Anda di halaman 1dari 5

(1) a.

Metode/Teknik yang lebih dominan digunakan pada kegiatan guru dan siswa adalah
Teknik Ceramah. Karena terlihat pada pembelajaran tersebut dilakukan Guru dengan
cara menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik secara langsung atau dengan
cara lisan. Metode/teknik ceramah ini dapat dilihat dari kegiatan guru dan siswa yaitu
pada kalimat berikut ini :
 guru menerangkan sekaligus meyimpulkan materi secara seksama.
 guru memberikan kesimpulan bersama-sama dengan siswa.
 memberikan motivasi dan nasehat kepada siswa dan menjelaskan pentingnya
pendidikan.
 siswa mendengarkan penjelasan atau kesimpulan dari guru.
b. 4 keunggulan dan 3 kelemahan dari metode/teknik ceramah yaitu:
 4 Keunggulan teknik ceramah, yaitu :
1. Dapat menghemat waktu, yaitu Guru dapat menyajikan materi pelajaran yang luas
dalam waktu yang relatif singkat. Maksudnya adalah materi pelajaran yang
banyak dapat dirangkum atau dijelaskan pokok-pokoknya oleh guru dalam waktu
yang singkat.
2. Dapat digunakan dalam kelompok besar.
3. Dapat dipakai sebagai penambah bahan yang sudah dibaca.
4. Dapat dipakai untuk mengulang atau memberi pengantar pada pelajaran atau
aktivitas tertentu.
 3 Kelemahan teknik ceramah, yaitu :
1. Tidak semua guru dapat berbicara yang menarik dan baik, jika dilakukan oleh
guru yang kurang memiliki kemampuan berbicara yang baik, akan menimbulkan
kebosanan dan kejenuhan pada siswa, sehingga materi yang disampaikan akan
terasa menjenuhkan dan membosankan
2. Dalam metode ini hanya satu indra yang aktif yaitu pendengaran.
3. Kadar CBSA-nya (Cara Belajar Siswa Aktif) rendah.

(2) Ada beberapa kalimat yang merupakan keterpaduan keterampilan menyimak


dengan keterampilan menulis, yaitu pada kalimat yang nomor 1, 2, 3 dan 4.
Contohnya adalah sebagai berikut :
1. Siswa menyimak materi yang disampaikan guru, kemudian guru meminta siswa untuk
meringkas ulang secara singkat materi yang disampaikan di buku.
2. Siswa menyimak sebuah lagu karya Iwan Fals, yang berjudul “Oemar Bakrie”, setelah
itu mereka diminta untuk menuliskan makna dari lagu yang telah didengar tadi.
3. Siswa sedang mendengarkan dongeng yang diceritakan di depan kelas oleh gurunya
kemudian mereka diminta untuk membuat puisi di buku berdasarkan dongeng yang
telah mereka simak.
4. Perwakilan siswa membacakan sebuah dongeng, setelah itu siswa lainnya mencatat
nama-nama tokoh yang berperan dalam dongeng tersebut di buku.
 3 contoh kata kerja yang digunakan pada kalimat untuk menjelaskan
keterpaduan keterampilan menyimak dengan keterampilan menulis yaitu :
1. Kata menyimak dan meringkas
Kata menyimak dan meringkas diartikan kata menyimak adalah mendengarkan dan
memperhatikan baik-baik apa yang diucapkan atau dibaca orang dan kata meringkas
adalah menyatukan pokok-pokok pembicaraan atau uraian yang dijelaskan dan
dituliskan pada buku, contohnya pada kalimat : Siswa menyimak materi yang
disampaikan guru, kemudian guru meminta siswa untuk meringkas ulang secara
singkat materi yang disampaikan di buku.
2. Kata menyimak dan menuliskan
Kata menyimak dan menuliskan diartikan bahwa kata menyimak adalah
mendengarkan dan memperhatikan baik-baik apa yang diucapkan atau dibaca orang
dan kata menuliskan diartikan bahwa menulis sesuatu di buku, contoh pada kalimat
berikut: Siswa menyimak sebuah lagu karya Iwan Fals, yang berjudul “Oemar
Bakrie”, setelah itu mereka diminta untuk menuliskan makna dari lagu yang telah
didengar tadi.
3. Kata mendengarkan dan membuat
Kata mendengarkan dan membuat diartikan bahwa mendengarkan adalah mendengar
akan sesuatu dengan sungguh-sungguh dan memahami dengan baik dan kata
membuat diartikan menciptakan, melakukan, dan mengerjakan sesuatu hal. Contoh
pada kalimat: Siswa sedang mendengarkan dongeng yang diceritakan di depan
kelas oleh gurunya kemudian mereka diminta untuk membuat puisi di buku
berdasarkan dongeng yang telah mereka simak.

(3) Ada beberapa Kalimat yang menunjukkan aspek keterampilan berbicara yaitu pada
kalimat yang bernomor 2, 5, 6, 8 dan 9, hal ini dapat dilihat sebagai berikut :
2. Siswa diminta mengucapkan kata-kata berawalan huruf L (Lampu, Lilin, dan Lomba).
5. Siswa di beri kesempatan untuk bertanya berkaitan dengan gambar
6. Siswa bercerita tentang bagaimana rasanya jika sakit gigi
8. Siswa bercerita tentang cara menyikat gigi berdasarkan gambar yang telah diamati.
9. Siswa menjawab pertanyaan guru “apa saja peralatan untuk menyikat gigi ?”
 3 contoh kata kerja yang digunakan untuk menunjukkan aspek keterampilan berbicara
yaitu :
1. Mengucapkan diartikan bahwa mengeluarkan ucapan (kata) dengan berbicara,
contoh dalam kalimat: Siswa diminta mengucapkan kata-kata berawalan huruf L
(Lampu, Lilin, dan Lomba).
2. Bertanya diartikan meminta keterangan atau penjelasan secara lisan, contoh dalam
kalimat: Siswa di beri kesempatan untuk bertanya berkaitan dengan gambar.
3. Bercerita dapat diartikan menuturkan cerita yang dilakukan secara lisan, contoh
dalam kalimat: Siswa bercerita tentang cara menyikat gigi berdasarkan gambar yang
telah diamati.

(4) a. Kegiatan pembelajaran keterampilan berbicara dengan metode bermain peran adalah :
I. Kegiatan Awal
1. Guru memberi salam kepada siswa kemudian mengajak semua siswa berdoa
2. Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa
3. Guru melakukan apersepsi dengan mengajak siswa bernyanyi sesuai dengan tema
yang akan dibahas.
4. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran serta mengaitkan dengan
pembelajaran sebelumnya.
II. Kegiatan Inti
1. Guru menceritakan sebuah cerita rakyat.
2. Siswa diminta untuk memberikan komentar terhadap isi cerita yang telah dibacakan
oleh guru.
3. Guru memberikan penguatan terhadap komentar siswa dan bertanya jawab tentang
komponen-komponen bercerita
4. Siswa memberikan tanggapan atas pertanyaan yang diberikan oleh guru
5. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai komponen-komponen dalam
bercerita yang difokuskan pada karakter tokoh pada cerita.
6. f. Siswa diarahkan untuk merefleksikan penampilan saat bercerita seperti, volume
suara, gerak- gerik dan mimik muka
7. Sebagai bahan refleksi, satu orang siswa laki-laki dan perempuan diminta untuk
menceritakan kembali sebuah cerita yang telah disediakan oleh guru sebelumnya
8. Siswa lain diberi kesempatan untuk menanggapi penampilan (gerak-gerik dan
mimik, volume suara, jalannya bercerita) dan bahasa bercerita (lafal, intonasi,
pilihan kata/kosa kata, dan struktur bahasa) temannya tersebut.
9. Guru memberikan penguatan tentang komponen bercerita secara keseluruhan
terhadap penampilan kedua siswa tersebut.
10. Siswa diminta untuk membuat kelompok dan diminta untuk mengubah teks cerita
menjadi sebuah naskah drama dengan pilihan kata dan santun bahasa yang tepat.
11. Sebagai bahan evaluasi setiap kelompok tampil ke depan kelas untuk
memerankan tokoh yang ada di dalam naskah drama yang telah dibuat
12. Guru mengamati penampilan siswa dan memberikan penilaian secara individu
III. Kegiatan Penutup
1. Guru bersama siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang
sudah dilaksankan.
2. Guru bersama Siswa menyimpulkan pembelajaran pembelajaran secara lisan yang
telah dipelajari hari ini.
3. Guru memberikan tugas rumah mengenai materi yang telah diajarkan
4. Guru bersama siswa mengakhiri pembelajaran dengan berdoa
b. Pembelajaran yang berpusat pada siswa (Student Centered Learning) memiliki
langkah-langkah yang menuntut partisipasi aktif dari siswa, sebagai berikut:
1) Berbagi informasi (Information Sharing) dengan cara curah gagasan (Brainstorming),
kooperatif, kolaboratif, diskusi kelompok (Gruop Discussion), diskusi panel (Panel
Discussion), simposium, danseminar.
2) Belajar dari pengalaman (Experience Based) dengan cara simulasi, bermain peran
(Roleplay),permainan (Game), dan kelompok temu.

1. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang harus


dikuasai oleh siswa.
2. Guru menceritakan sebuah cerita rakyat
3. Siswa memberikan tanggapan atas pertanyaan yang diberikan oleh guru
4. Siswa diarahkan untuk merefleksikan penampilan saat bercerita seperti, volume
suara, gerak-gerik dan mimik muka
5. Siswa membentuk kelompok dengan arahan guru yang masing-masing kelompok
terdiri 4-5 orang.
6. Setiap kelompok ditugaskan untuk mengubah teks cerita menjadi sebuah naskah
drama dengan pilihan kata dan santun bahasa yang tepat.
7. Siswa dalam kelompok berdiskusi untuk mengubah teks cerita menjadi sebuah
naskah drama dengan pilihan kata dan santun bahasa yang tepat
8. Guru membimbimbing siswa ketika mengerjakan tugasnya pada tiap kelompok
9. Sebagai bahan evaluasi setiap kelompok tampil ke depan kelas untuk memerankan
tokoh yang ada di dalam naskah drama yang telah dibuat mereka.
10. Guru mengamati penampilan siswa dan memberikan penilaian secara individu.
11. Guru bersama siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang
sudah dilaksanakannya
12. Guru bersama Siswa menyimpulkan pembelajaran pembelajaran secara lisan yang
telah dipelajari pada hari ini.

Anda mungkin juga menyukai