METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
strategi pembelajaran ekspositori. Hasil belajar yang dimaksud adalah skor yang
2. Rancangan Penelitian
pembelajaran yang berbeda pada pokok bahasan yang sama. Pembelajaran yang
ekspositori.
38
39
B. Lokasi Penelitian
Sesuai dengan judul penelitian ini, maka yang menjadi lokasi penelitian ini
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 8
Tabel 3.1 Jumlah siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Pematangsiantar T.A 2016/2017
Total
Kelas VIII1 VIII2 VIII3 VIII4 VIII5 VIII6 VIII7 VIII8 VIII9 VIII10 VIII11 VIII12
siswa
Jumlah 34 33 33 34 30 30 25 25 21 21 23 23 332
2. Sampel
dilakukan secara acak. Kelas yang pertama sebagai kelas eksperimen dan kelas
yang kedua sebagai kelas kontrol. Dalam penentuan sampel terlebih dahulu
dilakukan uji kesamaan varians dan uji kesamaan rataan berdasarkan nilai akhir
Dengan syarat :
: ∃i ≠ j ; σ i ≠ σ j ; i, j =1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
2 2
SMP Negeri 8 Pematangsiantar T.A 2016/2017 tidak ada perbedaan varians yang
signifikan.
Dengan syarat :
: ∃i ≠ j ; μi ≠ μ j ; i, j =1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
(lampiran 2) maka H 0 diterima sehingga rataan seluruh kelas tidak berbeda secara
signifikan.
sebanyak dua kelas secara acak dari populasi. Dua kelas tersebut yaitu kelas VIII1
dan kelas VIII3. Kelas VIII1 sebanyak 35 orang sebagai kelas eksperimen yaitu
dan kelas VIII3 sebanyak 34 orang sebagai kelas kontrol yaitu kelas yang
1. Variabel Bebas
Definisi Operasional:
penyampaian materi secara langsung dari seorang guru kepada siswa dengan
2. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada
menempuh proses belajar mengajar yang terlihat pada skor yang dicapai siswa
E. InstrumenPenelitian
Instrumen yang digunakan peneliti untuk memperoleh data adalah tes. Tes
yang digunakan adalah tes berbentuk objektif, yaitu tes berupa pilihan berganda
alternatif jawaban. Untuk soal yang dijawab dengan benar diberi skor 1 dan untuk
jawaban yang salah diberi skor 0, sehingga skor maksimum adalah 20. Waktu
sebagai berikut :
Materi pelajaran yang di tes adalah materi operasi aljabar di kelas VIII SMP.
Jenjang kognitif yang akan diukur dalam penelitian dalam penelitian ini adalah:
ingat (C1), pemahaman (C2), dan aplikasi (C3) . Aspek-aspek ini dapat dilihat
C1 C2 C3
19, 20
Sebelum tes diberikan, maka terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen.
Tujuannya adalah untuk melihat validitas butir tes, reliabilitas tes, daya pembeda,
Validitas butir tes berfungsi untuk mengukur dengan tepat apa yang
hendak diukur. Arikunto (2012: 76) menyatakan: ”sebuah item dikatakan valid
apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total”. Dengan kata lain,
suatu butir tes dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap
skor total. Skor pada butir tes menyebabkan skor total menjadi tinggi atau rendah.
Sebuah butir tes memiliki validitas yang tinggi jika skor pada butir soal
mempunyai kesejajaran dengan skor total. Kesejajaran ini dapat diartikan dengan
korelasi sehingga untuk mengetahui validitas butir tes digunakan rumus korelasi
N ∑ XY −( ∑ X )( ∑ Y )
√
r XY = { N ∑ X 2 −( ∑ X )2 }{ N ∑ Y 2 −( ∑ Y )2 } (Arikunto, 2012: 72)
Keterangan :
r XY =koefisien korelasi antara variable X dan variable Y
X = jumlah skor butir tes tertentu
Y = jumlah skor total
N = jumlah siswa
Untuk mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi
adalah sebagai berikut :
44
2. Reliabilitas Tes
Suatu tes dikatakan reliabel jika hasilnya dapat dipercaya yaitu jika tes
dengan ketetapan hasil tes (Arikunto, 2012: 100). Maksudnya jika tes dilakukan
berulang-ulang maka akan diperoleh hasil yang tetap. Untuk mengukur reliabilitas
r hitung= ( )(
n
n−1
S 2− ∑ pq
S2 ) (Arikunto, 2012: 115)
Keterangan:
rhitung = reliabilitas tes secara keseluruhan
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah ( q = 1− p )
∑ pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = banyaknya item
S2 = varians
S = standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)
∑X = jumlah total butir soal
N = jumlah siswa
(∑ X )
2
2
∑X 2
−
N
S =
N (Arikunto, 2012: 112)
45
Pada taraf signifikan = 0,01, apabila harga rhitung > rtabel , disimpulkan
bahwa instrumen tersebut reliabel dan sebaliknya jika harga r hitung < rtabel maka
product momen.
