Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH PENDIDIKAN IPS SD

Modul 8 dan Modul 9

OLEH :

1. JULIANA ROLINCA SIBURIAN (856052537)


2. RIKA RENTINA BR. GINTING (856058133)
3. NOVIDA RISKARINA PURBA (856058165)
4. JUWATI (856050153)
5. ERNAWATI (855865502)
6. THRESYA NATALIA PUTRY (856050479)
7. FRISKA AGUSTYA HUTABALIAN (856050375)
8. ANNISA SYU’ARA (856049102) (PPT)

PGSD BIDANG ILMU


UNIVERSITAS TERBUKA POKJAR TEBING TINGGI
Nama : Juliana Rolinca Siburian
Nim : 856052537

MODUL 8 K.B 1
MERANCANG DAN MENYUSUN ALAT EVALUASI DALAM
PEMBELAJARAN IPS SD

A. Pengertian Evaluasi

Evaluasi adalah suatu proses sistematik untuk mengetahui tingkat


keberhasilan dan efisien suatu program.Evaluasi juga bisa di katakan sebagai
penilaian.Kegunaan utama dari evaluasi adalah untuk pengambilan keputusan
dan pertanggungjawaban terhadap kegiatan yang telah di laksanakan.

1. Prinsip Penilaian

 Valid atau hanya mengukur apa yang hendak di ukur

 Andal dalam hal kecermatan atau ketepatan dan keajengan dari hasil
pengukuran yang dilakukan.

 Objektif,yakni penilaian di dasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas,


tidak dipengaruhi subjektivitas penilai

 Adil,yakni penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik


karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender

 Terpadu, yakin penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen


kegiatan pembelajaran.
 Terbuka,yakni prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan

 Menyeluruh dan berkesinambungan,yakni penilaian mencakup semua aspek


kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik yang sesuai

 Sistematis, yakni penilaian dilakukan secara berencana dan bertahan

 Akuntabel, yakni penilaian dapat dipertanggung jawabkan,baik dari segi


teknik, prosedur, maupun hasilnya

 Beracuan kriteria, yakni penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian

kompetensi yang ditetapkan

2. Merancang Alat Evaluasi atau Tes

a. Tujuan tes

Tujuan tes dapat di pakai untuk mengetahui penguasaan peserta didik


dalam pokok bahasan atau subpokok bahasan tertentu setelah materi diajarkan

b. Penyusunan kisi-kisi tes

1) Kompetensi Dasar

2) Materi Pokok

3) Hasil Belajar

4) Indikator

5) Setelah indikator materi, yakni indikator soal atau kisi-kisi tes


3. Menyusun Alat Evaluasi atau Tes

a. Dalam menyusun soal atau tes pertama-tama harus di buat indikator tes atau
TIK, yakni:

 Memilih Kompetensi Dasar (KD)

 Memilih materi pokok

 Membuat Indikator tes atau TIK

 Menulis Soal berdasarkan Indikator

b. Kriteria Indikator tes yang baik

 Membuat ciri-ciri dari Kompetensi Dasar

 Membuat satu kata Kerja operasional yang dapat diukur

 Berkaitan erat dengan materi pokok hasil belajar beserta


indikator materi

 Dapat dibuat soal

c. Kriteria pokok penulisan soal

 Harus sesuai dengan indikator tes

 Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas

 Pernyataan yang ada pada pokok soal atau pada pilihan jawaban
harus singkat,padat dan jelas

 Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar


 Pilihan jawaban harus homogen dan logis di tinjau dari segi materi

 Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama

 Pilihan jawaban jangan menggunakan pernyataan, semua pilihan


jawaban salah atau semua jawaban benar

 Pilihan jawaban yang menggunakan angka, harus di urutkan dari


kecil ke besar

 Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau paling
benar

 Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal-soal


Nama : Rika Rentina Br. Ginting
Nim : 856058133
MODUL 8 K.B 2
MERANCANG DAN MENYUSUN ALAT EVALUASI HASIL BELAJAR IPS
ASPEK KOGNITIF

