Anda di halaman 1dari 58

PENGARUH SECARA KOMERSIL PADA

BIJI-BIJIAN DAN PADI-PADIAN.

Serelia :
- Gandum
- Jagung
- Beras
- Jelai (Barley)
- Beras belanda (Rye)
- Cantel
Tabel Komposisi Kimia Tanaman
Serealia dalam 100 g Biji Serealia
Komposisi
Beras Jagung Millet Sorghum Barley Jali Gandum*
Kimia
Kadarair (%) 13.5 13.6 11.0 12.0 13.7 15.0 14.0
Energi (kJ) 1711 1690 1573 1628 1586 1506 330 (kkal)
KH (%) 87.7 83.0 78.9 82.6 83.2 76.4 77.3
Protein (%) 8.8 10.5 12.8 11.4 12.2 14.1 10-16
Lemak (%) 2.1 4.9 5.6 4.2 2.4 7.9 1-2.9
Serat (%) 0.8 2.7 1.7 2.5 2.9 0.9 -
Abu (g) 1.3 1.6 2.7 1.7 2.2 1.6 1.9
Ca (mg) 18 16 56 25 58 54 48
Fe (mg) 3.2 3.2 10.1 4.3 7.0 0.8 3.1-4.6
Vit B1 (mg) 0.39 0.34 0.35 0.37 0.36 0.48 1.1
Vit. B2 (mg) 0.08 0.13 0.16 0.20 0.12 0.10 -
Niacin (mg) 5.8 2.4 2.0 4.4 6.0 2.7 -
Pengaruh secara Komersil Pada
Biji-bijian dan Padi-padian
Gandum Jagung
Komponen : Komponen:
Amilosa(25%) - Lemak
Asam pantotenat (Vit B5), - Protein
Vit. B2, - KH
Mineral tertentu, - Vitamin A
Kadar protein (12%), - Vitamin B1
Kadar lisin (2,2-4,2 %) - Mineral (Ca, Fe, P)
Berdasarkan Kadar Protein :
Gandum keras (Hard wheat)
Gandum Lunak (Soft wheat)
PERUBAHAN KOMPOSISI SELAMA PENYIMPANAN
BIJI-BIJIAN :
1. RESPIRASI : 4. Perubahan Lemak :
C6H12O6+6O26H2O+6CO2 +675 Kal Enzim lipase dipercepat oleh suhu
Metabolisme Kh,Lemak dan dan kadar air tinggiPerubahan
Protein CO2 + air + energi hidrolitik
Suhu tinggi kadar air yang Kerusakan hidrolitik dipercepat
dikeluarkan besar dg adanya jamur karena aktivitas
lipolitiknya tinggi
2. Perubahan Karbohidrat:
Hidrolisis pati enzym amylase 5. Perubahan Nilai Gizi:
Kurangnya gula karena respirasi Enzim lipase melepas fosfor
KHAsam+apek (mikro-organisme) dari asam fitatfosfor bebas
terjadi perubahan gizi.
Browning non enzimatis
Gandum,jagung,kedelemelepas
enzim tripsin,pepsin
3. Perubahan Protein: meningkatkan daya larut,daya
Nitrogen total sebagian besar tidak cerna
mengalami perubahan
Nitrogen dari protein sedikit 6. Vitamin Kehilangan
menurun niasin,piridoksin,biotin,inositol dan
Kerusakan proteolitik asam asam pantotenat.
amino bebas
Komposisi Kimia
Nama Kadar Protein Lemak Karbo- Serat Abu
Komoditi Air hidrat
(%)
Beras 14,6 7,3 0,9 76,2 0,8 1,0
Gandum 11,8 9,0 1,0 77,2 0,3 1,0
Jagung 11,5 9,8 7,3 69,1 2,2 2,4
Kedelai 12,7 40,0 16,7 24,9 3,2 5,3
Kc Hijau 7,4 17,1 1,8 70,7 5,7 3,1
Kc Tanah 9,6 27,9 42,7 17,4 2,4 2,4

5
OAT(Avina sativa)
KOMPONEN :oflavin, Niasin, Piridoksin
- Lemak 7%
- Protein 16-17%
- Vitamin Thiamin, Riboflavin, Niasin, Piridoksin
- Kalsium
- Fosfor
- Besi
Produk oat yang telah diolah :
Tepung oat
Haverm oat
GANDUM
Gandum Diolah melalui peragian Roti putih
Diolah tanpa peragian Kue, biskuit,
. bolu, Spageti, dan mie.

