SDM Kesehatan
Mochamad Iqbal Nurmansyah, M.Sc.
Sumber Daya Manusia Kesehatan yang
selanjutnya disingkat SDMK adalah
seseorang yang bekerja secara aktif di
bidang kesehatan, baik yang memiliki
pendidikan formal kesehatan maupun
tidak yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan dalam
melakukan upaya kesehatan.
Tenaga Kesehatan adalah setiap orang
yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan
dan/atau keterampilan melalui
pendidikan di bidang kesehatan yang
untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan.
Perencanaan SDM Kesehatan
Latar Belakang
SE MENPAN NO 6 TAHUN 2012 Point 5a no 1 Perhitungan beban kerja dlm rangka penyusunan
formasi PNS ditindaklanjuti dengan pedoman perhitungan tenaga kesehatan yang dikeluarkan Menkes
Data yang dibutuhkan dalam ABK Kesehatan :
• Jenis & Jml. SDMK yang ada
• Jenis Pekerjaan
• Waktu kegiatan
• Rata-rata waktu x 264 hr bila satuan waktu/hr
• Rata-rata waktu x 52 mg, satuan waktu/mg
• Rata-rata waktu x 12 bln, satuan waktu/bln
• Faktor tugas penunjang
• Waktu kegiatan: WKT x 100%
• Standar tugas penunjang
• (1/(1-ftp/100))
Langkah 6: Menghitung kebutuhan SDMK
3 Perawat 5 8 5 8 5 8
4 Bidan 4 7 4 7 4 7
5 Tenaga Kesmas 2 2 1 1 1 1
6 Tenaga kesling 1 1 1 1 1 1
7 Ahli teknologi Lab. medic 1 1 1 1 1 1
8 Tenaga gizi 1 2 1 2 1 2
9 Tenaga kefarmasian 1 2 1 1 1 1
10 Tenaga Adminintrasi 3 3 2 2 2 2
11 Pekarya 2 2 1 1 1 1
Jumlah 22 31 19 27 19 27
RS
NO. JENIS TENAGA
A B C D
1. Dokter Umum 18 12 9 4
2. Dokter Gigi 4 3 2 1
3. Dokter Spesialis Dasar 24 12 8 4
Ket: *) dari 4 jenis spesialis dasar, wajib terisi 2 jenis pelayanan, masing-masing 1 tenaga
a. Spesialis Anestesiologi 3 2 1
b. Spesialis Radiologi 3 2 1
c. 3 2 1
Spesialis Patologi Klinik
d. Spesialis Patologi Anatomi 3 2
g. Spesialis Paru 3 1*
h. Spesialis Orthopedi 3 1*
i. Spesialis Urologi 3 1*
j. Spesialis Bedah Syaraf 3 1*
Ket: *) dari 12 jenis spesialis lain, wajib terisi 8 jenis pelayanan, masing-masing 1 tenaga
Lanjutan
NO.
JENIS TENAGA A B C D
6. Dokter Sub Spesialis 32 2
a. Sub Spesialis Bedah 2 1*
b. Sub Spesialis Penyakit Dalam 2 1*
c. Sub Spesialis Kesehatan Anak 2 1*
d. Sub Spesialis Obstetri & 2 1*
Ginekolog
e. Sub Spesialis Mata 2
f. Sub Spesialis THT 2
g. Sub Spesialis Syaraf 2
h. Sub Spesialis Jantung & 2
Pembuluh Darah
i. Sub Spesialis Kulit & Kelamin 2
j. Sub Spesialis Jiwa 2
k. Sub Spesialis Paru 2
l. Sub Spesialis Orthopedi 2
m. Sub Spesialis Urologi 2
n. Sub Spesialis Bedah Syaraf 2
o. Sub Spesialis Bedah Plastik 2
p. Sub Spesialis Gigi Mulut 2
Ket: *) dari 4 jenis sub spesialis
g. Spesialis Penyakit Mulut dasar, wajib terisi 2 jenis pelayanan,
1 masing-masing 1 tenaga1*
7. Spesialis Medik Gigi dan Mulut 7 3 1
a. Spesialis Bedah Mulut 1 1 1*
Ket:
b. Spesialis *) dari 7 jenis
Konservasi/ spesialis medik gigi dan mulut, wajib terisi
Endodonsi 1 1 jenis pelayanan,
1 minimal
1*1 tenaga
c. Spesialis Periodonti 1 1*
d. Spesialis Orthodonti 1 1 1*
e. Spesialis Prosthodonti 1 1*
f. Spesialis Pedodonsi 1 1*
RS
NO.
