Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED

HEADS TOGETHER (NHT) MENGGUNAKAN MULTIMEDIA TERHADAP HASIL


BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS
DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1
BESITANG T.P. 2015/2016

Juliadi*), Eidi Sihombing**)


(Prodi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed)
Juli.adi94@yahoo.com
*) Mahasiswa Pendidikan Fisika Unimed
**) Dosen Fisika Unimed

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) menggunakan Multimedia
terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X
semester II SMA Negeri 1 Besitang T.P 2015/2016.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian quasi eksperimen. Populasi
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X semester II SMA Negeri 1 Besitang
yang terdiri dari lima kelas. Sampel penelitian ini diambil dengan teknik cluster
random sampling terdiri dari dua kelas, yaitu kelas eksperimen diterapkan model
pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) menggunakan
Multimedia, dan kelas kontrol diterapkan pembelajaran konvensional yang
masing-masing kelas berjumlah 35 siswa. Data penelitian ini diperoleh dengan
menggunakan instrumen berupa tes pilihan berganda sebanyak 15 soal dan
aktivitas siswa dengan menggunakan lembar observasi yang dilakukan oleh dua
observer.
Berdasarkan analisa data diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen
adalah 23,24 dan kelas kontrol adalah 24,95, sedangkan nilai rata-rata postes kelas
eksperimen 53,52 dan kelas kontrol 44,57. Hasil pengamatan aktivitas siswa yang
diamati selama tiga kali pertemuan sebesar 72,14 dalam katagori aktif. Hasil
pengujian hipotesis dengan menggunakan uji regresi dua jalur diperoleh R 2eksperimen
> R2kontrol atau 0,062 > 0,002 sehingga diperoleh kesimpulan ada pengaruh
signifikan model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT)
menggunakan Multimedia terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik
Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Besitang T.P.2015/2016.

