Anda di halaman 1dari 16

MINI RISET

PENGAMATAN TERHADAP PELAKSANAAN


PELAYANAN BK DI SMAN 10 MEDAN PADA MASA
PANDEMI COVID-19

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 5

 AMALIA DWI PRATIWI (1203351016)


 AURORA ANJALI (1203351019)

MATA KULIAH : KONSELING INDIVIDUAL


DOSEN PEMBIMBING : Prof. Abdul Munir S.Pd., M.Pd

KELAS : BK REG C 2020

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN


PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN 2022

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas MR dengan mata kuliah
Konseling Individual. MR ini disusun untuk memenuhi kebutuhan belajar mahasiswa jurusan
Bimbingan dan Konseling.
Kami ucapkan rasa terima kasih kepada bapak Prof. Abdul Munir. selaku dosen mata
kuliah yang telah mengajarkan dan membimbing mahasiswa/i agar dapat memahami dalam
pembelajaran Konseling Individual.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini. Akhir
kata saya berharap semoga MR ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.

Medan,29November2022

Tim Penyusun
Kelompok 5

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... 2


DAFTAR ISI ................................................................................................... 3
BAB I PENDHULUAN ................................................................................... 4
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 4
C. Tujuan ................................................................................................... 4
D. Manfaat ................................................................................................. 5
BAB II TEORI ................................................................................................ 6
A. Pengertian Bimbingan dan Konseling .................................................... 6
B. Keadaan Di Masa Pandemi Covid-19..................................................... 6
C. Dampak Pandemi Covid-19 Dalam Dunia Pendidikan ........................... 7
D. Layanan Bimbingan dan Konseling Pada Masa Pandemi covid-19 ......... 8
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 9
A. Subject Survey....................................................................................... 9
B. Teknik Pengumpula Data....................................................................... 9
C. Instrument Survey ............................................................................... 10
D. Teknik Analisis Data ........................................................................... 10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 11
A. Gambaran Hasil Survey ....................................................................... 11
B. Pembahasan ......................................................................................... 12
C. Bukti Pelaksanaan Pelayanan BK ........................................................ 14
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 15
A. Kesimpulan ......................................................................................... 15
B. Saran ................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 16

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kunci kehidupan untuk membangun sumber daya manusia yang
berkualitas.Dalam dunia pendidikan di Indonesia, dijalankan oleh ahli seperti guru, instruktur,
widyaiswara, dan konselor.Tugas konselor dalam membangun pendidikan melalui pemenuhan
kebutuhan siswa yang dilakukan dengan berbagai layanan, salah satunya yaitu layanan
bimbingan dan konseling. Layanan bimbingan dan konseling merupakan layanan yang berperan
penting dalam proses pengembangan potensi peserta didik dan mendukung perkembangan
kognitif, sosial, dan pribadi peserta didik.Komponen layanan bimbingan dan konseling memiliki
empat program yang mencakup layanan dasar, layanan peminatan dan perencanaan individual,
layanan responsive, dan layanan dukungan sistem.
Bagi guru Bimbingan dan Konseling sudah menjadi tanggung jawabnya untuk memberikan
layanan kepada setiap siswanya tanpa terkecuali, namun pada saat sekarang ini kita dihadapkan
dengan masalah pandemi COVID-19, selama pandemi COVID-19 tentunya banyak hambatan
bagi semua instansi, baik itu sekolah dalam memberikan pelajaran bagi siswanya, cara guru
dalam memberikan pembelajaran dengan cara pembelajaran online atau daring, terutama yang
dilakukan guru Bimbingan dan Konseling dalam memberikan layanan kepada siswanya.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada mini riset ini adalah :

1. Bagaimana pelaksanaan Bimbingan dan konseling pada masa pandemi ?


2. Apa saja masalah yang terjadi dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling
pada masa pandemi?
3. Strategi layanan Bk apa yang di gunakan?
C. Tujuan
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk :
1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan Bimbingan dan konseling pada masa
pandemi
2. Untuk mengatahui apa saja masalah yang terjadi dalam pelaksanaan Bimbingan dan
konseling pada masa pandemi

4
3. Untuk mengetahui strategi apa yang biasa di gunakan dala pelayanan Bimbingan dan
Konseling pada masa pandemi covid-19
D. Manfaat
Dari penulisan mini riset ini penulis dan pembaca dapat mengetahui dan mempelajari
masalah yang terjadi dalam pelayanan bimbingan dan konseling, dan dapat mengetahui
beberapa solusi yang sekiranya dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.

