Anda di halaman 1dari 7

TEORI KOMPETENSI

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

EKO HERTANTO

Keberadaan manusia dalam suatu organisasi Kompetensi merupakan salah satu faktor yang
memiliki posisi yang sangat penting, karena membedakan seseorang pegawai yang mampu
keberhasilan suatu organisasi sangat ditentukan menunjukkan kinerja optimal dengan seseorang
oleh kualitas sumber daya manusia yang bekerja di pegawai yang tidak mampu menunjukkan kinerja
dalamnya. optimal.
Seiring perkembangan teknologi yang cepat Pegawai yang kompeten memiliki pengetahuan
pada setiap aspek kehidupan manusia maka setiap dan keterampilan yang baik sehingga mereka bisa
organisasi membutuhkan sumber daya manusia memanfaatkan potensi-potensi yang mereka miliki
yang mempunyai kompetensi. dan mampu memahami apa yang harus dikerjakan,
Kompetensi merupakan kumpulan sumber serta bagaimana cara mengerjakannya.
daya manusia yang secara dinamis menunjukkan Namun kompetensi tersebut menjadi tidak
kapasitas intelektual, kualitas sikap mental dan berguna apabila pegawai tersebut tidak mampu
kapabilitas seseorang. Kompetensi modal awal menterjemahkan kompetensi yang dimilikinya ke
yang harus dimiliki seorang pegawai untuk dapat dalam perilaku kerja yang efektif.
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas dan Indikasi awal kurangnya kompetensi pegawai
tanggung jawabnya. dilihat dari kurang profesional dalam menjalankan
Membahas kompetensi sumber daya manusia aktivitas kerja, kurang cepat dalam memecahkan
berarti membahas karakteristik sumber daya masalah, inefisiensi dalam penyelesaian tugas
manusia dalam hal ini pegawai yang berkualitas kerja, kurang mampu beradaptasi dengan cepat
yang dapat menyokong operasional kerja dan apabila ada perubahan-perubahan tugas kerja dari
pertumbuhan organisasi. atasan, kurang peka menghadapi perkembangan
Perkembangan kompetensi yang semakin luas ilmu pengetahuan dan teknologi, serta belum
dari sumber daya manusia memastikan bahwa memahami standar pekerjaan yang baik.
manajemen sumber daya manusia memegang Dengan mengevaluasi kompetensi yang
peranan penting dalam kesuksesan organisasi. dimiliki seorang pegawai, maka organisasi akan
Salah satu tugas manajemen sumber daya dapat memprediksi kinerja pegawai tersebut.
manusia yaitu mengupayakan agar kinerja pegawai Penentuan kompetensi yang dibutuhkan tentunya
dapat terus meningkat dan terus menjadi lebih baik akan dapat dijadikan sebagai dasar bagi
sesuai dengan kebutuhan organisasi. Oleh karena mengevaluasi kinerja pegawai.
itu kompetensi pegawai menjadi aspek penting Dengan demikian untuk mewujudkan
untuk dibahas dalam hal peningkatan kinerja keberhasilan program kerja yang telah ditetapkan
pegawai. organisasi, setiap pegawai di dalamnya diharuskan
Peningkatan kompetensi sangat penting memiliki standar kompetensi yang diharapkan.
dilakukan untuk mendukung kemampuan kerja Kompetensi merupakan faktor kunci penentu
pegawai sekaligus meningkatkan kinerja pegawai, bagi seorang pegawai dalam menghasilkan kinerja
artinya semakin tinggi kompetensi seorang pegawai yang baik. Dalam situasi kolektif, faktor kompetensi
maka kinerja pegawai tersebut juga akan semakin juga merupakan faktor kunci penentu keberhasilan
tinggi. suatu organisasi.