Kata Kunci : kooperatif tipe numbered heads together, pembelajaran


konvensional, hasil belajar

PENDAHULUAN Menengah Atas (SMA) diantaranya


Menurut Dapertemen Pendidikan adalah supaya peserta didik memiliki
Nasional sebagaimana yang dikutip kemampuan penguasaan konsep dan
oleh Riyadi dan Mosik (2014), tujuan prinsip fisika serta mempunyai kete-
pembelajaran fisika di Sekolah rampilan mengembangkan pengeta-
huan dan sikap percaya diri sebagai belajar tidak bersifat heterogen; (4)
bekal untuk melanjutkan pendidikan Pertanyaan siswa tidak mengenai
pada jenjang yang lebih tinggi serta sasaran materi; (5) Kemampuan siswa
mengembangkan ilmu pengetahuan dan dalam menarik kesimpulan masih
teknologi. Memahami konsep fisika itu rendah; (6) Presentase tidak berjalan
artinya siswa tidak sekedar tahu dan dengan baik sehingga keterampilan
hafal tentang konsep-konsep fisika sosial siswa tidak terlatih dengan baik;
melainkan harus menjadikan siswa (7) Guru jarang menggunakan media
untuk mengerti dan memahami konsep- pembelajaran, atas dasar kelompok dan
konsep tersebut dan menghubungkan presentasi, maka dipilih model yang
keterkaitan suatu konsep dengan sesuai yaitu, model kooperatif tipe
dengan kehidupan sehari-hari. Ber- NHT. Menurut Pendri (2014),
dasarkan hasil wawancara dengan salah Pembelajaran kooperatif tipe NHT
satu guru bidang studi fisika di SMA N bersifat kerja kelompok, saling
1 Besitang diperoleh data bahwa nilai membantu, saling pikir, saling berbagi
rata-rata ulangan harian pelajaran fisika ide, dan saling kerja sama dalam
yang diperoleh siswa adalah 50, nilai pemecahan masalah dan dapat me-
tersebut masih dikatakan rendah dan ngembangkan konsep ilmiah. Arends
belum memenuhi nilai Kriteria Ketun- (2013:371) menyatakan model
tasan Minimum (KKM) yaitu 65. Kooperatif tipe NHT memiliki empat
Berdasarkan hasil angket yang disebar- langkah struktur, yaitu (1) Penomoran;
kan kepada 35 responden diperoleh (2) Mengajukan pertanyaan; (3)
hasil bahwa, 80% menyatakan bahwa Berfikir bersama; dan (4) Menjawab.
guru tidak menyampaikan tujuan Penelitian dengan model pembe-
pembelajaran pada saat memulai pem- lajaran kooperatif tipe NHT dilakukan
belajaran; 55% siswa tidak bisa mem- agar siswa mudah memahami materi
berikan contoh apersepsi; 65% siswa pelajaran, suasana proses belajar me-
menyatakan bahwa guru membentuk ngajar bebas tidak ada rasa tertekan,
kelompok namun kelompok yang siswa menjadi bertanggung jawab
dibentuk tidak heterogen melainkan secara sosial, serta menumbuhkan rasa
berdasarkan teman pergaulan mereka kerjasama dalam pemecahan masalah.
masing-masing; 70% siswa tidak bisa Berdasarkan penelitian terdahulu yang
membuat pertanyaan; 80% siswa tidak menggunakan tipe NHT diantaranya:
dapat memberikan contoh kesimpulan Miaz (2015), menyimpulkan bahwa
yang mereka buat; 90% siswa menga- Kooperatif Tipe NHT dapat mening-
takan mereka tidak pernah memper- katkan keterampilan sosial siswa; dan
sentasekan hasil diskusi mereka di Ishabu (2013), menyatakan meng-
depan kelas; dan 70% siswa menga- gunakan model pembelajaran kooperatif
takan bahwa guru tidak pernah tipe NHT dapat mening-katkan hasil
menggunakan media pembelajaran belajar siswa.
selain buku pelajaran. Penerapan model pembelajaran
Berdasarkan penjelasan diatas, kooperatif NHT dalam penelitian ini
masalah yang diperoleh adalah: (1) menggu-nakan multimedia sebagai alat
guru tidak menyampaikan tujuan bantu untuk penyampaian dan
pembelajaran; (2) Apersepsi tidak penyajian informasi. Multimedia
sesuai materi pelajaran; (3) Kelompok adalah berbagai macam kombinasi
grafik, teks, suara, video, dan animasi Tabel 1. Two Group Pretes – Posttes
yang secara bersamaan menampilkan Design
informasi, pesan, atau isi pelajaran Kelompok Pretes Perlakuan Postes
Kelas
(Arsyad, 2013:162). Multimedia yang T1 X T2
eksperimen
dimaksud pada penelitian ini berupa Kelas
memaksimalkan pemanfaatan microsoft T1 Y T2
control
office PowerPoint 2007. Menurut
Alkash, dkk (2013), PowerPoint dapat Keterangan :
memperkaya penyajian informasi T1 : Pretes diberikan kepada kelas
dalam pem-belajaran dan membuat eksperimen dan kelas kontrol
persentasi lebih terorganisasi dan sebelum perlakuan
