemimpin kelompok adalah konselor yang
terlatih dan berwenang. Tujuan layanan ini yaitu untuk pengembangan kemampuan
bersosialisasi, khususnya kemampuan berkomuniakasi (verbal maupun non verbal)
siswa. Topik pembahasan biasanya diberikan oleh pembiming (pimpinan kelompok)
atau bisa ditentukan sendiri secara bebas oleh anggota kelompok. Untuk jumlah ideal
anggota kelompok yaitu 8-10 orang agar efektif dan efisien.

6. Layanan Konseling Kelompok


Layanan konseling kelompok mengaktifkan dinamika kelompok untuk membahas
berbagai hal yang berguna bagi pengembangan pribadi dan pemecahan masalah
individu (siswa) yang menjadi peserta layanan. Dalam konseling kelompok dibahas
masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota kelompok.
7. Layanan Penguasaan Konten
Layanan penguasaan konten merupakan suatu layanan bantuan kepada individu
maupun kelompok untuk menguasai kemampuan atau kompetensi tertentu melalui
kegiatan belajar. Dengan penguasaan konten, siswa diharapkan mampu memenuhi
kebutuhannya serta mengatasi masalah-masalah yang dialaminya dan berguna untuk
menambah wawasan, mengarahkan penilaian dan sikap, menguasai cara-cara tertentu.
Oleh sebab itu, konselor harus secara aktif menyajikan bahan , memotivasi dan
mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif mengikuti materi dan kegiatan pelayanan.
Kegiatan layanan penguasaan kontek melalui teknik-teknik yaitu: 1) penyajian materi
pokok, 2) tanya jawab dan diskusi, 3) kegiatan lanjutan seperti diskusi kelompok,
penugasan, dll.
8. Layanan Pembelajaran
Layanan pembelajaran ditujukan untuk membantu siswa mengembangkan sikap dan
kebiasaan belajar yang baik. Layanan ini diberikan secara individu atau pun
kelompok yang memiliki masalah yang sama.
 Layanan Konsultasi
 Layanan konsultasi dilaksanakan oleh konselor (pembimbing) terhadap seorang
pelanggan (konsulti) yang memungkinkanya memperoleh wawasan, pemahaman,
dan cara-cara yang perlu dilaksanakanya dalam menangani kondisi atau
permasalahan pihak ketiga. Di lingkungan sekolah atau madrasah yang bisa
menjadi konsulti adalah kepala sekolah atau kepala madrasah, guru-guru, dan
orang tua siswa.

C. Peran Guru Bimbingan Dan Konseling Dalam Masa Pandemi Covid-19.

secara formal maupun profesional peran guru seringkali menghadapi berbagai


permasalahan yang timbul akibat adanya berbagai perubahan yang terjadi lingkungan
tugasnya. Perubahan dalam bidang kurikulum, pembaharuan dalam sistem pengajaran
serta anjuran-anjuran dari atas untuk menerapkan pengajaran yang baru. Seperti yang
terjadi saat ini adanya wabah virus corona. Hal ini membawa dampak kebingungan bagi
guru dalam melaksanakan tugasnya. Kebingungan tersebut diantaranya diakibatkan oleh
kurangnya persiapan dalam menerima dan menghadapi masalah yang muncul. Berikut
penjelasan peranan Bimbingan dan Konseling.

Peranan guru Bimbingan dan Konseling adalah

a. Memantau dan memotivasi para siswa yang sedang belajar di rumah secara daring.
b. Melatih kepada para siswa untuk mampu belajar secara mandiri di rumah.
c. dan sekaligus melatih anak untuk bertanggung jawab terhadap tugas-tugas yang
diberikan oleh bapak dan Ibu gurunya.
d. Guru pembimbing memantau keberadaan siswa dirumah dengan menggunakan
aplikasi yang telah ada agar menegtahui aktivitas siswa-siswanya.
e. Mengenal para siswa secara lebih mendalam guna memberikan bantuan jika
diperlukan.
f. berkomunikasi dengan orang tua siswa untuk saling menatau perkembangan siswa,
bekerja sama dengan masyarakat dan lembaga lain.
g. Membuat catatan pribadi masing-masing siswa menyimpan data dengan baik dan
merahasiakan.
h. Meneliti perkembangan dan kemajuan siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Dengan adanya pandemi covid-19 ini tidak menghambat guru bimbingan dan
konseling untuk dapat mengerjakan dan melaksanakan peran-perannya sebagai guru
bimbingan dan konseling di sekolah. Karena teknologi pada zaman sekarang atau saat
ini sudah sangat memungkinkan untuk proses pembelajaran jarak jauh atau daring.
Guru bimbingan Dan Konseling dapat menjalin komunikasi dengan baik dengan
siswa maupun orang tua agar proses bimbingan dan konseling dapat berjalan dengan
baik dan dapat memperoleh tujuan dari bimbingan dan konseling itu sendiri.

D. Media Yang Digunakan Dalam Proses Layanan Bimbingan Dan Konseling Dalam
Masa Pandemi Covid-19.
1. Aplikasi Whatsapp
Media yang pertama yaitu menggunakan media Whatsapp. Media ini
dapat dipergunakan dalam memberikan layanan bimbingan kelompok kepada
peserta didik atau konseli dengan mudah tanpa dibatasi ruang dan waktu. Begitu
juga buat para orang tua siswa yang sibuk bekerja bisa mendapatkan layanan ini
dan bis dijangkau dimanapun mereka berada.
Media ini mudah untuk digunakan oleh siapapun baik itu guru,siswa
maupun orang tua/wali murid,media ini dapat digunakan untuk melakukan
layanan bimbingan dan konseling dengan berkomunikasi baik dengan chating
maupun video call.

