Anda di halaman 1dari 16

51

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Maligano, waktu

pelaksanaannya pada semester genap Tahun Ajaran 2016/2017. Tahapan

pelaksanaan penelitian ini dilakukan bulan Mei 2017.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI-IPA SMA

Negeri 1 Maligano yang terdaftar pada Tahun Ajaran 2016/2017 yang

tersebar pada dua kelas yaitu kelas XI-IPA1 sampai XI-IPA2

2. Sampel

Dalam penelitian ini dibutuhkan sampel sebanyak 2 kelas, sehingga

semua populasi sekaligus sebagai sampel. Kelas XI IPA1 sebagai kelas

eksperimen yang diajarkan dengan model pembelajaran Inquiry, karena kelas

XI IPA1 mempunyai nilai rerata mata pelajaran MIPA yang tidak jauh

berbeda dengan kelas XI IPA2, model pembelajaran Inquiry salah satu model

yang diajarkan dengan metode praktikum sehingga cocok digunakan dengan

materi hidrolisis garam dan model pembelajaran ini harus ada perlakuan serta

model ini cocok diajarkan dalam kelas kecil dengan jumlah siswa 20 orang

sedangkan kelas XI IPA2 sebagai kelas kontrol yang diajarkan dengan


52

menggunakan model pembelajaran langsung karena kelas XI IPA2 dijadikan

sebagai pembanding yang diajarkan dengan metode ceramah agar data yang

diperoleh lebih resperentif dan juga digunakan dalam mengukur perbedaan

tingkat keterampilan berpikir kreatif siswa SMA Negeri 1 Maligano.

C. Variabel dan Desain Penelitian

1. Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel

terikat dan satu variabel bebas, yakni sebagai berikut:

a. Variabel bebas yaitu Model Pembelajaran Inquiry.

b. Variabel terikat yaitu skor hasil tes siswa setelah pembelajaran

menggunakan Model Pembelajaran Inquiry.

2. Desain Penelitian

Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk

pretest-posttest control group design dengan satu macam perlakuan. Secara

umum desain penelitian diskemakan sebagai berikut :

Tabel 3.1. Desain Penelitian pretest-posttest control group design


Kelas Tes Awal Perlakuan Tes Akhir
Eksperimen TE-1 X TE-2
Kontrol TK-1 Y TK-2

Dengan :

TE-1 = Tes awal pada kelas eksperimen sebelum pembelajaran menggunakan

model pembelajaran Inquiry.

TK-1 = Tes awal pada kelas kontrol sebelum pembelajaran menggunakan


53

model pembelajaran langsung.

TE-2 = Tes akhir pada kelas eksperimen setelah pembelajaran menggunakan

model pembelajaran Inquiry.

TK-2 = Tes akhir pada kelas kontrol setelah pembelajaran menggunakan model

pembelajaran langsung.

X = Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Inquiry.

Y = Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran lansung.

(Modifikasi dari Issac dan Michael, 1971)

D. Perangkat Pembelajaran

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang digunakan dalam penelitian

ini terdiri hanya satu RPP saja. RPP ini menggunakan penerapan Model

Pembelajaran Inquiry. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran tersebut yaitu

menjelaskan mengenai konsep Hidrolisis Garam.

2. Lembar Kerja Siswa

Lembar Kerja Siswa merupakan panduan yang digunakan guru dan

siswa selama proses pembelajaran. LKS ini sejalan dengan RPP yang

digunakan oleh guru. LKS juga berisi langkah-langkah yang harus digunakan

dalam kegiatan pembelajaran. Langkah-langkah dalam LKS dikembangkan

dengan penerapan Model Pembelajaran Inquiry.

E. Prosedur Penelitian
54

Langkah-langkah prosedur penelitian dalam mewujudkan desain penelitian

tersebut ditunjukkan dalam alur penelitian pada Gambar 3.1 berikut ini:

Studi pendahuluan, identifikasi masalah dan analisis konsep

Merancang perangkat pembelajaran (RPP, model pembelajaran, Intrumen tes dan


nontes)

Validasi oleh ahli dan perbaikan rancangan

Penerapan model dalam pembelajaran

Kelas Kontrol pre test Kelas Eksperimen

Model Model Pembelajaran


Pembelajaran post test Inquiry
Langsung

Angket Tanggapan
Siswa

Observasi
Pengolahan dan analisis data Pelaksanaan
Pembelajaran

Kesimpulan

Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat pengumpul data dalam suatu


55

penelitian yang dirancang sehingga menghasilkan data yang empiris.