Tes yang baik adalah tes yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar.
Rumus yang dipakai untuk menghitung tingkat kesukaran butir tes adalah:
B
P=
JS (Arikunto, 2012: 223)
Untuk mengartikan angka indeks kesukaran tes digunakan kriteria sebagai berikut:
kriteria tingkat kesukaran yang dipakai dalam penelitian ini adalah yang :
Daya pembeda butir tes adalah kemampuan soal membedakan siswa yang
menentukan daya pembeda diambil kedua kutubnya saja, yaitu 27% skor teratas
46
sebagai kelompok atas (JA) dan 27% skor terbawah sebagai kelompok bawah
(JB).
B A BB
− =P A−Palignl¿ B ¿ ¿ ¿
D = J A JB (Arikunto, 2012: 228)
Dimana:
3. Melaksanakan Tes, melaksanakan tes pada kedua kelas baik kelas eksperimen
maupun kelas kontrol untuk memperoleh data hasil belajar siswa setelah kelas
berlangsung.
5. Menganalisis data hasil belajar siswa, proses perhitungan data-data hasil belajar
statistik.
akan diperoleh pembuktian dari hipotesis yang telah dibuat sebelumnya pada
bab 2.
kepada subjek penelitian untuk memperoleh data yang akan dianalisis. Analisis
∑X
X= N (Simbolon, 2013: 30)
X = skor siswa
N = jumlah siswa
√
2
N ∑ X 2−( ∑ X ) (Simbolon, 2013: 42)
s=
N (N−1)
N ∑ X 2−( ∑ X )
2
2
s=
N (N −1)
Untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi yang bervarians sama
(homogen) atau tidak, digunakan uji homogenitas varians (uji kesamaan dua
2 2
Ho: σ 1=σ 2 berarti tidak ada perbedaan secara signifikan dari varians sampel
ekspositori.
2 2
Ha: σ 1≠σ 2 berarti ada perbedaan secara signifikan dari varians sampel
ekspositori.
Varians terbesar
F = Varians terkecil (Simbolon, 2013: 168)
F
Kriteria pengujian adalah sebagai berikut: Jika Fhit < α ; ( v 1 , v2 ) dengan
kedua kelompok sampel berasal dari populasi yang mempunyai varians yang
homogen.
uji selisih dua rataan. Adapun rumus yang dipakai sesuai dengan hasil uji
normalitas dan uji homogenitas sebelumnya, dalam hal ini varians dari populasi
tidak diketahui maka akan digunakan rumus jika varians tidak diketahui untuk
sampel yang berasal dari populasi yang homogen atau sampel yang berasal dari
H0
: µ1 = µ2, ( rataan hasil belajar sampel kelompok strategi pembelajaran Think-
secara signifikan)
signifikan)
X 1 −X 2
t hit =
S
√ 1 1
+
n1 n2 ( Simbolon, 2013: 161)
dimana:
S S
Dimana, 12 , 2 2 berturut vari\ans sampel pertama dan sampel kedua, dengan
t hit = −¿ ¿
√
2 2
S1 S2
S +
n1 n 2
Daerah kritik:
Kriteria pengujian
Alternatif 2:
2 2 2 2
s1 s s1 s
t 1 2 t 1 t 1 2 t 1
n1 2 1
1 ; n 1 n2 1 2 ; n2 1 n1 2 1
1 ; n 1 n2 1 2 ; n2 1
t hit 2 2
2 2
s1 s2 s1 s2
n1 n2 t hit n1 n2
< atau >
Kriteria pengujian :
−t 1 <t hit ¿ t 1
1− α ; n1 +n2 −2 1− α ;n + n −2
2 1 2
i. Terima Hojika 2
−t 1 <t hit ¿ t 1
1− α ; n1 +n2 −2 1− α ;n + n −2
2 1 2
ii. Tolak H0 jika syarat i tidak dipenuhi 2
52