Anda di halaman 1dari 39

DISIPLIN KERJA DAN K3

Dr. Syougie, Sp.KP


Sub-Pokok Bahasan
• Prinsip dan Aplikasi Disiplin Kerja
• Hakikat dan Tujuan K3
• SMK3
DEFINISI DISIPLIN
Kesediaan seseorang yang timbul dengan kesadaran
sendiri untuk mengikuti peraturan yang berlaku dalam
organisasi. (Handoko, 2001)

Setiap perorangan dan juga kelompok yang menjamin


adanya kepatuhan terhadap perintah dan berinisiatif
untuk melakukan suatu tindakan yang diperlukan
seandainya tidak ada perintah. (Heidjrahman dan Husnan,
2002)

Penerapan pengelolaan untuk memperteguh dan


melaksanakan pedoman organisasi. (Davis, 2012)
DEFINISI DISIPLIN KERJA
• Kesadaran dan kesediaan pegawai mentaati semua
peraturan organisasi dan norma sosial yang berlaku.

• Kemampuan kerja seseorang untuk secara teratur, tekun


secara terus-menerus dan bekerja sesuai dengan aturan
berlaku dengan tidak melangar aturan yang sudah
ditetapkan. (Hasibuan, 1997)
JENIS BENTUK DISIPLIN KERJA
(Mangkunegara, 2001)

1. Disiplin Priventif
Suatu upaya untuk menggerakkan pegawai untuk
mengikuti dan mematuhi pedoman dan aturan kerja
yang ditetapkan oleh organisasi.

2. Disiplin Korektif
Suatu upaya penggerakkan pegawai dalam
menyatukan suatu peraturan dan mengarahkannya
agar tetap mematuhi berbagai peraturan sesuai
dengan pedoman yang berlaku pada organisasi.
TUJUAN DISIPLIN KERJA
• Tujuan utama adalah memastikan bahwa perilaku
pegawai konsisten dengan aturan yang ditetapkan oleh
organisasi. (Henry Simamora, 2001)

• Pendisiplinan untuk memperbaiki kegiatan di waktu


yang akan datang bukan menghukum kegiatan di masa
lalu. (Hani Handoko, 2001)
PROSES
1. Tujuan organisasi
2. Menyusun peraturan
3. Menyampaikan peraturan
4. Mengamati pelaksanaannya
5. Membandingkan pelaksanan dengan peraturan
6. Membandingkan tindakan disipliner yang tepat
SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN KERJA
• Pelanggaran kerja adalah setiap ucapan, tulisan,
perbuatan seorang pegawai yang melanggar peraturan
disiplin yang telah diatur oleh pimpinan organisasi.
(Veithzal Rivai, 2004)

• Sanksi pelanggaran kerja adalah hukuman disiplin


yang dijatuhkan pimpinan organisasi kepada pegawai
yang melanggar peraturan disiplin yang telah diatur
pimpinan organisasi.
JENIS SANKSI PELANGRAN KERJA
1. Sanksi pelanggran ringan: teguran lisan, teguran
tertulis, dan pernyataan tidak puas secara tertulis.

2. Sanksi pelanggran sedang: penundaan kenaikan gaji,


penurunan gaji, dan penundaan kenaikan pangkat.

3. Sanksi pelanggaran berat: penurunan pangkat,


pembebasan dari jabatan dan pemberhentian
pemecatan.
Menurut Agus Dharma (2004), sanksi
pelanggran kerja dapat berupa:

1. Pembicaraan informal
2. Peringatan lisan
3. Peringatan tertulis
4. Merumahkan sementara
5. Demosi
6. Pemecatan.
DEFINISI
• Keselamatan kerja adalah “ Situasi dan kondisi yang
dapat menjamin pencegahan setiap ketidaknyamanan
dalam melaksanakan pekerjaan sehingga pegawai dapat
melaksanakan tugasnya dengan aman dan nyaman.”

• Kesehatan adalah “Suatu keadaan fisik, mental, dan


sosial kesejahtaraan pegawai dalam melaksanakan
pekerjaan yang ditugaskan kepadanya dan di tempat
kerja yang diindikasikan oleh ketidakadaan penyakit dan
kelemahan.”
K3 adalah “ suatu kondisi dalam pekerjaan yang
sehat dan aman baik itu bagi perusahaannya,
maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar
organisasi atau tempat kerja tersebut, sehingga
pegawai dapat melakukan pekerjaannya dengan
tenang dan motivasi yang tinggi.”
TUJUAN K3
• Menurut Rivai dan Sagala (2011).
a. Manfaat lingkungan kerja yang aman dan sehat:
 Meningkatnya produktivitas
 Meningkatnya efisiensi dan kualitas pekerja
 Menurunnya biaya kesehatan dan asuransi
 Tingkat kompensasi pekerja yang lebih rendah
 Fleksibilitas dan adaptabilitas yang lebih besar
 Rasio seleksi pekerja yang lebih baik

b. Kerugian lingkungan kerja yang tidak aman dan


sehat
• Menurut Mangkunegara (2002):
▫ Mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja
secara fisik, sosial dan psikologis
▫ Setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan
seefektif mungkin
▫ Semua hasil produksi terpelihara keamanannya
▫ Adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan gizi pegawai
▫ Meningkatnya kegairan dan partisipasi kerja
▫ Terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan
oleh lingkungan kerja
▫ Agar pegawai merasa aman dan terlindungi saat
bekerja
PERILAKU KESELAMATAN (BEHAVIORAL
SAFETY)
• Adalah aplikasi sistematis dari riset psikologi tentang
perilaku manusia pada masalah keselamatan di tempat
kerja.

• Mengapa perilaku tidak aman terjadi ???


▫ Karena pekerja merasa ahli di bidangnya dan belum pernah
mengalami kecelakaan.
▫ Perilaku tidak aman mendapat penguatan dari lingkungan
sehingga terus dilakukan.
• Upaya meminimalkan pengabaian keselamatan:
▫ Menghilangkan bahaya di tempat kerja dengan merekayasa
faktor bahaya atau mengenalkan kontrol fisik.
▫ Mengubah sikap pekerja agar lebih peduli dengan
keselamatan dirinya.
▫ Memberikan hukuman terhadap perilaku yang
mengabaikan keselamatan.
HASIL PENERAPAN PERILAKU
KESELAMATAN
1. Angka kecelakaan kerja yang rendah
2. Meningatnya jumlah perilaku selamat
3. Mengurangi biaya kecelakaan
4. Program tetap bertahan dalam waktu lama
5. Penerimaan sistem oleh semua pihak
6. Menggeneralisasi perilaku keselamatan pada sistem
lain
7. Menindaklanjuti kesepakatan dengan cepat dan
teratur
8. Peningkatan laporan tentang kecelakaan kerja
TUJUAN dan SASARAN
“Menciptakan suatu sistem keselamatan dan kesehatan
kerja di tempat kerja dengan melibatkan unsur
manajemen, tenaga kerja, kondisi, dan lingkungan kerja
yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan
mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja, serta
terciptanya tempat kerja yang aman, nyaman dan
produktif.” (ILO, 2013)

Anda mungkin juga menyukai