Instrumen utama yang digunakan dalam penelitian ini berupa format analisis

konsep dan peta konsep, tes, lembar observasi dan angket.

a. Format Analisis Konsep dan Peta Konsep

Format analisis konsep dan peta konsep digunakan untuk mengukur

karakteristik konsep yang terdapat pada materi Hidrolisis Garam, serta

bertujuan untuk menentukan hubungan dari beberapa sub materi yang

terdapat pada materi Hidrolisis Garam.

b. Tes Keterampilan Berpikir Kreatif

Tes keterampilan berpikir kreatif yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah tes pilihan ganda beralasan telah divalidasi sebanyak 10

butir soal yang akan diuji cobakan pada siswa kelas XI-IPA1 dan XI-IPA2

SMA Negeri 1 Maligano pada semester genap 2016/2017.

c. Lembar Observasi

Untuk mengukur tingkat aktivitas atau partisipasi siswa dalam proses

pembelajaran kimia dengan menggunakan penerapan Model Pembelajaran

Inquiry dalam penelitian ini digunakan instrumen berupa lembar observasi

yakni, lembar observasi untuk guru. Lembar observasi ini digunakan pada

setiap pertemuan yaitu, sebanyak empat kali pertemuan.

d. Angket

Angket dimaksudkan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap


56

pembelajaran dengan penerapan Model Pembelajaran Inquiry termasuk

kesulitan-kesulitan yang dialami siswa. Setiap siswa diminta untuk menjawab

pertanyaan dengan jawaban; SS, S, TS dan STS. Pemberian skor dikaitkan

dengan nilai; SS = 4, S = 3, TS = 2, dan STS = 1.

Sebelum instrument tersebut digunakan, terlebih dahulu di uji

kevalidan tesnya.

a. Validitas Tes

Untuk mengetahui tingkat validitas alat ukur yang digunakan sebagai

instrumen dalam penelitian ini digunakan rumus:

ΝΣΧΥ−ΣΧΣΥ
rxy = √{ ΝΣΧ2− ( ΣΧ )2} {ΝΣΥ2 −( ΣΥ )2 } (Arikunto, 2002)

dengan :

r xy = Koefisien korelasi antara item ke- i dengan nilai

total untuk responden ke-i

X = nilai yang diperoleh setiap siswa untuk item ke-i

Y = nilai total untuk responden ke-i

n = banyaknya responden

Validitas soal Ikatan Kimia ditentukan oleh nilai r xy pada taraf

signifikan α=0 ,05=5 % dengan kriteria, jika r xy ¿ r tab , maka butir

soal dikatakan valid dan jika r xy < r tab maka soal dikatakan tidak valid.

b. Reliabilitas Tes

Reliabilitas dari tes ditentukan dengan rumus:


57

2 (Arikunto, 2005)
n ∑ σi
( )(
r 11 =
n−1
1− 2
σt )
dengan:

r11 = reliabilitas tes

∑ σ 2i = jumlah varians skor tiap-tiap item

n = banyaknya item

σt = Standar Deviasi dari tes

Dengan kategori hasil pengujian sebagai berikut :

r 11 < 0,20 = hampir tidak ada derajat keterandalan

0,20 ¿ r 11 <0,40 = derajat keterandalan rendah

0,40 ¿ r 11 <0,60 = derajat keterandalan sedang

0,60 ¿ r 11 <0,80 = derajat keterandalan tinggi

0,80 ¿ r 11 <1,00 = derajat keterandalan sangat tinggi

G. Teknik Analisis Data

1. Karakteristik konsep pada pokok bahasan Hidrolisis Garam

Analisis karakteristik konsep pada pokok bahasan Hidrolisis Garam,

dapat dilakukan analisis deskriptif melalui perhitungan persentase jenis

konsep yang terdapat pada pokok bahasan tersebut dengan rumus sebagai

berikut:

JK
PJK= X 100 %
TLK
58

Keterangan :

PJK = presentase jenis konsep

JK = jenis konsep

TLK = Total label konsep

(Rafiuddin, 2012)

Interval perolehan skor keterampilan berpikir kreatif dapat menggunakan

rumus interval sebagai berikut:

skor maks
Interval skor =
jumlah kategori

Oleh karena skor maksimum dari perolehan tes sama dengan 100 dari 5

kategori, maka diperoleh interval skor 20. Adapun kriterianya dapat dilihat

sebagai berikut:

Batasan Kategori
80 < x ≤ 100 Sangat tinggi
60 < x ≤ 80 Tinggi
40 < x ≤ 60 Sedang
20 < x ≤ 40 Rendah
x ≤ 20 Sangat rendah

3. Data Tes Penguasaan Konsep dan Keterampilan Berpikir Kreatif

Data yang sudah dikumpulkan dianalisis dalam dua macam analisis

statistik, yaitu analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial.

a. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan skor yang


59

diperoleh masing-masing kelas dalam bentuk skor rata-rata, skor

maksimum, skor minimum dan standar deviasi dengan langkah-langkah

sebagai berikut :

1) Menentukan skor rata-rata kelas:


n

X i
X  i 1

n (Sudjana, 2002)

2) Menghitung standar deviasi dengan menggunakan rumus:

2002)
SD =
√ ∑ ( X i − X̄ )2
i =1
n−1 (Sudjana,

dimana :

SD = standar deviasi

X = rata-rata skor penguasaan konsep siswa

Xi = skor setiap harga X

n = jumlah sampel

3) Menentukan Skor Gain Atau Peningkatan Penguasaan


Konsep, Keterampilan Berpikir Kreatif.

Untuk melihat peningkatan keterampilan berpikir kreatif

sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan model

Inquiry pada kelas eksperimen, dihitung dengan menggunakan rumus

N-gain (gain score normalized) dengan rumus :


60

S post− S pre
N-gain = S maks− S pre (Meltzer, 2002)

dengan :

S post = skor post test

S pre = skor pre test

S maks = skor maksimum ideal

Kriteria interpretasi skor N-gain adalah:

N-gain tinggi jika N-gain > 0,7

N-gain sedang jika 0,3 < N-gain ≤ 0,7

N-gain rendah jika < N-gain ≤ 0,3

b. Analisis Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial dimaksudkan untuk menguji hipotesis

penelitian. Sebelum pengujian hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan

pengujian dasar-dasar analisis sebagai pedoman untuk melakukan uji mana

yang akan dipakai.

1) Uji Normalitas Data

Uji normalitas inferensial dimaksudkan untuk mengetahui

apakah data yang diteliti terdistribusi normal atau tidak. Untuk

menguji data ini disusun dalam daftar frekuensi yang terdiri dari

banyaknya kelas. Selanjutnya diuji dengan menggunakan analisis chi-

kuadrat dengan rumus:


61

2
2 k (o i−E i )
X =∑ i−1
Ei (Sudjana, 2002)

Keterangan:

X2 = chi-kuadrat hitung

Oi = frekuensi pengamatan ke-i

Ei = frekuensi harapan ke-i

K = banyaknya kelas

Kriteria pengujian normalitas pada taraf α = 0,05 sebagai berikut:

X2hitung ≤ Ftabel maka data terdistribusi normal.

X2hitung > Ftabel maka data tidak terdistribusi normal.

2) Uji Homogenitas Varians Data

Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah

varians data kedua kelompok yang diteliti mempunyai varians yang

homogen atau tidak homogen dengan menggunakan uji-F dengan

rumus sebagai berikut:

variansterbesar
F=
variansterkecil

(Sudjana, 2002)

Kriteria pengujian adalah jika Fhitung<Ftabel, maka Ho diterima

untuk harga-harga lainnya tolak H0, dimana H0 : varians kedua

homogen.
62

3) Menentukan Adanya Perbedaan Penguasaan Konsep Antara


Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Bertujuan untuk menguji adanya perbedaan yang signifikan

antara skor rata-rata hasil kelas eksperimen dan kelas kontrol,

kecakapan berpikir kreatif siswa yang telah diajarkan dengan Model

Pembelajaran Inquiry. Apabila data terdistribusi normal dan homogen

maka dilakukan uji t akan tetapi jika tidak terpenuhi persyaratan

tersebut, maka dapat dilakukan uji non parametik. Adapun cara

pengujian ini dapat dilakukan dengan rumus:

X́ 1 − X́ 2
t ❑=
S 21 S22
√ +
n 1 n2

Keterangan:

X´1 a = rerata posstest kelas eksperimen

X´1 b = rerata N-Gain kelas eksperimen

X´2 a = rerata posstest kelas kontrol

X´2 b = rerata N-Gain kelas kontrol

S1a2 S21❑= simpangan baku possttest kelas eksperimen

S1b2 = simpangan baku N-Gain kelas eksperimen

S2a2 S21❑= simpangan baku possttest kelas kontrol

S2b2 = simpangan baku N-Gain kelas kontrol

n1 = jumlah sampel 1 ( pre- test)

n2 = jumlah sampel 2 (post- test)


63

Dalam pelaksanaanya menggunakan SPSS 16.0 untuk melihat

thitung setiap kelompok kemampuan siswa.

4) Menentukan Adanya Perbedaan Peningkatan Keterampilan


Berpikir Kreatif Antar Tingkat Kemampuan Siswa

Bertujuan untuk mengetahui perbedaan peningkatan dari

penggolongan siswa yang memiliki tingkat kemampuan tinggi, sedang

dan rendah pada rata-rata skor hasil pretest dan posttest siswa pada

kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk membandingkan antar

kelompok kemampuan siswa, maka dilakukan uji hipotesis dengan

X́ x − X́ y
t '=
formula sebagai berikut: S 2x S2y
√ +
nx ny

dengan kriteria pengujian yaitu tolak H0 jika :

' W x t x +W y t y
t≥
W x+ W y

Keterangan:
´
X́ x = rata- rata N-Gain kelompok pertama n y = jumlah siswa kelompok kedua

X y= rata- rata N-Gain kelompok kedua S 2x


Wx =
nx
S2x = varians N-Gain kelompok pertama
S 2y
S2y = varians N-Gain kelompok kedua Wy =
ny
n x = jumlah siswa kelompok pertama
tx = t( α). (n1 - 1)
ty = t( α). (n2 - 1)
(Sudjana, 2001).

Dengan hipotesis sebagai berikut:


64

Ho : Tidak ada perbedaan peningkatan keterampilan berpikir kreatif yang

signifikan antara pretest dan hasil posttest

H1 : Terdapat perbedaan peningkatan keterampilan berpikir kreatif yang

signifikan antara pretest dan hasil posttest

Apabila data tidak memenuhi syarat maka dilakukan dengan uji non

parametrik. Uji non paramterik dilakukan dengan uji Wilcoxon. Adapun

rumus uji non parametik (uji Wilcoxon) dapat dilihat pada formula sebagai

berikut:

Z=
T−
[ 4 N ( N +1) ]
1
√ 24 N (N +1)(2 N + 1)

Keterangan: N = jumlah data,

T = jumlah rangking dari skor selisih yang negatif atau

positif

Uji beda dalam penelitian ini dilakukan untuk melihat perbedaan

signifikasi antara kelompok kemampuan siswa. Pengelompokkan

kemampuan siswa didasarkan skor rata-rata semester 1 siswa, pada mata

pelajaran MIPA (Matematika, Kimia, Fisika dan Biologi) siswa SMA

Negeri 1 Maligano pada kelas eksperimen dan kelas kontrol semester ganjil

Tahun ajaran 2015/2016. Pengelompokkan kemampuan berdasarkan kurva

normal dengan batas bawah X – SD dan batas atas X + SD. Adapun

pengelompokan kemampuan siswa dapat dilihat pada Tabel 3.2.


65

Tabel 3.2. Pengelompokkan Kemampuan Siswa


No
Pengelompokan Urutan
.
1. Kelompok kemampuan Jika skor rata-rata > batas atas
tinggi
2. Kelompok kemampuan Jika batas bawah < skor rata-rata <
sedang batas atas
3. Kelompok kemampuan Jika skor rata-rata < batas bawah
rendah

(Rafiuddin, 2012).

5) Data angket tanggapan siswa dan guru terhadap pembelajaran

Pengolahan data angket dilakukan dengan menggunakan skala

Likert. Penentuan bobot dilakukan dengan cara untuk pernyataan positif ialah

5 untuk sangat setuju, 4 untuk setuju, 3 untuk ragu-ragu, 2 untuk tidak setuju

dan 1 untuk sangat tidak setuju. Untuk pernyataan negatif ialah 5 untuk

sangat tidak setuju, 4 untuk tidak setuju, 3 untuk ragu-ragu, 2 untuk setuju

dan 1 untuk sangat setuju. Data angket tanggapan siswa dan guru terhadap

pembelajaran kemudian dianalisis dengan rumus :

F
P= x 100 %
N
(Sudjana, 2002).

Dengan :

P : Persentase jawaban responden

F : Jumlah jawaban responden

N : Jumlah responden
66

Kriteria hasil persentase respon siswa dan guru adalah :

0 ≤ P ≤ 20 = Kurang sekali

21 ≤ P ≤ 40 = Kurang

41≤ P ≤ 60 = Cukup

60 ≤ P ≤ 80 = Baik

81 ≤ P ≤ 100 = Baik Sekali

Anda mungkin juga menyukai