GRAFIK
Gandum
Terigu

Komponen Gandum Endosperm Lembaga Aleuron Dedak


utuh
Protein (%) 8,2-12,1 5,8-16,2 24,3-31,1 18,4-24,3 2,85-7,60
Abu (%) 1,8 0,5-0,8 3,65-9,47 11,1-17,2 1,7-5,1
Serat (%) 9,0 1,4 8,6 43,0 17,1-73,3
Lipid (%) 1,8 1,6-2,2 5,05-18,8 6,0-9,89 0-1,03
Pati (%) 59,2 63,4-72,6 0 0 0
8
Kadar Vitamin dalam Gandum dan Olahannya
Konsentrasi Zat Gizi Biji Gandum dalam Olahannya
Gandum Tepung Kue Tepung Kue Tepung Kue
Zat Gizi jenis lunak Patent Murni Gabin eut Gabin
(bbt krg) 0ff

(%) (%) (%) (%) (%) (%) (%)

Tiamin 5,4 23 10 39 20 76 39
Riboflavin 1,1 29 119 40 50 55 72
Niasin Total 72 14 5 17 12 19 14
Bebas 38 15 7 21 17 21 19
Vit. B6 3,3 10 7 14 10 25 21
Piridoksin 2,5 7 3 10 5 22 12
Piridoksal 0,5 22 30 30 35 35 50
Piridoksomina 0,3 18 11 21 14 32 50
Tokoferol 54 6 185 - - 59 35
- T 12 3 94 - - 59 31
- T 7 5 - - - 66 38
JAGUNG
Jagung ( Zea mays L) diolah menjadi
bahan baku pangan, industri, pakan
hewan, dan minuman beralkohol.
Dalam pengeringan kering modern
bisa digunakan sistem pemisahan
lembaga. Dalam sistem ini biji jagung
dipisahkan menjadu bekatul, lembaga
dan endosperm, dengan ukuran
partikel dan kadar lemak beragam.
JAGUNG
1. Cara Basah Pati dan Modifikasi (sirup dan minyak)
2. Cara Kering Giling (tepung)
3. Peragian Tepung Jagung adalah untuk memperkaya
gizi dalam ind makanan.

GRAFIK
Standar Mutu Jagung Menurut
Departemen Perdagangan

Karakteristik Syarat -Syarat


Mutu I Mutu II Mutu III
Kadar air % bobot/bobot, 14,0 15,5 15,5
maksimum
Biji pecah % bobot/boobot, 3,0 5,0 9,0
maksimum
Kadar kotoran % bobot/bobot, 3,0 4,0 5,0
maksimum
Rusak / berkutu % bobot/bobot, 5,0 8,0 11,0
maksimum
Teknologi Pengolahan Jagung Multi-Proses
(Modern)

Biji Jagung
|
Rendam dlm Air
|
Pemisahan Lembaga
(Degerminator) -- Lembaga (Germ)
| |
Penggilingan Basah Ektraksi Minyak
| (Heksan)
Penyaringan |
| Minyak Jagung
Suspensi Pati Kasar (Crude)
|
Residu Pengeringan Residu
(Serat) | (Protein)
14 Tepung Pati Jagung
Minyak Jagung Kasar
|
Pemurnian (Refining)
|
Pemucatan (Bleaching)
|
Deodorisasi
|
Minyak Jagung Murni
| | |
Salad Oil | Hidrogenasi
| |
Minyak Formulasi
&
Goreng
Emulsifikasi
15 |
Margarin
Protein Jagung sebagai hasil
samping dari industri minyak jagung
dapat digunakan dalam berbagai
macam pengolahan pangan, termasuk
pembuatan makanan bayi

Karena protein jagung


kekurangan asam amino lysin
maka untuk meningkatkan
nilai gizinya sebaiknya
protein jagung dicampur
protein dari kacang-
kacangan
16
Jagung Pipil
Direndam dalam lart
abu atau alkali 2-5%

Pencucian I

Direndam dalam lart


HCL/CH3COOH encer

Pencucian II pengeringan Grits

Dikalengkan atau dibotolkan

Dipanaskan pada 125oC, 30 menit

Didinginkan

Homini
17
NILAI GIZI KEDELAI
- PROTEIN 30-50 %
- Sebagai suplemen as. amino lysine.
- Mudah menyerap air
- As. Lemak tidak jenuh
- Komposisi kedele yang penting adalah
minyak kedele (20 %) dari biji kedele.
Hasil Olahan Kedelai
Tempe

Fermentasi Tauco
Kecap
Tahu
Kedelai Utuh Non-Fermentasi Susu Kedelai
Yuba

Germinasi Tauge kedelai

19
Peranan Kedelai
PROTEIN :

Menurunkan kadar kolesterol total, trigliserida dan kolesterol-LDL


Tidak berpengaruh pada kolesterol-HDL

Mekanisme :
(1) Menurunkan sekresi insulin, meningkatkan sekresi glukagon
=> menghambat lipogenesis
(2) Meningkatkan kadar tiroksin => meningkatkan lipolisis
=> penurunan kadar kolesterol
(3) Mencegah pembesaran molekul LDL, mencegah LDL
teroksidasi,
mencegah agregrasi platetet
(4) Peptida dari protein akan mengikat steroid => ekskresi ke
feses
(5)
20 Mampu meningkatkan ekskresi kolesterol ->
kenodioksikholat
Peranan Kedelai

MINYAK :

Asam lemak tidak jenuh menurunkan sintesis VLDL =>


produksi LDLberkurang

SERAT PANGAN :

Komponen serat pangan larut mengikat asam empedu => mencegah


penyerapannya kembali oleh usus => meningkatkan ekskresi ke feses
=> Meningkatkan konversi kolesterol serum menjadi asam empedu
di dalam hati

21
Peranan Kedelai

ISOFLAVON :

(1) Genistein bertindak sbg AO => melindungi LDL dari oksidasi


(2) Sifat anti-oksidatif genistein dan daidzein => mencegah timbulnya
aterosklerosis
(3) Genistein dan isoflavonoid lain menghambat pembentukan thrombin
dan aktivasi platelet
(4) Genistein dan daidzein memberikan efek anti-proliperatif
(5) Isoflavon menghambat proses thrombosis

FITOSTEROL & FITOSTANOL :

(1) Mengikat kolesterol dalam usus dan membentuk endapan


(2) Mencegah kolesterol masuk ke dalam micelle
22
=> tidak dapat diserap oleh usus
BERAS

Beras menghasikan energi


Terdiri: - 85% pati u/ beras merah
- 90% pati u/ beras putih
- Sumber vit. yang larut dlm air
- B. merah, vit. 1,0 %; abu 1,3%
- B. putih, vit. 0,3%; abu 0,5%.
Beras disimpan (2-3 thn) pada kondisi
terkendali.
PERSYARATAN KUALITAS BERAS
PENGADAAN DALAM NEGERI

Komponen Kualitas
IA IB IC II
Derajat sosoh Min 90% Min. 90% Min. 90% Min. 75%
Kadar Air Max. 14,0% Max. 14.0% Max. 14.0% Max. 14.0%
Beras patah/broken Max. 25% Max. 35% Max. 40% Max. 35%

Menir Max. 2% Max. 2% Max. 2% Max. 2%


Butir Kapur Max. 3% Max. 3% Max. 3% Max. 3%
Butir Kuning/Rusak Max. 3% Max 3% Max. 3% Max. 3%

Butir Merah Max. 3% Max. 3% Max. 3% Max. 3%


Butir Gabah Max. 30 butir/kg Max. 30 butir/kg Max. 30 butir/kg Max. 30 butir/kg
Benda Asing Max. 10 butir/kg Max. 10 butir/kg Max. 10 butir/kg Max. 10 butir/kg
0,5 g/kg 0,5 g/kg 0,5 g/kg 0,5 g/kg
Dedak Katul Bersih Bersih Bersih Bersih
Hama dan Penyakit Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Bau Apek/Asam Tidak berbau Tidak berbau Tidak berbau Tidak berbau
FAKTOR PENYEBAB
KERUSAKAN BERAS

- Metabolisme beras sendiri


- Metabolisme jasad renik
- Metabolisme insektisida
- Tikus, burung, dan manusia
- Lama dan suhu penyimpanan.
Gabah
|
Pembersihan dan Conditioning
(Pelunakan 1:20, 1-2 menit; Pengeringan 1-2 jam, 50oC)
|
Pengupasan (Huller/Rubber roll)
|
Beras pecah kulit
|
Penyosohan (polisher)
|
Beras giling

Diagram alir pengolahan gabah menjadi beras pecah kulit dan


beras giling
Komposisi proksimat gabah dan bagian hasil giling pada kadar air 14 %
Bagian Prot Lemak Serat Abu KH Serat Kand. Berat Densi.
gNx5,95 (g) (g) (g) (g) (NDF) energi jenis kamba
(g) (kkal) (g/ml) (g/ml)

Gabah 5,8- 7,7 1,5- 2,3 7,2-10,4 2,9- 5,2 64-73 16,4-19,2 378 1,17-1,23 0,56-0,64

Beras PK 7,1- 8,3 1,6- 2,8 0,6 - 1,0 1,0- 1,5 73-87 2,9-3,9 363- 385 1,31 0,68

B. giling 6,3- 7,1 0,3- 0,5 0,2 - 0,5 0,3- 0,8 77-89 0,7-2,3 349- 373 1,44-1,46 0,78-0,85

Dedak 11,3-14,9 15,0-9,7 7,0 - 11,4 6,6- 9,9 34-62 24-29 399- 476 1,16-1,29 0,20-0,40

Sekam 2,0- 2,8 0,3- 0,8 34,5 - 45,9 13,2-21,0 22-34 66-74 265- 332 0,67-0,74 0,10-0,16
Dedak Padi (Rice Bran)
Dari 50 kg gabah (paddy/rough rice) dapat diperoleh 40 kg beras pecah
kulit (brown rice) dan 10 kg sekam (hulls), di mana dari 40 kg beras
pecah kulit terdiri atas 35 kg beras sosoh atau beras putih (white rice)
dan 5 kg dedak sebagai hasil samping penggilingan dan penyosohan
gabah
Dedak dapat dibagi atas dua bentuk yaitu
berupa bekatul (polish) sebanyak 1,5 kg dan
dedak (bran) sebanyak 3,5 kg
Dedak adalah hasil samping proses penggilingan
padi yang terdiri dari lapisan dedak sebelah luar
dari butiran padi dengan sejumlah lembaga biji
Bekatul adalah lapisan sebelah dalam dari
butiran padi termasuk sebagian kecil endosperm
berpati
28
Untuk memperoleh dedak padi yang bersifat food grade
dengan mutu simpan yang baik dan memiliki nilai industri
tinggi, seluruh komponen yang menyebabkan kerusakan
harus dikeluarkan atau dihambat.