1. Pengertian Aspek Kognitif


Aspek kognitif dalam evaluasi hasil belajar memiliki dua tingkat sebagai
berikut.
A. Evaluasi yang memiliki tingkat lebih rendah, meliputi hal-hal berikut ini.
1) Evaluasi yang mengungkap pengetahuan ( knowledge )
Evaluasi mengungkap pengetahuan merupakan pertanyaan atau tes
yang mengungkap penalaran dalam kategori terendah. Evaluasi ini hanya
mengungkap tentang fakta, definisi, pengertian dan sejenisnya. Kata-kata
yang sering dipakai untuk evaluasi (pertanyaan) yang mengungkap
pengetahuan, antara lain apa?, siapa?, dimana?, kapan?, sebutkan!
2) Evaluasi yang mengungkap pemahaman ( comprehension )
Evaluasi ini menuntut siswa untuk memahami atau memahami apa
yang telah dipelajari. Maka siswa dapat menjelaskan apa yang telah
dipelajari dengan kalimatnya sendiri. Tidak hanya dapat mengingat dan
menghafal informasi tapi dapat memilih dan mengorganisasikan
informasi itu. dapat Termasuk gambaran, grafik, bagan dan lain-lain
dengan kata-katanya sendiri. Kata-kata yang sering digunakan untuk
evaluasi (pertanyaan) yang mengungkap pemahaman, antara lain
Mengapa? , Jelaskan!
B. Evaluasi yang memiliki tingkat yang lebih tinggi meliputi hal-hal berikut.
1) Analisis ( analisis )
Analisis merupakan pertanyaan dari kelompok tingkat tinggi yang
menuntut siswa untuk berpikir secara mendalam, untuk menciptakan
sesuatu yang baru. Untuk menjawab pertanyaan analisis siswa harus
menguraikan sebab, motif atau mampu mrngadakan deduktif (dari suatu
generalisasi hal umum, dicari faktanya ke hal yang khusus ) . Oleh karena
itu, pertanyaan analisis tidak hanya memiliki satu jawaban yang benar,
melainkan berbagai alternatif. Beberapa kata yang dapat dipakai untuk
analisis pertanyaan antara lain bukti-bukti!, Mengapa!, Perankan sebab-
sebabnya!, Analisislah!, Berilah alasan!
2) Sintesis ( sintesis )
Sintesis merupakan jenjang kedua dari kelompok pertanyaan tingkat
tinggi. Pertanyaan yang mengungkap sintesis menuntut siswa untuk
berpikir orisinal dan kreatif. Siswa suatu fakta tentang induktif (dari
faktor, unsur-unsur yang bersifat khusus, diambil suatu kesimpulan atau
generalisasi ) . Beberapa kata yang dapat dipakai untuk pertanyaan
sintesis yaitu Susunlah dengan kata-katamu!, Apa yang mungkin terjadi!,
Buatlah perkiraan apa yang!, pikirkan!.
3) Evaluasi ( evaluasi )
Evaluasi yang mengungkap penilaian menuntut siswa untuk
melakukan kegiatan yang paling tinggi. Dia dapat melakukan itu apabila
pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis dan sintesis dapat dikuasai
dengan baik. Pertanyaan yang mengungkap evaluasi menuntut adanya
standar atau kriteria yang jelas. Jawaban siswa yang berbeda-beda, tapi
dengan penjelasan yang berbeda akan menambah wawasan sehingga
mereka memiliki cakrawala yang luas. 

2. Merancang Alat Evaluasi Hasil Belajar


Sebelum menyusun alat evaluasi, terlebih dahulu kita harus merancang alat
evaluasi tersebut. Dalam merancang alat evaluasi, perlu mempelajari kurikulum
yang berlaku mengenai hal-hal berikut.
 Kompetensi Dasar (KD)
 Materi Pokok/hasil belajar
 Indikator pada kurikulum untuk materi pokok/hasil belajar di atas.
 melihat/membuat indikator untuk groomer-kisi soal.

3. Pemeriksaan Alat Evaluasi Hasil Belajar Aspek Kognitif


Untuk siswa Sekolah Dasar, aspek kognitif yang dipilih cukup yang
memiliki tingkat lebih rendah, seperti pengetahuan/ingatan,pemahaman dan
penerapan. Tingkatan kognitif yang lebih tinggi yaitu analisis, sintesis, dan
evaluasi masih terlalu sulit untuk mereka.
C. MERANCANG DAN MENYUSUN ALAT EVALUASI NILAI DAN
SIKAP SOSIAL
1. Pengertian Nilai dan sikap sosial
Nilai dan sikap sosial terjadi apabila ada interaksi sosial antara
seseorang dengan orang lain dengan kelompok lain atau antar
kelompok. Untuk dapat terjadinya suatu interaksi sosial harus ada kontak
sosial dan komunikasi.

Kontak sosial dapat berlangsung dalam 3 bentuk sebagai berikut :


A. Antara Orang Per Orang
Kontak sosial ini terjadi antara orang lain, mis seorang siswa yang
memperlajari kebiasaan-kebiasaan dalam keluarga, kebiasaan-kebiasaan
gurunya dalam mengajar, kebiasaan teman-temannya dan lain-lain. Dengan
mempelajari kebiasaan dalam keluarga dia akan mengetahui mana kebiasaan
yang baik dan mana kebiasaan yang kurang baik. Demikian juga jika dia
melakukan kontak sosial dengan guru-gurunya, dia akan menilai gurunya
masing-masing.
B. Antara Orang per Orang dengan kelompok masyarakat.
Kontak sosial antara orang per orang dengan kelompok masyarakat
misalnya seseorang yang tinggal disuatu daerah atau desa, dia akan dapat
mempelajari tindakan yang disenangi atau tidak disenangi oleh
masyarakat. Untuk dapat disenangi oleh masyarakat dia harus dapat
menyesuaikan norma-norma yang berlaku di desa tersebut. Jadi timbullah
nilai dan sikap sosial tertentu akibat adanya kontak sosial dan komunikasi
dengan masyarakat desa.
C. Antara Kelompok dengan Kelompok
Kontak sosial antar kelompok dengan kelompok lain dapat
dicontohkan misalnya siswa-siswa suatu sekolah mengadakan kunjungan ke
sekolah lain. Maka akan timbul interaksi sosial antar keduanya. Interkasi
sosial ini dapat menguntungkan atau merugikan karena terjadi perbedaan
norma pada kedua sekolah tersebut sehingga tidak dapat menyebabkan
terjadinya antar dua kelompok sekolah tersebut.
1. Merancang Alat Evaluasi Nilai dan Sikap Sosial
Sebelum menyusun alat evaluasi, kita perlu merencanakannya
sehingga alat evaluasi yang disusun benar-benar baik. Dalam merancang
alat evaluasi perlu mempelajari kurikulum yang berlaku saat ini, terutama
mengenai hal-hal berikut ini :
 Kompetensi Dasar (KD)
 Materi Pokok
 Hasil Belajar
 bahan indikator
 Kisi-kisi tes
Materi pelajaran yang ada pada kurikulum perlu dikembangkan lebih
rinci. Hal tersebut akan mempermudah dalam menyusun kisi-kisi
soal. Setelah materi kemudian disusun untuk kisi-kisi yang akan
dibuat.
2. Evaluasi Alat Evaluasi Nilai dan Sikap Sosial
Dalam menyusun alat evaluasi nilai dan sikap sosial dapat diambil dari
materi pelajaran yang telah disajikan pada rancangan evaluasi dan sikap
sosial tersebut. Misalnya saja dari materi pokok dan hasil belajar tentang
“Peran Anggota Keluarga” akan membagikan cara menyusun alat
evaluasi kelas 3 SD semester 1. Untuk Materi Kedudukan dan peran
anggota keluarga sebagai berikut :
Setelah dijelaskan Pak Anton sebagai pengurus RT, siswa dapat
menghargai....
a. Pak Anton adalah sebagai Ketua Rt
b. Pak Anton sebagai ketua RT yang rajin mengurus warga
c. Pak Anton sebagai kepala keluarga
d. Pak Anton sebagai suami ibu anton
Jawaban yang paling benar adalah b
Dari contoh soal diatas diharapkan siswa mengetahui dan memahami
kedudukan dan peran anggota keluarga masing-masing.