5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Bimbingan dan Konseling
Menurut Prayitno (2004), bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta
didik, baik secara perorangan maupun kelompok agar mandiri dan bisa berkembang secara
optimal, dalam bimbingan pribadi, sosial, belajar maupun karier melalui berbagai jenis layanan
dan kegiatan pendukung berdaarkan norma-norma yang berlaku.
Bimbingan dan konseling merupakan upaya proaktif dan sistematik dalam memfasilitasi
individu mencapai tingkat perkembangan yang optimal, pengembangan perilaku yang efektif,
pengembangan lingkungan, dan peningkatan fungsi atau manfaat individu dalam lingkungannya.
Semua perubahan perilaku tersebut merupakan proses perkembangan individu, yakni proses
interaksi antara individu dengan lingkungan melalui interaksi yang sehat dan produktif.
Bimbingan dan konseling memegang tugas dan tanggung jawab yang penting untuk
mengembangkan lingkungan, membangun interaksi dinamis antara individu dengan lingkungan,
membelajarkan individu untuk mengembangkan, merubah dan memperbaiki perilaku.
B. Keadaan Di Masa Pandemi Covid-19
Sekarang ini kita menghadapi permasalahan yang tidak hanya mencakup mencakup
lingkungan sekolah, tetapi termasuk permasalahan di berbagai negara di belahan dunia, dari
paparan data WHO, 1 Maret 2020 atau Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) pada akhir
desember tahun 2019 (dalam Yuliana, 2020:187) sampai saat ini sudah dipastikan terdapat 65
negara yang terjangkit coronavirus atau virus COVID-19. Menurut Susilo, dkk, (2020:46)
Coronavirus adalah virus RNA dengan ukuran partikel 120-160 nm. Virus ini utamanya
menginfeksi hewan, termasuk di antaranya adalah kelelawar dan unta. Sebelum terjadinya wabah
COVID-19, ada 6 jenis coronavirus yang dapat menginfeksi manusia, yaitu alphacoronavirus
229E, alphacoronavirus NL63, betacoronavirus OC43, betacoronavirus HKU1, Severe Acute
Respiratory Illness Coronavirus (SARS-CoV), dan Middle East Respiratory Syndrome
Coronavirus (MERS-CoV).
Tentunya hal tersebut membuat berbagai negara melakukan berbagai tindakan dan antisipasi
untuk mengurangi penyebaran Coronavirus di negaranya. Salah satu cara yang di terapkan di
indonesia ialah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB) diberlakukan di Indonesia pada tahun 2020 sebagai tanggapan terhadap penyakit

6
coronavirus 2019 (COVID-19) yang telah menjadi pandemi, termasuk di Indonesia. Pembatasan
tersebut dilaksanakan oleh pemerintah daerah dengan persetujuan Kementerian Kesehatan, dan
paling sedikit meliputi peliburan sekolah dan tempat kerja, pembatasan kegiatan keagamaan, dan
pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum. (Wikipedia tentang Pembatasan Sosial
Berskala Besar Indonesia 2020).
C. Dampak Pandemi Covid-19 dalam Dunia Pendidikan
Proses pembelajaran di sekolah merupakan alat kebijakan publik terbaik sebagai upaya
peningkatan pengetahuan dan skill. Selain itu banyak siswa menganggap bahwa sekolah adalah
kegiatan yang sangat menyenangkan, mereka bisa berinteraksi satu sama lain. Sekolah dapat
meningkatkan keterampilan sosial dan kesadaran kelas sosial siswa. Sekolah secara keseluruhan
adalah media interaksi antar siswa dan guru untuk meningkatkan kemampuan integensi, skill dan
rasa kasih sayang diantara mereka. Tetapi sekarang kegiatan yang bernama sekolah berhenti
dengan tiba-tiba karena gangguan Covid-19. Sejauh mana dampaknya bagi proses Belajar di
sekolah? Khusus untuk Indonesia banyak bukti ketika sekolah sangat mempengaruhi
produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.
Ada dua dampak bagi keberlangsungan pendidikan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.
Pertama adalah dampak jangka pendek, yang dirasakan oleh banyak keluarga di Indonesia baik
di kota maupun di desa. Di Indonesia banyak keluarga yang kurang familier melakukan sekolah
di rumah. Bersekolah di rumah bagi keluarga Indonesia adalah kejutan besar khususnya bagi
produktivitas orang tua yang biasanya sibuk dengan pekerjaannya di luar rumah. Demikian juga
dengan problem psikologis anak-anak peserta didik yang terbiasa belajar bertatap muka langsung
dengan guru-guru mereka. Seluruh elemen pendidikan secara kehidupan sosial “terpapar” sakit
karena covid-19. Pelaksanaan pengajaran berlangsung dengan cara online. Proses ini berjalan
pada skala yang belum pernah terukur dan teruji sebab belum pernah terjadi sebelumnya. Tak
Pelak di desadesa terpencil yang berpenduduk usia sekolah sangat padat menjadi serba
kebingungan, sebab infrastruktur informasi teknologi sangat terbatas. Penilaian siswa bergerak
online dan banyak trial and error dengan sistem yang tidak ada kepastian, malah banyak
penilaian yang banyak dibatalkan. Kedua adalah dampak jangka panjang. Banyak kelompok
masyarakat di Indonesia yang akan terpapar dampak jangka panjang dari covid-19 ini. Dampak
pendidikan dari sisi waktu jangka panjang adalah aspek keadilan dan peningkatan
ketidaksetaraan antar kelompok masyarakat dan antardaerah di Indonesia.

