Anda di halaman 1dari 4

Nama: Nidaul Hasanah

Nim: 2010210100
Tugas UTS Desain Materi Pembelajaran Bahasa Arab
Dosen Pengampu: Ustadzah Nujumun Niswah M.Pd

a. Bahan Ajar Bahasa Arab kelas 9 semester genap yang saya pinjam
dari saudara saya yang sekolah di MTs Mazro’atul Huda Karanganyar ini
merupakan salah satu upaya peningkatan kualitas di satuan pendidikan
dalam naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlotul ‘Ulama Cabang
Kabupaten Demak, optimalisasi peran MGMP (Musyawarah Guru Mata
Pelajaran) perlu mendapat perhatian dan apresiasi dari banyak pihak,
khususnya Kepala Madrasah, Pengurus KKM dan PC LP Ma’arif NU
Kabupaten Demak.
Langkah Tim MGMP yang difasilitasi oleh PC LP Ma’arif NU
Demak bekerjasama dengan CV. SAFARI Semarang untuk mencetak bahan
ajar pembelajaran penunjang bagi peserta didik Madrasah Tsanawiyah ini.
TIM MGMP Ma’arif Kabupaten Demak telah melakukan revisi Buku Bahan
Ajar Bahasa Arab semester genap. Bahan ajar bahasa Arab ini disusun
dengan kurikulum 2013 yang tercantum dalam KMA 183 2019.
Buku ini merupakan pengembangan dari Kompetensi Dasar yang
tercantum dalam KMA 183 tahun 2019 dengan tetap memperhatikan
empat kompetensi berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca,
dan menulis. Keempat kompetensi tersebut dikelompokkan ke dalam dua
kompetensi yaitu kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan.
Kompetensi pengetahuan terdiri dari dua maharah, yaitu istima dan qıra-
ah. Kompetensi keterampilan terdiri dari al-kalam dan Al-Kitabah Tiap
pelajaran dalam buku ini disusun dengan urutan menyimak, berbicara,
membaca, tata bahasa dan menulis. Tiap pelajaran juga dilengkapi dengan
latihan latihan, soal evaluasi, materi remidi, materi pengayaan, dan
penilaian.
Adapun Kompetensi Intinya yaitu:
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang semua
berada dalam sudut pandang/teori.

Terdapat tiga tema dalam Bahan Ajar tersebut, yaitu


‫ خالق‬, ‫ الحفاظ الحفاظ على البيئة جمال الطبيعة‬, ‫العالم‬

Untuk penyusunan penyajian dalam setiap maharoh berbeda-beda sesuai


dengan maharoh yang akan dicapai.

b. Disini saya memilih tema dalam bagian pertama yaitu ‫جمال الطبيعة‬
Dalam maharoh istima’ yaitu:
Memahami fungsi sosial, struktur teks dan unsur kebahasaan (bunyi, kata
dan makna) dari teks sederhana yang berkaitan dengan tema, yang
melibatkan tindak tutur memberi instruksi, dan memperhatikan susunan
gramatikal ‫فعل االمر وتصیفه‬
Bentuk penyajiannya yaitu terdapat kolom kosakata, gambar, kemudian
siswa diminta untuk mendengarkan dan menirukan bunyi dari kosakata-
kosakata dan gambar-gambar tersebut.

Dalam Maharoh Kalam: yaitu Mendemonstrasikan tindak tutur memberi


instruksi dengan memperhatikan susunan gramatikal baik secara lisan
maupun tulisan.
Bentuk penyajiannya yaitu terdapat khiwar, peserta diminta untuk
berdialog sesuai contoh khiwar tersebut, kemudia peserta didik diminta
untuk mengembangkan khiwar tersebut yang disajikan berupa soal atau
tulisan maupun ungkapan langsung atau lesan.

Dalam Maharoh Qiro'ah yaitu: Menganalisis gagasan dari teks sederhana


yang berkaitan dengan tema dengan memperhatikan bentuk, makna dan
fungsi dari susunan gramatikal.
Bentuk penyajiannya yaitu terdapat teks bacaan sederhana kemudian
dilanjut dengan soal-soal yang berkaitan dengan bacaan tersebut dan
dilanjut dengan kolom kosakata-kosakata dan juga bentuk dan tashrifan
dari contoh-contoh fi’il amar, kemudian dilanjut dengan soal kembali.