Guru BK bisa melakukan tindakan yang bersifat preventif atau promotif


lainnya, seperti misalnya melaksanakan layanan BK tentang tips mencegah
penyebaran Covid-19. Hal inipun saya lakukan di sekolah saya dulu di SMAN 4
Sungai Penuh, disini saya melaksanakan layanan BK secara daring dan
menggunakan media layanan BK yakni aplikasi Whatssapp Group (WAG). Dalam
kegiatan ini terdiri dari beberapa langkah utama seperti halnya:
1. Guru BK melakukan diskusi dalam WA dengan menyampaikan perkembangan
penyebaran Covid-19
2. Guru BK mengajak siswa berpendapat dan tanya jawab tentang bagaimana
pencegahan penyebaran Covid-19
3. Guru BK memfasilitasi diskusi antara peserta didik, dan pertanyaan dari
peserta didik kepada Guru BK seputar bagaiman mencegah penyebaran
Covid-19
4. Guru BK memberi tugas kepada peserta didik untuk mencari tips penyebaran
Covid-19 dari berbagai sumber di internet seperti berita, artikel dll
5. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan
materi layanan
6. Guru BK mengajak peserta didik untuk dapat melakukan aktivitas dalam
mencegah penyebaran Covid-19

Mengapa guru BK di SMAN 4 Sungai Penuh melakukan diskusi


membahas covid-19, karena mental siswa saat menghadapi pandemi ini sangatlah
tidak baik dan sangat tertekan dan terganggu karena rasa takut yang di rasakan
setiap siswa. Oleh karena itu guru BK dituntun untuk bisa menguatkan mental
peserta didik dan memberi arahan akan pencegahan covid-19 Pernyataan ini
didapatkan dari guru BK yang terdapat pada SMAN 4 Sungai Penuh.

2. Website Bimbingan
Website Bimbingan Ini salah satu media yang dapat menampilkan halaman-
halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau
bergerak, animasi maupun suara yang bisa diakses oleh siapapun termasuk siswa

3. Cybercounseling.
Guru Bimbingan dan Konseling dapat memberikan layanan lewat dunia
maya menggunakan dan memanfaatkan video call di jejaring sosial facebook.
Dengan model konseling ini, konselor dan konseli tetap dapat bertatap muka dan
berkomunikasi lisan sebagai inti dari konseling. Konseling melalui cyber ini
konselor juga dapat menunjukkan empati dan perhatian penuh pada konseli,
melihat gerak–gerik konseli dan saling berkomunikasi sacara verbal.

4. Elektronic- counseling.
Menurut (Amani, 2007) E- konseling melalui media internet secara umum
merujuk pada profesi yang berkaitan dengan layanan kesehatan mental melalui
teknologi komunikasi internet. Contoh konsultasi atau komunikasi antara konselor
dan konseli bisa dilakukan lewat telepon, email, messenger, facebook dan lain-
lain. Yang perlu dipersiapkan dalam electronic counseling yang mendasar adalah
konselor dan konseli harus memiliki paket internet yang memadai.

5. Ruang Guru
Ruang guru merupakan layanan belajar berbasis teknologi, termasuk
layanan kelas virtual, platform ujian online, video belajar berlangganan,
marketplace les privat, serta konten-konten pendidikan lainnya yang bisa diakses
melalui web dan aplikasi Ruangguru. Ruangguru menyediakan Sekolah Online
Gratis selama masa pandemi covid-19. Terdapat 250 video dan modul pelatihan
guru yang dapat dimanfaatkan selama 1 bulan ke depan di aplikasi ruang guru.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Meskipun Pandemi Covid-19 tidak menghalangi proses pembelajaran dan proses
bimbingan dan konseling dan karena Pandemi Covid-19 memaksa kebijakan social
distancing atau di Indonesia lebih dikenalkan sebagai physical distancing (menjaga
jarak fisik) untuk meminimalkan persebaran Covid-19.
Saat hal ini terjadi tentu menjadi kesempatan dan tantangan bagi Guru BK di
sekolah manapun untuk membantu dan meringankan beban, khususnya rasa cemas dan
takut yang dialami oleh siswa siswi. Salah satunya dengan membuka akses ataupun
memberikan layanan bimbingan dan konseling secara daring (online). Banyak yang
bisa dilakukan ataupun digunakan guru BK dalam pelaksanaan layanan BK berbasis
online ini, seperti halnya pelaksanaan layanan bimbingan, konseling ataupun konsultasi
dengan menggunakan teknologi yang sudah ada seperti aplikasi sosial media yaitu
Whatssapp, Telegram, facebook, instagram dll.

B. Saran
Sebainya guru bimbingan dan konseling ditugaskan lebih dari pada guru-guru
mata pelajaran yang lainnya, karena pada saat ini terdapat pandemi covid-19 dan pada
saat ini mental siswa saat menghadapi pandemi ini sangatlah tidak baik dan sangat
tertekan dan terganggu karena rasa takut yang di rasakan setiap siswa akan covid-19.
Oleh karena itu guru BK dituntun untuk bisa menguatkan mental peserta didik dan
memberi arahan akan pencegahan covid-19 ini.

Anda mungkin juga menyukai