386
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis adanya: (1) pengaruh strategi service learning bermodel problem
based learning terhadap problem solving skills siswa kelas VII SMP Negeri 3 Sewon dan (2) pengaruh strategi service
learning bermodel problem based learning terhadap sikap ingin tahu siswa SMP kelas VII SMP Negeri 3 Sewon.
Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan nonequivalent pretest-posttest control group design.
Populasi penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMP Negeri 3 Sewon. Pengambilan sampel menggunakan teknik
cluster random sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIIA sebagai kelas kontrol dan kelas VIIB sebagai
kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) soal pretest posttest, (2) lembar observasi
sikap ingin tahu siswa (3) lembar observasi problem solving skills. Analisis dalam penelitian ini menggunakan uji
independent sample t test dilanjutkan dengan perhitungan effect size Cohen dan effect size Jahjouh. Hasil penelitian ini
adalah (1) terdapat pengaruh strategi service learning bermodel problem based learning terhadap problem solving
skills siswa kelas VII SMP Negeri 3 Sewon dengan kategori tinggi; (2) terdapat pengaruh strategi service learning
bermodel problem based learning terhadap sikap ingin tahu siswa kelas VII SMP Negeri 3 Sewon dengan kriteria
berefek besar.
Kata kunci: problem based learning, problem solving skills, service learning, sikap ingin tahu
Abstract
The purpose of the research is to analyze the existence of: (1) the influence of service learning strategy
with problem based learning model to students’s problem solving skills of SMP Negeri 3 Sewon grade VII
and the influence of service learning strategy with problem based learning model to student’s curious
attitude of SMP Negeri 3 Sewon grade VII. This research is a quasy experimental research with pretest
posttest design of non-equivalent control group design. The population in this research is Class VII in SMP
Negeri 3 Sewon. The sampling was done with cluster random sampling techniques. The sample in this
research are Class VII A as control class and Class VII B as experiment class. The instruments used in this
research are (1) pretest and posttest, (2) student’s curious attitude obervation sheet, and (3) problem solving
skills observation sheet. The analysis of the research is using independent sample t-test, followed by Cohen’s
effect size and Jahjouh’s effect size. The result of this research are (1) there is influence of service learning
strategy with problem based learning model to problem solving of class VII SMP Negeri 3 Sewon with high
category, (2) there is influence of service learning strategy with problem based learning model to student’s
curious attitude of class VII SMP Negeri 3 Sewon with criteria of big effect.
Keywords: curious attitude, problem based learning, problem solving skills, service learning
Namun pada kenyataannya, pembelajaran di kelas learning merupakan strategi belajar, mengajar dan
belum menunjukkan adanya pengembangan melakukan refleksi yang memberikan kesempatan
kemampuan tersebut. Hal ini dikarenakan proses kepada peserta didik untuk melayani orang lain,
pembelajaran yang ada di Indonesia masih dengan cara menggabungkan pembelajaran di kelas
cenderung terpusat ke guru dan siswa tidak aktif dengan kebutuhan dan permasalahan yang ada di
dalam proses pembelajaran meskipun sudah masyarakat (Irene Nusanti, 2014: 255). Proses
diterapkannya Kurikulum 13 yang menuntut siswa pembelajarannya ialah siswa dituntut untuk
untuk berperan aktif dalam pembelajaran. Pasifnya berpartisipasi didalam masyarakat setempat dengan
siswa dalam pembelajaran juga menyebabkan menerapkan konsep-konsep yang telah dipelajari di
siswa memiliki sikap ingin tahu yang rendah. kelas.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara Problem based learning merupakan salah satu
terhadap siswa yang dilakukan selama PLT model pembelajaran yang dapat digunakan untuk
(Praktik Lapangan Terbimbing), siswa kelas VII mengembangkan keterampilan pemecahan
SMP Negeri 3 Sewon terdapat permasalahan dalam masalah. Dengan model pebelajaran berbasis
pembelajaran IPA yaitu pembelajaran yang masalah, siswa dituntut untuk berpikir kritis dan
dilaksanakan masih menekankan pada penguasaan mampu menyelesaikan masalah yang dihadapkan
konsep yang menerapkan model pembelajaran dengan mencari alternatif-alternatif solusi untuk
konvensional dengan metode ceramah. Beberapa menyelesaikan permasalahan yang dihadapi siswa.
siswa menyatakan bahwa selama ini, pembelajaran Problem based learning merupakan model
hanya sebatas kegiatan catat mencatat. Hal ini pembelajaran berdasarkan autentik (nyata)
menyebabkan kemampuan pemecahan masalah sehingga siswa dapat menyusun pegetahuannya
(problem solving skills) siswa masih rendah dan sendiri, menumbuhkembangkan keterampilan yang
kurang berkembang. Hasil observasi juga tinggi dan inkuiri, memandirikan siswa, kreativitas
menunjukkan bahwa pembelajaran yang dan meningkatkan kepercayaan diri (Arends, 2007:
dilaksanakan guru belum menempatkan siswa 106). Kemampuan pemecahan masalah
sebagai pusat pembelajaran yang menyebabkan memerlukan suatu keterampilan dan kemampuan
sikap ilmiah siswa khususnya sikap ingin tahu khusus yang dimiliki masing-masing siswa dalam
siswa juga masih rendah dan kurang berkembang. menyelesaikan suatu masalah (Syir Anatut T.,
Dalam proses pembelajaran, strategi dan 2017: 226). Dalam proses pembelajaran
model pembelajaran dapat memberikan warna dan menggunakan strategi service learning dan model
inovasi dalam penyampaian materi sehingga proses pembelajaran problem based learning dituntut
pembelajaran tidak monoton. Strategi untuk mempunyai sikap ingin tahu, sehingga akan
pembelajaran dan model pembelajaran yang dapat meningkatkan sikap ingin tahu siswa setelah
membantu meningkatkan kemampuan pemecahan pembelajaran terlaksana.
masalah (problem solving skills) siswa dan sikap Berdasarkan dari permasalahan-permasalahan
ingin tahu adalah strategi service learning dan tersebut peneliti tertarik melakukan penelitian
model problem based learning. Strategi service dengan judul “Pengaruh Strategi Service Learning
Pengaruh Strategi Service…(Palupi Asti Utami)
388
Bermodel Problem Based Learning terhadap
Ukuran besarnya efek atau pengaruh suatu
Problem Solving Skills dan Sikap Ingin Tahu
variabel terhadap variabel lain, besarnya
Siswa“.
perbedaan maupun hubungan yang bebas dari
METODE PENELITIAN
pengaruh besarnya sampel dapat dihitung
Jenis Penelitian
menggunakan
Penelitian ini menggunakan penelitian kuasi
Effect size Cohen’s d:
eksperimen dengan desain penelitian
nonequivalent-control group design.
Waktu dan Tempat Penelitian
Untuk menghitung pooled standard
Penelitian dilakukan di SMP Negeri 3
deviation dengan rumus berikut:
Sewon dan dilakukan pada bulan Februari 2018-
Maret 2018.
Subjek dan Objek Penelitian
Keterangan :
Subjek penelitian ini adalah 32 siswa kelas VII
NE : jumlah sampel kelas eksperimen
B sebagai kelas ekseprimen dan 32 siswa kelas VII NC : jumlah sampel kelas control
A sebagai kelas kontrol. Objek penelitian adalah SDE : standar deviasi kelas eksperimen
problem solving skills dan sikap ingin tahu siswa. SDC : standar deviasi kelas kontrol
Hasil perhitungan nilai effect size Jahjouh Tabel 5. Skor rata-rata pretest siswa
Nilai Kelas Kelas kontrol
diinterpretasikan dengan kriteria Diancer pada
eksperimen
Tabel 3. Tertinggi 6,50 6,50
Tabel 3. Interpretasi Nilai Effect size Jahjouh Terendah 3,83 4,33
No Besar Effect Size Kategori Rata-rata 5,26 5,21
1. µ ≤ 0,15 Efek sangat kecil Nilai posttest problem solving skills siswa
2. 0,15 < µ ≤ 0,40 Efek kecil disajikan dalam Tabel 6.
3. 0,40 < µ ≤ 0,75 Efek sedang
Tabel 6. Skor rata-rata posttest siswa
4. 0,75 < µ ≤ 1,10 Efek besar
5. µ > 1,10 Efek sangat besar Nilai Kelas Kelas kontrol
eksperimen
(Diancer, 2015)
Tertinggi 9,50 8,50
Analisis lembar observasi problem solving skills
Terendah 7,17 4,33
dan lembar observasi sikap ingin tahu siswa Rata-rata 8,55 7,33
dikonversikan menggunakan skala 5 yang tersaji
Berdasarkan Tabel 5 dan Tabel 6 menunjukkan
pada Tabel 4.
bahwa kedua kelas mengalami peningkatan, namun
Tabel 4. Konversi Skor Aktual menjadi Skala 5
No Rentang Skor Kategori pada nilai kelas eksperimen memiliki peningkatan
1. x > Mi + 1,80 SDi Sangat baik
yang lebih tinggi dari kelas kontrol. Peningkatan
2. Mi + 0,60 SDi < x ≤ Mi + 1,80 SDi Baik
3. Mi - 0,60 SDi < x ≤ Mi + 0,60 SDi Cukup dapat dilihat melalui rata-rata nilai posttest dari
4. Mi - 1,80 SDi < x ≤ Mi – 0,60 SDi Kurang
5. x ≤ Mi - 1,80 SDi Sangat kurang kedua kelas dengan selisih nilai rata-rata posttest
(Eko Putro Widoyoko, 2009: 238) sebesar 1,22 dengan kata lain strategi service
Hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran
learning bermodel problem based learning
menggunakan strategi service learning bermodel
problem based learning dianalisis menggunakan memiliki pengaruh terhadap problem solving skills.
rumus: Hal ini sesuai dengan pendapat Tee (2005: 114),
% skor = x 100% bahwa pembelajaran dengan strategi service
Keterangan:
learning harus terkait erat dengan masalah-
% skor : presentase keterlaksanaan pembelajaran
masalah dan tugas-tugas nyata, sehingga
n: nilai yang diperoleh
pembelajaran dapat digunakan untuk
N: jumlah seluruh nilai
menyelesaikan masalah. Menurut Arends (2013:
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
106), bahwa model pembelajaran problem based
Pengaruh Strategi Service Learning Bermodel
learning (PBL) merupakan pembelajaran yang
Problem Based Learning terhadap Problem
Solving Skills Siswa mengutamakan keaktifan siswa dalam melakukan
Data problem solving skills diperoleh dari penyelidikan, mengintegrasikan teori dan praktik,
kemampuan awal siswa yang dapat dilihat dari menerapkan pengetahuan dan keterampilan untuk
nilai pretest dan kemampuan akhir yang dapat memecahkan masalah yang relevan dalam situasi
problem solving skills menggunakan Lembar Tabel 7. Uji Independent Sample t Test
Nilai Sig. thitung Df Sig.(2-tailed)
Observasi Problem Solving Skills Siswa. Nilai Asumsi 0,091 -13,162 62 0,000
pretest problem solving skills siswa disajikan Kedua
Varian
dalam Tabel 5. Sama
Pengaruh Strategi Service…(Palupi Asti Utami)
390
Berdasarkan Tabel 7 menunjukkan bahwa hasil
2,28 untuk rata-rata nilai sikap ingin tahu siswa
analisis besarnya pengaruh strategi service
kelas kontrol dengan kriteria cukup.
