Anda di halaman 1dari 16

LEMBAGA

PEMASYARAKATAN
Rizqi Muthoharoh / 142110101191
Latar Belakang

Berdasarkan laporan LAPAS, LPKA, Rutan dan


cabang Rutan sampai bulan Juni tahun 2016, urutan
ke tiga dari 10 penyakit terbanyak yang diderita
Narapidana, Anak dan Tahanan adalah infeksi
saluran pernapasan atas, penyakit kulit dan penyakit
gangguan saluran pencernaan yang diakibatkan oleh
buruknya kesling di LAPAS, LPKA, Rutan dan
Cabang Rutan, antara lain : septictank yang meluap,
sampah terbuka, tidak tersedianya akses cuci tangan
dg sabun dan air mengalir, air minum yang tdak teruji
kualitasnya scr berkala di laboratorium

Penyakit kulit scabies

Surat Edaran Nomor PAS-373.PK.01.07.01 Tahun 2016


Pengertian
Narapidana adalah Terpidana yang menjalani
pidana hilang kemerdekaan di LAPAS
Pemasyarakatan adalah kegiatan untuk melakukan Anak Didik Pemasyarakatan adalah :
pembinaan Warga Binaan. a. Anak Pidana yaitu anak yang berdasarkan
Lembaga Pemasyarakatan yang selanjutnya disebut putusan pengadilan menjalani pidana di
LAPAS adalah tempat untuk melaksanakan pembinaan LAPAS Anak paling lama sampai berumur 18
Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan (delapan belas) tahun;
Balai Pemasyarakatan yang selanjutnya disebut b. Anak Negara yaitu anak yang berdasarkan
BAPAS adalah pranata untuk melaksanakan bimbingan
Klien Pemasyarakatan
putusan pengadilan diserahkan pada negara
Warga Binaan Pemasyarakatan adalah Narapidana,
untuk dididik dan ditempatkan di LAPAS
Anak Didik Pemasyarakatan, dan Klien Anak paling lama sampai berumur 18
Pemasyarakatan (delapan belas) tahun;
c. Anak Sipil yaitu anak yang atas permintaan
orang tua atau walinya memperoleh
penetapan pengadilan untuk dididik di
LAPAS Anak paling lama sampai berumur 18
(delapan belas) tahun.
Klien Pemasyarakatan yang selanjutnya
disebut Klien adalah seseorang yang berada
dalam bimbingan BAPAS

UU RI nomor 12 tahun 1995 tentang pemasyarakatan


Ruang dan Bangunan

1. Bangunan kuat, terpelihara, bersih dan tidak memungkinkan terjadinya


gangguan kesehatan dan kecelakaan.
2. Lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rata, tidak
licin dan bersih.
3. Setiap karyawan mendapatkan ruang udara minimal 10 m 3/ karyawan.
4. Dinding bersih dan berwarna terang, permukaan dinding yang selalu
terkena percikan air terbuat dari bahan yang kedap air.
5. Langit-langit kuat, bersih, berwarna terang, ketinggian minimal 2,50 m
dari lantai.
6. Atap kuat dan tidak bocor.
7. Luas jendela, kisi-kisi atau dinding gelas kaca untuk masuknya cahaya
minimal 1/6 kali luas lantai.
8. Khusus untuk Lapas Wanrta atau Lapas, LPKA, Rutan dan Cabang
Rutan yang memiliki WBP dan Tahanan wanita, agar menyediakan ruang
olahraga, memerlukan perhatian khusus untuk ruang hunian bagi WBP
dan Tahanan wanita yang hamil, pasca melahirkan dan menyusui serta
perawatan dan tempat bermain bagi anak yang tinggal bersama ibunya
(sampai usia 2 tahun)

Surat Edaran Nomor PAS-373.PK.01.07.01 Tahun 2016


Kepmenkes RI No. 1405 Tahun 2002 Tentang Perkantoran dan Industri
Udara Ruangan
Suhu dan kelembaban
- Suhu : 18 28 0C
- Kelembaban : 40 % - 60 % Gas pencemar, kandungan gas pencemar dalam
ruang kerja, dalam rata-rata pengukuran 8 jam
Debu, kandungan debu maksimal
sebagai berikut :
didalam udara ruangan dalam
pengukuran rata-rata 8 jam adalah
sebagai berikut :