Manajemen Sumber Daya Manusia | November 2017 1


Pengertian Kompetensi Menurut Wibowo (2010:324), kompetensi
Persepsi tentang pemahaman kompetensi, adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan
terdapat perbedaan antara pendekatan Amerika atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang
Serikat dengan pendekatan Inggris. Pendekatan dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta
Amerika cenderung memandang kompetensi dari didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh
“Perspektif perilaku“ dimana karakteristik perilaku pekerjaan tersebut.
tersebut dapat menyebabkan kinerja unggul dalam Menurut Wirawan (2009:9), kompetensi
pekerjaannya. sebagai karakteristik pengetahuan, keterampilan,
Kompetensi dalam perspektif atau pendekatan perilaku, dan pengalaman untuk melakukan suatu
Amerika Serikat menggunakan terminologi pekerjaan atau peran tertentu secara efektif.
“Competencies“. Definisi Amerika merujuk pada Menurut Agency dalam Sudarmanto (2009:48),
keterampilan atau perilaku yang diperlukan untuk mengemukakan kompetensi sebagai kemampuan
mencapai hasil yang diinginkan sedangkan untuk menjalankan aktivitas dalam pekerjaan atau
pengertian kompetensi dalam pendekatan Inggris fungsi sesuai dengan standar kerja yang
merujuk pada pengakuan aktivitas dalam bentuk diharapkan.
hasil kerja atau sebagai kemampuan memenuhi Menurut Fletcher dalam Ramelan (2005:2),
syarat efektif. Pendekatan Inggris memakai kompetensi adalah hasil standar dari pekerjaan
penyebutan “Competence“. atau perilaku standar dalam peran pekerjaan
Pada konteks manajemen SDM, kompetensi tertentu.
mengacu kepada atribut atau karakteristik seorang Menurut Simamora (2004:92), kompetensi
pegawai yang membuatnya berhasil dalam adalah jenis keahlian, pengetahuan, dan
melaksanakan pekerjaan. kemampuan yang diperlukan untuk menunaikan

Menurut Scale dalam Sutrisno (2011:202), sebuah pekerjaan secara efektif.

secara harfiah kompetensi berasal dari kata Menurut Prihadi (2004:91), mendefinisikan

competence yang artinya kecakapan, kemampuan kompetensi merupakan seperangkat pengetahuan,

dan wewenang. keterampilan dan sikap yang saling terkait yang

Secara etimologi, kompetensi diartikan sebagai mempengaruhi jabatan yang diduduki seseorang

dimensi perilaku keahlian atau keunggulan seorang (peran dan tanggung jawab), berkorelasi dengan

pemimpin atau staf yang mempunyai keterampilan, kinerja pada jabatan tersebut, dan dapat diukur

pengetahuan dan perilaku yang baik. dengan standar-standar yang diterima serta dapat

Menurut Lyle Spencer dan Signe Spencer ditingkatkan melalui pelatihan dan pengembangan.

dalam Moeheriono (2012:5), kompetensi adalah Menurut Noe (2002:94), kompetensi

karakteristik yang mendasari seseorang berkaitan merupakan aspek kemampuan seseorang yang

dengan efektivitas kinerja individu dalam meliputi pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai,

pekerjaannya atau karakteristik individu yang atau karakteristik pribadi yang memungkinkan

memiliki hubungan kausal atau sebagai sebab pekerja mencapai keberhasilan dalam

akibat dengan kriteria yang dijadikan acuan, efektif menyelesaikan tugas-tugas.

atau berkinerja prima superior ditempat kerja pada Kompetensi merupakan variabel utama yang

situasi tertentu. harus dimiliki oleh seorang pegawai dalam

Menurut Mclelland dalam Sedarmayanti melaksanakan pekerjaannya, sehingga dengan

(2012:283), kompetensi adalah karakteristik yang adanya kompetensi yang telah dimiliki dapat

mendasar yang dimiliki seseorang yang membantu para pegawai di dalam menyelesaikan

berpengaruh langsung terhadap atau dapat pekerjaan sesuai dengan target yang telah

memprediksikan kinerja yang sangat baik. ditentukan organisasi.

Manajemen Sumber Daya Manusia | November 2017 2


Jenis Kompetensi Mampu menghasilkan ide asli, dan (d).
Jenis kompetensi menurut Spencer dan Memiliki fleksibilitas (bersedia
Spencer (1993:34-39), komponen kompetensi mempertimbangkan berbagai gagasan).
individual, yaitu: (1). Kompetensi intelektual, (2). d. Penguasaan Informasi
Kompetensi emosional, (3). Kompetensi sosial. Kepedulian untuk meningkatkan kualitas
Urain dari masing-masing kompetensi secara rinci keputusan dan tindakan berdasarkan
dijelaskan sebagai berikut: informasi yang handal dan akurat serta

1. Kompetensi Intelektual berdasarkan pengalaman dan

Kompetensi intelektual adalah karakter sikap pengetahuan atas permasalahan kondisi

dan perilaku atau kemampuan intelektual lingkungan kerja.

individu ( berupa pengetahuan, keterampilan, e. Berfikir Analitik

pemahaman profesional, pemahaman Kemampuan memahami situasi dengan

konstektual, dan lain-lain) yang bersifat relatif cara menguraikan permasalahan menjadi

stabil ketika menghadapi permasalahan di komponen-komponen yang lebih rinci

tempat kerja. serta menganalisis permasalahan secara

Kompetensi intelektual ini terinternalisasi sistematik berdasarkan pendekatan logis.

dalam bentuk sembilan kompetensi sebagai f. Berfikir Konseptual

berikut: Kemampuan memahami dan memandang

a. Berprestasi permasalahan sebagai satu kesatuan

Kemauan atau semangat seseorang untuk yang meliputi kemampuan yang

berusaha mencapai kinerja yang terbaik memahami akar permasalahan.

dengan menetapkan tujuan yang g. Keahlian Praktikal

menantang serta menggunakan cara yang Kemampuan menguasai pengetahuan

lebih baik secara terus-menerus. eksplisit berupa keahlian menyelesaikan

b. Kepastian Kerja pekerjaan serta kemauan memperbaiki

Kemauan dan kemampuan seseorang dan mengembangkan diri sendiri.

untuk meningkatkan kejelasan kerja h. Kemampuan Linguistik

dengan menetapkan rencana yang Kemampuan menyampaikan pemikiran

sistematik dan mampu memastikan atau gagasan secara lisan atau tulis untuk

pencapaian tujuan berdasarkan data atau kemudian di diskusikan atau di dialogkan

informasi yang akurat. sehingga terbentuk kesamaan persepsi.

c. Inisiatif i. Kemampuan Naratif

Kemauan bertindak melebihi tuntutan, Kemampuan menyampaikan pokok-pokok

atau keinginan untuk mengetahui hal-hal pikiran dan gagasan dalam suatu

baru dengan mengevaluasi, menyeleksi, pertemuan formal atau informal dengan

dan melaksanakan berbagai metode dan menggunakan media cerita.

strategi untuk meningkatkan kinerja.


2. Kompetensi Emosional
Inisiatif berkaitan dengan kreativitas, yaitu
Kompetensi emosional adalah karakter sikap
kompetensi yang berhubungan erat
dan perilaku atau kemampuan menguasai diri
dengan kemampuan seorang pegawai
dan memahami lingkungan secara objektif dan
berfikir dan bertindak secara berbeda dari
moralis sehingga pola emosinya relatif stabil.
kebiasaan dan lebih efektif. Dimensi dari
Ketika menghadapi berbagai permasalahan di
kreativitas ini memiliki empat ciri yaitu: (a).
tempat kerja.
Peka terhadap masalah, (b). Kaya akan
gagasan atau alternatif pemecahan, (c).

Manajemen Sumber Daya Manusia | November 2017 3


Kompetensi emosional terinternalisasi dalam Kemampuan untuk memahami posisi dan
bentuk enam kompetensi sebagai berikut: kekuasaan secara komprehensif.
a. Sensitivitas atau Saling Pengertian c. Membangun Hubungan Kerja
Kemampuan memahami, mendengarkan, Kemampuan membangun dan memelihara
dan menanggapi hal-hal yang tidak jaringan kerja sama agar tetap hangat dan
dikatakan orang lain, yang bisa berupa akrab.
pemahaman atas pemikiran dan perasaan d. Mengembangkan Orang Lain
serta kelebihan dan keterbatasan orang Kemampuan meningkatkan keahlian
lain. bawahan atau orang lain dengan
b. Pengendalian Diri memberikan umpan balik yang bersifat
Kemampuan mengendalikan prestasi dan membangun berdasarkan fakta yang
emosi pada saat menghadapi tekanan spesifik serta memberikan pelatihan, dan
sehingga tidak melakukan tindakan yang memberi wewenang memberdayakan dan
negatif dalam situasi apapun. meningkatkan partisipasinya.
c. Percaya Diri e. Mengarahkan Bawahan
Keyakinan untuk menunjukkan citra diri, Kemampuan memerintah, mempengaruhi,
keahlian, kemampuan serta pertimbangan dan mengarahkan bawahan dengan
yang positif. melaksanakan strategi dan hubungan
d. Kemampuan Beradaptasi interpersonal agar mereka mau mencapai
Kemampuan menyesuaikan diri dan tujuan yang telah ditetapkan.
bekerja secara efektif pada berbagai f. Kerja Tim
situasi. Keinginan dan kemampuan untuk bekerja
e. Komitmen pada Organisasi sama dengan orang lain secara koperatif
Kemampuan untuk mengikatkan diri yang menjadi bagian yang bermakna dari
terhadap visi dan misi organisasi dengan suatu tim untuk mencapai solusi yang
memahami kaitan antara tanggung jawab bermanfaat bagi semua pihak.
pekerjaannya dengan tujuan organisasi g. Kepemimpinan Kelompok
secara keseluruhan. Keinginan dan kemampuan berperan
sebagai pemimpin kelompok dan mampu
3. Kompetensi Sosial
menjadi teladan bagi anggota kelompok
Kompetensi sosial adalah karakter sikap dan
yang dipimpinnya.
perilaku atau kemauan untuk membangun
simpul-simpul kerja sama dengan orang lain
Kategori Kompetensi
ketika menghadapi permasalahan di tempat
Menurut Zwell dalam Wibowo (2010:330), lima
kerja.
kategori kompetensi terdiri dari:
Kompetensi sosial terinternalisasi dalam
1. Task Achievement
bentuk tujuh kompetensi, sebagai berikut:
Merupakan kategori kompetensi yang
a. Pengaruh dan Dampak
berhubungan dengan kinerja yang baik.
Kemampuan mempengaruhi orang lain
Kompetensi yang berkaitan dengan ini
untuk secara efektif dan terbuka dalam
ditunjukkan pada orientasi hasil, mengelola
berbagi pengetahuan, pemikiran dan ide-
kinerja, mempengaruhi inisiatif, efisiensi dan
ide secara perorangan atau dalam
keahlian teknis.
kelompok agar mau mendukung gagasan
2. Relationship
atau idenya.
Merupakan kategori kompetensi yang
b. Kesadaran Berorganisasi
berhubungan dengan komunikasi dan bekerja