8. Tenaga Kefarmasian
JENIS TENAGA A B C D
Lanjutan
a. Apoteker 15 13 8 3
Kepala Instansi Farmasi RS 1 1 1 1
Rawat Jalan 5 4 2
1
Rawat Inap 5 4 4
Instansi Gawat Darurat 1 1
Ruang ICU 1 1
Koordinator penerimaan dan distribusi farmasi 1 1
1 1
Koordinator produksi farmasi 1 1
b. Tenaga Teknis Kefarmasian
Rawat Jalan 10 8 4
2
Rawat Inap 10 8 8
Instansi Gawat Darurat 2 2
Ruang ICU 2 2
Membantu tugas koordinator penerimaan dan distribusi farmasi Disesuaikan Disesuaikan
dengan beban dengan beban
Disesuaikan Disesuaikan
kerja kerja
dengan beban dengan beban
Membantu tugas koordinator produksi farmasi Disesuaikan Disesuaikan
kerja kerja
dengan beban dengan beban
kerja kerja
8. Keperawatan (Perawat dan Bidan) 1:1 1:1 2:3 2:3
Ket:
- Untuk RS Tipe A dan B; 1 tenaga keperawatan untuk 1 tempat tidur (2/3 tenaga tetap)
- Untuk RS Tipe C dan D; 2 tenaga keperawatan untuk 3 tempat tidur (2/3 tenaga tetap)
10. Gizi P P P P
11. Keterapian Fisik P P P P
12. Radiografer P P P P
13. Fisikawan Medik P P
14. Petugas Proteksi Radiasi Medik P P
15. Tenaga Elektromedik P P
16. Keteknisian Medis P P P P
17. Rekam Medik P P P P
18. Petugas IPSRS P P P P
19. Petugas Pengelola Limbah P P P P
20. Petugas Kamar Jenazah P P P P
Rasio tenaga terhadap penduduk
Metode ini mempertimbangkan beberapa faktor yang
mempengaruhi jumlah kebutuhan SDMK yang direncanakan,
sebagai berikut:
Pt = Po(1+r)t → (1+r)t 1.01 1.02 1.04 1.05 1.01 1.02 1.03 1.04
Tahun 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
Proyeksi Penduduk 251,960,095 255,461,700 258,501,694 261,577,864 264,690,641 267,840,460 271,066,400 273,777,064 276,514,835 279,279,983 282,072,783 284,829,000
1 P2023 dan
4 5 P2024 dengan Penduduk th.2020
Penduduk th.2014, P2017, P2018, P2019 Penduduk th.2020 rumus yg (BPS Jakarta Ind.
hasil perhitungan dengan rumus yg sama (BPS Jakarta sama Pt = th.2013)
dari proyeksi 2010- Pt = Po x (1+r)t 9
Indonesia th.2013) Po x (1+r)t
2015 8 -2015
-2015
Penduduk th.2015 P2016 = P2015 x (1+r)2 P2021 = P2020 x (1+r)2 P2021 = P2020 x (1+r)3
2 (BPS Jakarta 3 = 256,461,700 +(+1.19/100)2 = 271066400 x (1+1.00/100)2 = 256,461,700 x (1+1.00/100)3
Indonesia th.2013) = 258,501,694 = 273777064 = 276,514,835
6
7
Keterangan: Langkag dari no. 1 s/d no. 9 adalah langkah perhitungan proyeksi penduduk Indonesia tahun 2014-2025
LANGKAH 4 Perhitungan proyeksi kebutuhan SDMK, secara manual merupakan tabel yang
terdiri atas kolom-kolom dgn keterangan sbb:
Perhitungan Proyeksi Kebutuhan SDMK (contoh: Perawat) di Indonesia sebagai berikut:
Penjelasan:
1. Proyeksi Penduduk Provinsi (contoh : Provinsi Jawa Timur) tahun 2014-2025
2. Target Rasio SDMK (contoh : Perawat) terhadap Jumlah Penduduk, tahun 2014, 2019, dan 2025 (Kepmenko Bidang Kesra No.54
Tahun 2013)
3. Proyaksi Kebutuhan SDMK (Perawat) berdasarkan Target Rasio SDMK (Perawat) terhadap Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 2014-
2025
4. Jumlah SDMK (contoh: Perawat) diawal tahun (data existing / saat ini)
5. Proyeksi Kebutuhan SDMK (Perawat) Tahun 2014-2025 yang dihitung dari [Jumlah SDMK (Perawat) yang ada saat ini ditambah
dengan SDMK yang masuk (Pengangkatan baru dan Pindah masuk)] dikurang ((SDMK (Perawat) Pensiun, yang meninggal, sakit /
cacat, dan keluar, cuti besar dan dipecat)].
6. Kesenjangan SDMK (Perawat) adalah selisih Jumlah Kebutuhan SDMK (Perawat) berdasarkan rasio penduduk dengan Jumlah
SDMK (Perawat) di akhir tahun
Langkah 6: Y (Produksi Lulusan dari Institusi Pendidikan
(contoh di Jawa Timur) Produksi institusi pendidikan di bidang
kesehatan.
Langkah 7: rekapitulasi perhitungan
proyeksi SUPPLY dan DEMAND 2014 –
2025
TUGAS PRAKTIK!
PRAKTIK!!