Mikrobiologi
Pertukaran udara : 0,283 M3/menit/orang
- Angka kuman kurang dari 700 koloni/m 3 udara
dengan laju ventilasi : 0,15 0,25 m/detik.
- Bebas kuman patogen
Untuk ruangan kerja yang tidak
menggunakan pendingan harus memiliki
lubang ventilasi minimal 15% dari luas Tes kualitas udara 1 (satu) kali dalam 6
lantai dengan menerapkan sistim ventilasi
silang (enam) bulan

Surat Edaran Nomor PAS-373.PK.01.07.01 Tahun 2016


Kepmenkes RI No. 1405 Tahun 2002 Tentang Perkantoran dan Industri
Air Minum dan Air Bersih
Persyaratan di atas paling sedikit
memenuhi bahwa air dalam keadaan

Air minum yang dapat diakses 24 jam sehari, 2 L/liter/orang/hari dan diberikan scr cuma-cuma
Air minum diperole|h melalui air bersih yang dimasak dan atau mesin suling air
terlindung dari sumber pencemamn,
Standar kebutuhan air bersih per orang per hari adalah 100 (seratus) L untuk memenuni binatang Ipembawa penyakit dan
kebutuhan mandi, cuci, kakus dan menyiram tanaman serta membersihkan ruang
Sumber air bersih bisa didapatkan melalui Perusahaan Air Milik Negara, air tanah atau sumber
tempat perkembangbiakan vektor,
lain yang tersedia, bila air yang tersedia belum layak untuk pengolahan air sehingga aman dari kemungkinan kontaminasi
digunakan/dikonsumsi maka dapat melalui proses/instalasi memenuhi persyaratan air
bersih/air layak konsumsi serta pengolahan, pewadahan dan
penyajian harus memenuhi prinsip
higiene dan sanitasi
Tes laboratorium terhadap kua itas air
minum dan air bersih dilaksanakan
melalui kerjasama dengan pihak
berwenang sebanyak minimal 1 (satu)
kali dalam 6 (enam) bulan
Menyediakan tempat cuci tangan
dengan air mengalir dan sabun di
ruang perkantoran, kamar/blok hunian,
kamar mandi dan pelayanan umum,
seperti poliklinik, ruang kunjungan,
dapur, ruang menyusui, ruang
perawatan anak

Surat Edaran Nomor PAS-373.PK.01.07.01 Tahun 2016


Hygiene Sanitasi Pangan di
Dapur
Bahan makanan tidak
boleh diletakkan di lantai,
tetapi harus disimpan
berdasarkan jenis dan
ketahanannya. Alat-alat
tajam disimpan di dalam
lemari terkunci yang dapat
terlihat dari luar
Tes mengenai pangan
minimal 1 (satu) kali dalam
3 (tiga) bulan

Surat Edaran Nomor PAS-373.PK.01.07.01 Tahun 2016


Limbah

1. Limbah padat/sampah
Setiap perkantoran harus dilengkapi dengan tempat
sampah dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan
karat, kedap air dan mempunyai permukaan yang halus
pada bagian dalamnya serta dilengkapi dengan
penutup.
Sampah kering dan sampah basah ditampung dalam
tempat sampah yang terpisah.
Tersedia tempat pengumpulan sampah sementara yang
memenuhi syarat
2. Limbah cair
Kualitas efluen harus memenuhi syarat sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kepmenkes RI No. 1405 Tahun 2002 Tentang Perkantoran dan Industri


