Anda di halaman 1dari 11

BAB III

MEDOTE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 7 Kendal yang berlokasi di
Jalan Raya Sukorejo-Bawang KM 7, Kecamatan Plantungan, Kabupaten
Kendal, Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan di kelas X TBSM
SMK Negeri 7 Kendal Tahun Pelajaran 2018/2019. Adapun waktu
pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada bulan Oktober
s.d November 2018. Dengan rincian jadwal (Gant Chart) penelitian
tindakan kelas pada tabel 3.1, sebagai berikut :
Tabel 3.1. Jadwal (Gant Chart) Penelitian Tindakan Kelas
Bulan
Keterangan
Okt November
Kegiatan Penelitian
3 3 1 1 1
1 2 8
0 1 5 6 7
1 Persiapan Penelitian                  
  a Menyusun proposal penelitian                  
  b Menyiapkan perangkat                  
pembelajaran dan instrumen
penelitian
  c Mengadakan simulasi                  
pelaksanaan tindakan
2 Pelaksanaan Tindakan                  
  a Siklus I                  
    - Perencanaan                  
    - Pelaksanaan tindakan                  
    - Observasi                  
    - Refleksi                  
  b Siklus II                  
    - Perencanaan                  
    - Pelaksanaan tindakan                  
    - Observasi                  
    - Refleksi                  
3 Analisis Data dan Pelaporan                  
  a Analisis data                  
  b Menyusun laporan                  

28
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tidakan kelas (PTK). Penelitian
tindakan kelas berasal dari istilah Bahasa Inggris classroom action research,
yang berati penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas untuk mengetahui
akibat tindakan yang diterapkan pada suatu subyek penelitian dikelas
tersebut (Trianto, 2012: 13). Karakteristik dari PTK menurut Iskandar
(2011: 24) sebagai berikut.
1. Didasarkan pada masalah pembelajaran yang dihadapi guru dalam
instruksional.
2. Adanya kolaborasi antara peneliti dan guru dalam pelaksanaannya.
3. Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi.
4. Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktek
instruksional.
5. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus.
Penelitian tidakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil
belajar peserta didik dalam mata pelajaran pemrograman web dan perangkat
bergerak, serta perbaikan praktik pembelajaran. Melalui penelitian tindakan
kelas ini diharapkan ada perubahan cara mengajar guru dan perilku peserta
didik di kelas, serta adanya solusi dari setiap permasalahan di dalam proses
pembelajaran. Adapun penelitian tindakan kelas ini merupakan kolaborasi
anatara guru mata pelajaran pemrograman web dan perangkat bergerak dan
peneliti.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian tidakan kelas ini adalah
model spiral dari Kemmis dan Taggart. Menurut Kemmis dan Taggart
sebagaimana dikutip oleh Wiriaatmadja (2005:66) penelitian tindakan
secara garis besar terdapat empat tahapan yang dilalui, yaitu:
1. Perencanaan (plan)
2. Tindakan (act)
3. Pengamatan (observe)
4. Refleksi (reflect)

29
Penelitian akan dilakukan dengan menggunakan dua siklus, yaitu
siklus I dan siklus II. Tiap siklus terdiri dari empat komponen seperti yang
dikemukakan oleh Kemmis dan Taggart. Pada tahap perencanaan, peneliti
menyusun kompetensi inti dan kompetensi dasar (KIKD) dan
mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang akan
diajarkan kepada peserta didik, mengembangkan media pembelajaran,
lembar kerja peserta didik (LKPD) dan instrumen yang digunakan
dalam siklus PTK, menganalisis berbagai alternatif pemecahan
masalah yang sesuai dengan kondisi pembelajaran, serta menyususn alat
evaluasi pembelajaran sesuai dengan indikator hasil belajar. Selanjutnya
peneliti melakukan kegiatan pembelajaran dengan melaksanakan tindakan.
Tindakan PTK mencangkup prosedur dan tindakan yang akan dilakukan,
serta proses perbaikan yang akan dilakukan. Setelah dilakukan tindakan
peneliti melakukan observasi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan.Observasi mencangkup prosedur perekaman data tentang proses
dan hasil implementasi tindakan yang dilakukan. Tahap terakhir peneliti
melakukan refleksi kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan. Refleksi
menguraikan tentang prsedur analisis terhadap hasil pemantauan dan
refleksi tentang proses dan dampak tindakan perbaikan yang dilakukan,
serta kriteria dan rencana tindakan pada siklus berikutnya. Kelebihan yang
ada pada siklus I akan dipertahankan, sedangkan kekurangan dalam siklus I
akan diperbaiki pada siklus II. Proses penelitian dengan menggunakan dua
siklus ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1. Siklus model Kemmis dan Taggart

30
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini diterapkan pada peserta didik
kelas X TBSM SMK N 7 Kendal Tahun Pelajaran 2018/2019 dengan
jumlah peserta didik 33 orang.

D. Data dan Sumber Data


1. Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini sebagai berikut :
a. Nilai hasil observasi secara individu secara individu dan kelompok,
pada saat peneliti melakukan pengamatan selama pembelajaran di
kelas.
b. Dokumentasi selama pembelajaran berlangsung.
c. Nilai hasil belajar peserta didik yang diperoleh melalui nilai
ulangan harian pada KD sebelumnya pada mata pelajaran Gambar
Teknik Otomotif Kelas X TBSM SMK Negeri 7 Kendal.
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah Kelas X TBSM SMK
Negeri 7 Kendal pada semester ganjil tahun pelajaran 2018/2019 yang
berjumlah 33 orang sebagai subjek penelitian.

E. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumulan data yang dilakukan antara lain :
1. Observasi
Observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data peningkatan
hasil belajar peserta didik selama pembelajaran gambar teknik otomotif
berlangsung dengan menggunakan metode explicit instruction.
2. Tes
Peneliti menggunakan metode tes untuk mengukur hasil belajar
peserta didik Kelas X TBSM SMK Negeri 7 Kendal pada ranah kognitif
pada saat pemberian tindakan.
3. Dokumentasi

31
Dokumentasi digunakan untuk mengetahui data peserta didik.
Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data awal peserta
didik yang berupa nama peserta didik dan silabus untuk acuan
pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
4. Catatan di lapangan
Catatan lapangan digunakan untuk meneliti kegiatan pembelajaran
dari awal hingga akhir pembelajaran. Catatan lapangan digunakan untuk
mengumpulkan data tentang situasi dan kondisi dikelas ketika proses
tindakan kelas.

F. Teknik Uji Validasi Data


Penilaian ranah pengetahuan menggunakan bentuk tes uraian.
Instrumen penilaian hasil belajar ranah sikap dan ketrampilan berupa lembar
observasi. Instrumen yang digunakan harus diuji terlebih dahulu.
1. Tes Formatif (Pengetahuan)
a. Uji validitas
Uji validitas instrumen tes formatif menggunakan soal uraian
untuk mengukur kemampuan peserta didik yang dilihat dari hasil
belajar pada ranah pengetahuan. Instrumen soal uraian untuk
mengukur hasil belajar ranah pengetahuan (kognitif) tersebut harus
valid. Tahap awal dalam pengujian validitas data yaitu setelah
dilakukan pengujian validitas isi dan kontruk dilanjutkan dengan uji
coba instrumen. Penelitian menggunakan responden sebanyak 33
peserta didik dari kelas X TBSM SMK Negeri 7 Kendal pada
semester gasal tahun pelajaran 2018/2019. Uji coba instrumen
penelitian untuk mengukur validitas instrumen yang berbentuk soal
uraian.

32
Untuk menghitung validitas butir soal tes uraian digunakan
rumus korelasi Product Moment sebagaimana yang dikemukakan
oleh Suharsini Arikunto (2006:274) sebagai berikut :
N ∑ XY −(∑ X )(∑ Y )
ryx =
√[N ∑ X 2¿ −( ∑ x )2 ]¿ ¿ ¿
Keterangan :
ryx = Koefisien validitas
N = jumlah responde/banyak peserta didik
X = hasil pengukuran tes yang ditentukan validitasnya
Y = kriteria yang dipakai
∑X = banyak Sekor item
∑Y = banyak Sekor total
Berdasarkan rumus tersebut jika thitung > ttabel atau Sig < α=
0,05 (95% taraf kepercayaan karena dipengaruhi oleh sampel
penelitian dan subjek benda hidup), maka butir soal valid, jika t hitung <
ttabel atau Sig > α= 0,05, maka butir soal tidak valid.
b. Uji Daya Beda Instrumen
Soal yang baik mempunyai kemampuan untuk membedakan
antara peserta didik yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan
peserta didik yang tidak pandai (berkemampuan rendah). Soal yang
bisa dijawab anak pandai dan tidak pandai berarti tidak baik, karena
tidak mempunyai daya pembeda.
Rumus untuk menentukan daya beda soal adalah sebagai
berikut:
BA BB
D= - = PA - PB
J A JB
Dimana :
JA = jumlah peserta kelompok atas
JB = jumlah peserta kelompok besar
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal
dengan benar

33
Ba
Bb = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal
Jb
dengan benar
PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar( ingat,
P sebagai indeks kesukaran)
PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Klasifikasi daya pembeda soal:
1) 0.00<D≤0.20, maka soal mempunyai daya pembeda jelek
2) 0.20<D≤0.40, maka soal mempunyai daya pembeda cukup
3) 0.40<D≤0.70, maka soal mempunyai daya pembeda baik
4) 0.70<D≤1,00, maka soal mempunyai daya pembeda baik sekali
c. Uji Tingkat Kesukaran Soal
Soal yang baik memiliki taraf kesukaran sedang, yang tidak
terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Rentang indeks kesukaran
yaitu antara 0-1, soal dengan nilai indeks kesukaran 0 menunjukkan
soal itu terlalu sukar, sedangkan soal dengan nilai indeks 1
menunjukkan soal itu terlalu mudah.
Menguji tingkat kesukaran tiap soal digunakan rumus:
B
P=
Js
Dimana :
P : Indek kesukaran
B : Banyaknya peserta didik yang menjawab soal dengan benar.
J : Jumlah seluruh siwa peserta tes.
Kriteria derajat kesukaran:
Soal dengan 0,00<P≤0,30, soal dikatakan sukar
Soal dengan 0,30<P≤0,70, soal dikatakan sedang
Soal dengan 0,70<P≤1,00, soal dikatakan mudah

34
G. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif dengan
membandingkan hasil belajar peserta didik sebelum tindakan dengan hasil
belajar sesudah tindakan. Data yang dapat dihitung sebagai berikut :
1. Merekapitulasi nilai tes sebelum dilakukan tindakan dan nilai tes
diakhir siklus I dan siklus II.
2. Menghitung nilai rerata atau persentase hasil belajar pada siklus I
dan siklus II yang berfungsi untuk menghitung adanya peningkatan
hasil belajar. Dirumuskan dengan menghitung nilai rerata yaitu:

3. Menganalisis ketuntasan hasil belajar peserta didik menggunakan


rumus persentase ketuntasan klasikal. Rumusnya adalah sebagai
berikut:

35
H. Indikator Kinerja Penelitian
Mulyasa (2009:105) menyatakan bahwa kualitas pembelajaran
dan pembentukan kompetensi peserta didik dapat dilihat dari segi proses
dan hasil. Dari segi proses, pembelajaran dan pembentukan kompetensi
dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-
tidaknya sebagian besar (75%) peserta didik terlibat secara aktif, baik
fisik, mental maupun sosial dalam proses pembelajaran, disamping
menunjukkan gairah belajar yang tinggi, nafsu belajar yang besar, dan
tumbuhnya rasa percaya diri. Sedangkan dari segi hasil, proses
pembelajaran dan pembentukan kompetensi dikatakan berhasil apabila
terjadi perubahan kompetensi dan perilaku yang positif pada diri peserta
didik seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%). Jadi
penelitian bisa dikatakan berhasil apabila seluruh peserta didik atau
setidaknya sebagian besar peserta didik (75%) mengalami peningkatan
hasil belajar pada mata pelajaran Gambar Teknik Otomotif.

I. Prosedur Penelitian
1. Prosedur Penelitian Siklus I
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap perencanaan adalah :
1) Mempersiapkan materi tentang struktur kendali program.
2) Mempersiapkan dan menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang akan dilaksanakan dalam setiap
siklus.
3) Menyusun instrumen penelitian yang akan diuji kevalidannya.
4) Menyiapkan perangkat tes untuk mengukur kemampuan
peserta didik dalam pembelajaran gambar teknik otomotif
bergerak berupa lembar kerja peserta didik dan lembar
penilaian hasil belajar.

b. Tindakan

36
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
memperbaiki permasalahan yang ada pada subjek penelitian.
Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan adanya tindakan dalam
hal ini adalah pelaksanaan pembelajaran dengan metode explicit
instruction yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta
didik . Dalam pelaksanaan tindakan pada penelitian ini diterapkan
dalam beberapa langkah yang meliputi tiga siklus. Langkah-langkah
yang ada pada setiap siklus telah dijabarkan dalam rencana
pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya.
c. Observasi
Observasi merupakan kegiatan pengamatan dan pengambilan
data untuk memantau sejauh mana efek tindakan yang dilakukan
terhadap peserta didik dapat berjalan secara efektif dan mencapai
tujuan yang dikehendaki serta menunjang pembelajaran yang
berlangsung kondusif. Observer melakukan pengamatan terhadap
tindakan yang dilakukan oleh peserta didik selama pembelajaran
berlangsung. Hal ini dilakukan untuk mengetahui respon yang
dihasilkan dari penelitian dengan menggunakan metode explicit
instruction terhadap pembelajaran pemrograman web dan perangkat
bergerak.
d. Refleksi
Refleksi adalah kegiatan mengulas secara kritis tentang
perubahan yang terjadi pada peserta didik, guru dan kondisi
pembelajaran di kelas. Data observasi yang diperoleh dianalisis dan
direfleksikan bersama untuk mengetahui perubahan yang terjadi
selama tindakan penerapan metode explicit instruction. Hasil analisis
data yang dilaksanakan pada tahap ini digunakan sebagai acuan
perbaikan untuk melaksanakan siklus II.

2. Prosedur Penelitian Siklus II

37
Penelitian siklus II ini merupakan perbaikan dari kegiatan
pembelajaran pada siklus I. Langkah-langkah kegiatan penelitian
pada siklus II ini adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Perencanaan dibuat berdasarkan refleksi pada siklus I yaitu
kekurangan yang perlu diperbaiki selama siklus I berlangsung.
Pada siklus ini, perbaikan masih dititik beratkan pada penerapan
metode explicit instruction.
b. Tindakan
Tindakan pada siklus II dimulai dengan diskusi yang
dilakukan oleh guru dan peserta didik mengenai kesulitan-
kesulitan yang dihadapi saat proses pembelajaran berlangsung.
Dalam siklus II pelaksanaan pembelajaran merupakan wujud
perbaikan dari pelaksanaan tindakan siklus I. Langkah – langkah
pembelajaran yang dilakukan pada siklus II sama halnya
dilakukan pada siklus I.
c. Observasi
Observasi dilakukan setelah pembelajaran berlangsung. Hal-
hal yang diamati dalam observasi siklus II ini yaitu: 1) antusias
peserta didik dalam mengikuti pembelajaran pemrograman web
dengan metode explicit instructions, 2) respon peserta didik
ketika menyimak, 3) respon peserta didik ketika diminta untuk
melakukan praktik.
d. Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan mengulas secara kritis
perubahan yang terjadi pada peserta didik dan guru. Data
observasi yang diperoleh dianalisis dan direfleksikan bersama
untuk mengetahui perubahan yang terjadi selama tindakan
pembelajaran menggunakan metode explicit instruction. Apabila
hasil yang didapat pada siklus II belum sesuai dengan apa yang
diharapkan, maka dapat dilakukan siklus berikutnya.

38

Anda mungkin juga menyukai