Anda di halaman 1dari 24

Seminar

Proposal
Perbandingan hasil belajar siswa menggunakan model
pembelajaran Student Team Achivement Division dan Think Pair
and Share pada materi sistem ekskresi secara daring Kelas VIII
SMP Negeri 4 Pematangsiantar Tahun Pelajaran 2020/2021.

RIDWAN AFFANDI
177100007

UNIVERSITAS SIMALUNGUN
PEMATANG SIANTAR
2021
BAB I
1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Identifikasi Masalah
Di masa pandemi covid-19 Kurangnya penggunaan
penulis merasa tidak optimalnya model pembelajaran
proses pembelajaran di SMP secara daring
Negeri 4 Pematangsiantar

1.3 Batasan Masalah 1.4 Rumusan Masalah

Perbandingan model Apakah ada perbedaan


pembelajaran pada sistem hasil belajar dan seberapa
ekskresi besar perbedaan hasil
belajar
1.5 Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
1.6
Untuk mengetahui perbedaan hasil Bagi siswa, Bagi guru, Bagi
belajar dan mengetahui besarnya Penulis
perbandingan
BAB II

Tinjauan Pustaka
Kerangka Teoristis

Belajar dan Faktor-faktor yang


mempengaruhinya

Menurut pengertian secara psikologis, Intern


belajar merupakan suatu proses perubahan
yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil
dari interaksi dengan lingkungannya dalam Faktor
memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-
perubahan tersebut akan nyata dalam
seluruh seluruh aspek tingkah laku. Ekstern
Hasil Belajar

Menurut A.K Romizowzky dalam Jihad dan Abdul


(2008:14) hasil belajar merupakan keluaran (output)
dari suatu sistem pemprosesan masuk (input).
Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh
siswa setelah mengikuti proses pembelajaran yang
diberikan oleh guru.
Model Pembelajaran

Model pembelajaran menurut Trianto (2011:50)


merupakan komponen utama dalam menciptakan
suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa
sehingga siswa lebih aktif, kreatif inovatif dan
berkarakter.
Model pembelajaran menjadi pijakan untuk
menghasilkan perencanaan hasil pembelajaran yang
bernuansa efektif, efisien dan menyenangkan. Model
pembelajaran dikembangkan atas pengembangan dari
hasil pembelajaran.
STAD

Student Teams Achievement Division (STAD) adalah salah


satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Siswa
ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan empat orang yang
merupakan campuran menurut tingkat kinerjanya, jenis kelamin dan
suku. Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim
untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai
pelajaran tersebut. Akhirnya seluruh siswa dikenai kuis tentang
materi itu dengan catatan, saat kuis mereka tidak boleh saling
membantu.
TPS

Think Pair Share (TPS) merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang


dirancang dalam bentuk diskusi yang dapat meningkatkan kemampuan
berpikir, keterampilan berkomunikasi siswa, dan mendorong partisipasi siswa
dalam kelas (Azlina, 2010: 23- 24)
Kerangka Konseptual

Kurangnya minat belajar siswa terhadap pelajaran IPA dikarenakan selama


proses pembelajaran daring berlangsung guru cenderung menjadikan siswa hanya
sebagai pendengar pasif dan pelajaran IPA menjadi sangat membosankan. Solusi
yang dianggap mampu mengatasi hal tersebut adalah penerapan variasi model
pembelajaran. Pembelajaran Student Team Achivement Division dan Think Pair
and Share dalam pembelajaran daring, dengan diterapkannya model pembelajaran
Student Team Achivement Division di kelas eksperimen 1 dan model pembelajaran
Think Pair and Share di kelas eksperimen 2 pada materi sistem ekskresi, yang
nantinya akan menarik minat belajar siswa serta menjadikan siswa aktif di kelas
sehingga akan meningkatkan hasil belajar siswa.
Hipotesis Penelitian

Hipotesis statistik menurut Sudjana (2009:219) adalah jika


asumsi atau dugaan itu dikhususkan mengenai populasi,
umumnya mengenai nilai-nilai parameter populasi.