fleksibel. T2 : Postes diberikan setelah
Berdasarkan uraian di atas, perlakuan pada kelas
penulis tertarik untuk mengadakan eksperimen dan kelas kontrol
penelitian yang berjudul: “Pengaruh X : Pengajaran dengan menerap-
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe kan model pembelajaran
NHT Menggunakan Multimedia Kooperatif tipe NHT meng-
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada gunakan Multimedia
Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas Y : Pengajaran dengan
X Semester II SMA Negeri 1 Besitang menerapkan pembelajaran
T.P.2015/2016”. konvensional
T1 : T2 (soal pretes sama dengan
METODE PENELITIAN soal postes)
Penelitian ini dilaksanakan di Alat pengumpul data dalam
SMA Negeri 1 Besitang yang penelitian ini adalah tes berbentuk
beralamat di Jalan Sei Pucuk Pekan pilihan berganda untuk mengetahui
Besitang, Kecamatan Besitang, hasil belajar siswa pada ranah kognitif
Kabupaten Langkat dan pelaksanaan- dan lembar observasi untuk mengetahui
nya pada semester II T.P. 2015/2016. aktivitas siswa.
Penelitian ini menggunakan Teknik analisis data terdiri dari
metode penelitian Quasi eksperiment uji prasyarat dan uji hipotesis. Uji
atau eksperimen semu menggunakan normalitas digunakan untuk menge-
desain penelitian Two Group Pretest- tahui apakah sampel penelitian ini dari
postest Design. Populasi penelitian ini populasi yang normal atau tidak
adalah seluruh siswa kelas X semester dengan menggunakan metode Liliefors,
II SMA Negeri 1 Besitang yang terdiri sedangkan untuk pengujian hipotesis
dari lima kelas. Sampel penelitian ini yang digunakan adalah Uji regresi dua
diambil dengan teknik cluster random jalur.
sampling terdiri dari dua kelas, yaitu
kelas X1 diterapkan model pembela-
jaran Kooperatif tipe NHT HASIL DAN PEMBAHASAN
menggunakan Multimedia dan kelas X2 Hasil Penelitian
diterapkan pembelajaran konvensional. Penelitian ini melibatkan dua
Lebih jelasnya rancangan desain kelas yang diberikan perlakuan yang
penelitian tercantum pada Tabel 1 berbeda, yaitu model pembelajaran
dibawah ini. kooperatif tipe NHT untuk kelas
eksperimen dan pembelajaran Pengujian normalitas data
konvensional untuk kelas kontrol. dilakukan dengan menggunalan uji
Tahap awal penelitian kedua kelas Liliefors. Data perhitungan uji
terlebih dahulu diberikan pretes yang normaliatas data pretes dan postes
bertujuan untuk mengetahui kemam- kedua kelas adalah sebagai berikut.
puan awal siswa pada masing-masing Tabel 2. Perhitungan uji normalitas data
kelas, setelah diberikan perlakuan pretes dan postes
selama tiga kali pertemuan, masing- Ltabel
Data
masing kelas diberikan postes untuk No
Kelas
Lhitung α = 0,05 Kesimpulan
n = 35
melihat pengaruh model yang Pre-tes Berdistribusi
diberikan. 1 0,1455
Ekperimen Normal
Distribusi nilai dan frekuensi 2
Pos-tes
0,0936
Berdistribusi
Ekperimen 0,149 Normal
pretes kedua kelas (eksperimen dan Pre-tes 8 Berdistribusi
kontrol) dapat digambarkan dalam 3
Kontrol
0,1411
Normal
diagram berikut ini. 4
Pos-tes
0,1284
Berdistribusi
7 Kontrol Normal
6 Berdasarkan table 2. menunjukkan
5 bahwa Lhitung < Ltabel, maka dapat
4 disimpulkan bahwa data pretes dan
3 postes kedua kelompok sampel tersebut
2 berdistribusi normal.
1
0 Uji Hipotesis
6.67 13.3 20 26.67 33.33 40 46.67
Pengujian hipotesis digunakan
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol untuk mengetahui ada tidaknya
Gambar 1. Diagram batang data pretes pengaruh model pembelajaran kooperatif
kelas eksperimen dan kontol tipe NHT pada materi listrik dinamis
terhadap hasil belajar siswa, maka
Distribusi nilai dan frekuensi digunakan uji regresi dua jalur. Hasil
postes kedua kelas (eksperimen dan perhitungan uji hipotesis tertera dalam
kontrol) dapat digambarkan dalam tabel 4 dibawah ini.
diagram berikut ini.
Tabel 4. Perhitungan uji hipotesis
8 Koefesien
No Data Kelas
7 Korelasi (R2)
6 1 Eksperimen 0,062
5 2 Kontrol 0,002
4
3 Berdasarkan tabel 4, diperoleh
2
1 R2eksperimen > R2kontrol (0,062 > 0,002).
0 Diperoleh kesimpulan bahwa model
20 .7 3 40 7 3 60 7 3 pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
26 3 .3 6 .6 3.3 6 .6 3.3
3 4 5 6 7
menggunakan Multimedia memiliki
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol pengaruh yang lebih baik daripada
Gambar 2. Diagram batang data postes pembelajaran Konvensional pada
kelas eksperimen dan kontol materi pokok Listrik Dinamis dikelas X
Uji Normalitas Data semester II SMAN 1 Besitang Kabupaten
Langkat T.P.2015/2016.
saat menyajikan informasi kepada
Aktivitas Siswa siswa, penulis menggunakan bantuan
Peningkatan aktivitas siswa Multimedia sehingga memudahkan
diperoleh selama penelitian yang ber- siswa dalam memahami materi dan
langsung selama tiga kali pertemuan adanya metode eksperimen juga
melalui lembar observasi. Hasil membantu siswa terlibat aktif secara
peningkatan aktivitas siswa tertera langsung dalam pembelajaran, sedang-
dalam tabel 5 dibawah ini. kan pada kelas kontrol penyampaikan
Tabel 5. Perhitungan aktivitas siswa informasi dilakukan secara lisan.
Nilai Kegiatan ini berpusat pada penceramah
No Pertemuan Rata- Katagori dan komunikasi yang searah, siswa
Rata belajar lebih banyak mendengarkan
1 Pertemuan I 58,45 CA penjelasan di depan kelas dan
2 Pertemuan II 72,98 A melaksanakan tugas jika diberikan soal
3 Pertemuan III 85 SA
Rata-Rata Seluruh latihan. Sistem konvensional penga-
72,14 A jaran yang dilakukan dalam proses
Pertemuan
belajar mengajar yaitu dengan
Pembahasan menggunakan metode ceramah, tanya
Hasil penelitian menunjukkan jawab dan demonstrasi, sehingga siswa
bahwa hasil belajar fisika dengan merasa bosan, pasif dan mudah cepat
menggunakan model pembelajaran lupa.
kooperatif tipe NHT menggunakan Peningkatan hasil belajar siswa
multimedia lebih baik daripada pada kelas eksperimen juga diikuti oleh
pembelajaran konvensional. Hal ini peningkatan aktivitas siswa selama
dibuktikan dengan perolehan nilai rata- proses pembelajaran berlangsung.
rata postes siswa kelas eksperimen Aktivitas yang diamati oleh observer
sebesar 53,52, sedangkan rata-rata yang diamati selama tiga kali perte-
postes siswa kelas kontrol sebesar muan terus mengalami peningkatan
44,57. disetiap pertemuannya. Pertemuan I,
Hasil belajar fisika dengan rata-rata nilai aktivitas siswa dalam
menggunakan model pembelajaran kategori Cukup Aktif. Aktivitas siswa
kooperatif tipe NHT menggunakan belum seperti yang diharapkan, masih
multimedia yang lebih baik daripada ada beberapa siswa yang jarang
pembelajaran konvensional didasarkan memberikan perhatian, masih kelihatan
pada banyak hal yaitu model malu untuk bertanya dan menjawab
pembelajaran kooperatif tipe NHT petanyaan, malu mengeluarkan pendapat,
yang dapat membantu siswa untuk kurang aktif dalam praktikum dan
mengkonstruksi langsung pengetahuan berdiskusi selama ber-langsungnya
melalui setiap kegiatan yang telah pembelajaran, dan siswa yang ditunjuk
dirancang pada setiap fase. Adapun untuk menyajikan hasil pengamatan
fase tersebut adalah penomoran, melalui diskusi masih terlihat ragu-ragu
pengajuan pertanyaan, berpikir dan kurang menguasai materi, suaranya
bersama dan pemberian jawaban. juga kurang keras sehingga
Kegiatan pada setiap fase inilah yang menyebabkan pemaparan hasil diskusi
membuat siswa menjadi lebih aktif kelompok kurang efektif.
dalam pembelajaran. kemudian pada
Pertemuan II, rata-rata nilai tercipta suasana berpikir bersama yang
aktivitas siswa dalam kategori Aktif. kondusif dan menyenangkan.
Pertemuan III, rata-rata nilai aktivitas Penggunaan model pembelajaran
siswa dalam kategori Sangat Aktif, kooperatif tipe NHT menggunakan
pada pertemuan ini seluruh siswa sudah multimedia dapat meningkatkan hasil
memberi perhatian penuh, mendengarkan belajar dan aktivitas siswa, tetapi dalam
dengan baik, mau memberikan pembelajaran masih ada kendala yang
pendapat, siswa sudah memahami dihadapi yaitu : 1) Pembagian kelompok
tugas mereka dan tanggung jawab siswa dalam kelompok belajar
mereka dalam kelompok, siswa terlihat membutuhkan waktu yang lama
lebih aktif berdiskusi, bertanya, ditambah dengan adanya siswa yang
menjawab pertanyaan dan bersemangat tidak memiliki hubungan yang baik
karena siswa tertantang dan ber- dengan teman kelompoknya, sehingga
tanggung jawab untuk menyelesaikan penulis harus berusaha mendamaikan
tugasnya dan tugas kelompoknya. anggota kelompok yang tidak harmonis
Hasil diatas menunjukkan bahwa tersebut; 2) Terjadi kegaduhan-
