Disusun Oleh:
Deniar Rahayu
Devi Sari
Intan Aryoningtyas
Maryam Rahmi U
Ribka Nathalia
Yulianti Dwi A
Bioteknologi yang digunakan pada proses pembuatan donat umbi adalah Fermentasi yang
dilakukan oleh Saccharomyces cerevisiae yang terdapat dalam ragi. Ragi/yeast sendiri sebetulnya
adalah merek dagang yang mengandung mikroorganisme yang merupakan bekteri Saccharomyces
cerevisiae yang digunakan dalam pembuatan donat ini. Pada kondisi air yang cukup dan adanya
makanan bagi ragi/yeast, khususnya gula, maka yeast akan tumbuh dengan mengubah gula
menjadi gas karbondioksida dan senyawa beraroma. Gas karbondioksida yang terbentuk kemudian
ditahan oleh adonan sehingga adonan menjadi mengembang (Rukmana, 2001).
Reaksi Kimia:
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP
Saccharomyces cereviciae yang penting dalam pembuatan donat memiliki sifat dapat
memfermentasikan maltosa secara cepat (lean dough yeast). Pemakaian ragi dalam adonan sangat
berguna untuk mengembangkan adonan karena terjadi proses peragian terhadap gula, memberi
aroma.
KANDUNGAN GIZI TALES BENENG
MANFAAT
Tekstur talas beneng yang hampir sama dengan umbi Kentang membuat fungsinyapun
tidak jauh berbeda yaitu dapat membuat tekstur lembut pada donat setelah digoreng, serta
memberikan harum yang khas. Umbi kentang memiliki harga yang cukup tinggi dipasaran
yaitu seharga Rp. 24.000/Kg sedangkan talas benang seharga Rp.1500/Kg dan merupakan
umbi yang tumbuh subur di daerah Pandeglang, Banten. Sehingga penggunaan talas beneng
dalam pembuatan donat dapat meningkatkan pangan lokal berupa produk donat talas beneng.
Tepung talas juga memiliki kapasitas absorpsi lemak yang tinggi. Dengan kapasitas absorpsi
airnya yang juga tinggi, maka tepung ini sangat potensial digunakan untuk mempertahankan
flavor, memperbaiki palatabilitas dan memperpanjang umur simpan produk olahan daging,
maupun produk-produk lainnya seperti whipped toppings, sosis, chiffon, deserts, angel cake
dan sponge cake.