Manajemen Sumber Daya Manusia | November 2017 4


baik dengan orang lain dan memuaskan
kebutuhannya. Kompetensi ini meliputi kerja
sama, orientasi pada pelayanan, kepedulian 5. Skills
antar pribadi, perhatian pada komunikasi. Kemampuan untuk melaksanakan suatu tugas
3. Personal Attribute tertentu baik secara fisik maupun mental.
Merupakan kompetensi intrinsik individu dan
menghubungkan bagaimana orang berfikir, Tipe Kompetensi
merasa, belajar dan berkembang. Kompetensi Menurut Wibowo (2010:328), ada beberapa
ini meliputi kejujuran dan integritas, ketegasan, tipe kompetensi yang dapat dijelaskan sebagai
pengembangan diri, kualitas keputusan, berfikir berikut:
analitis dan berfikir konseptual. 1. Planning Competency
4. Managerial Dikaitkan dengan tindakan tertentu seperti
Merupakan kompetensi yang secara spesifik menetapkan tujuan, menilai resiko dan
berkaitan dengan pengelolaan, pengawasan mengembangkan urutan tindakan untuk
dan mengembangkan orang. Kompetensi mencapai tujuan tertentu.
manajerial berupaya untuk memotivasi, 2. Influence Competency
memberdayakan dan mengembangkan orang Dikaitkan dengan tindakan seperti mempunyai
lain. dampak pada orang lain, memaksa melakukan
5. Leadership tindakan tertentu atau membuat keputusan
Merupakan kompetensi yang berhubungan tertentu dan memberi inspirasi untuk bekerja
memimpin organisasi dan orang untuk menuju organisasional.
mencapai maksud, visi dan tujuan organisasi. 3. Communication Competency
Kompetensi ini meliputi kepemimpinan Bentuk kemampuan berbicara, mendengarkan
visioner, berfikir strategi, orientasi orang lain, komunikasi tertulis dan nonverbal.
kewirausahaan, dasar-dasar dan nilai-nilai. 4. Interpersonal Competency
Meliputi empati, membangun konsensus,
Karakteristik Kompetensi networking, persuasi, negosiasi, diplomasi,
Menurut Spencer dan Spencer dalam Sutrisno manajemen konflik dan menghargai orang lain.
(2011:206-207), ada lima karakteristik utama dari 5. Thinking Competency
kompetensi yang pada akhirnya mempengaruhi Berkenaan dengan berfikir strategis, berfikir
kinerja individu pegawai, yaitu: analitis, berkomitmen terhadap tindakan,
1. Motive mengindentifikasi mata rantai dan
Sesuatu dimana seseorang secara konsisten membangkitkan gagasan kreatif.
berfikir sehingga ia melakukan tindakan. Motif 6. Organizational Competency
mendorong, mengarahkan, dan memilih Meliputi kemampuan merencanakan
perilaku menuju tindakan atau tujuan tertentu. pekerjaan, mengukur kemajuan dan
2. Trait mengambil resiko yang diperhitungkan.
Watak yang membuat orang untuk berperilaku
atau bagaimana seseorang merespon suatu
Dimensi Kompetensi
dengan cara tertentu.
Menurut Moeheriono (2012:16), ada lima
3. Self concept
dimensi kompetensi yang harus dimiliki oleh semua
Sikap dan nilai-nilai yang dimiliki seseorang.
pegawai, sebagai berikut:
4. Knowledge
1. Task Skills
Informasi yang dimiliki seseorang untuk bidang
tertentu.

