Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Kompetensi

KOMPETENSI
Menurut Purwadarminta dalam kamus umum Bahasa Indonesia, kompetensi adalah
kewenangan (kekuasaan) untuk menentukan atau memutuskan sesuatu hal. Kompetensi yang ada
dalam Bahasa Inggris adalah competency atau competence merupakan kata benda, menurut
William D. Powell dalam aplikasi Linguist Version 1.0 (1997) diartikan:
Pertama, kecakapan, kemampuan, kompetensi. Kedua, wewenang. Kata sifat dari competence
adalah competent yang berarti cakap, mampu, dan tangkas.
Menurut Dellla Summers, (200:311) dan Radolf Quirk (2005:88) kompetensi adalah
sebagai kemampuan mengerjakan sesuatu dengan benar (Competency is ability to do
something well), Sedangkan Sally Wechmeier-Michael Abhy (9200:246) berpendapat bahwa
kompetensi adalah kemampuan untuk mengerjakan sesuatu dengan baik atau suatu
keterampilan yang diperlukan untuk suatu pekerjaan atau tugas tertentu (Competencu is
the ability to do something well or a skill that you need in particular job or for a particular
task). Sementara itu kemampuan kerja pegawai menurut pendapat Keith Davis (dalam
Mangkunegara; 2007:67) (dalam Riduwan; 2003:35) dirumuskan:
Ability = Knowledge + skill.
Beberapa ahli manajemen berpendapat tentang arti penting faktor kompetensi lembaga
atau perusahaan diantaranya Gery Hamel dan Ck. Prahalad (dalam Andrew campbell dan
Kethleen Sommers Luchs; 1997:5) mengatakan bahwa

Kompetensi adalah keterpaduan tekhnologi dan keterampilan yang merupakan


akumulasi dan proses latihan dan belajar, serta memiliki kontribusi dalam keberhasilan
usaha. Kompetensi yang dimiliki oleh sumber daya manusia suatu lembaga atau
perusahaan secara dominan menetukan kompetensi dari perusahaan tersebut dan
keunggulan daya saing (competitive advatage) diantara pesaingnya.
Andrew Campbell dan Kethleen Sommers Luchs (1997:7) mengatakan bahwa dalam 30
tahun terakhir ini berfikir tentang strategi bisnis pada intinya adalah tentang kompetensi spesifik
yang diperlukan untuk memenangkkan persaingan. Mereka mengutip pendapat seorang
akademisi terkemuka jepang yang mengatakan bahwa kompetensi adalah kekayaan yang tidak
dicatat dalam neraca perusahaan akan tetapi menentukan keberhasilan strategi bisnis perusahaan.
Sementara itu seorang akademisi terkemuka Amerika Philip Selznik (dalam Andrew
Campbell dan kathleen Sommers Luchs: 1997:6) mengatakan bahwa strategi bisnis perusahaan
ditentukan berdasarkan kompetensi yang dimilikinya. Philip Selznik, dalam tahun 1957
memperkenalkan distinctive competence yang kurang lebih memiliki makna kompetensi yang
berbeda atau spesifik; menurut Selznik individu yang memiliki kompetensi dibidang yang satu
kemungkinan tidak kompeten dibidang yang lainnya, dan setiap perusahan harus memiliki
prinsip-prinsip kompetensi yang spesifik dan berbeda dengan pesaingnya agar dapat
mempertahankan eksistensinya dalam jangka panjang, menghadapi para pesaingnya.
Mitrani Alain (dalam Sugiyanto; 2007:64) berpendapat bahwa ketidaksamaan dalam
kompetensi menjadikan seorang pelaku berbeda dan bahkan unggul dari pelaku lainnya.
Kenneth Andrew dari Harvard Business School. (1960), mengatakan bahwa strategi
bisnis disusun berdasarkan kompetensi yang dimiliki dan dipersiapkan sebaik-baiknya sebagai
keunggulan daya saing. Pendapat yang sama dikemukakan oleh Igor Ansoff (dalam Andrew

Campbell and kathleen Sommers Luch; 1997:6) bahwa suatu perusahaan perlu secara cermat
menyusun profil kompetensinya sebagai dasar strategi bisnisnya agar berhasil meraih peluang
yang ada. Melengkapi pendapat tersebut Christensen, Andrews dan Guth (dalam Andrew
Campbell and kathleen Sommers Luch; 1997:6) berpendapat bahwa keunggulan daya saing suatu
perusahaan ditentukan oleh kompetensi spesifik yang dimilikinya.
Peter F Drucker (1985:130) menambahkan tentang kompetensi tersebut bahwa bagian
terpenting dari kompetensi adalah kemampuan berinovasi secara terus menerus dan hal tersebut
memiliki andil besar pada keberhasilan.
Ridwan (2003:43) mengartikan
kompetensi sebagai pengetahuan dan keterampilan pegawai dalam menjalankan
tugas atau pekerjaannya.
Sementara David Fitt( dalam Alain Mitrani et. Al; 1995:127) memberikan definisi
kompetensi sebagai kemampuan untuk memberikan hasil atau memberikan nilai
lebih bagi perusahaan.
Menurut Sugiyanto (2007:61) Kompetensi memiliki makna sebagai kemampuan untuk
melakukan sesuatu tugas dengan baik. Pendapat tersebut diperkuat dengan definisi Spenser dan
Spenser 1993 seperti dikutip oleh Sugiyanto; 2007:63) bahwa kompetensi adalah sifat dasar
seseorang yang berkaitan dengan pelaksanaan suatu pekerjaan secara efektif dan sangat berhasil (
a competency is an underlying characteristic of an individual that is causally related effective
and/or superior performance in a job situation). Konferensi pakar sumber daya manusia di
Johannesburg sepakat untuk mendefinisikan kompetensi sebagai :

a cluster of related knowledge, skills, attitude that affect a major part ones job (role or
responsibility), that corelates with performance on the job,that can be measured against wellaccepted standards, and that can be inproved via training and development.
Syaiful F. Prihadi (dalam Sugiyanto; 2007-61-64) pada intinya para pakar konferensi
tersebut mendeskripsikan kompetensi terdiri dari pengetahuan (knowledge) keterampilan (skill)
dan sikap (atitude).
Sejalan dengan definisi-definisi tersebut, kompetensi ternyata merupakan faktor penting
dan penentu keberhasilan pencapaian tujuan suatu usaha. Menurut Morad Baso (dalam
Sugiyanto; 2007:65) kompetensi merupakan suatu unsur penentu upaya peningkatan kinerja
perusahaan. Lebih lanjut menurut Achmad S. Rucky (dalam Sugiyanto 2007:64) komponen yang
membentuk kompetensi seseorang adalah:
1. Motif (motives)
AdalahSesuatu secara konsisten dipikirkan atau dikehendaki oleh seorang yang
selanjutnya akan mengarahkan, membimbing, dan memilih suatu perilaku tertentu
terhadap sejumlah aksi atau tujuan
2. Karakteristik pribadi (traits)
Adalah karakteristik fisik dan reaksi atau respon yang dilakukan secara konsisten
terhadap suatu situasi atau informasi
3. Konsep diri (self consept)
Aperangkat sikap, sistem nilai atau citra diri yang dimiliki seseorang.

4. Pengetahuan (knowledge)
Adalah informasi yang dimiliki seseorang terhadap suatu area spesifik tertentu
5. Keterampilan (skill)
Adalah merupakan kemampuan untuk mengerjakan serangkaian tugas fisik atau
mental tertentu.
Menurut pendapat Sharma VK (dalam Sugiyanto; 2007:65) menyebutkan bahwa
formulasi kompetensi sebagai berikut:
Competence = knowledge + skill + attitudes + talents.
Kompetensi sumber daya manusia hasil kajian Perin (Anwar Prabu; 2007:186) yaitu
sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan yang luas tentang visi, kemampuan
mengantisipasi pengaruh perubahan, kemampuan memberikan pendidikan tentang sumber daya
manusia dan kemampuan lini eksekutif.
Pengertian kompetensi oleh beberapa ahli memberikan definisi secara berbedabeda. Persoalan kebutuhan untuk memperoleh sumber daya manusia unggul dan
profesional sangat diharapkan oleh banyak perusahaan. Persoalan yang dimaksud
dalam konteks ini ialah kompetensi sumber daya manusia. Kompetensi merujuk kepada
pengetahuan, keterampilan, kemampuan, atau karakteristik kepribadian individual yang
secara langsung mempengaruhi kinerja seseorang.
Menurut Mc Acshan dalam Sutrisno (2010: 203) memberikan pengertian
kompetensi sebagai pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dikuasai oleh
seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan
perilaku- perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya. Apabila

kompetensi diartikan sama dengan kemampuan, maka dapat diartikan pengetahuan


memahami tujuan bekerja, pengetahuan dalam melaksanakan kiat-kiat jitu dalam
melaksanakan pekerjaan yang tepat dan baik, serta memahami betapa pentingnya
disiplin dalam organisasi agar semua aturan dapat berjalan dengan baik.
Spencer and Spencer (1993) dalam Moeheriono (2009) menyatakan bahwa
kompetensi merupakan karakteristik yang mendasari seseorang berkaitan dengan
efektivitas kinerja individu dalam pekerjaannya atau karakteristik dasar individu yang
memiliki hubungan kausal atau sebagai sebab-akibat dengan kriteria yang dijadikan
acuan, efektif atau berkinerja prima atau superior di tempat kerja atau pada situasi
tertentu.

Anda mungkin juga menyukai