D. MERANCANG DAN MENYUSUN ALAT EVALUASI KETERAMPILAN


1. Pengertian Keterampilan IPS
Menurut Conny Semiawan dan kawan-kawan (1985), keterampilan-
keterampilan dasar dalam proses berpikir dan berkarya di bidang ilmiah
dapat dibagi menjadi 9 bagian sebagai berikut.
a. Mengobservasi atau mengamati
Di dalam observasi tercakup berbagai kegiatan, seperti menghitung,
mengukur, membuat klasifikasi, mencari hubungan ruang/waktu.
b. Membuat hipotesis
Hipotesis adalah suatu perkiraan yang diajukan untuk suatu alasan
tertentu dan perlu diuji melalui penelitian atau percobaan.
c. Merencanakan penelitian/eksperimen
Eksperimen adalah menguji atau mengetes melalui penelitian
praktis. Dalam melakukan eksperimen guru perlu melatih siswa mencatat
alat dan bahan, objek yang diteliti, faktor yang perlu diperhatikan,
langkah kerja, dan kesimpulan.
d. Mengendalikan variabel
Variabel adalah faktor yang berpengaruh terhadap suatu kegiatan atau
proses.
e. Menganalisis atau menafsirkan data
Data yang dikumpulkan melalui observasi, penelitian dan eksperimen
dapat disajikan dalam bentuk grafik, tabel, diagram atau peta persebaran
data.
f. kesimpulan sementara
Siswa perlu membuat kesimpulan dari suatu penelitian sederhana yang
mereka lakukan.
g. Meramalkan (memprediksi)
Ramalan yang baik biasanya didasarkan pada hasil observasi, penelitian
atau pengukuran yang memperhatikan kecenderungan gejala tertentu.
h. Menerapkan (mengaplikasikan)
Keterampilan menerapkan konsep merupakan kemampuan yang sangat
penting bagi siswa.
Cara mengomunikasikan hasil penelitian dapat melalui laporan makalah,
karangan, tulisan di surat kabar, atau secara lisan dibantu gambar-gambar, grafik,
diagram, dan lain-lain.
2. Cara Merancang Evaluasi Keterampilan IPS
Dalam evaluasi keterampilan IPS di SD perlu dipelajari kurikulum SD yang
berlaku, khususnya hal berikut.
 Kompetensi Dasar (KD)
 Bahan pokok
 Hasil belajar
 Indikator tes atau bahan pelajaran dan penjabaran atau pengembangannya.
 Menentukan materi, menyusun indikator tes (kisi-kisi tes) dan memilih
keterampilan IPS yang akan diungkapkan.
 soal atau tes hasil belajar atas dasar indikator tes dan keterampilan IPS
yang akan diungkap.
3. Cara Penilaian Alat Evaluasi Keterampilan IPS
Dalam menyusun alat evaluasi keterampilan IPS dapat diambil dari
materi pelajaran yang telah disajikan pada rancangan evaluasi keterampilan
IPS tersebut. Kisi-kisi tentang hal yang dibuat untuk dapat mengungkapkan
keterampilan, seperti yang dijelaskan, yaitu mengamati, membuat hipotesis,
merencanakan, mengendalikan variabel, menyusun data, menyusun
kesimpulan, meramalkan, menerapkan, dan memperkirakan. Solusi yang
dibuat dapat berupa pilihan atau pilihan sesuai keinginan guru.
Nama : Novida Riskarina purba
Nim : 856058165
Modul 8 K.B 3
Merancang Dan Menyusun Alat Evaluasi tentang Nilai dan Sikap Sosial

A. PENGERTIAN NILAI DAN SIKAP SOSIAL


Nilai dan sikap social terjadi apabila ada terjadi interaksi social antara
seseorang dengan orang lain , dengan kelompok atau antar kelompok. Untuk
dapat terjadi interaksi social, harus ada kontak social dan komunikasi.
Kontak Sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk sebagai berikut :
1. Antara Orang per orang
Misalnya, seorang siswa mempelajari kebiasaan – kebiasaan dalam
keluarga. Kebiasaan – kebiasaan guru – guru nya dalam mengajar.
Kebiasaan – Kebiasaan teman – temannya dan lain – lain. Jika siswa
mempelajari kebiasan – kebiasaan dalam keluarga Dia akan mengetahui
nila –nilai baik dan tidak baik
2. Antara orang per orang dengan Kelompok Masyarakat

Misalnya seseorang yang tinggal dalam kelompok masyarakat desa, Dia


akan mengetahui bahwa tindakannya disenangi atau tidak oleh
masyarakat desa tersebut.
3. Antar Kelompok dengan Kelompok

Misalnya siswa – siswa suatu sekolah mengadakan kunjungan ke sekolah


lain. Anatara kedua sekolah tersebut tentu akan terjadi interaksi social.
Mungkin sekali antara kedua sekolah akan terjadi kerjasama yang
menguntungkan atau justru sebaliknya karena terjadi perbedaan norma
antara kedua sekolah sehingga terjadi perselisihan .Hal ini berarti terjadi
nilai dan sikap social yang berbeda. Akibat Kontak social dan komunikasi
yang tidak serasi.
B. MERANCANG ALAT EVALUASI NILAI DAN SIKAP SOSIA
Dalam merancang alat evaluasiperlu dipelajari kurikulum sekolah yang
berlaku , yaitu mengenai hal-hal sebagai berikut :
1. Kompetensi Dasar (KD )
2. Materi Pokok
3. Hasil Belajar
4. Indikator Materi

Pada kegiatan sebelumnya ,kita mengambil contoh pokok bahasan pada


kurikulum SD. Kelas yang diambil adalah SD kelas 3, semester 1. Dari
kurikulum itu dapat dibaca , sebagai berikut

1. Kompetensi Dasar

Kemampuan mendeskripsikan kedudukan dan peran anggota keluarga


2. Materi Pokok

Kedudukan dan peran anggota keluarga


3. Hasil belajar
a. Meceritakan kedudukan setiap anggota keluarga
b. Menceritakan peran anggota keluarga
4. Indikator
a. Menceritakan Kedudukan anggota keluarga.
1. Menyebutkan kedudukan setiap anggota kelusrga
2. Membuat silsilah keluarga
b. Menceritakan peran anggota keluarga
1. Menjelaskan peran setiap anggota keluarga
2. Menjelaskan kecenderungan perubahan peran dikeluarga
3. Menceritakan pengalaman siswa dalam melaksanakan perannya
dalam keluarga.

C. MENYUSUSN ALAT EVALUASI NILAI DAN SIKAP SOSIAL


Dari materi pokok dan hasil belajar diatas telah dicontuhkan “Peran Anggoat
Keluarga”selanjutnya, akan dibicarakan cara menyusun alat evaluasi materi
kelas 3 SD semester 1, Kedudukan anggota keluarga untuk materi pokok yang
sama yaitu kedudukan dan peran anggota keluarga, sebagai berikut :
1. Setelah dijelaskan pak Anton sebagai pengurus RT, siswa dapat menghargai
bahwa…..
A. Pak Anton adalah sebagai ketua RT
B. Pak Anton sebagai ketua RT yang rajin mengurus warga
C. Pak Anton sebagai kepela keluarga
D. Pak anton sebagai suami ibu Anton
Jawaban yang paling benar adalah B
2. Setelah dijelaskan Ibu Anton sebagai ibu rumah tangga , siswa dapat
menghargai bahwa ……
A. Ibu Anton sebagai ibu yang rajin bekerja
B. Ibu Anton sebagai Ibu yang rajin mengurus kebutuhan anggota keluarga
C. Jbu Anton rajin memasak untuk suami
D. Ibu Anton sebagai ibu yang rajin mencuci
Jawaban yang paling benar adalah B
Catatan
Sebetulnya alat yang tepat untuk mengukur nilai dan sikap social ranah
efektif selain daftar pertanyaan diatas adalah sebagai berikut :
1. Skala Penilaian ( Rating scale )
2. Daftar Cek (Checklist )
3. Lapran Pribadi (Self Report )
4. Wawancara
Namun , alat evaluasi tersebut masih merupakan hal baru bagi peserta
didik Sekolah Dasar

NAMA : Juwati
NIM : 856050153

MODULl 8 K.B 4
MERANCANG DAN MEYUSUN ALAT EVALUASI KERERAMPILAN IPS

A. Pengertian ketrampilan IPS


Keterampilan keterampilan IPS adalah beberapa kemampuan baik fisik maupun mental
dibidang ilmu pengetahuan social.

Menurut Conny Semiawan dan kawan-kawan tahun (1985) keterampilan keterampilan


mendasar dalam proses berpikir dan berkarya di bidang ilmiah dapat dibagi menjadi 9
bagian sebagai berikut

1. Mengobservasi atau mengamati termasuk di dalamnya yaitu


a. menghitung
b. mengukur
c. mengklarifikasi
d. membeca hubungan ruang / waktu
2. Membuat hipotesis
3. Merencanakan penelitian atau eksperiman
4. Mengendalikan variable
5. Menginterpretasi atau menafsirkan data
6. Menyusun kesimpulan sementara
7. Meramalkan ( memprediksi)
8. Menerapkan
9. Mengkomunikasikan

1) Mengobservasi atau mengamati


Observasi atau pengamatan merupan keterampilan ilmiah yang mendasar
2) Membuat hipotesis
Hipotesis atau patokan adalah suatu perkiraan yang mempuyai alas an untuk
menerangkan suatu pengamatan tertentu
3) Perencanaan penelitian atau eksperimen eksperimen adalah menguji atau
mengetes melalui penelitian praktis
4) Pengendalian variable
Variabel penelitian atau eksperimen perlu dikendalikan dalam hal ini peserta
didik perlu dilatih cara mengendalikan variable. Misalnya, peserta didik
diminta membuktikan bahwa tanaman yang cukup air dan pupuk akan tumbuh
lebih subur.
5) Interprestasi data
Kemampuan menafsirkan data merupakan keterampilan penting yang perlu
dikuasai peserta didik
6) Kesimpulan sementara
Membuat kesimpulan sementara sangat penting bagi seorang yang melakukan
penelitian atau eksperimen
7) Peramalan (prediksi)
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering membuat ramalan berdasarkan
pengalaman kita
8) Aplikasi (penerapan)
9) Keterampilan menerapkan konsep merupakan kemampuan yang sangat penting
bagi peserta didik.
10) Komunikasi
11) Keterampilan mengkomunikasikan atau menyebarluaskan hasil temuannya
merupakan keahlian yang sangat dibutuhkan

B. Cara Merancang Evaluasi Keterampilan IPS


Dalam merancang evaluasi keterampilan IPS di SD perlu dipelajari kurikulum SD
yang berlaku khususnya mengenai hal-hal berikut
Kompetensi Dasar
1. materi pokok
2. Hasil belajar
3. Indikator tes atau bahan pelajaran dan penjabaran
4. Menentukan materi, menyusun indikator tes atau kisi-kisi tes dan memilih
keterampilan IPS yang akan diungkap
5. Menyusun soal atau tes hasil belajar atas dasar indikator tes dan keterampilan
IPS yang akan diungkap
Nama :Ernawati
Nim :855865502
MODUL 9 K.B 1
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN IPS

Merancang dan menerapkan model pembelajaran IPS SD dengan


Menggunakan Pendekatan Berorientasi Pemecah Masalah
A. PENGERTIAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH
Masalah dapat diartikan setiap hal yang mengundang keragu-raguan
,ketidakpastian atau kesulitan yang harus diatasi dan diselesaikan.
Menurut sifatnya,masalah sosial bermacam-macam,statis,dinamis,besar
kecil,sederhana kompleks.
Karekteristik berdasarkan pengalaman lampau,terkaan kasar.
Secara umum kita mengenal tiga cara pemecah masalah.
1. Pemecah masalah secara otoritatif
2. Pemecahan masalah secara ilmiah.
3. Pemecahan masalah secara metafisik.
Pendekatan adalah cara umum dalam melihat dan bersikap terhadap suatu masalah.
Apabila menggunakan pendekatan pemecahan masalah dalam kegiatan belajar
mengajar kita akan memperoleh manfaat antara lain.
1. Mengembangkan sikap/keterampilan siswa.
2. Mengembangkan kemampuan berpikir siswa.
3. Siswa benar-benar menghayati untuk berpikir dan mengembangkan minat untuk
dalam berbagai kemungkinan.
4. Membina pengembangan sikap penalaran.

B. MERANCANG MODEL PEMBELAJARAN IPS SD DENGAN


MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH.
Dalam merancang model pembelajaran IPS SD dengan menggunakan
pendekatan pemecahan masalah,seyogianya berdasarkan pada pemikiran kritis dan
reflektif yang mengikuti proses kerja sebagai berikut.
1. Menyadari adanya masalah
2. Ujilah kemungkinan-kemungkinan pemecahan tersebut dengan kriteria tertentu.
3. Pergunakan suatu pemecahan yang cocok.
Masalah tersebut bersifat umum dan berulang-ulang sehingga cukup dikenal dan
menarik perhatian siswa.
1. Masalah tersebut cukup penting dibahas dikelas.
2. Masalah tersebut dapat mengembangkan kelas.
3. Melihat kemungkinan tersedianya bahan-bahan yang diperlukan untuk pemecahan
masalah.
4. Masalah tersebut dapat menjamin kelanjutan pengalaman belajar siswa.
Setelah masalah kita ketemukan maka langkah selanjutnya adalah pemecahan
masalah.ada tiga model pemecahan masalah yang dikemukan oleh para ahli,antara
lain john Deway,Brian larkin,Lawrence Senesh David,johnson dan Frank johnson
dalam Wina Senjaya (2008).

C. MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN IPS SD DENGAN


MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH.
Dalam menerapkan model pembelajaran IPS SD dengan menggunakan
pendekatan pemecahan masalah anda dapat memilih model pemecahan masalah
tersebut adalah sama.
Yakni dari rumusan masalah sampai pada pemecahan masalah dengan
menggunakan suatu strategi yang cocok dalam kegiatan belajar mengajar didalam
kelas langkah-langkah guru sebagai berikut:
1. Kompetensi Dasar
2. Materi pokok
3. Hasil belajar
4. Guru melakukan persiapan
Langkah berikutnya adalah menyampaikan materi pelajaran dalam kegiatan
belajar mengajar dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah secara
kelompok atas bimbingan dan pengarahan guru mengikuti proses kerja sebagai
berikut.
1. Mendefinisikan masalah
2. Mendiagnosis masalah
3. Merumuskan alternatif strategi
4. Penentuan dan penerapan sterategi
Nama : Thresya Natalia Putry
NIM : 856050479
MODUL 9 K.B 2 & 3