learning bermodel problem based learning
Dari Tabel 8 juga menunjukkan bahwa skor
terhadap problem solving skills menggunakan
rata-rata sikap ingin tahu siswa kelas eksperimen
analisis effect size Cohen’s menunjukkan angka
lebih tinggi bila dibandingkan dengan skor rata-
sebesar 1,61 dengan kategori tinggi, sehingga dapat
rata sikap ingin tahu siswa kelas kontrol dengan
dikatakan bahwa variabel bebas berpengaruh
selisih sebesar 0,7. Aspek sikap ingin tahu yang
secara signifikan. Hasil analisis ini didukung
dilihat peneliti dalam peneltitian meliputi
dengan hasil observasi problem solving skills siswa
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru,
yang menunjukkan hasil adanya pengaruh sebesar
menggunakan alat indera untuk mengamati
0,73 dengan kriteria berefek besar menurut analisis
objek/peristiwa yang sedang diamati dengan
effect size Jahjouh. Besarnya pengaruh terhadap
sungguh-sungguh, melakukan kegiatan
problem solving skills siswa sebesar 16,65%. Hal
pengumpulan data dengan sungguh-sungguh serta
ini berarti problem solving skills siswa sebesar
menanyakan setiap langkah kegiatan dengan nilai
dipengaruhi pembelajaran yang ada, sedangkan
berturut-turut yaitu 2,99; 3,48; 3,44; dan 3,19
sisanya sebesar 83,35% dipengaruhi oleh faktor-
untuk kelas eksperimen, sedangkan nilai kelas
faktor lain. Faktor-faktor lain tersebut dapat berasal
kontrol berturut-turut yaitu 2,75; 3,11; 1,81; dan
dari internal siswa maupun eksternal siswa Utami
1,45. Dari keterangan data tersebut, dapat diketahui
Munandar (2009: 27).
bahwa rerata skor sikap ingin tahu siswa pada
Pengaruh Strategi Service Learning Bermodel
Problem Based Learning terhadap Sikap Ingin setiap aspek kelas eksperimen lebih tinggi daripada
Tahu Siswa kelas kontrol.
Data sikap ingin tahu siswa diperoleh melalui Berdasarkan analisis independent sample t-
observasi menggunakan Lembar Observasi Sikap test diperoleh bahwa sikap ingin tahu siswa
Ingin Tahu Siswa. Nilai sikap ingin tahu siswa memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 yang
disajikan dalam Tabel 8. artinya nilai signifikansi kurang dari 0,05 (sig. <
Tabel 8. Nilai Sikap Ingin Tahu Siswa 0,05). Hal ini berarti bahwa terdapat perbedaan
Nilai Kelas Kelas kontrol
eksperimen hasil antara hasil sikap ingin tahu siswa kelas
Tertinggi 3,83 2,88 eksperimen dan sikap ingin tahu kelas kontrol.
Terendah 2,75 1,63
Hasil ini sesuai dengan penelitian Munawarah
Rata-rata 3,27 2,28
Kriteria Baik Cukup (2017) bahwa sikap ingin tahu siswa meningkat
setelah menggunakan model PBL.
Berdasarkan Tabel 8 menunjukkan bahwa
Besarnya pengaruh strategi service learning
sikap ingin tahu siswa kelas eksperimen lebih
bermodel problem based learning terhadap sikap
tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol, yaitu
ingin tahu siswa menggunakan analisis perhitungan
yaitu 3,27 untuk rata-rata nilai sikap ingin tahu
effect size menurut Jahjouh menunjukkan nilai
siswa kelas eksperimen dengan kriteria baik dan
sebesar 0,86 dengan kriteria efek besar. Hasil ini
didukung dengan analisis
391 E-Journal Pendidikan IPA Volume 7 No 7 Tahun 2018