1. Menerapkan standar penanganan sampah (pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan,
pemrosesan akhir sampah)
2. Menerapkan standar pengolahan limbah RT dan kotoran manusia
Limbah air kotor dari kamar mandi tidak boleh dibuang bersama dengan air kotor dari WC dan
dapur, masing-masing memiliki salurannya masing-masing pembuangan dari WC adalah 4"(10
cm)|dan dari dapur adalah: 2" (5 cm).
Pipa pembuangan dapat diletakkan pada suatu "shaft" yaitu lobang menerus yang disediakan
untuk tempat pipa air bersih dan pipa air kotor pada bangunan bertingkat untuk memudahkan
pengontrplan.
Pipa dapat dipasang pada kolomkolom beton dari atas sampai bawah. Setelah sampai bawah
semua pipa air kotor harus merupakan Saluran tertutup di dalam tanah agar tidak menimbulkan
wabah penyakit dan bail tidak sedap.
Di bawah lantai semua pipa sanitasi diberi lobang kontrol, yang sewaktu-waktu dapat dibuka bila
terjadi kemacetan

Surat Edaran Nomor PAS-373.PK.01.07.01 Tahun 2016


Surat Edaran Nomor PAS-373.PK.01.07.01 Tahun 2016
Lokasi dan Sarana Jalan
Lingkungan
Konstruksijalan tidak
Tidak pada daerah rawan bencana
membahayakan kesehatan
alam
Konstruksi trotoar jalan tidak
Tidak terletak pada daerah bekas
membahayakan pejalan kaki dan
TPA dan bekas lokasi
penyandang cacat
pertambangan
Bila ada jembatan harus diberi
Tidak terletak pada daerah rawan pagar pengaman
kecelakaan dan daerah kebakaran
Lampu penerangan jalan tidak
seperti jalur pendaratan
menyilaukan
penerbangan
Menerapkan lingkungan bebas
asap rokok
Penyediaan ruang ramah anak
diperlukan bagi anak yang
berkunjung ke Lapas

Surat Edaran Nomor PAS-373.PK.01.07.01 Tahun 2016


Kepmenkes RI No. 829 Tahun 1999 Tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan
Vektor Penyakit

1. Serangga penular penyakit


Indeks lalat : maksimal 8 ekor/fly grill (100
x 100 cm) dalam pengukuran 30 menit.
Indeks kecoa : maksimal 2 ekor/plate (20 x
20 cm) dalam pengukuran 24 jam.
Indeks nyamuk Aedes aegypti : container
indeks tidak melebihi 5%.
2. Tikus
Setiap ruang kantor harus bebas tikus.

Kepmenkes RI No. 1405 Tahun 2002 Tentang Perkantoran dan Industri


Pencegahan Penularan Penyakit
melalui Vektor dan Binatang
Pembawa Penyakit
1. Skrining Kutu/Skabies
Bila didapati skabies, segera lakukan upaya eradikasi dengan membakar baju
yang digunakan, menggiunting kuku, memotong pendek rambut serta mandi
dengan menggunakan ishampoo dan sabun. Selanjutnya lakukan perawatan
kesehatan dengan obat oles untuk skabies selama minimal 24 jam
Apabila sudah terjadi skabies dalam kamar tersebut upaya eradikasi harus
dilaWan pada seluruh Narapidana, Anak dan Tahanan di dalam kamar tersebut
2. Perlu dilakukan upaya berkala dalam memusnahkan jentik nyamuk
Dengan cara dengan mengubur, menguras dan menutuo tempat
penyimpanan air
Bila terjadi kasus Demam Berdarah, segera melakukan pengasapan/fogging
untuk membunuh nyamuk
3. Menjaga kebersihan bahan makanan, makanan, minuman/air bersih dan Kegiatan fogging di LAPAS
lingkungan dapur serta alat-alat yang digunakan dari bnatang seperti lalat,
kecoa dan tikus karena sangat rentan menjadi sumber penularan penyakit
seperti Leptospirosis dan Diare
4. Tidak boleh membawa binatang peliharaan

Surat Edaran Nomor PAS-373.PK.01.07.01 Tahun 2016


Pembuatan Lubang Resapan
Biopori

Surat Edaran Nomor PAS-373.PK.01.07.01 Tahun 2016


Pembuatan Sumur Resapan

Surat Edaran Nomor PAS-373.PK.01.07.01 Tahun 2016


TERIMAKASIH

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai