Anda di halaman 1dari 5

1.

  Salah satu metode pembelajaran yang berlandaskan pendekatan kognitif adalah latihan inkuiri
,   Tuliskan langkah langkah metode latihan inkuiri !

 2. Dalam merancang dan merapkan penggunaan metode pembelajaran IPS SD yang
berlandaskan Pendekatan sosial terdapat tiga ciri-ciri pokok metode inkuiri sosial, tuliskan dan
jelaskan ketiga ciri-ciri tersebut !

 3. Buat jarring laba-laba tematik antar mata pelajaran SD dengan mengambil tema sentral   dari
konsep IPS

 4. Tuliskan 5 jenis kata-kata yang sering dipakai untuk evaluasi (pertanyaan) yang
mengungkapkan pemahaman !

5. Coba jelaskan bagaimana peran tema dalam pembelajaran tematik dan apa yang harus di
lakukan guru jika ada kompetensi dasar yang tidak dikaitkan dalam pembelajaran tematik.

JAWABAN

1. Pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal


seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki sesuatu fenomena alam,
makhluk hidup atau benda, secara sistematis kritis, analitis dan logis.

Langkah 1. Orientasi terhadap Masalah

Langkah Langkah Model Pembelajaran Inkuiri – Untuk mengorientasikan siswa terhadap


masalah ini, guru harus memiliki kreativitas sehingga stimulus atau rangsangan yang di
berikan benar-benar menarik bagi siswa.

Langkah 2. Merumuskan Masalah

Langkah Langkah Model Pembelajaran Inkuiri – Ketika rangsangan atau stimulus yang di
berikan oleh guru bekerja dengan baik, maka dalam pemikiran peserta didik akan muncul
pertanyaan-pertanyaan dan permasalahan-permasalahan yang akan menjadi dasar dalam
merumuskan masalah.

Langkah 3. Mengajukan Hipotesis

Selanjutnya, setelah peserta didik merumuskan masalah, langkah selnjutnya adalah


merumuskan hipotesis. Perumusan hipotesis oleh peserta didik dapat di pandu oleh guru,
dengan memberikan peserta didik bahan bacaan untuk menjawab rumusan masalah.

Langkah 4. Mengumpulkan Data

Langkah Model Pembelajaran Inkuiri ke empat adalah mengumpulkan data yang sebanyak
dan selengkap mungkin. Data atau informasi yang telah di peroleh kemudian harus di pilah-
pilah, hanya informasi dan data yang relevan dengan tujuan atau pemecahan masalah
mereka yang akan dijadikan sebagai data.

Langkah 5. Menguji Hipotesis

Setelah berkutat dengan beragam sumber belajar (sumber informasi) yang tersedia dan
sumber data yang ada, peserta didik kemudian akan di ajak untuk memproses data dan
informasi yang di peroleh.

Langkah 6. Menyimpulkan

Langkah Model Pembelajaran Inkuiri terakhir adalah menyimpulkan. Dalam langkah-


langkah model pembelajaran inkuiri adalah peserta didik membuat kesimpulan tentang hasil
pengujian hipotesis yang telah di lakukan.

2. Ciri-ciri Model pembelajaran Inkuiri

Pertama, model pembelajaran inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal
untuk mencari dan menemukan. Artinya model pembelajaran inkuiri menempatkan siswa
sebagai subjek belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai
penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk
menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri.

Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan
jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan
sikap percaya diri {self belief). Dengan demikian, model pembelajaran inkuiri menempatkan
guru bukan sebagai sumber belajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar
siswa.

Ketiga, tujuan dari penggunaan model pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan


kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan
intelektual sebagai bagian dari proses mental. Dengan demikian, dalam model pembelajaran
inkuiri siswa tak hanya dituntut untuk menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana
mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya.
3.

4. 1. Kata Depan “Preposisi”

Prae berarti sebelum sedangkan ponere berarti menempatkan atau tempat. Berarti kata depan
merupakan kata yang merangkaikan kata-kata atau bagian kalimat yang diikuti nominal atau
pronominal, kata depan ialah kata yang menghubungkan kata benda dengan bagian kalimat.
Contoh :

Ana sudah hidup di Jakarta selama puluhan tahun lalu.

Setelah mengunjungi rapat dari Sekolah, ayah segera berangkat ke kantor untuk
menyelesaikan pekerjaanya.

2. Konjungsi (kata hubung)

Konjungsi atau kata hubung merupakan jenis kata yang fungsinya untuk menghubungkan
dua satuan bahasa semisal kata dengan kata, klausa dengan klausa, frasa dengan frasa,
kalimat dengan kalimat maupun paragraf dengan paragraf. Konjungsi sendiri terbagi
menjadi 4, yaitu :

a. Konjungsi Koordinatif

Contoh : Lina dan Tika adalah sahabat karib.

b. Konjungsi korelatif

Contoh : Lina dan Tika adalah sahabat karib.


c. Konjungsi Antarkalimat

Contoh : Perbuatan Indri di hadapan keluarganya sangat menjengkelkan. Biarpun begitu


suaminya selalu memaafkannya.

d. Konjungsi Subordinatif

Konjungsi subordinatif waktu. Contoh : semenjak, sejak, sewaktu, sedari.

Konjungsi surbodinatif syarat. Contoh : jikalau, jika, kalau, bila.

Konjungsi subordinatif pengandaian. Contoh : seumpama, seandainya.

Konjungsi subordinatif konsesif. Contoh : sekalipun, biarpun.

3. Artikula (kata sandang)

Artikula atau kata sandang merupakan jenis kata yang mengiringi kata benda atau yang
memberikan batasan makna jumlah pada suatu benda atau orang. Beberapa kata yang termasuk
kata sandang adalah itu, yang, si, nya, hang, dang, sang.

Kata sandang ini pun terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu :

Artikula yang menyatakan gelar/sebutan. Contoh : hang, dang, sri, sang.

Artikula yang mengacu ke makna koleratif atau makna kelompok. Contoh : para.

Artikula yang menominalkan. Contoh : Si budi kecil kuyup menyanyi.

4. Interjeksi (kata seru)

Interjeksi atau kata seru merupakan kata yang digunakan untuk mengungkapkan perasaan.
Contoh kata seru dalam bahasa Indonesia dibagi menjadi 3, yaitu.

Kata seru asli, misalnya ah, yah, wah, hai, nah, oh dan lan-lain.

Kata seru yang berasal dari kata biasa, maksudnya adalah kata ser yang berasal dari kata benda
atau kata lain yang digunakan, misalnya kasihan, masa’. celaka dan lain-lain.

Kata seru yang asalnya dari beberapa ungkapan, baik yang merupakan ungkapan Indonesia
maupun dari ungkapan asing. Misalnya demi Allah, ya ampun, Insya Allah dan lain-lain.
5. Partikel Penegas

Partikel penegas merupakan kategori kata yang berguna untuk memberi penekanan atau
memperkuat intonasi pada kata yang diikuti. Jenis kata penegas ini ada 4 yaitu, kah, lah, pun dan
tah.

Contoh : Ibunyalah yang mengerjakan semua tugas rumah, bukan kakak perempuannya.

5. Peran dan Pemilihan Tema dalam Pembelajaran Tematik


Tema dalam pembelajaran tematik memiliki peran antara lain:
 Siswa lebih mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu.

 Siswa dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi


mata pelajaran dalam tema yang sama.

 Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan

 Kompetensi berbahasa bisa dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan mata


pelajaran lain dan pengalaman pribadi siswa.

 Siswa lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam
konteks tema yang jelas.

 Siswa lebih bergairah belajar karena mereka bisa berkomunikasi dalam situasi yang
nyata.

 Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu
dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 kali.

 Pemilihan tema dalam pembelajaran tematik dapat berasal dari guru dan siswa. Pada
umumnya guru memilih tema dasar dan siswa menentukan unit temanya. Tema juga
dapat dipilih berdasarkan pertimbangan konsensus antar siswa.

Anda mungkin juga menyukai