Manajemen Sumber Daya Manusia | November 2017 5


Kemampuan melaksanakan tugas-tugas rutin melakukan pekerjaan dengan tenang dan percaya
sesuai dengan standar di tempat kerja. diri serta terbuka meningkatkan kualitas diri.
Menurut Mclelland dalam Sedarmayanti
2. Task Management Skills (2012:283), kompetensi adalah karakteristik yang
Kemampuan mengelola serangkaian tugas mendasar yang dimiliki seseorang yang
yang berbeda yang muncul dalam pekerjaan. berpengaruh langsung terhadap atau dapat
3. Contigency Management Skills memprediksikan kinerja yang sangat baik.
Keterampilan mengambil tindakan yang cepat Menurut Wibowo (2012:323), banyaknya
dan tepat bila timbul suatu masalah dalam kompetensi yang digunakan oleh sumber daya
pekerjaan. manusia akan meningkatkan kinerja.
4. Job Role Environment Skills Menurut Spencer dalam Moeheriono (2009:8),
Keterampilan bekerja sama serta memelihara menyatakan bahwa kompetensi mempunyai
kenyamanan lingkungan kerja. hubungan sebab akibat (causality related) jika
5. Transfer Skills dikaitkan dengan kinerja seorang pegawai, serta
Keterampilan beradaptasi dengan lingkungan kompetensi yang terdiri atas: motif (motive), sifat
kerja baru. (trait), konsep diri (self concept), keterampilan
(skill), dan pengetahuan (knowledge) yang dapat
memprediksikan perilaku seseorang, sehingga
Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja
pada akhirnya dapat memprediksi kinerja orang
Kompetensi dikatakan sebagai salah satu
tersebut.
faktor yang mempengaruhi kinerja seorang
Kemudian Moeheriono (2009:13), menjelaskan
pegawai. Semakin tinggi kompetensi yang dimiliki
kompetensi seseorang termasuk dalam kategori
seorang pegawai maka kinerja pegawai akan
tinggi atau baik nantinya akan dibuktikan dan
meningkat.
ditunjukkan apabila ia sudah melakukan pekerjaan.
Kinerja seorang pegawai dapat dilihat dari
Sebaliknya, apabila mempunyai kompetensi tingkat
kompetensi yang dimilikinya, oleh karena itu
rendah, ia akan cenderung berkinerja rendah pula.
diharapkan pegawai memiliki kompetensi yang
Menurut Spencer dan Spencer (1993:78),
berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab
kompetensi intelektual, emosional, dan sosial
pekerjaannya sehingga dapat menghasilkan kinerja
sebagai bagian dari kepribadian yang paling dalam
yang maksimal di tempat tugasnya.
pada seseorang yang dapat memprediksi atau
Faktor kompetensi pegawai yang meliputi
mempengaruhi keefektifan kinerja individu.
kesesuaian pengetahuan dan keterampilan dalam
Semakin tinggi kompetensi pegawai maka
pelaksanaan tugas akan memberikan dampak pada
sudah seharusnya semakin tinggi kinerjanya.
kinerja pegawai sebagai perwujudan prestasinya.
Sebaliknya semakin pegawai tidak kompeten maka
Semakin tinggi kesesuaian kompetensi seseorang
semakin rendah kinerjanya.
dalam bidang tugasnya akan semakin tinggi tingkat
Kompetensi dan kinerja yang tinggi
kinerja pegawai.
memberikan isyarat bahwa suatu organisasi
Pegawai yang kompeten biasanya memiliki
dikelola dengan baik dan secara fundamental akan
karakter sikap, dan kemampuan kerja yang relatif
menghasilkan perilaku manajemen yang efektif.
stabil ketika menghadapi situasi di tempat kerja
Inti utama sistem kompetensi adalah sebagai
yang terbentuk dari sinergi antara watak, konsep
alat penentu untuk memprediksikan keberhasilan
diri, motivasi internal, dan kapasitas pengetahuan
kerja seorang pegawai. Pendekatan kompetensi
kontekstualnya sehingga ia dengan cepat dapat
dapat dijadikan patokan untuk menilai proses kerja
mengatasi permasalahan kerja yang dihadapi,
seorang pegawai.

Manajemen Sumber Daya Manusia | November 2017 6


DAFTAR PUSTAKA

Moeheriono. 2009. Pengukuran Kinerja Berbasis Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya
Kompetensi: Competency Based Human Manusia. Cetakan Pertama. Yogyakarta:
Resource Management. Bogor: Ghalia STIE YKPN.
Indonesia.
Spencer Jr, Lyle M., dan Signe M. Spencer. 1993.
Moeheriono. 2012. Pengukuran Kinerja Berbasis Competence at Work: Models for Superior
Kompetensi. Jakarta: PT Raja Grafindo Performance. 1st Edition. New Jersey:
Persada. John Wiley & Sons, Inc.

Noe, Raymond A. 2002. Employee Training and Sudarmanto. 2009. Kinerja dan Pengembangan
Development. Second Edition. New York: Kompetensi SDM Teori, Dimensi, dan
McGraw-Hill Irwin. Implementasi dalam Organisasi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Prihadi, S.F. 2004. Assessment Centre: Identifikasi,
Pengukuran dan Pengembangan Sutrisno, Edy. 2011. Manajemen Sumber Daya
Kedisiplinan Dosen. Jakarta: PT Gramedia Manusia. Jakarta: Kencana.
Pustaka Utama.
Wibowo. 2010. Manajemen Kinerja. Jakarta:
Ramelan. 2005. Teknik Penilaian Berbasis Rajawali Pers.
Kompetensi. Jakarta: Gramedia.
Wibowo. 2012. Manajemen Kinerja. Edisi Ketiga.
Sedarmayanti. 2012. Manajemen dan Komponen Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Terkait Lainnya. Bandung: Refika Aditama.
Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya
Manusia Teori, Aplikasi, dan Penelitian.
Jakarta: Salemba Empat.

Manajemen Sumber Daya Manusia | November 2017 7

Anda mungkin juga menyukai