7
D. Layanan Bimbingan dan Konseling Pada Masa Pandemi Covid-19
Menanggapi peraturan pemerintah tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang
terjadi sekarang, sebagai calon konselor atau guru Bimbingan dan Konseling yang profesional
sudah menjadi tugas kita menyesaikan permasalahan anak didik, dan memberikan layanan
Bimbingan dan Konseling yang membantu anak didik mengoptimalkan kemampuan yang
dimiliki serta melonggarkan permasalahan yang mereka hadapi sesuai dengan pendapat
Nurhayati, & Nurfarida, (2018:148) layanan bimbingan dan konseling dalam upaya membantu
peserta didik atau konseli mencapai tugas perkembangan diri yang optimal, mandiri, sukses,
sejahtera dan bahagia dalam kehidupannya. Agar tujuan tersebut tercapai diperlukan kolaborasi
dan sinergisitas kerja antara konselor atau guru bimbingan dan konseling, guru mata pelajaran,
pimpinan sekolah, staf administrasi, orang tua, dan pihak lain yang dapat membantu kelancaran
proses dan pengembangan peserta didik atau konseli secara utuh dan optimal dalam bidang
pribadi, sosial, belajar, dan karir.
Perlunya guru Bimbingan dan Konseling dalam membantu permasalahan siswa di sekolah,
dalam menyelesaikan permasalahan guru Bimbingan dan Konseling perlu mengetahui jenis
permasahannya, sesuai dengan pendapat menurut Wendari, Badrujaman, & Sismiati, (2016:135)
dalam proses mengentaskan permasalahan siswa, guru Bimbingan dan Konseling harus terlebih
dahulu mengetahui jenis permasalahan siswa dan melakukan analisis kebutuhan berdasarkan data
yang konkret dan validitas dari data tersebut dapat dipertanggung jawabkan. Sehingga,
permasalahan yang dilakukan siswa dapat diselesaikan dengan segera secara efektif dan efisien,
pencegahan dapat dilakukan sedini mungkin, dan siswa dapat berkembang sesuai dengan tugas
perkembangannya. Layanan Bimbingan dan Konseling dalam upaya membantu siswa atau
konseli membantu menyelesaikan permasalahan dan mencapai tugas perkembangan diri yang
optimal, mandiri, sukses, sejahtera dan bahagia dalam kehidupannya.
Maka dari itu banyak proses bimbingan dan konseling sering terhambat karena adanya
peraturan untuk melakukan kegiatan secara tatap muka, terlebih lagi pada masa pandemi yang
memang siswa banyak membutuhkan penanganan dari guru BK di sekolahnya. Para guru Bk
sudah mengupayakan untuk tetap melaksanakan kegiatan konseling dengan siswa, tetapi masih
banyak masalah yang terjadi dalam kegiatan konseling tersebut.

8
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Subject Survey
Subject pada penelitian ini adalah Guru BK yang ada di SMA N 10 MEDAN yang dapat
memberikan informasi yang lengkap tentang proses pelakasanaan pelayanan BK pada masa
pandemi covid-19 dan yang terlibat langsung dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling. Dan
dalam mini riset ini kami mewawancarai 1 guru BK yang memegang bidang pelaksanaan
bimbingan dan konseling.

B. Teknik Pengumpulan Data


- Wawancara
Teknik pengumpulan data yang peneliti lakukan selanjutnya melalui wawancara,
“wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang
digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau tanya jawab”. (Satori dan
Komariah, 2011:130). Peneliti memperoleh keterangan melalui wawancara, dengan cara
tanya jawab sambil bertatap muka dengan subjek, berkaitan dengan fokus penelitian.
Peneliti akan melakukan wawancara dengan menggunakan wawancara terstruktur,
adalah “wawancara yang digunakan sebagai teknik pengumpulan data bila peneliti atau
pengumpul data telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang akan diperoleh”
Sugiyono (2012:73), nantinya peneliti akan membuat atau menyiapkan sebuah
instrument pedoman wawancara melalui pedoman ini wawancara akan dilakukan dengan
narasumber yang menjadi sumber data nantinya.

- Observasi
Dalam pengumpulan data peneliti akan melakukan observasi, dimana observasi
berfungsi untuk pengamatan awal sebelum melakukan penelitian, seperti menurut
pendapat Satori dan Komariah, (2011:105). “Observasi adalah pengamatan terhadap
suatu objek yang diteliti baik secara langsung maupun tidak langsunguntuk memperoleh
data yang harus dikumpulkan dalam penelitian”. Peneliti akan mengamati hal yang
menjadi fokus dari penelitian nantinya, pada penelitian ini, peneliti melakukan observasi
pasif. “Jadi, dalam hal ini peneliti datang di tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi
tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut”. (Sugiyono, 2012:66). Dalam penelitian ini

9
peneliti tidak terlibat langsung dalam kegiatan, peneliti hanya mengamati langsung hal
yang menjadi fokus penelitian serta mengambil kesimpulan dari yang diamati, hasil
pengamatan yang akan dilakukan ini akan diperkuat dengan wawancara dan dokumentasi
dengan pihak-pihak terkait sehingga data yang didapatkan menjadi lebih kuat.

C. Instrumen Penelitian
- Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara yakni panduan dalam melakukan kegiatan wawancara yang
terstruktur dan telah ditetapkan oleh pewawancara dalam mengumpulkan data-data
penelitian baik itu tugas akhir, skripsi, dan lain sebagainya.
- Lembar Observasi
Lembar observasi dibuat untuk memperoleh salah satu jenis data pendukung untuk
kriteria keefektifan pembelajaran. Pengamatan ini dilakukan dalam kelas selama
proses pembelajaran. Data yang diperoleh dari instrument tersebut dirangkum pada
setiap akhir pembelajaran. Jadi dalam observasi peneliti melakukan pengamatan
secara langsung kepada objek penelitian
D. Teknik Analisis Data
Dalam mini riset ini kami menggunakan teknik analisis data yaitu Triangulasi dimana
Dilaksanakan dengan cara mencek data ke beberapa sumber yang berbeda namun saling
berkaitan. Satori dan Komariah (2011: 170) menyatakan bahwasanya triangluasi sumber yaitu
“Mencari data sumber yang beragam yang masih terkait satu sama lain” Dalam penelitian ini
penulis melakukan cek data ke beberapa sumber yang ada yang telah ditentukan sebelumnya,
Triangulasi teknik dilaksanakan dengan cara mencek data kepada sumber data dengan teknik
atau cara yang berbeda. Menurut Sugiyono (2012: 127) “Triangluasi teknik untuk menguji
kredibilitas data dilakukan dengan cara mencek data kepada sumber yang sama dengan teknik
yang berbeda”.

10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Hasil Survey
SMA Negeri 10 Medan memiliki 3 guru BK dimana masing-masing guru BK memegang
atau menangani 1 kelas yang ada di SMA N 10 MEDAN tersebut, berdasarkan observasi yang
sudah kami lakukan bahwasannya guru BK di sekolah tersebut melakukan proses konseling dan
melakukan kegiatan belajar-mengajar pada mata pelajaran BK di setiap kelas selama lebih
kurang 30 menit. Sebelum melakukan proses konseling guru Bk di sana melakukan evaluasi
kepada siswa yang memiliki masalah dan biasanya evaluasi itu di arsipkan dalam bentuk
dokumen catatan masalah siswa yang bersifat rahasia.
Berdasarkan wawancara yang sudah kami lakukan bahwa SMA ini melakukan pelayanan
konseling pada masa pandemi covid-19 secara luring dengan tetap menerapkan protokol
kesehatan, kegiatan pelaksanaan konseling ini berjalan dengan lancar meskipun terdapat
beberapa kendala di dalamnya.
B. Pembahasan
NO Pertanyaan Wawancara Hasil Wawancara
Guru BK
(Menangani siswa kelas X)
1 Apakah pelaksanaan Saya rasa penting untuk dilakukan, karena pada masa
pelayanan BK pada masa pandemi covid ini siswa melakukan pembelajaran
pandemi saat ini sangat secara daring, jadi tidak datang ke sekolah dan sebagai
penting untuk di lakukan? guru BK saya tidak bisa melihat bagaimana
perkembangan mereka secara langsung hanya melihat
melalui absensi dan laporan wali kelas.
2 Pada masa pandemi covid Saya bertanya atau mencari informasi dengan wali
saat ini bagaimana cara kelasnya, dan dengan guru bidang studi yang
bapak/ibu mengetahui melakukan pembelajaran daring via zoom, bagaimana
bahwa siswa tersebut keaktifan anak tersebut selama mengikuti pembelajaran
bermasalah ? daring via zoom. Jika saya mendapatkan ada anak yang
bermasalah maka saya langsung mengajak anak
tersebut untuk berdiskusi, dan mencari tahu sebenarnya

11
permasalahan apa yang dia alami.
3 Biasanya masalah apa Masalah yang sering saya dapat dari wali kelas adalah
yang sering muncul pada tentang absesnsi siswa dan informasi dari guru bidang
siswa pada masa pandemi studi adalah siswa kurang semangat dalam belajar
saat ini?
4 Bagaimana pelayanan BK Untuk pelayanan kami lakukan secara luring tetapi
pada masa pandemi covid tetap mematuhi protokol kesehatan, memanggil siswa
saat ini? yang bermasalah itu ke sekolah dan kalau masalahnya
berat biasanya meminta orang tuanya untuk datang
juga.
5 Apa strategi pelayanan Untuk strategi saya melakukan layanan konseling
BK yang digunakan pada individual dan kelompok.
masa pandemi covid-19
saat ini ?
6 Apa tantangan atau Kesulitan yang saya alami itu biasanya siswa susah
kesulitan yang bapak/ibu untuk di hubungi agar bisa diajak untuk melakukan
alami dalam kegiatan bimbingan dan koseling . biasanya saya
melaksanakan proses langsung mencari siswa yang bermasalah itu jika
pelayanan BK pada masa berada di sekolah dan menghubungi melalui telfon jika
pandemi saat ini ? siswa tersebut sedang tidak berada di sekolah.
7 Bagaimana progres Menurut saya progres perkembangannya itu lambat dan
perkembangan siswa masalah yang di alami juga lama untuk terselesaikan
setelah melakukan karena kegiatan konseling ini di hanya sekali
pelayanan konseling pada pertemuan.
masa pandemi saat ini?
8 Bagaimana peran orang Selama saya melakukan pelayanan konseling kepada
tua siswa dalam siswa seluruh orang tua mendukung kegiatan pelayanan
pelaksanaan pelayanan konseling pada masa pandemi sekarang, karena orang
BK pada masa pandemi tua butuh bantuan dari guru BK,karena banyak orang
saat ini? tua yang tidak tau kalau anaknya bermasalah.