suasana belajar dikelas yang mengunakan kegaduhan diantara siswa, beberapa
model pembelajaran Kooperatif tipe siswa mengambil kesempatan untuk
NHT menggunakan Multimedia bermain-main dan bercerita saat
membuat siswa lebih aktif dalam praktikum dan diskusi berlangsung; 3)
pembelajaran, pemahaman materi Kurang konsistennya waktu yang
siswa lebih baik, kerjasama dan dibutuhkan dengan waktu yang telah di
kemampuan berkomunikasi siswa pun rancang pada setiap tahap pembelajar-
semakin terlatih. Proses pembelajaran an, karena model pembelajaran tersebut
Numbered Heads Together menekan- pertama kalinya diterapkan pada kelas
kan pada proses berpikir bersama. mereka.
Pemanggilan nomor siswa secara acak
dan tanpa memberitahu sebelumnya KESIMPULAN
menjamin individual accountability Berdasarkan hasil penelitian yang
siswa sehingga siswa merasa ber- diperoleh dari hasil analisi data dan
tanggung jawab untuk paham terhadap pengujian hopotesis maka dapat
permasalahan yang diberikan oleh disimpulkan:
guru. Proses berpikir bersama juga 1. Nilai rata-rata pretes kelas
membuat siswa melakukan interaksi eksperimen 23,24, sedangkan kelas
sosial lebih intensif yang menjadikan kontrol 24,95. Kelas eksperimen
pembelajaran lebih menyenangkan dan diberikan perlakuan dengan model
tidak membosankan. Heterogenitas pembelajaran Kooperatif tipe NHT
kemampuan akademik siswa membuat menggunakan Multimedia dan
interaksi antar anggota kelompok kelas kontrol menggunakan
semakin hidup dan bergairah, siswa pembelajaran konvensional. Nilai
yang kemampuan akademik kurang rata-rata postes kelas eksperimen
mampu memanfaatkan proses berpikir menjadi 53,52 sedangkan kelas
bersama untuk bertanya dan belajar kontrol menjadi 44,57.
dari siswa yang mempunyai 2. Aktivitas belajar siswa yang
kemampuan akademik tinggi sehingga diamati selama pembelajaran
berlangsung di kelas eksperimen
mengalami peningkatan, hal ini Alkash, K. A. M., dan Al-Dersi, Z. E.
terlihat dari perolehan rata-rata M., (2013), Advantages Of
nilai pertemuan I dalam katagori Using Power Point Presentation
cukup aktif, pertemuan II aktif, In EFL Classroom & The Status
dan pertemuan III sangat aktif. Of Its Use In Sebha University.
3. Model pembelajaran Kooperatif IJ-ELTS, 1 (1): 3-16.
tipe NHT menggunakan Multimedia Arends, R. I., (2012), Learning to
memiliki pengaruh yang lebih Teach ninth Edition, McGraw-
signifikan terhadap hasil belajar Hill, New York.
sisiwa dibandingkan dengan
pembelajaran konvensional. Ishabu, L. S., (2013), The Improve
Learning Results and Creativity
SARAN Student to Lesson Operation
Berdasarkan hasil penelitian dan Count Numbers Through
kesimpulan yang dikemukakan, maka Cooperative Learning Type
untuk tindak lanjut penelitian ini Numbered Heads Together
penulis mempunyai saran-saran sebagai (NHT) in Class IV S D District
berikut: 6 3 Ambon-Indonesia, IISTE, 5
1. Pengelompokkan siswa harus lebih (3): 68-72.
bersifat heterogen agar para siswa Miaz, Y., (2015), The Implementation
lebih termotivsi dan lebih aktif Of Numbered Heads Together
dalam melakukan diskusi To Improve The Students’
kelompok sehingga tidak ada Achievement Of Social
kelompok yang diunggulkan. Sciences In Primary School,
2. Menjelaskan langkah-langkah Research Journal of Social
pembelajaran yang akan digunakan Sciences. 8 (10): 40-45.
sebelum memulai pembelajaran
agar proses pembelajaran Pendri, Y., (2014), Pembelajaran
berlangsung terarah dan Kooperatif Tipe NHT
memaksimalkan waktu yang tersedia. Berbantuan Multimedia
3. Mengoptimalkan pengelolaan Mengacu pada Cognitive Load
kelas, khususnya pada saat diskusi Theory untuk Meningkatkan
dan praktikum berlangsung agar Hasil Belajar, Jurnal Pendidikan
tidak terjadi kegaduhan-kegaduhan Sains, 1 (2): 34-43.
di dalam kelas. Riyadi, A. S., Mosik, (2014).
4. Pembagian waktu pada setiap Penerapan Metode
tahap pada pembelajaran harus Pembelajaran Kooperatif Tipe
disesuaikan dengan kondisi siswa NHT untuk Meningkatkan
yang akan diteliti agar pembagian Pemahaman Konsep dan
waktu dengan waktu yang Komunikasi Ilmiah, Unnes
digunakan lebih berjalan dengan Physics Education Journal, 3
efektif. (2): 1-9.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai