Anda di halaman 1dari 10

1

KUESIONER
KOMPETENSI KARYAWAN (MODEL SPENCER)
EKO HERTANTO
PROGRAM PASCASARJANA

Kompetensi pada umumnya diartikan sebagai di dukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh
kecakapan, keterampilan, kemampuan. Kata pekerjaan tersebut. Sedangkan Palan (2007:6),
dasarnya kompeten, berarti cakap, mampu atau mengatakan bahwa kompetensi terdiri dari
terampil. Pada konteks manajemen sumber daya beberapa jenis karakteristik yang berbeda, yang
manusia, istilah kompetensi mengacu kepada mendorong perilaku. Fondasi karakteristik ini
atribut/karakteristik seseorang yang membuatnya terbukti dalam cara seseorang berperilaku di
berhasil dalam pekerjaan. Banyak pihak sering tempat kerja. Kompetensi adalah mengenai orang
menggunakan istilah kompetensi sebagai seperti apa dan apa yang dapat mereka lakukan,
kemampuan seseorang untuk berkinerja (the ability bukan apa yang mungkin mereka lakukan.
to perform). Hal ini dikarenakan efektif tidaknya Kompetensi ditemukan pada orang-orang yang di
suatu hasil pekerjaan sangat dipengaruhi oleh klasifikasikan sebagai berkinerja unggul atau
keterampilan, pengetahuan, perilaku (sikap) dan efektif. Menurut Boyatzis dalam Sudarmanto
kemampuan yang sesuai dengan tuntutan (2009:46), mendefinisikan kompetensi adalah
pekerjaan. karakteristik-karakteristik yang berhubungan
Kompetensi menyangkut kewenangan setiap dengan kinerja unggul atau efektif di dalam
individu untuk melakukan tugas atau mengambil pekerjaan.
keputusan sesuai dengan peranannya dalam Kompetensi menurut Spencer dalam Pfeffer
organisasi yang relevan dengan keahlian, dkk (2003:109), yaitu karakteristik yang mendasari
pengetahuan, dan kemampuan yang dimiliki. Rivai seseorang berkaitan dengan efektivitas kinerja
(2009:289) mengatakan kompetensi yang dimiliki individu dalam pekerjaannya atau karakteristik
karyawan secara individual harus mampu dasar individu yang memiliki hubungan kausal atau
mendukung pelaksanaan strategi organisasi dan sebab akibat dengan kriteria yang dijadikan acuan,
mampu mendukung setiap perubahan yang efektif atau berkinerja prima atau superior di tempat
dilakukan manajemen. Dengan kata lain, kerja atau situasi tertentu. (A competency is an
kompetensi yang dimiliki individu dapat mendukung underlying characteristic of an individual that is
sistem kerja berdasarkan tim. Dengan demikian, causally related to citerian referenced effective and
untuk mewujudkan keberhasilan program-program or superior performance in a job or situation).
yang telah ditetapkan oleh suatu organisasi, maka Berdasarkan definisi tersebut kata an
setiap karyawan di dalamnya diharuskan memiliki underlying characteristic mengandung
standar kompetensi yang diperlukan. makna kompetensi adalah bagian
Menurut Simamora (2004:92), kompetensi kepribadian yang mendalam dan melekat
adalah jenis keahlian, pengetahuan, dan kepada seseorang serta perilaku yang
kemampuan yang diperlukan untuk menunaikan dapat diprediksi pada berbagai keadaan
sebuah pekerjaan secara efektif. Kemudian dan tugas pekerjaan. Sedangkan kata
Wibowo (2007:324), menyatakan kompetensi causally related berarti kompetensi adalah
adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan sesuatu yang menyebabkan atau
atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang memprediksi perilaku dan kinerja, dan kata
dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta criterian referenced mengandung makna
2

bahwa kompetensi sebenarnya Konsep diri adalah sikap atau nilai, atau self
memprediksi siapa yang berkinerja baik image dari orang-orang. Konsep diri yaitu
dan kurang baik, diukur dari kriteria atau semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian
standar yang digunakan. yang diketahui individu tentang dirinya dan
Menurut Spencer dan Spencer dalam mempengaruhi individu dalam berhubungan
Tjutju dan Suwatno (2009:23), dengan orang lain.
menyatakan bahwa ada lima karakteristik 4. Motif (Motive)
kompetensi, yaitu sebagai berikut: Apa yang secara konsisten dipikirkan atau
1. Keterampilan (Skill) keinginan-keinginan yang menyebabkan
Kemampuan untuk mampu melaksanakan melakukan tindakan. Apa yang mendorong
tugas-tugas fisik dan mental tertentu. perilaku yang mengarah dan dipilih terhadap
2. Pengetahuan (Knowledge) kegiatan atau tujuan tertentu.
Suatu informasi yang dimiliki seseorang 5. Sifat (Traits)
khususnya pada bidang spesifik. Pengetahuan Ciri fisik dan reaksi-reaksi yang bersifat
merupakan kompetensi yang kompleks. konsisten terhadap situasi atau informasi.
3. Konsep Diri (Self Concepts)

Gambar 1

Sumber: Spencer, M., Lyle, Jr, & Signe M. Spencer, Competence at Work “Models
for Superior Performance”, (New York: John Wiley & Sons Inc, 1993).

Kompetensi pengetahuan (knowledge) dan untuk karyawan. Inti kompetensi yaitu motif dan
keterampilan (skill) cenderung lebih tampak visible sikap sulit untuk dinilai dan dikembangkan serta
dan relatif berada di permukaan sebagai salah satu memakan biaya besar. Sedangkan konsep diri
karakteristik yang dimiliki manusia. Kompetensi berada diantara keduanya. Sikap dan nilai seperti
konsep diri (self-concept), sifat (trait), dan motif percaya diri dapat diubah melalui pelatihan atau
(motive) lebih tersembunyi (hidden) dan berada pengembangan yang positif.
pada titik sentral kepribadian seseorang. Kategori kompetensi menurut Spencer dalam
Kompetensi pengetahuan dan kompetensi Pfeffer dkk (2003:113), yang digunakan
keterampilan relatif lebih mudah untuk memprediksi kinerja suatu pekerjaan dibagi atas 2
dikembangkan dengan cara program pelatihan (dua) kategori yaitu:
3

1. Threshold Competencies Differentiating Competencies adalah faktor-


Threshold Competencies adalah karakteristik faktor yang membedakan individu yang
utama biasanya pengetahuan atau keahlian berkinerja tinggi dan rendah. Misalnya
dasar yang harus dimiliki seorang karyawan seseorang yang memiliki orientasi motivasi
agar dapat melaksanakan pekerjaannya. (konsep diri), biasanya yang diperhatikan pada
Tetapi tidak untuk membedakan seorang penetapan tujuan yang melebihi apa yang
karyawan yang berkinerja tinggi atau rendah. ditetapkan organisasi.
2. Differentiating Competencies

Jenis kompetensi menurut Spencer c. Inisiatif (initiative)


dan Spencer (1993:34-39), Kemauan seorang karyawan untuk bertindak
mengklasifikasikan dimensi dan komponen melebihi tuntutan seseorang, atau sifat
kompetensi individual menjadi tiga, yaitu: keinginan untuk mengetahui hal-hal yang baru
(1). Kompetensi intelektual, (2). dengan mengevaluasi, menyeleksi, dan
Kompetensi emosional, (3). Kompetensi melaksanakan berbagai metode dan strategi
sosial. Urain dari masing-masing untuk meningkatkan kinerja. Inisiatif juga
kompetensi secara rinci dijelaskan sebagai sangat berkaitan erat dengan konsep
berikut: kreativitas, yaitu kompetensi yang
1. Kompetensi Intelektual berhubungan dengan kemampuan seorang
Kompetensi intelektual adalah karakter sikap karyawan untuk berfikir dan bertindak secara
dan perilaku atau kemauan dan kemampuan berbeda dari kebiasaan dan lebih efektif.
intelektual individu (dapat berupa Dimensi dari kreativitas ini memiliki empat sifat
pengetahuan, keterampilan, pemahaman atau ciri yaitu: (a). Peka terhadap masalah, (b).
professional, pemahaman konstektual, dan Kaya akan gagasan / alternatif pemecahan, (c).
lain-lain) yang bersifat relatif stabil ketika Mampu menghasilkan ide asli, dan (d). Memiliki
menghadapi permasalahan di tempat kerja, sikap fleksibilitas (bersedia mempertimbangkan
yang dibentuk dari sinergi antara watak, berbagai gagasan).
konsep diri, motivasi internal, serta kapasitas d. Penguasaan Informasi (information seeking)
pengetahuan kontekstual. Kapasitas intelektual Kepedulian seorang karyawan untuk
adalah kemampuan yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas keputusan dan tindakan
menjalankan kegiatan mental. Kompetensi berdasarkan informasi yang handal dan akurat
intelektual ini terinternalisasi dalam bentuk serta berdasarkan pengalaman dan
sembilan kompetensi sebagai berikut: pengetahuan atas permasalahan kondisi
a. Berprestasi (achievement orientation lingkungan kerja.
Kemauan atau semangat seorang karyawan e. Berfikir Analitik (analytical thinking)
untuk berusaha mencapai kinerja yang terbaik Kemampuan seorang karyawan untuk
dengan menetapkan tujuan yang menantang memahami situasi dengan cara menguraikan
serta menggunakan cara yang lebih baik permasalahan menjadi komponen-komponen
secara terus-menerus. yang lebih rinci serta menganalisis
b. Kepastian Kerja (concern for order) permasalahan secara sistematik berdasarkan
Kemauan dan kemampuan seorang karyawan pendekatan logis.
untuk meningkatkan kejelasan kerja dengan f. Berfikir Konseptual (conceptual thinking)
menetapkan rencana yang sistematik dan Kemampuan seorang karyawan untuk
mampu memastikan pencapaian tujuan memahami dan memandang suatu
berdasarkan data atau informasi yang akurat. permasalahan sebagai satu kesatuan yang
4

meliputi kemampuan yang memahami akar Kemampuan seorang karyawan untuk


permasalahan. menyampaikan pemikiran atau gagasan secara
g. Keahlian Praktikal (technical professional) lisan atau tulis untuk kemudian di diskusikan
Kemampuan seorang karyawan menguasai atau di dialogkan sehingga terbentuk
pengetahuan eksplisit berupa keahlian untuk kesamaan persepsi.
menyelesaikan pekerjaan serta kemauan untuk i. Kemampuan Naratif
memperbaiki dan mengembangkan diri sendiri. Kemampuan seorang karyawan untuk
menyampaikan pokok-pokok pikiran dan
h. Kemampuan Linguistik gagasan dalam suatu pertemuan formal atau
informal dengan menggunakan media cerita.

2. Kompetensi Emosional Kemampuan seorang karyawan untuk


Kompetensi emosional adalah karakter sikap mengikatkan diri terhadap visi dan misi
dan perilaku atau kemauan dan kemampuan organisasi dengan memahami kaitan antara
untuk menguasai diri dan memahami tanggung jawab pekerjaannya dengan tujuan
lingkungan secara objektif sehingga pola organisasi secara keseluruhan.
emosinya relatif stabil ketika menghadapi
3. Kompetensi Sosial
berbagai permasalahan di tempat kerja.
Kompetensi sosial adalah karakter sikap dan
Kompetensi emosional individu terinternalisasi
perilaku atau kemauan untuk membangun
dalam bentuk enam tingkat kemauan dan
simpul-simpul kerja sama dengan orang lain
kemampuan sebagai berikut:
ketika menghadapi permasalahan di tempat
a. Sensitivitas atau Saling Pengertian
kerja. Kompetensi sosial individu
(Interpersonal Understanding)
terinternalisasi dalam bentuk tujuh tingkat
Kemampuan dan kemauan seorang karyawan
kemauan dan kemampuan, sebagai berikut:
untuk memahami, mendengarkan, dan
a. Pengaruh dan Dampak (impact and influence)
menanggapi hal-hal yang tidak dikatakan orang
Kemampuan seorang karyawan meyakinkan
lain, yang bisa berupa pemahaman atas
dan mempengaruhi orang lain untuk secara
pemikiran dan perasaan serta kelebihan dan
efektif dan terbuka dalam berbagi
keterbatasan orang lain.
pengetahuan, pemikiran dan ide-ide secara
b. Pengendalian Diri (self control)
perorangan atau dalam kelompok agar mau
Kemampuan seorang karyawan untuk
mendukung gagasan atau idenya.
mengendalikan prestasi dan emosi pada saat
b. Kesadaran Berorganisasi (organizational
menghadapi tekanan sehingga tidak
awareness)
melakukan tindakan yang negatif dalam situasi
Kemampuan seorang karyawan untuk
apapun.
memahami posisi dan kekuasaan secara
c. Percaya Diri (self confidence)
komprehensif.
Keyakinan seorang karyawan untuk
c. Membangun Hubungan Kerja (relationship
menunjukkan citra diri, keahlian, kemampuan
building)
serta pertimbangan yang positif.
Kemampuan seorang karyawan untuk
d. Kemampuan Beradaptasi (flexibility)
membangun dan memelihara jaringan kerja
Kemampuan seorang karyawan menyesuaikan
sama agar tetap hangat dan akrab.
diri dan bekerja secara efektif pada berbagai
d. Mengembangkan Orang Lain (developing
situasi.
others)
e. Komitmen Pada Organisasi (organizational
Kemampuan seorang karyawan untuk
commitment)
meningkatkan keahlian bawahan atau orang
5

lain dengan memberikan umpan balik yang f. Kerja Tim (teamwork and cooperation)
bersifat membangun berdasarkan fakta yang Keinginan dan kemampuan seorang karyawan
spesifik serta memberikan pelatihan, dan untuk bekerja sama dengan orang lain secara
memberi wewenang untuk memberdayakan koperatif yang menjadi bagian yang bermakna
dan meningkatkan partisipasinya. dari suatu tim untuk mencapai solusi yang
e. Mengarahkan Bawahan (Directiveness, bermanfaat bagi semua pihak.
Assertiveness and Use of Positional Power) g. Kepemimpinan Kelompok (team leadership)
Kemampuan seorang karyawan memerintah, Keinginan dan kemampuan seorang karyawan
mempengaruhi, dan mengarahkan bawahan untuk berperan sebagai pemimpin kelompok
dengan melaksanakan strategi dan hubungan dan mampu menjadi suri teladan bagi anggota
interpersonal agar mereka mau mencapai kelompok yang dipimpinnya.
tujuan yang telah ditetapkan.

KESIMPULAN

Kompetensi merupakan modal awal dari dalam kompeten biasanya memiliki pengetahuan dan
diri karyawan yang harus dimiliki untuk dapat keterampilan yang baik sehingga mereka lebih bisa
menduduki suatu jabatan tertentu dan memanfaatkan potensi-potensi yang mereka miliki
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas dan dan bisa dengan mudah memahami apa yang
tanggung jawabnya. Kompetensi merupakan harus dikerjakan, bagaimana cara mengerjakannya
variabel utama yang harus dimiliki oleh seorang dengan efektif dan efisien serta mampu merespon
karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya, perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan
sehingga dengan adanya kompetensi yang telah organisasinya.
dimiiki dapat membantu para karyawan di dalam Kapasitas pengetahuan yang dimiliki akan
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target memudahkan para karyawan untuk mengatasi
masalah-masalah yang dihadapi saat
yang telah ditentukan. Kompetensi merupakan
menyelesaikan tugas dan pekerjaannya. Kondisi ini
faktor kunci penentu bagi seseorang dalam
pada akhirnya akan meningkatkan kinerja karyawan
menghasilkan kinerja yang sangat baik. Dalam
baik yang berkaitan dengan faktor pekerjaan itu
situasi kolektif, kompetensi merupakan faktor kunci
sendiri maupun karakteristik personal, dan secara
penentu keberhasilan organisasi. Semakin tinggi
terbuka meningkatkan kualitas diri melalui proses
kompetensi karyawan maka sudah seharusnya
pembelajaran. Karyawan yang memiliki kompetensi
semakin tinggi kinerjanya. Sebaliknya semakin
inteletual yang baik dan motivasi berprestasi yang
karyawan tidak kompeten maka semakin rendah
tinggi pasti mampu meningkatkan kinerjanya.
kinerjanya.
Kompetensi, dan kinerja yang tinggi
Kompetensi memiliki pengaruh terhadap
memberikan isyarat bahwa suatu organisasi
kinerja karyawan. Semakin tinggi kompetensi yang
dikelola dengan baik dan secara fundamental akan
dimiliki oleh seorang karyawan dan sesuai dengan
menghasilkan perilaku manajemen yang efektif.
tuntutan peran pekerjaan maka kinerja karyawan
tersebut akan semakin meningkat. Karyawan yang
6

INDIKATOR KOMPETENSI KARYAWAN MODEL SPENCER & SPENCER:

1. Kompetensi Intelektual
2. Kompetensi Emosional
3. Kompetensi Sosial.

KRITERIA JAWABAN SKOR PENILAIAN

SS = Sangat Setuju 5
S = Setuju 4
KS = Kurang Setuju 3
TS = Tidak Setuju 2
STS = Sangat Tidak Setuju 1

No PERTANYAAN SS S KS TS STS
KOMPETENSI INTELEKTUAL
Pengetahuan yang saudara miliki saat ini sudah sesuai
1
dengan standar yang ditetapkan oleh perusahaan
Dengan pengetahuan yang saudara miliki, saudara dapat

2 menyelesaikan tugas-tugas pekerjaan dengan baik dan


tepat waktu
Dengan pengetahuan yang saudara miliki, saudara dapat

3 memecahkan masalah-masalah yang terkait dengan


pekerjaan di perusahaan
Saudara merasa senang apabila mengerjakan tugas yang

4 menantang, walaupun imbalannya tidak ada atau tidak


besar
Saudara kurang mampu membuat dokumen surat-surat

5 yang diperlukan oleh perusahaan maupun yang diperlukan


karyawan
6 Dengan keterampilan yang saudara miliki, saudara dapat
menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tugas pokok
7

saudara di perusahaan
Jika ada peraturan baru saudara berusaha mencari
7
informasi dan mencoba untuk memahaminya
Saudara berusaha mencari informasi tentang pelaksanaan
8
tugas-tugas yang terkait dengan di bidang tugas saudara
Saudara mempunyai inisiatif untuk belajar tentang
9
perkembangan arus informasi seperti internet
Dalam kesibukan aktivitas bekerja, saudara berusaha

10 mencari informasi untuk meningkatkan kualitas pekerjaan


yang dihasilkan
Keterampilan yang anda miliki sesuai dengan standar
11
perusahaan
Dengan keterampilan yang anda miliki, anda memiliki
12
inisiatif dalam menyelesaikan tugas pekerjaan
Dengan pengetahuan yang anda miliki, anda mampu
13
memecahkan masalah pekerjaan
Pengalaman saudara mendukung pekerjaan yang menjadi
14
tanggung jawab saudara
Saudara mampu berkreativitas untuk meningkatkan kinerja
15
perusahaan
Uraian jabatan yang dibebankan pada saudara sesuai
16
dengan kompetensi yang saudara miliki
Saudara dapat menyelesaikan tugas yang dibebankan
17
dengan keterampilan yang dimiliki saat ini
KOMPETENSI EMOSIONAL
Saudara kurang percaya diri bila ditempatkan pada tugas

18 pekerjaan yang tidak sesuai dengan kompetensi yang


saudara miliki
Kompetensi yang saudara miliki membuat saudara

19 merasakan percaya diri untuk menyelesaikan tugas


pekerjaan dengan kualitas yang baik
Saudara tidak merasa rendah diri bila mengalami kegagalan
20
dalam menjalankan tugas pekerjaan
Saudara kurang mampu beradaptasi dengan cepat apabila