Hipotesis Nihil (H0)


Hipotesis Alternatif (Ha)
Tidak ada perbedaan hasil belajar siswa
H0 : 1 = 2 Ada perbedaan hasil belajar siswa
dengan menggunakan model
dengan menggunakan model Student
pembelajaran Student Team Achivement Ha : 1  2
Team Achivement Division dan Think
Division dan Think Pair and Share pada
Pair and Share pada materi sistem
materi sistem ekskresi di kelas VIII-3 dan
ekskresi kelas VIII-3 dan VIII-4 SMP
VIII-4 SMP Negeri 4 Pematangsiantar
Negeri 10 Pematangsiantar tahun
Tahun Pelajaran 2020/2021.
pelajaran 2020/2021.
BAB IiI

Metode Penelitian
Lokasi Populasi
SMP Negeri 4 seluruh siswa kelas VIII
Pematangsiantar SMP Negeri 4
Pematangsiantar Tahun
Pelajaran 2020/2021,
terdiri dari 10 kelas dan
315 siswa.
Waktu Sampel
Penelitian ini 2 Kelas eksperimen dengan
dilaksanakan pada jumlah siswa perkelasnya 32
siswa. Pengambilan sampel
bulan Maret-April
menggunakan teknik Cluster
semester genap Random Sampling.
Tahun Pelajaran
2020/2021.
Design Penelitian

Kelas Perlakuan
Eksperimen 1
(VII-3) STAD

Eksperimen 2 TPS
(VII-4)

Test Awal Test Akhir


Membagikan Membagikan
Pre-Test Post-Test
Penetapan Instrumen

Jenis instrumen dalam penelitian ini adalah tes kemampuan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran IPA dengan materi pokok Defenisi pencemaran. Instrumen penelitian ini
berupa tes objektif dalam bentuk pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban. Sesuai dengan
bentuk tes objektif, maka kriteria penilaian dalam instrumen ini adalah dengan
memberikan nilai 4 untuk jawaban yang benar dan 0 untuk jawaban yang salah. Jumlah
soal yang diaplikasikan dalam instrumen ini adalah 25 soal.
Indikator Nomor Item
SK/KD Materi Pokok Jumlah
Pencapaian Soal

SK : Definisi Sistem Ekskresi  Mendeskripsikan 2,5,7,11,13,16, 7

Memahami proses 18

Sstem pembentukan

ekskresi pada sistem ekskresi

manusia  Mengidentifikasi 1,3,4,6,8,9,12, 11

KD : fungsi organ 1721,23,25


mendeskripsik sistem ekskresi

an sistem  Memahamgangg 10,14,15,19,20 7


ekskresi dan uan dan kelainan ,22,24
gangguan sistem ekskresi
serta kelainan

sistem

ekskresi

Jumlah Soal 25
Prosedur Penelitian
Pra Eksperimen Eksperimen Pasca Eksperimen

20 33 75
% % %
Pre-Test Perlakuan Post-Test
Team

Guru Pamong Mahasiswa


Sebagai asisten Peneliti
penelitian
Teknik analisa data

Teknik analisis data dilakukan setelah data terkumpul, yaitu


peneliti akan memberikan penjelasan mengenai hasil penelitiannya.
Teknik analisis data dalam penelitian ini dihitung menggunakan SPSS
Versi 21 dan dapat juga dihitung secara manual menggunakan rumus-
rumus berikut ini.
Uji Persyaratan Analisi
Uji Homogenitas

Uji homogenitas merupakan uji perbedan antara dua atau lebih populasi. Uji
homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah varians skor yang diukur pada kedua
sampel memiliki varians yang sama atau tidak. Uji homogenitas dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
F =Varians Terbesar
Varians Terkecil

Kriteria pengujian: H0 diterima jika Fhitung<dari Ftabel pada taraf signifikansi α=0,05.
Uji Hasil Belajar siswa
Lanjutan ...
Lanjutan ...

Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh t hitung kemudian dibandingkan dengan t tabel
pada taraf signifikansi  = 0.05 dan derajat kebebasan (dk) = n1 + n2 – 2, dengan kriteria
sebagai berikut :
Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada perbedaan hasil belajar
siswa menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement Division dan
Think Pair and Share pada materi sistem ekskresi kelas VIII SMP Negeri 4
Pematangsiantar Tahun Pelajaran 2020/2021.
Jikathitung <ttabel maka Ha ditolak dan Ho diterima artinya tidak ada perbedaan hasil
belajar siswa menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement Division
dan Think Pair and Share pada materi sistem ekskresi kelas VIII SMP Negeri 4
Pematangsiantar Tahun Pelajaran 2020/2021.

Anda mungkin juga menyukai