MANAJEMEN SDM
KELOMPOK 4:
1. RYAN RIYANTO RACHMAT
2. IRMAYANI
3. LATIF MUH ABDUH
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
TAHUN 2022/2023
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.3 Latar Belakang................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................2
2.1 Pengertian Kompetensi...................................................................................................2
2.2 Aspek Konsep Kompetensi.............................................................................................2
2.3 Manfaat Penggunaan Kompetensi...................................................................................2
2.4 Manfaat Penggunaan Kompetensi...................................................................................3
2.5 Penerapan Kompetensi Berdasarkan Fungsi SDM.........................................................3
2.6 Pengembangan SDM Berdasarkan Kompetensi dalam Meningkatan kinerja................4
BAB III PEMBAHASAN......................................................................................................5
3.1 Pengertian Kompensasi atau Balas Jasa..........................................................................5
3.2 Macam Macam Kompensasi............................................................................................5
3.3 Fungsi Pemberian Kompensasi........................................................................................6
3.4 Tujuan Pemberian Kompensasi.......................................................................................7
3.5 Sistem Pemberian Kompensasi........................................................................................7
3.6 Faktor yang Mempengaruhi Kompensasi........................................................................9
BAB IV PENUTUPAN.........................................................................................................10
4.1 Kesimpulan......................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui arti dari Kompetensi dan balas jasa
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kompensasi
3. Untuk mengetahui fungsi kompetensi dan kompensasi
1
BAB II
PEMBAHASAN
a. Knowledge, yaitu kesadaran dalam bidang kognitif. Misalnya, seorang karyawan mengetahui
cara melakukan pembelajaran yang baik sesuai dengan kebutuhan yang ada di perusahaan.
b. Understanding. Yaitu kedalaman kognitif dan afektif yang dimiliki oleh individu. Misalnya,
karyawan dalam melaksanakan pembelajaran harus mempunyai pemahaman yang baik tentang
kodisi kerja secara efektif.
c. Skill, yaitu sesuatu yang dimiliki oleh individu untuk melaksanakan pekerjaan yang dibebankan
kepadanya.
3
d. Value, yaitu suatu standar perilaku yang telah diyakini dan secara psikologis telah menya4tu
dalam diri seseorang.
e. Attitude, yaitu perasaan atau reaksi terhadap suatu peristiwa yang dating dari luar.
f. Interest, yaitu kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu perbuatan.
Ruky (2003), mengemukakan konsep kompetensi menjadi semakin popular dan sudah banyak
digunakan oleh perusahan-perusahaan besar dengan berbagai alasan, yaitu:
4
e. Memudahkan adaptasi terhadap perubahan.
f. Menyelaraskan perilaku kerja dengan nilai-nilai organisasi.
Setiap organisasi memiliki kompetensi yang berbeda, karena belum adanya persyaratan
standar untuk menempati suatu posisi, serta penetuan pelatihan bagi sumber daya manusia belum
sistematis maka aplikasi kompetensi diprioritaskan berdasarkan fungsi sumber daya manusia di
organisasi. Menurut Mitrani, Dalziel, Fitt (1992); Spencer & Spencer (1993), dari pemikiran para ahli
dapat diidentifikasikan beberapa pokok pikiran tentang kualitas yang perlu dimiliki orang pada
eksekutif (executives), manajer (managers), dan karyawan (employees)
Berbagai upaya pengembangan SDM hendaknya didukung oleh beberapa faktor diantaranya:
1. Terdapat seleksi SDM yang baik untuk benar-benar menciptakan pegawai yang berkualitas.
2. Merancang keselarasan antara kebutuhan organisasi dan kemampuan pegawai. Menyediakan
sarana, prasarana dan teknologi yang sesuai untuk pengembangan pegawai. Perangsang seperti
imbalan kebendaaan, pujian, keberhasilan yang diharapkan, tanggung jawab, serta
perkembangan adalah perangsang-perangsang positif sementara hukuman adalah perangsang
negatif. Motif adalah intern yang unik bagi setiap individu sedang perangsang adalah ekstern
dan seragam bagi individu-individu dari kelompok kerja yang sama. 1
3. Komitmen yang tinggi dari setiap elemen organisasi untuk melakukan pengembangan pegawai
secara berkesinambungan.
5
BAB III
PEMBAHASAN
Simamora membedakan kompensasi menjadi dua macam, yaitu kompensasi langsung dan
kompensasi tidak langsung.
Kompensasi langsung merupakan penghargaan yang diterima karyawan dalam bentuk uang.
Kompensasi langsung dapat berupa upah, gaji, insentif, dan tunjangan-tunjangan lain. Dessler
(1997:85) menjelaskan bahwa: “Kompensasi langsung adalah pembayaran keuangan langsung dalam
bentuk upah, gaji, insentif, komisi dan bonus”. Sedangkan menurut Umar (2003:16), “Kompensasi
langsung adalah segala sesuatu yang diterima oleh karyawan dalam bentuk gaji/upah, insentif,
bonus, premi, pengobatan, asuransi dan lain-lain yang sejenis yang dibayar oleh organisasi”.
1) Gaji
Definisi Gaji menurut Hasibuan (1999:133) adalah: :Balas jasa yang dibayar secara periodik kepada
karyawan yang tetap serta mempunyai jaminan yang pasti”. Simamora (2004:445) dalam bukunya
menjelaskan bahwa:
“Upah (wages) biasanya berhubungan dengan tarif gaji per-jam (semakin lama jam kerjanya,
semakin besar bayarannya). Upah merupakan basis bayaran yang kerap digunakan bagi pekerja-
pekerja produksi dan pemeliharaan (pekerja kerah biru). Sedangkan gaji (salary)umumnya berlaku
untuk tarif bayaran mingguan, bulanan, dan tahunan (terlepas dari lamanya jam kerja).
6
2) Upah Insentif
Jenis kompensasi lain yang diberikan kepada karyawan sebagai imbalan atas kerjanya adalah
upah insentif. Perusahaan menetapkan adanya upah insentif untuk menghubungkan keinginan
karyawan akan pendapatan finansial tambahan dengan kebutuhan organisasi akan peningkatan
kualitas dan kuantitas kerjanya. Menurut Nawawi (1997:317) definisi upah insentif adalah:
“Penghargaan atau ganjaran yang diberikan untuk memotivasi para pekerja agar produktivitas
kerjanya tinggi, sifatnya tidak tetap atau sewaku-waktu”.
3) Bonus
Jenis kompensasi lain yang ditetapkan perusahaan adalah berupa pemberian bonus. Pemberian
bonus kepada karyawan ini dimaksudkan untuk meningkatkan produktifitas kerja dan semangat kerja
karyawan. Pengertian bonus menurut Simamora (2004:522) adalah “Pembayaran sekaligus yang
diberikan karena memenuhi sasaran kinerja”, sedangkan menurut Sarwoto (1991:156), pengertian
bonus adalah :
a). Uang dibayar sebagai balas atas hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan apabila melebihi target
b). Diberikan secara sekali terima tanpa sesuatu ikatan di masa yang akan datang
c). Beberapa persen dari laba yang kemudian dibagikan kepada yang berhak menerima bonus.
2. Kompensasi Tidak Langsung(indirect compensation)
Kompensasi tidak langsung meliputi semua imbalan finansial yang tidak tercakup dalam
kompensasi langsung. Kompensasi tidak langsung menurut Nawawi (2001:316) adalah “Program
pemberian penghargaan atau ganjaran dengan variasi yang luas, sebagai bagian keuntungan organisasi
atau perusahaan”.
Selain beberapa fungsi di atas, jelas kompensasi mempunyai tujuan-tujuan positif. Pendapat
para pakar tentang tujuan pemberian kompensasi berbagai macam, namun pada prinsipnya sama.
Adapun tujuan kompensasi menurut H. Malayu S.P. Hasibuan (2002:120) adalah sebagai berikut:
1. Ikatan Kerja Sama
Dengan pemberian kompensasi terjadilah ikatan kerja sama formal antara majikan dengan
karyawan. Karyawan harus mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik, sedangkan pengusaha/majikan
wajib membayar kompensasi sesuai dengan perjanjian yang disepakati.
2. Kepuasan Kerja
Dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik, status sosial
dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya.
3. Pengadaan Efektif
Jika program kompensasi ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan yang qualified untuk
perusahaan akan lebih mudah.
4. Motivasi
Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah memotivasi bawahannya.
5. Stabilitas Karyawan
Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta eksternal konsistensi yang
kompetitif, maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena turn-over relatif kecil.
6. Disiplin
Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar, maka disiplin karyawan semakin baik.
Mereka akan menyadari dan mentaati peraturan-peraturan yang berlaku.
7. Pengaruh Serikat Buruh
Dengan program kompensasi yang baik, pengaruh serikat buruh dapat dihindarkan dan
karyawan akan berkonsentrasi pada pekerjaannya.
8. Pengaruh Pemerintah
Jika program kompensasi sesuai dengan undang-undang perburuhan yang berlaku (seperti batas
upah minimum), maka intervensi pemerintah dapat dihindarkan.
3.5 SISTEM PEMBERIAN KOMPENSASI
Beberapa sistem kompensasi yang biasa digunakan adalah sistem prestasi, sistem waktu,sistem
kontrak/borongan.
a. Sistem Prestasi
Upah menurut prestasi kerja sering juga disebut dengan upah sistemhasil. Pengupahan dengan
cara ini mengaitkan secara langsung antara besarnya upah dengan prestasi kerja yang ditujukan oleh
karyawan yang bersangkutan. Sedikit banyaknya upah tersebut tergantung pada sedikit banyaknya
hasil yang dicapai karyawan dalam waktu tertentu. Cara ini dapat diterapkan bila hasil kerja dapat
diukur secara kuantitatif. Cara ini dapat mendorong karyawan yang kurang produktif menjadi lebih
produktif. Cara ini akan sangat menguntungkan bagi karyawan yang dapat bekerja cepat dan
berkemampaun tinggi. Contoh kompensasi sistemhasil : per potong, per meter, per kilo, per liter dan
sebagainya.
b. Sistem Waktu
8
Besarnya kompensasi dihitung berdasarkan standar waktu seperti Jam,Hari, Minggu, Bulan.
Besarnya Upah ditentukan oleh lamanya karyawan melaksanakan atau menyelesaikan suatu
pekerjaan. Umumnya cara ini digunakan bila ada kesulitan dalam menerapkan cara pengupahan
berdasarkan prestasi.
Dalam pemberian kompensasi, terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhinya. Secara garis
besar faktor-faktor tersebut terbagi tiga, yaitu faktor intern organisasi, pribadi karyawan yang
bersangkutan, dan faktor ekstern pegawai organisasi.
10
BAB IV
PENUTUPAN
4.1 Kesimpulan
Dalam era globalisasi, masalah sumber daya manusia menjadi sorotan maupun tumpuan bagi
perusahaan untuk tetap dapat bertahan. Sumber daya manusia mempakan peran utama dalam setiap
kegiatan perusahaan. Walaupun banyaknya sarana dan prasarana serta sumber daya, tanpa dukungan
sumber daya manusia kegiatan perusahaan tidak akan berjalan dengan baik. Dengan demikian sumber
daya manusia mempakan kunci pokok yang harus diperhatikan dalam segala kebutuhannya. Sumber
daya manusia akan menentukan keberhasilan pelaksanaan kegiatan perusahaan. Untuk itu dalam
mencapai tujuan organisasi dibutuhkan kompetensi sumber daya manusia yang memadai dalam
mendorong kinerja karyawan.
Perusahaan akan berkembang dan mampu bertahan dalam lingkungan persaingan yang
kompetitif apabila didukung oleh pegawai-pegawai yang berkompeten di bidangnya. Kompetensi
pegawai yang terdiri dari pengetahuan knowledge), kemampuan/keterampilan (skill), sikap (attitude)
disesuaikan dengan bidang pekerjaan yang dibutuhkan oleh organisasi, sehingga dapat menghasilkan
kinerja pegawai yang berprestasi dan profesional dalam bekerja. Kompetensi merupakan suatu
kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas
keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut.
Dengan demikian, kompetensi menunjukkan keterampilan dan pengetahuan yang dicirikan oleh
profesionalisme dalam suatu bidang tertentu sebagai sesuatu yang terpenting atau sebagai unggulan
bidang tersebut. Untuk menjaga keprimaan suatu perusahaan, maka perusahaan harus memberikan
kompensasi atau balas jasa terhadap karyawan agar kebutuhan dan hak karyawan terpenuhi sehingga
membuat karyawan giat dalam bekerja dan senatiasa mengikuti peraturan yang diterapkan
perusahaan, yang dapat membuat perusahaan tetap berada pada jalur visi misi perusahaan.
11
DAFTAR PUSTAKA
INTERNET
http://deroe.wordpress.com/2007/10/05/kompeten-dan-kompetensi/
http://www.hrm-indonesia.com/manajemen-sdm-msdm-berbasis-kompetensi.html
12