Anda di halaman 1dari 32

SEMINAR HASIL PENELITIAN

EFEKTIVITAS MODEL DISCOVERY LEARNING SECARA DARING


TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS XI MIA
SMA NEGERI 21 BONE
(Materi Pokok Laju Reaksi)

SIDAR
1713040003
Pembimbing I Penyelaras I
Dr. Hasri, M.Si. Prof. Dr. Sudding, M.Si.

Pembimbing 2 Penyelaras 2
Dr. Army Auliah, M.Si. Drs. Muh. Yunus, M.Si.

Moderator
Hardin, S.Si, S.Pd, M.Pd.
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Pembelajaran Kondisi Materi Laju

01
Pendidikan di masa 02 daring 03 pembelajaran
daring
04 Reaksi
Pandemi Covid-19

Hasil wawancara Model Discovery Penelitian Yang


05 dengan guru kimia 06 Learning 07 Relevan
Rumusan Masalah:

Jadi, rumusan masalah dalam penelitian ini berdasarkan


latar belakang yang telah dikemukakan di atas adalah:
1. Apakah Model Discovery Learning secara daring efektif terhadap hasil
belajar peserta didik kelas XI Mia SMA Negeri 21 Bone pada materi
pokok Laju Reaksi?
2. Seberapa tinggi efektivitas Model Discovery Learning secara daring
dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas XI Mia SMA Negeri
21 Bone pada materi pokok laju reaksi?
Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka tujuan


penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah Model Discovery Learning efektif terhadap hasil belajar
peserta didik kelas XI MIA SMA Negeri 21 Bone Materi Pokok Laju Reaksi.
2. Untuk mengetahui seberapa tinggi efektivitas Model Discovery Learning dalam
meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas XI MIA SMA Negeri 21 Bone Materi
Laju Reaksi.
 
Manfaat Penelitian

Pendidik: Sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan variasi model


pembelajaran yang tepat untuk diterapkan dalam proses pembelajaran
daring agar dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi laju
reaksi.
Sekolah: Memberikan informasi dalam upaya perbaikan dan peningkatan mutu
pembelajaran, serta bermanfaat dalam usaha meningkatkan hasil belajar
peserta didik melalui Model Discovery Learning.
Peneliti: Sebagai bahan masukan untuk melakukan penelitian selanjutnya
terkait efektivitas Model Discovery Learning secara daring terhadap hasil
belajar peserta didik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
KAJIAN TEORI

Efaktivitas Model Tinjauan umum


Discovery Hasil Belajar Materi Laju
Pembelajan
Learning Reaksi
KERANGKA PIKIR
Akibatnya
Menyebabkan

Peserta didik menjadi pasif Hasil belajar rendah

Solusi
Pembelajaran daring yang
dilaksanakan belum optimal
dan hanya berpusat pada
pendidik
Harapan

Hasil belajar peserta didik Penggunaan Model


meningkat Discovery Learning
Hipotesis Penelitian

Dari kajian pustaka dan kerangka pikir yang telah dikemukakan di atas, maka
dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan menggunakan Model Discovery Learning secara daring


efektif terhadap hasil belajar peserta didik kelas XI MIA SMA Negeri 21 Bone
materi pokok laju reaksi.

2. Efektivitas Model Discovery Learning secara daring berada pada kategori tinggi
dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas XI MIA SMA Negeri 21
Bone materi pokok laju reaksi.
BAB III
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Jenis Penelitian Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan


pra experimen yang bertujuan untuk Penelitian ini
memberikan gambaran tentang dilaksanakan pada semester
efektivitas Model Discovery ganjil tahun ajaran 2021/2022
Learning secara daring terhadap di SMA Negeri 21 Bone,
hasil belajar peserta didik kelas XI Kecamatan Salomekko,
MIA SMA Negeri 21 Bone pada Kabupaten Bone. Provinsi
materi Laju ReaksiTahun Ajaran Sulawesi Selatan.
2021/2022.
Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan yaitu desain “one group pretest-posttest


design”. Adapun pola desain penelitian tersebut terdapat pada Tabel 3.1

Tes Awal Perlakuan Tes Akhir

O1 X O2

Keterangan:
O1 : Nilai test awal (pretest) untuk mengetahui hasil belajar peserta didik sebelum perlakuan dengan menggunakan model
Discovery Learning.
O2 ; Nilai test akhir (posttest) untuk mengetahui hasil belajar peserta didik setelah perlakuan dengan menggunakan model
Discovery Learning.
X : Tretment atau Perlakuan dengan menggunakan model Discovery Learning
Populasi Sampel

