BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI-IPA SMA
2. Sampel
XI IPA1 mempunyai nilai rerata mata pelajaran MIPA yang tidak jauh
berbeda dengan kelas XI IPA2, model pembelajaran Inquiry salah satu model
materi hidrolisis garam dan model pembelajaran ini harus ada perlakuan serta
model ini cocok diajarkan dalam kelas kecil dengan jumlah siswa 20 orang
sebagai pembanding yang diajarkan dengan metode ceramah agar data yang
1. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel
2. Desain Penelitian
Dengan :
TK-2 = Tes akhir pada kelas kontrol setelah pembelajaran menggunakan model
pembelajaran langsung.
D. Perangkat Pembelajaran
ini terdiri hanya satu RPP saja. RPP ini menggunakan penerapan Model
siswa selama proses pembelajaran. LKS ini sejalan dengan RPP yang
digunakan oleh guru. LKS juga berisi langkah-langkah yang harus digunakan
E. Prosedur Penelitian
54
tersebut ditunjukkan dalam alur penelitian pada Gambar 3.1 berikut ini:
Angket Tanggapan
Siswa
Observasi
Pengolahan dan analisis data Pelaksanaan
Pembelajaran
Kesimpulan
F. Instrumen Penelitian
Instrumen utama yang digunakan dalam penelitian ini berupa format analisis
penelitian ini adalah tes pilihan ganda beralasan telah divalidasi sebanyak 10
butir soal yang akan diuji cobakan pada siswa kelas XI-IPA1 dan XI-IPA2
c. Lembar Observasi
yakni, lembar observasi untuk guru. Lembar observasi ini digunakan pada
d. Angket
kevalidan tesnya.
a. Validitas Tes
ΝΣΧΥ−ΣΧΣΥ
rxy = √{ ΝΣΧ2− ( ΣΧ )2} {ΝΣΥ2 −( ΣΥ )2 } (Arikunto, 2002)
dengan :
n = banyaknya responden
soal dikatakan valid dan jika r xy < r tab maka soal dikatakan tidak valid.
b. Reliabilitas Tes
2 (Arikunto, 2005)
n ∑ σi
( )(
r 11 =
n−1
1− 2
σt )
dengan:
n = banyaknya item
konsep yang terdapat pada pokok bahasan tersebut dengan rumus sebagai
berikut:
JK
PJK= X 100 %
TLK
58
Keterangan :
JK = jenis konsep
(Rafiuddin, 2012)
skor maks
Interval skor =
jumlah kategori
Oleh karena skor maksimum dari perolehan tes sama dengan 100 dari 5
kategori, maka diperoleh interval skor 20. Adapun kriterianya dapat dilihat
sebagai berikut:
Batasan Kategori
80 < x ≤ 100 Sangat tinggi
60 < x ≤ 80 Tinggi
40 < x ≤ 60 Sedang
20 < x ≤ 40 Rendah
x ≤ 20 Sangat rendah
sebagai berikut :
X i
X i 1
n (Sudjana, 2002)
2002)
SD =
√ ∑ ( X i − X̄ )2
i =1
n−1 (Sudjana,
dimana :
SD = standar deviasi
n = jumlah sampel
S post− S pre
N-gain = S maks− S pre (Meltzer, 2002)
dengan :
menguji data ini disusun dalam daftar frekuensi yang terdiri dari
2
2 k (o i−E i )
X =∑ i−1
Ei (Sudjana, 2002)
Keterangan:
X2 = chi-kuadrat hitung
K = banyaknya kelas
variansterbesar
F=
variansterkecil
(Sudjana, 2002)
homogen.
62
X́ 1 − X́ 2
t ❑=
S 21 S22
√ +
n 1 n2
Keterangan:
dan rendah pada rata-rata skor hasil pretest dan posttest siswa pada
X́ x − X́ y
t '=
formula sebagai berikut: S 2x S2y
√ +
nx ny
' W x t x +W y t y
t≥
W x+ W y
Keterangan:
´
X́ x = rata- rata N-Gain kelompok pertama n y = jumlah siswa kelompok kedua
Apabila data tidak memenuhi syarat maka dilakukan dengan uji non
rumus uji non parametik (uji Wilcoxon) dapat dilihat pada formula sebagai
berikut:
Z=
T−
[ 4 N ( N +1) ]
1
√ 24 N (N +1)(2 N + 1)
positif
Negeri 1 Maligano pada kelas eksperimen dan kelas kontrol semester ganjil
(Rafiuddin, 2012).
Likert. Penentuan bobot dilakukan dengan cara untuk pernyataan positif ialah
5 untuk sangat setuju, 4 untuk setuju, 3 untuk ragu-ragu, 2 untuk tidak setuju
dan 1 untuk sangat tidak setuju. Untuk pernyataan negatif ialah 5 untuk
sangat tidak setuju, 4 untuk tidak setuju, 3 untuk ragu-ragu, 2 untuk setuju
dan 1 untuk sangat setuju. Data angket tanggapan siswa dan guru terhadap
F
P= x 100 %
N
(Sudjana, 2002).
Dengan :
N : Jumlah responden
66
0 ≤ P ≤ 20 = Kurang sekali
21 ≤ P ≤ 40 = Kurang
41≤ P ≤ 60 = Cukup
60 ≤ P ≤ 80 = Baik