Stabilisasi dedak secara komersial


dilakukan dengan proses ekstrusi pada
suhu 125-135C selama 1-3 detik pada
kadar air 11-15 persen

Inaktivasi lipase telah pula dicoba dengan


tiga cara, yaitu pengukusan (100C, 15
menit), sterilisasi (121C, 15 menit) dan
penyangraian (70-80C, 2 menit).
29
Beras dipasaran

- Beras tumbuk
- Beras pecah kulit
- Beras giling

Produk Rice
Proses pengolahan rice
1. parboiled, tradisional (India).
Gabah Perendaman penirisan

Membantu zat2 gizi yang terlarut


meresap cukup serta lap. Aleuron dan
pengukusan
sebagai endosperm

Dengan adanya KH pd lapisan luar


endosprem akan memperkuat lapisan pengeringan
menolong zat-zat gizi, tetap ada dalam
endosprem pada waktu penggilingan

BERAS penggilingan
2. Glutinous or waxy rice
mempunyai amilopektin 98%-100% Beras Ketan

PERUBAHAN KOMPOSISI DARI RICE SELAMA


PENGGILINGAN
Weight of Ash Ether Thiamine Riboflavi Nicotine Iron
Kondisi 250 gravis (%) Extract (g/g) n (g/g) Acid (g/g)
(g) (g/g)

Brown 6,15 1,56 2,20 3,55 0,72 52,50 29,30


Rice
After 1st 5,83 0,95 0,88 1,30 0,58 23,17 19,30
huller
After 2nd 5,76 0,78 0,76 1,09 0,51 22,06 13,60
Huller
After 5,53 0,70 0,70 0,82 0,43 16,00 1,76
Polished
Enriched Rice or quick -cooking
- Dilapisi o/ vit dilapisi zein
- Warna kuning kalsium fosfat
- Putih Perbandingan penambahan 1: 99

Bentuk enriched rice : powder Atau butir


- Di Asia pada umumnya tidak menyukai warna kuning pada
beras
- Dapat ditambah kalsium fosfat putih
PRECOOKED RICE

Beras Putih Direndam

Dikukus

Dikeringkan: tahan penyimpanan lemak tengik


Beras Belanda

Merupakan tepung untuk roti, kue gabin, makanan


kecil, dan pengisi daging cincang.
Produk utama yaitu tepung dan makan kecil.
Dibersihkan digiling perlakuan pendahuluan
(kadar air 14,5-15%).

Jenis mutu :
- Tepung Putih (patent) K. Abu 0,6%-0,7%
- Tepung Gelap (clear) K . Abu 2,2%- 2,3%
Rasa Nasi Tergantung

- Perb. anti amylopektin


(amylosa)
- Moisture dalam beras (zat
cair)
- Besarnya butiran
- Jenis
Pemeriksaan Beras
Terdiri dari :
1. Secara Kualitas ( populasi hama, bau
apek, bhan kimia, dedak, dan butir
gabah).
2. Secara Kuantitas ( kadar air, butir
utuh, butir kepala, dan benda asing).
Keterangan : Beras Pecah Kulit :
A : Kulit beras luar (Hull) terdiri dari
selulosa yang keras merupakan 20%
dari sel butir padi.
B : Lapisan pericarp terdiri atas 2 lapisan
atau lebih mengandung sellulosa,
protein, P, Fe, vitamin B1, B2 dan
niacin.
C : Lapisan aleuron (lapisan terluar yang
sering kali ikut terbuang dalam proses
pemisahan kulit) terdiri atas sel-sel
kubik yang mengandung zat tepung,
sedikit lemak, lebih banyak protein,
vitamin B1, B2 dan niacin.
D : Endosperm (tempat sebagian besar
pati dan protein beras berada)
bagian utama dari butir mengandung
80% zat tepung, sedikit sellulosa,
sedikit vitamin, protein, mineral.
E : Lembaga atau embrio merupakan
bakal bibit mengandung protein, p,
Fe, vitamin B1, B2 dan niacin
Kadar Vitamin Beras dan Produk
sampingnya ( mg/100 g)
Vitamin Brown Beras Beka Beras Lem
Rice Giling tul Sosoh baga
Tiamin 0,34 0,07 2,26 1,84 6,5
Riboflavin 0,05 0,03 0,25 0,18 0,5
Niasin 4,7 1,6 29,8 28,2 3,3
Piridoksin 1,03 0,45 2,5 2,0 1,6
As. Pantotenat 1,5 0,75 2,8 3,3 3,0
As. Folat 0,02 0,02 0,15 0,19 0,43
Inositol 119 10 4,63 454 373
Kolin 112 59 170 102 300
biotin 0,01 0,01 0,06 0,06 0,06

Brown rice : beras yang masih mengandung lap.A & << lap B
(lihat gambar) contoh bekatul
JALI / HANJELI / HAJELI / JELAI
Jali (Coix lacryma-jobi L.), merupakan sejenis
tumbuhan biji-bijian (serealia) tropika dari suku
padi-padian atau Poaceae. Asalnya adalah Asia
Timur dan Malaya namun sekarang telah
tersebar ke berbagai penjuru dunia. Beberapa
varietas memiliki biji yang dapat dimakan dan
dijadikan sumber karbohidrat dan juga obat.
Bulir yang masak terbungkus struktur yang keras,
berbentuk oval dan berwarna putih.
JELAI

Komponen :
- KH Pati, sukrosa, gula lain
- Lemak : 2%-3%
- Protein : 8%-11%
- Abu : 2%-2,5%
4 produk utama jelai yaitu tepung,
tepung mutu rendah, menir, dan
bekatul
Memiliki daya adaptasi agroekologi
luas
Sorgum (Sorghum bicolor
Tahan terhadap kekeringan
L) serealia potensial pd Produksi tinggi, Input rendah
daerah-daerah marginal Tahan hama dan penyakit dibading
dan kering di Indonesia tanaman pangan lain
Penelitian : varietas UPCA-S1
banyak digunakan
dibeberapa daerah penghasil
Sorgum Indonesia.
Varietas lebih mudah dibiakkan
& memiliki potensi hasil yang
tinggi
(Suprapto & Mudjisihono,
1987).
Serealia (sorgum, millet & ketan) komoditi potensial

Sumber karbohidrat
Antioxidan
Senyawa bioaktif
Serat yang penting bagi kesehatan

Extrak berbagai jenis sorgum menghambat pertumbuhan


sel kanker payudara & kanker kolon serta memiliki index
glisemik ideal bagi penderita diabetes

( - ) Masih kurangnya data manfaat kesehatan serealia Indonesia


konsumsinya belum dapat dipromosikan secara intensif.
Penelitian pengolahan serelia lokal dan manfaat
kesehatan
serealia NON- beras mendorong peningkatan
konsumsi, produksi dan budidaya serealia lain
seperti sorgum (Sorghum bicolor L), millet
(Pennisetum millet) dan ketan hitam (Oryza sativa
glutinosa)
Ketan hitam (Oryza sativa glutinosa)

Sumber antosianin & senyawa fenol yang tinggi


bersifat antioxidan, melindungi kolesterol darah dari
serangan oxidasi radikal bebas.
Jewawut Aktivitas
antioksidan potensi sebagai
pangan fungsional. Sebagai
Jewawut atau millet
(Pennisetum millet)
bahan obat, juwawut dapat
dipakai sebagai diuretic,
astringent, digunakan untuk
mengobati rematik.
Figure 2.Overview of wet corn milling process.
Corn, yellow, cooked
(Note: "--" indicates data is unavailable)
amount 1.00 cup
total weight 164.00 g
Basic Components
nutrient amount %DV
calories 177.12 9.84
calories from fat 18.90
calories from saturated fat 2.90
protein 5.44 g 10.88
carbohydrates 41.18 g 13.73
dietary fiber 4.60 g 18.40
soluble fiber 0.18 g
insoluble fiber 4.42 g
sugar - total 4.26 g
monosaccharides 1.32 g
disaccharides 2.78 g
other carbs 32.32 g
Basic Components
amount %DV

fat - total 2.10 g 3.23

saturated fat 0.32 g 1.60

mono fat 0.62 g 2.58

poly fat 0.98 g 4.08

trans fatty acids 0.00 g

cholesterol 0.00 mg 0.00

water 114.10 g

ash 1.18 g
Vitamins
nutrient amount %DV
vitamin A IU 355.88 IU 7.12
vitamin A RE 36.08 RE
A - carotenoid 36.08 RE 0.48
A - retinol 0.00 RE
A - beta carotene 144.98 mcg
thiamin - B1 0.36 mg 24.00
riboflavin - B2 0.12 mg 7.06
niacin - B3 2.64 mg 13.20
niacin equiv 3.26 mg
vitamin B6 0.10 mg 5.00
vitamin B12 0.00 mcg 0.00
biotin -- mcg --
vitamin C 10.16 mg 16.93
vitamin D IU 0.00 IU 0.00
vitamin D mcg 0.00 mcg
vitamin E alpha equiv 0.14 mg 0.70
vitamin E IU 0.22 IU
vitamin E mg 0.80 mg
folate 76.10 mcg 19.02
vitamin K 0.66 mcg 0.83
pantothenic acid 1.44 mg 14.40
Minerals
nutrient amount %DV
boron -- mcg
calcium 3.28 mg 0.33
chloride -- mg
chromium -- mcg --
copper 0.08 mg 4.00
fluoride -- mg --
iodine -- mcg --
iron 1.00 mg 5.56
magnesium 52.48 mg 13.12
manganese 0.32 mg 16.00
molybdenum -- mcg --
phosphorus 168.92 mg 16.89
potassium 408.36 mg
selenium 1.32 mcg 1.89
sodium 27.88 mg
zinc 0.78 mg 5.20
Saturated Fats
nutrient amount %DV
4:0 butyric 0.00 g
6:0 caproic 0.00 g
8:0 caprylic 0.00 g
10:0 capric 0.00 g
12:0 lauric 0.00 g
14:0 myristic 0.00 g
15:0 pentadecanoic 0.00 g
16:0 palmitic 0.30 g
17:0 margaric 0.00 g
18:0 stearic 0.02 g
20:0 arachidic 0.00 g
22:0 behenate 0.00 g
24:0 lignoceric 0.00 g
Mono Fats

nutrient amount %DV

14:1 myristol 0.00 g

15:1 pentadecenoic 0.00 g

16:1 palmitol 0.00 g

17:1 heptadecenoic 0.00 g

18:1 oleic 0.62 g

20:1 eicosen 0.00 g

22:1 erucic 0.00 g

24:1 nervonic 0.00 g


Poly Fats
nutrient amount %DV
18:2 linoleic 0.96 g
18:3 linolenic 0.02 g
18:4 stearidon 0.00 g
20:3 eicosatrienoic 0.00 g
20:4 arachidon 0.00 g
20:5 EPA 0.00 g
22:5 DPA 0.00 g
22:6 DHA 0.00 g
Other Fats
nutrient amount %DV
omega 3 fatty acids 0.02 g 0.83
omega 6 fatty acids 0.96 g
Amino Acids
nutrient amount %DV
alanine 0.48 g
arginine 0.22 g
aspartate 0.40 g
cystine 0.04 g 9.76
glutamate 1.06 g
glycine 0.22 g
histidine 0.14 g 10.85
isoleucine 0.22 g 19.13
leucine 0.58 g 22.92
lysine 0.22 g 9.36
methionine 0.12 g 16.22
phenylalanine 0.24 g 20.17
proline 0.48 g
serine 0.26 g
threonine 0.22 g 17.74
tryptophan 0.04 g 12.50
tyrosine 0.20 g 20.62
valine 0.30 g 20.41

Anda mungkin juga menyukai