21 ada perubahan-perubahan tugas kerja yang ditetapkan oleh


atasan
Saudara mampu beradaptasi secara baik apabila atasan

22 meminta saudara untuk melakukan tugas pekerjaan yang


berbeda
23 Pemahaman saudara tentang visi, misi dan tujuan
8

organisasi sangat baik


Saudara tidak terlalu mematuhi aturan berpakaian ketika
24
berada di lingkungan perusahaan
Kemampuan saudara memahami tentang fungsi dan uraian
25
tugas masih kurang
Ketaatan saudara terhadap peraturan-peraturan organisasi
26
sesuai dengan yang ditetapkan oleh perusahaan
Saudara konsisten mengikuti aturan yang berlaku meski
27
berada di lingkungan yang tidak tertib hukum
Saudara percaya bahwa sikap yang baik kepada rekan

28 kerja akan mendukung dalam penyelesaian pekerjaan yang


membutuhkan kerjasama
KOMPETENSI SOSIAL
Saudara mampu berkomunikasi dengan baik terhadap
29
sesama rekan kerja di lingkungan kantor
Saudara menghormati rekan-rekan kerja di tempat saudara

30 bekerja tanpa membeda-bedakan jabatan, golongan,


ataupun latar belakang
Saudara siap membantu rekan kerja yang memerlukan

31 bantuan untuk menyelesaikan pekerjaan ataupun masalah-


masalah lain di luar pekerjaan
Saudara dapat membangun hubungan kerja yang positif
32
terhadap semua karyawan
Hubungan kerja yang terjalin diantara karyawan saat ini
33
belum begitu optimal dan perlu untuk ditingkatkan
Komunikasi kerja yang terjalin diantara karyawan belum
34
begitu maksimal
Saudara mempunyai kompetensi untuk membantu dan

35 mengembangkan kemampuan rekan kerja dalam rangka


untuk mendukung proses penyelesaian pekerjaan
Saudara lebih mementingkan keberhasilan secara tim (kerja
36
tim) daripada pencapaian keberhasilan secara individu
Saudara kurang menikmati jika harus bekerja bersama-
37
sama dengan personel yang kurang akrab di kantor
Saudara menikmati kerjasama dengan orang lain untuk
38
menyelesaikan pekerjaan daripada harus bekerja sendirian
Anda selalu siap membantu karyawan lain yang
39
memerlukan bantuan
Anda menghormati setiap rekan-rekan kerja di tempat anda
40
bekerja saat ini tanpa membeda-bedakan
9

Anda mampu berkomunikasi dengan baik terhadap sesama


41
rekan kerja
Saudara selalu mengikuti kegiatan SBO (Spiritual, Budaya
42
dan Olah raga) yang diselenggarakan oleh perusahaan
10

DAFTAR PUSTAKA

Palan, R. Competency Management, Teknik Simamora, Henry. Manajemen Sumber Daya


Mengimplementasikan Manajemen Manusia, Cetakan Pertama,
SDM Berbasis Kompetensi Untuk Yogyakarta: STIE YKPN, 2004.
Meningkatkan Daya Saing Organisasi, Spencer, M., Lyle, Jr, & Signe M. Spencer,
Cetakan Pertama, Edisi Bahasa Competence at Work “Models for
Indonesia, Jakarta: PPM Anggota Superior Performance”, New York:
IKAP, 2007. John Wiley & Sons Inc, 1993.
Pfeffer, J, Soetjipto Budi W, Handoko T. Hani, Sudarmanto, Kinerja dan Pengembangan
Paradigma Baru Manajemen Sumber Kompetensi SDM, Yogyakarta:
Daya Manusia, Cetakan Keempat, Pustaka Belajar, 2009.
Edisi Kedua, Yogyakarta: Amara Tjutju, & Suwatno, Manajemen Sumber Daya
Books, 2003. Manusia, Bandung: Alfabeta, 2009.
Rivai, Veithzal. Manajemen Sumber Daya Wibowo. Manajemen Kinerja, Edisi Ketiga,
Manusia Untuk Perusahaan, Jakarta: Jakarta: Rajawali Press, 2007.
PT. Raja Grafindo Persada, 2009.

Anda mungkin juga menyukai