Dalam Maharoh Kitabah yaitu: Menyajikan hasil analisis gagasan dari teks
sederhana yang berkaitan dengan tema dengan memperhatikan bentuk,
makna dan fungsi dari susunan gramatikal.
Bentuk penyajiannya yaitu: Siswa diminta untuk membuat kalimat
sempurna dengan menggunakan kata-kata yang telah disiapkan, siswa
diminta untuk menyusun kalimat acak menjadi kalimat sempurna,
terdapat soal opsion maupun essay yang menuntut anak untuk lebih
banyak menulis.

Kemudian setelah keempat maharoh tersebut, terdapat lembar kosakata


yang berisikan kosakata yang terdapat dalam pembelajaran tersebut dari
keseluruhan maharoh guna untu mengulang dan mengingat kembali
pelajaran yang telah dilalui siswa, terdapat soal-soal pengayaan, bentuk-
bentuk kalimah isim, fi’il dst. sebagaimana yang telah saya paparkan
diawal.

c. Kesimpulan:
Menurut saya Bahan Ajar tersebut sudah memenuhi aspek-aspek dan
tujuan-tujuan dari pembelajaran yang ada. Tetapi harus dalam
pengawasan guru, jangan melepaskan siswa sendiri agar tercapainya suatu
tujuan yaitu siswa faham dan mampu mengembangkan kemampuan
berbahasa Arabnya. Karena jika siswa dibiarkan sendiri untuk
mempelajarinya, saya yakin akan ada kebingungan yang terjadi karena
menurut saya penyajian teks dalam buku Bahan Ajar tersebut terlalu
banyak sehingga saat membukanya dan membacanya jika tidak dilandasi
dengan pemahaman maka terjadi kebingungan dan akan membuat siswa
malas membaca atau mempelajarinya. Maka diharapkan guru mampu
membantu siswa agar siswa tertarik dengan penyampaian yang lebih
menarik. Dan semoga untuk kedepannya penampilan Bahan Ajar atau LKS
bisa lebih menarik apa lagi kalau bahan ajar tersebut kertasnya berwarna,
pasti akan menambah semangat anak dalam belajar. Dan untuk aspek
pendidikan, psikologis, kebudayaan dan lainnya menurut saya didalamnya
sudah mencakup dari itu semua, hanya saja tidak sebanyak atau selengkap
buku paket karena memang bahan ajar disebut disusun untuk menunjang
siswa dalam berlatih mengembangkan maharoh-maharoh yang ada dalam
bahasa Arab. Jadi memang lebih banyak dalam bentuk latihan-latihan atau
praktik baik secara lesan maupun tulisan. Kemudian dalam aspek urutan
baik dari mudah, konkrit dan sederhanapun saya rasa itu sudah cukup
mampu memahamkan dan sebagai modal siswa dalam mempelajari
bahasa Arab tetapi kembali lagi pada peran guru dalam membantu siswa
agar mampu mempelajari dan memahami isi dari buku Bahan Ajar
tersebut.

Sekian yang dapat saya sampaikan, mohon maaf jika ada kesalahan baik
tulisan maupun argumen-argumen yang saya sampaikan. Semoga dapat
bermanfaat bagi para pembaca. Yang bisa kita petik dari ini semua yaitu
setiap penyusun pasti memiliki tujuannya masing-masing, dan tujuan
utamanya yaitu membantu siswa atau peserta didik untuk mendapatkan
apa yang seharusnya mereka dapat dalam masa studinya. Kemudian untuk
proses pembelajarannya, siswa dan guru diharapkan mampu
menggunakan sarana maupun media dengan baik sehingga mampu
memanfaatkannya dengan maksimal. Adapun LKS atau buku Bahan Ajar
maupun yang lainnya adalah sebagai pegangan untuk membantu
menunjang proses pembelajaran. Jadi, Bagaimanapun bentuk
pegangannya, itu semua kembali lagi pada peserta didik maupun guru
yang menyampaikannya baik dari faktor internal dan eksternalnya.
Menurut Sumadi Suryabrata dalam Syahputra (2020:21)

Anda mungkin juga menyukai