12
Berdasarkan hasil wawancara yang sudah di paparkan di atas terlihat bahwa masalah
siswa yang sering muncul pada masa pandemi saat ini adalah absensi banyak siswa yang tidak
mau hadir mengikuti jam pelajaran pada masa pandemi saat ini terlebih lagi yang dulunya
sekolah melakukan pembelajaran secara daring dan saat ini sekolah melakukan pembalajran
secara hybrid learning. Dimana sekolah membagi dua kelompok siswa dalam satu kelas. Di
SMAN 10 Medan siswa dalam satu kelas di bagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok A dan
kelompok B dimana mereka akan masuk sekolah di hari yang berbeda. Misalnya kelompok A
masuk pada hari Senin dan kelompok B masuk pada hari Selasa. Dengan sistem pembelajaran
Hybird learning ini orang tua banyak yang tidak mengetahui jadwal anaknya masuk ke sekolah
itu kapan. Jadi siswa yang di panggil ke sekolah untuk melakukan bimbingan dan konseling
terkait masalah absensi itu adalah siswa yang sudah absen selama lebih dari 7 kali tanpa
keterangan apapun (Alfa).
Dari permasalahan tersebut guru BK mengambil tindakan dengan melakukan layanan
bimbingan dan konseling, strategi yang di gunakan oleh guru bimbingan dan konseling ini adalah
konseling individual dan konseling kelompok yang di lakukan secara tatap muka dengan tetap
mematuhi protokol kesehatan.
Pelaksanaan konseling individual di informasikan melalui telfon jika siswa sedang tidak
masuk ke sekolah dan di informasikan secara langsung jika siswa yang bermasalah ada di
sekolah. Sedangkan untuk pelaksanaan konseling kelompok guru Bk memberikan jadwal yang
sama kapada siswa yang memeiliki permasalahan yang sama untuk dapat hadir ke sekolah dan
melakukan pelayanan konseling kelompok.

13
C. Lampiran Bukti Pelaksanaan Pelayanan Konseling Di Masa Pandemi

Kegiatan Konseling Kelompok

Kegiatan Konseling Individual Bersama Orang Tua Siswa

14
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada penelitian ini peneliti mengetahui pelayanan guru Bimbingan dan Konseling selama
pandemi COVID-19 disekol SMA N 10 MEDAN berjalan dengan lancar, meski banyak
hambatan dan kendala baik bagi guru Bimbingan dan Konseling maupun bagi siswa. Pelayanan
yang di berikan guru Bimbingan dan Konseling selama pandemi COVID-19 di SMA n 10
MEDAN adalah layanan konseling individu dan kelompok, layanan ini di berikan dengan tujuan
untuk membantu siswa dalam menyelesaikan masalah yang di alami.
Perlunya guru Bimbingan dan Konseling dalam membantu permasalahan siswa di sekolah,
dalam menyelesaikan permasalahan guru Bimbingan dan Konseling perlu mengetahui jenis
permasahannya, sesuai dengan pendapat menurut Wendari, Badrujaman, & Sismiati, (2016:135)
dalam proses mengentaskan permasalahan siswa, guru Bimbingan dan Konseling harus terlebih
dahulu mengetahui jenis permasalahan siswa dan melakukan analisis kebutuhan berdasarkan data
yang konkret dan validitas dari data tersebut dapat dipertanggung jawabkan. Sehingga,
permasalahan yang dilakukan siswa dapat diselesaikan dengan segera secara efektif dan efisien,
B. SARAN
Terlaksananya proses penelitian ini, yang didalamnya perlu adanya sinegritas dan integrtitas
yang mampu membangun unsur dari kesalahan dalam pembuatan penelitian ini. Maka dari itu
makalah ini perlu saran agardapat membangun pihak peneliti apabila terjadi kesalahan, supaya
dapat menjadi kaca pembanding dalam pembuatan penelitian selanjutnya. Dalam penelitian ini
tidak sepenuhnya benar, karena itu peneliti meminta saran tentang kekurangan yang ada dalam
hasil penelitian ini supaya lebih baik lagi.

15
DAFTAR PUSTAKA
Aji, R. H. S. (2020). Dampak Covid-19 pada Pendidikan di Indonesia : Sekolah, Keterampilan,
dan Proses Pembelajaran. Jurnal Sosial & Budaya Syar’i, 7 (5), 395-402
Satori. D dan Komariah. A. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Cetakan ketiga, Alfabeta
CV. Bandung.
Moleong. L. J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Cetakan ke-22. PT. Remaja Rodakarya.
Bandung.
Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Cetakan ketujuh, Alfabeta CV. Bandung.
H. Kamaluddin. Bimbingan dan Konseling Sekolah. Universitas Muhammadiyah

16

Anda mungkin juga menyukai