Anda di halaman 1dari 5

Tugas Individu

Dosen Pengampu: - Dr. Hilwa Anwar, S. Psi., M. Psi., Psikolog


- Dr. Resekiani Mas Bakar, S. Psi., M. Psi., Psikolog
- Andi Nasrawaty Hamid, S. Psi., M. A
- Asmulyani Asri, S. Psi., M. Psi., Psikolog
- Rahmawati Syam, S. Psi., M. Psi., Psikolog
- Iradat Rayhan Sofyan, S. Psi., M. Psi., Psikolog
- Abdul Rahmat, S. Psi., M. Psi. T.
- St. Hadjar Nurul Istiqamah, S. Psi., M. Psi., Psikolog

PENYUSUNAN KOMPETENSI
OLEH :

YUSYAH ALREFFYANNY MANGARENGI


1971040049
KELAS B

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021
“ EXPLORING COMPETENCIES AND COMPETENCY MODELLING “

Kompetensi merupakan kemampuan yang ditunjukkan individu melalui


sikap ataupun perilakunya dalam lingkungan organisasi yang dapat memberikan
hasil sesuai dengan harapan. Penggunaan kompetensi ini telah dilakukan sejak
awal 1970-an oleh David McClelland yang merupakan seseorang yang bekerja di
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat dan kemudian menjadi Psikolog. David
McCllelland menggunakan model kompetensi untuk mengidentifikasi
karakteristik yang dimiliki seseorang untuk dapat bekerja secara superior dan
efektif dan membuat artikel yang berjudul “Testing for Competence Rather than
Intellegence”. Kemudian pada tahun 1982 model kompetensi di populerkan
kembali oleh Richard E Boyatzi dengan bukunya yang berjudul “The Competent
Manager, A Model for Effective Performance”.
Menurut Spencer and Spencer (1993), kompetensi merupakan an
“underlying characteristic’s” of an individual which is “casually related” to
“criterion -referenced” effective and or superior performance in a job or
situation” atau karakteristik yang mendasari individu yang berkaitan dengan
kinerja yang baik dalam pekerjaannya. Berdasarkan dari penjelasan diatas kata
“Underlying Characteristic” bermakna bahwa kompetensi adalah bagian dari
kepribadian seseorang dan dapat memprediksi perilaku sesuai dengan situasi
ataupun tugas dalam pekerjaannya. Berikut lima karakteristik kompetensi menurut
Spencer dan Spencer (1993) :
1. Motif (Motives) : merupakan sesuatu yang dapat mendorong individu
untuk bertindak secara konsisten.
2. Sifat (Trait) : merupakan watak yang dimiliki setiap individu untuk
merespon sesuatu dengan cara tertentu.
3. Konsep diri (Self-Concept) : merupakan sikap atau nilai yang dimiliki
individu untuk melakukan sesuatu.
4. Pengetahuan (Knowledge) : merupakan informasi yang dimiliki
individu sehingga ia mengetahui apa yang dapat ia lakukan.
5. Keterampilan (Skill) : merupakan kemampuan untuk dapat
mengerjakan tugas fisik atau mental tertentu.
Selain itu, terdapat tingkatan kompetensi yang digambarkan dengan pola
gunung es (Iceberg Model) yang memiliki implikasi praktis pada sumber daya
manusia (Human Resource Planning). Dimana Knowledge dan Skill merupakan
karakteristik yang dimiliki individu yang dapat dilihat sehingga lebih mudah
untuk dikembangkan dengan pelatihan dan merupakan cara paling efektif untuk
meningkatkan kemampuan karyawan sedangkan Self-Concept, Trait, dan Motives
merupakan karakteristik yang berada pada titik sentral kepribadian seseorang
sehingga lebih sulit untuk dikembangkan.
Kemudian, kata “Casually Related” bermakna bahwa kompetensi dapat
menyebabkan perilaku dan kinerja. Dimana pada Competency Casual Flow
Model menggambarkan bahwa Motive, Trait, Self – Concept dan Knowledge akan
menentukan munculnya perilaku (Skill) yang juga akan menentukan hasil
(outcome) kinerja dari pekerjaan tertentu. Sedangkan kata “Criterion
Referenced” bermakna bahwa kompetensi dapat memprediksi baik atau buruk
kinerja yang dilakukan sesuai dengan standar tertentu. Berikut kriteria yang paling
banyak digunakan dalam model kompetensi :
1. Superior Performance : merupakan standar yang paling tinggi yang
didapatkan dari satu individu yang menduduki tingkat teratas dalam
situasi kerja tertentu.
2. Effective Performance : merupakan standar yang paling minimal agar
kinerja karyawan dianggap kompeten.
Menurut Spencer dan Spencer (1993), kompetensi juga memiliki kategori
yang terbagai menjadi dua yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh
suatu perusahaan yaitu :
1. Threshold Competencies : merupakan kompetensi atau karakteristik
yang penting dan harus dimiliki oleh individu agar pekerjaannya dapat
terlaksana dengan baik dan efektif namun belum dapat membuat
individu dikatakan memiliki kinerja superior atau diatas rata – rata.
2. Differentiating Competencies : merupakan kompetensi atau
karakterisik yang dimiliki individu sudah dapat dikatakan memiliki
kinerja yang superior atau diatas rata – rata.
Berdasarkan dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
kompetensi merupakan kemampuan yang dimiliki individu untuk melakukan
suatu pekerjaan yang akan menghasilkan kinerja yang sesuai dengan standar atau
harapan oleh karena itu model kompetensi sangat dibutuhkan dalam setiap
organisasi karena dapat menghasilkan individu atau karyawan yang menghasilkan
kinerja yang baik, efektif dan berkompeten.
DAFTAR PUSTAKA
Pahrodf. (2017). A Guidebook of Competency Modelling And Profiling. Ortigas :
Philippines Australia Human Resource and Organisational Developmental
Facility (PAHRODF)

Spencer, L.M., Spencer., S.M. (1993). Competence At Work : Models For


Superior Performance. Canada : John Wiley & Sons, Inc

Rizkiawan, M. (2020). Manajemen SDM Berbasis Kompetensi dalam


https://birokratmenulis.org/manajemen-sdm-berbasis-kompetensi/ (diakses pada
tanggal 13 Februari 2021)

Ningwidhi, P.A.A. (2008). Pengaruh kompetensi dan motivasi terhadap


produktivitas kerja karyawan: studi kasus di PT Axa Mandiri Cabang Cirebon
:The influence of competence and motivation of employees on productivity.
Thesis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia dalam
http://lib.ui.ac.id/hasilcari?lokasi=lokal&query=+Putu+Ayu+A.+Ningwidhi
(diakses pada tanggal 13 Februari 2021)

Daniarsyah, D. (2017). Penerapan Sistem Merit Dalam Rekrutmen Terbuka


Promoso Jabatan Pimpinan Tinggi ASN (Suatu Pemikiran Kritis Analisis). Civil
Service, 11(2), 39 – 47.

Anda mungkin juga menyukai