Kegiatan Belajar 2

Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPS SD dengan Menggunakan


Pendekatan Humanistik (Wawasan Bidang Interkeilmuan)

A. PENGERTIAN PENDEKATAN HUMANISTIK


Pendekatan humanistik adalah pendekatan dalam kegiatan pembelajaran yang
menyoroti suatu topik/tema yang termasuk bidang ilmu tertentu dengan berbagai
disiplin ilmu lain yang terkait sehingga peserta didik dapat melihat masalah/topik
tersebut lengkap dan terpadu. Tujuan penerapan pendekatan humanistik agar
peserta didik dapat menelaah dan memahami suatu masalah dari berbagai sudut
pandang sehingga dapat menarik kesimpulan secara terpadu dan menyeluruh.
B. MERANCANG MODEL PEMBELAJARAN IPS SD DENGAN
MENGGUNAKAN PENDEKATAN HUMANISTIK
Pembelajaran IPS diharapkan mampu mengantarkan dan membina peserta
didik kearah hidup bermasyarakat secara baik dan fungsional dan pembelajaran
IPS SD bertolak belakang dari kebutuhan dasar manusia dan dikembangkan
secara multidimensional dengan media pendekatan yang komprehensif dan
terpadu.
C. MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN IPS SD DENGAN
MENGGUNAKAN PENDEKATAN HUMANISTIK

Contoh sederhana mengenai penerapan pendekatan humanistic dalam proses


belajar-mengajar kelas 5 semester 1 sebagai berikut:
1. Kompetensi Dasar

Kemampuan menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia


2. Materi Pokok (Pokok Bahasan)

Keragaman suku bangsa dan budaya Indonesia


3. Hasil Belajar dan Indikator
a. Mendeskripsikan keanekaragaman suku bangsa di Indonesia
1. Menunjukkan pada peta persebaran daerah asal suku bangsa di
Indonesia
2. Mengembangkan sikap menghormati keragaman suku bangsa
b. Mendeskripsikan keanekaragaman budaya di Indonesia
1. Mengidentifikasi keragaman budaya yang terdapat di Indonesia
2. Mengembangkan sikap menghormati budaya di Indonesia

Berdasarkan contoh tema pokok diatas yaitu keragaman suku bangsa dan budaya di
Indonesia maka kita dapat melihat sudut pandang berbagai disiplin ilmu. Dari segi
geografi, khususnya peta persebaran daerah asal suku bangsa di Indonesia misalnya
suku bangsa Aceh, Batak, Sunda, Jawa dsb. Materi sikap menghormati keragaman
suku bangsa misalnya pada peringatan Hari Kartini, para siswa memakai pakaian adat
dari berbagai daerah. Pada materi mendeskripsikan keanekaragaman budaya di
Indonesia dapat dijelaskan dari sisi kebudayaan misalnya kebudayaan Batak:
bagaimana pakaiannya, bagaimana adat istiadatnya dan lain-lain
Kegiatan Belajar 3

Merancang dan Merapkan Model Pembelajaran IPS SD dengan Menggunakan


Pendekatan Wilayah (Geografi)

A. PENGERTIAN PENDEKATAN WILAYAH


Wilayah atau region adalah suatu wilayah yang memiliki karakteristik
tertentu, yang membedakan diri dengan wilayah-wilayah lain yang ada di
sekitarnya. Karakter terpenting yang harus dimiliki suatu region adalah
homogenitas yang khas, dapat berupa aspek fisik maupun kultural seperti
kesamaan kegiatan ekonomi, bentuk hasil kebudayaan, bentuk pemerintahan,
warna bendera, kesamaan iklim, kesamaan permukaan tanah. Untuk menentukan
suatu wilayah diperlukan kriteria geografi yaitu hasil relasi keruangan aspek-
aspek yang dominan/menonjol pada wilayah bersangkutan misalnya wilayah
pertanian, perkebunan.
Wilayah seragam (uniform region) adalah wilayah berdasarkan keseragaman
atau kesamaan dalam kriteria tertentu misalnya wilayah pertanian, dimana
terdapat kesamaan petani atau pertanian yang membentuk wilayah
Nodal region adalah wilayah yang diatur oleh beberapan pusat kegiatan yang
saling dihubungkan dengan garis melingkar misalnya wilayah DKI Jakarta,
dimana kota inini terdapat pusat-pusat kegiatan yang dihubungkan oleh jaring-
jaring jalan.
B. MERANCANG MODEL PEMBELAJARAN IPS SD DENGAN
MENGGUNAKAN PENDEKATAN WILAYAH
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang model pembelajaran IPS
SD pada pendekatan wilayah ialah pertama wilayah-wilayah atau gejala-gejala
yang terjadi di permukaan bumi merupakan hasil interaksi antarwilayah. Kedua
menganalisa suatu penyebaran gejala geografi dan keterkaitan interaksi antara
manusia dan lingkungan.

C. MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN IPS SD DENGAN


MENGGUNAKAN PENDEKATAN WILAYAH
Langkah seorang guru dalam menerapkan pendekatan wilayah dalam proses
kegiatan belajar mengajar, yaitu
1. Guru menyampaikan materi dengan urutan sebagai berikut
a. Guru menjelaskan materi pelajaran sebelumnya (tanya jawab)
b. Guru menyampaikan materi pelajaran seperti jenis-jenis sumber daya
alam yang terdapat di Indonesia dengan melihat karakteristik
wilayahnya contohnya batu bara di Bukit Asam, Sumatera (Lampung).
2. Uraian materi misalnya menunjukkan peta pusat-pusat industri
pengolahan sumber daya alam dan menjelaskan faktor-faktor didirikan
pusat-pusat industri seperti bahan baku, tenaga kerja, komunikasi,
transportasi dsb
3. Guru membantu siswa memahami interaksi antarwilayah dengan cara
memberi tugas kelompok misalnya menjelaskan hubungan timbal balik
antar wilayah kota dengan wilayah desa di provinsinya
4. Guru bersama siswa membahas hasil kerja kelompok dan menyimpulkan
Nama : Friska Agustya Hutabalian
NIM : 856050375
Modul 9 K.B 4 & 5

Kegiatan Belajar 4
Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPS SD dengan
menggunakan Pendekatan Metode Proyek

A. Pengertian Pendekatan Metode Proyek

Metode Proyek adalah suatu jenis kegiatan memecahkan masalah yang


dilakukan oleh perseorangan atau kelompok kecil. Metode ini biasanya
menghasilkan produk nyata seperti, peta, market, model, diorama, yang
mempunyai nilai intrinsik bagi peserta didik.

B. Merancang Model Pembelajaran IPS SD dengan Menggunakan Pendekatan


Metode Proyek

Kegiatan pembelajaran yang menggunakan pendekatan metode proyek harus


memperhatikan kriteria sebagai berikut.

1. Kegiatan belajar bersifat nyata

2. Mempunyai arti dan manfaat bagi peserta didik

3. Mempunyai hubungan dengan tujuan pembelajaran


4. Hasil proyek sepadan dengan waktu yang disediakan

5. Bahan dan peralatan mudah diperoleh

6. Biaya relatif murah

Tahap-tahap pelaksanaan metode proyek yaitu:

1. Tahap Perencanaan

a. Mempelajari Kompetensi Dasar dalam silabus dari mata pelajaran yang


menjadi tema pokok

b. Membuat diagram kaitan antara tema pokok dengan Kompetensi Dasar yang
ada pada mata pelajaran lain

c. Merumuskan tujuan pembelajaran

d. Menentukan materi pelajaran dari tema pokok dengan pokok bahasan yang
ada pada materi pelajaran yang relevan.

e. Menentukan langkah-langkah dalam kegiatan pembelajaran

f. Merencanakan organisasi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil

g. Merencanakan kegiatan tindak lanjut

h. Menyiapkan penelitian kegiatan pembelajaran

2. Tahap Pelaksanaan

Langkah-langkah dalam tahap pelaksanaan adalah berikut ini.

a. Guru mengemukakan tema pokok


b. Guru mengajak peserta untuk mengaitkan tema proyek dengan berbagai mata
pelajaran (guru membimbing jalannya diskusi

c. Sesudah diagram kaitan tema pokok dengan mata pelajaran lain itu terbentuk,
guru membagi kelas dalam beberapa kelompok sebanyak mata pelajaran yang
tergabung dalam tema pokok tersebut

d. Tiap kelompok merencanakan bagaimana melakukan kegiatan pembelajaran


yang berhubungan dengan materi yang terkait dengan tema pokok.

e. Apabila tiap kelompok memerlukan kunjungan ke tempat-tempat tertentu agar


lebih menghayati materi pelajaran, guru memberitahukan hal-hal yang perlu
diamati

f. Data atau informasi yang terkumpul didiskusikan, diolah dan ditulis, serta siap
dilaporkan.

g. sesudah siap semua kelompok untuk melaporkan maka ditunjuklah salah satu
peserta yang memimpin pelaporan

h. Berdasarkan komentar dan saran, kelompok berdiskusi untuk


menyempurnakan laporan

i. Guru membantu peserta didik untuk memahami hubungan tema pokok dengan
mata pelajaran lain.

3. Tahap Tindak Lanjut

Untuk lebih memantapkan hasil kegiatan pembelajaran IPS maka peserta didik
dilibatkan lagi dalam kegiatan tindak lanjut.

4. Tahap Penilaian
Penilaian dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran IPS
dengan metode Proyek. Penilaian dapat dilakukan dengan cara:

1. Secara verbal, misalnya tanya jawab dan diskusi

2. Secara tertulis, misalnya berupa laporan, karangan, puisi, tes

3. Hasil karya peserta didik, seperti gambar, model, maket peta, bagan

C. Menerapkan Model Pembelajaran IPS SD dengan Menggunakan Pendekatan


Metode Proyek

Perhatikan contoh berikut:

1. Kompetensi Dasar (KD)

Kemampuan menujukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta


pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat

2. Materi Pokok (pokok bahasan)

Sumber daya alam dan kegiatan ekonomi

3. Hasil Belajar dan Indikator

a. Menguraikan sumber daya alam yang ada di lingkungan setempat

b. Mendeskripsikan manfaat sumber daya alam yang ada di lingkungan


setempat

c. Menjelaskan hubungan sumber daya alam dengan kegiatan ekonomi


masyarakat

langkah selanjutnya yaitu:


1. Guru menyampaikan tema pokok proyek dan menjelaskan kaitan tema
pokok dengan mata pelajaran lain

2. Guru membentuk kelompok kecil

3. Guru menyampaikan kepada kelompok mengenai tugas masing-masing


yaitu membuat model ketampakan alam.

4. Guru menjelaskan alat dan bahan dan caranya (dalam contoh ini
membuat peta provinsi )

5. Setelah selesai, setiap kelompok mendeskripskan kondisi alamnya dengan


peta yang telah dibuat

6. Adanya kegiatan berdiskusi

7. Setelah mendapat saran dan komentar dari kelompok lain, bersepakat


untuk memperbaiki isi laporan bila perlu

8. Guru membantu memahami hubungan tema pokok dengan mata pelajaran


lain

9. Kemudian, dilakukan pameran hasil karya peserta didik antarkelompok


berupa peta timbul

10. Guru melakukan penilaian terhadap peta yang dibuat dan laporannya.
Kegiatan Belajar 5

Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPS SD dengan


Menggunakan Pendekatan Kurun Waktu (Time Line)

A. Pengertian Pendekatan Kurun Waktu

Konsep waktu ditinjau dari segi ilmu dan filsafat, yaitu masa lampau, masa
kini, dan masa depan. Penerapan pendekatan waktu dalam kegiatan belajar mengajar,
berarti kita mempelajari sejarah. Di dalam sejarah ada tiga konsep mengenai waktu
yang berdasarkan ruang, matematika, dan berdasarkan asosiasi.

1. Waktu Keruangan

Waktu erat kaitannya dengan ruang/ tempat. Jika diperluas lagi berkaitan
dengan tempat dan jarak. Jarak waktu diperlihatkan letak jarum pendek terhadap
angka untuk jam. Panjangnya bayangan pohon pada siang hari menunjukkan jam
tertentu.

2. Waktu Matematis
Kalender di dinding mewujudkan sistematika waktu khas untuk diingat
manusia. Misalnya seminggu ada 7 hari, sebulan ada 30-31 hari daan setahun ada
356-366 hari.

3. Waktu Asosiasi

Mendengar atau membaca tahun sejarah tertentu kita ingat peristiwa tertentu
pula. Misalnya tahun 1492 Columbus menuju benua baru, tahun 1945 tahun
kemerdekaan Republik Indonesia.

Pendekatan kurun waktu adalah pendekatan yang digunakan dalam kegiatan


belajar mengajar untuk memecahkan masalah dengan menekankan urutan waktu
kejadian (kronologis) sehingga dapat diketahui pertumbumhan dan
perkembangannya.

B. Merancang Model Pembelajaran IPS SD dengan Menggunakan Pendekatan Kurun


Waktu

Dalam merancang model pembelajaran IPS di SD dengan menggunakan


pendekatan kurun waktu, berarti kita merancang model pembelajaran untuk
mengajarkan sejarah. Sejarah ialah ilmu yang mempelajari dan mengkaji kisah
perbuatan dan peristiwa manusia pada masa lampau. Unsur pokoknya manusia,
ruang/tempat dan waktu.

Sifat-sifat yang perlu diperhatikan dalam sejarah ialah:

1. Kejadian/data itu bersifat enameling (hanya terjadi sekali dan tidak mungkin
terjadi lagi)

2. Perkembangan peristiwa/ kejadian historis itu bersifat kausal (sebab-akibat)

3. Subjektivitas dalam penilaian dan interpretasi data.


Mengingat sifat pembelajaran sejarah yang bisa menimbulkan kesan hafalan
yang membosankan maka perlu ada motivasi yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran IPS dengan menggunakan pendekatan kurun waktu sebagai berikut.

1. Menggunakan objek/benda

2. Menggunakan peta atau globe

3. Dengan melempar problem

4. Menggunakan sosiodrama

5. Menggunakan rekaman, musik atau lagu

6. Menggunakan pernyataan menarik dan provokatif.

Sejarah mencatat segala pengalaman umat manusia, tetapi masa lampau tidak
dapat diamati secara langsung. Untuk mengamatinya melalui catatan dan
peninggalan. Keduanya disebut sumber sejarah. Catatan sejarah berfungsi untuk
melestarikan dan mewariskan informasi masa lampau.

C. Menerapkan Model Pembelajaran IPS SD dengan Menggunakan Pendekatan


Kurun Waktu

Contoh langkah-langkah menggunakan pendekatan kurun waktu

1. Memahami Kompetensi Dasar

Kemampuan menganalisis peristiwa di sekitar proklamasi

2. Materi Pokok

Peristiwa sekitar Proklamasi

3. Hasil Belajar
Menguraikan persiapan sampai dengan detik-detik proklamasi.

4. Indikator Materi

a. Menceritakan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di sekitar


proklamasi (peristiwa Rengasdengklok, penyusunan teks proklamasi,
detik-detik proklamasi kemerdekaan)

b. Menjelaskan peranan BPUPKI dan PPKI dalam perumusan dasar negara


dan UUD 1945

c. Membuat garis waktu tentang tahapan peristiwa menjelang proklamasi

d. Melaporkan dan membicarakan peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi di


daerah masing-masing dari narasumber setempat.

5. Menyampaikan materi pelajaran berdasarkan indikator materi di atas dengan


ceramah

6. Mengadakan tanya jawab mengenai apa yang disampaikan beserta mengamati


bukti-bukti sejarah, seperti foto-foto saat proklamasi

7. Berikan tugas kepada siswa untuk membuat laporan sejarah, dimana mereka
tinggal, berdasarkan informasi dari narasumber setempat.

8. Menyimpulkan materi pelajaran secara garis besar

9. Mengadakan penilaian dan tindak lanjut.

Anda mungkin juga menyukai