Populasi dalam penelitian ini Pengambilan sampel dalam


adalah seluruh peserta didik kelas penelitian ini dilakukan
XI MIA SMA Negeri 21 Bone menggunakan teknik random
yang terdaftar pada tahun sederhana (simple random
2021/2022 yang terdiri dari 2 kelas sampling). sampel pada penelitian
yaitu kelas XI MIA 1 dan XI MIA adalah peserta didik kelas XI MIA
2 yang memiliki kemampuan 1 SMA Negeri 21 Bone tahun
akademik sama. ajaran 2021/2022.
Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional Variabel

Model Discovery
Efektivitas Learning Hasil Belajar
Pembelajaran
Prosedur Penelitian

Tahap Pelaksanaan

02

Tahap Persiapan 01 03 Tahap Akhir


Instrumen Penelitian

Lembar Observasi Keterlaksanaan


Tes Hasil Belajar Pembelajaran

Tes hasil belajar dalam Untuk menunjukkan


bentuk pilihan ganda pelaksanaan langkah-langkah
pembelajaran yang benar dan
sebanyak 25 nomor dengan
sistematis sesuai sintkas model
lima pilihan jawaban yang
telah melalui proses validasi Discovery Learning secara
daring.
isi dan item.
Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang akan dikumpulkan adalah Data hasil belajar peserta didik
yang diperoleh dari pemberian tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest). Setiap
item soal memiliki lima alternatif jawaban dan hanya satu jawaban yang benar. Jika
yang dijawab benar oleh peserta didik akan diberi skor 1, sedangkan bagi yang
menjawab salah atau tidak menjawab akan diberi skor 0.
Teknik Analisis Data

1. Analisis Statistik Deskriptif

Ketuntasan Kelas Tabel 3.3 kriteria ketuntasan minimal (KKM) di SMAN 21 Bone

Ketuntasan Perorangan Tingkat ketuntasan kategori


≥ 80,00 Tuntas
Keterangan: <80,00 Tidak tuntas
Tp = Tuntas Perorangan Keterangan:
JB = Skor Tiap Peserta didik Tk = Tuntas kelas
Js = Skor Maksimal ΣTp = Jumlah Tuntas Perorangan
n = Jumlah Peserta Didik
Teknik Analisis Data

Ketuntasan Indikator Uji N-Gain


Nilai  posttest− Nilai  pretest
Ti = x 100% Normalized −gain  (g)=
Nilai  maksimum− Nilai  pretest

Keterangan: Klasifkasi Gain Ternormalisasi


Ti = Tuntas Indikator
ΣTpi = Jumlah Tuntas Perindikator Koefisien Normalisasi Klasifikasi
n = Jumlah Peserta Didik g < 0,3 Rendah
0,3 ≤ g < 0,7 Sedang
g ≥ 0,7 Tinggi
Teknik Analisis Data
2. Analisis Statistika Inferensial
Uji Hipotesis dengan Menggunakan Uji-t Satu Sampel
Uji Normalitas

x2 = X̅ - 𝜇
t=
S/√N
Keterangan: Keterangan:
𝑥2 = chi kuadrat (chi square)
Oi = frekuensi observasi X̅ :Mean sampel
Ei = frekuensi harapan µ :Mean
N : Banyak sampel
S : Standar deviasi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL PENELITIAN

Analisis Statistik Deskriptif

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Pretest dan Posttest

Hasil Tes
Statistik Pretest Posttest Tabel 4.1 menunjukkan bahwa, terjadi peningkatan
hasil belajar peserta didik setelah dibelajarkan
Sampel 27 27
Nilai Terendah 16 64 menggunakan Model Discovery Learning, dimana
Nilai Tertinggi 60 92
Nilai Rata-Rata 31,40 81,20 nilai terendah pretest yaitu 16 meningkat menjadi 64
Modus 18,20 82,90 pada nilai posttest. Sedangkan nilai tertinggi pretest
Median 21,50 76,61
Varians 112,33 53,69 yaitu 60 meningkat menjadi 92 pada nilai posttest
Standar Deviasi 10,59 7,33 C.7)
(Sumber. Lampiran
HASIL PENELITIAN

Analisis Statistik Deskriptif

Tabel 4.2 Ketuntasan Perorangan Pretes dan Posttest Peserta Didik

Pretest Posttest
Nilai Kriteria
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

≥ 80 Tuntas 0 0% 22 81,48%
Tidak
<80 27 100% 5 18,51 %
tuntas
Jumlah 27 100% 27 100%

(Sumber. Lampiran C.4)


HASIL PENELITIAN

Analisis Statistik Deskriptif

Tabel 4.3 Ketuntasan Indikator

No. Indikator Pretest Posttest


Persentase Ket Persentase Ket 90
Menjelaskan Pengertian Laju 25,92% Tidak 85,17% Tuntas 80
1 70
Reaksi Tuntas
Menjelaskan Hubungan Teori 7,40% Tidak 81,48% Tuntas 60
2 50
Tumbukan Dengan Laju Reaksi Tuntas
Menjelaskan Faktor-Faktor 7,40% Tidak 85,16% Tuntas 40 Pretest
3 Yang Mempengaruhi Laju Tuntas 30 Posttest
Reaksi 20
Menentukan Persamaan Laju 7,40% TidakTun 81,48% Tuntas 10
4 tas
Reaksi. 0
Menentukan Tetapan Laju 11,11% TidakTun 81,48% Tuntas Ind Ind Ind Ind Ind ind 6 Ind7
5 tas 1 2 3 4 5
Reaksi
Menganalisis Orde Suatu Reaksi 22,22% TidakTun 55,56% Tidak
6 Berdasarkan Data Hasil tas Tuntas Gambar 4.1 Diagram Persentase Pencapaian Tiap Indikator
Percobaan.
Menentukan Konstanta Laju 11,11% Tidak 51,58% Tidak
7 Tuntas Tuntas
Reaksi. (Sumber. Lampiran C.6
HASIL PENELITIAN

Analisis Statistik Deskriptif

Tabel 4.4 Peningkatan Hasil Belajar (N-Gain) Peserta Didik


Kategori Nilai N-Gain Frekuensi Persentase
Perolehan Rendah g<0,3 0 0%
N-Gain Sedang 0,3≤g<0,7 10 37,03%
Tinggi g≥0,7 17 62,96%
Rata-Rata 0,703

(Sumber. Lampiran C.8)


HASIL PENELITIAN

Analisis Statistik Inferensial

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar

Kelas χ2hitung χ2tabel (α=0,05) Keterangan


Eksperimen 8,234 9,945 Terdistribusi Normal
(Sumber. Lampiran C.10)

Tabel 4.6 Hasil Uji Hipotesis Data Hasil Belajar

Kelas Thitung ttabel(α= 0,05) Keterangan


Eksperimen 22,389 1,706 H0 ditolak dan H1 diterima
(Sumber. Lampiran C.10)
PEMBAHASAN

Analisis Deskriptif Ketuntasan Indikator


Hasil Belajar Ketuntasan Kelas

Uji Hipotesis

Keterlaksanaan
Nilai N-Gain Pembelajaran
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN

Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan:

1. Model Discovery Learning secara daring efektif terhadap hasil belajar


peserta didik kelas XI MIA SMA Negeri 21 Bone materi pokok laju
reaksi.

2. Efektivitas Model Discovery Learning secara daring berada pada kategori


tinggi dengan nilai rata-rata N-Gain 0,703 dalam meningkatkan hasil
belajar peserta didik kelas XI MIA SMA Negeri 21 Bone materi pokok
laju reaksi
SARAN

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka dikemukakan saran-
saran sebagai berikut:
1. Kepada guru kimia untuk mempertimbangkan penggunaan Model
Discovery Learning sebagai salah satu alternatif pembelajaran daring yang
dapat diterapkan di kelas dengan tetap memperhatikan kesesuaian materi
yang diajarkan agar peserta didik lebih aktif guna meningkatkan hasil
belajar peserta didik.

2. Kepada peneliti selanjutnya, sebaiknya dalam menggunakan Model


Discovery Learning peneliti harus dapat mengatur alokasi waktu dengan
baik agar waktu yang digunakan efektif dan kegiatan pembelajaran dapat
terlaksana dengan maksimal.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai