Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sesorah
Sesorah yaiku micara utawa nglairake gagasan, panemu sarana lisan ing
sangarepe wong akeh. Sesorah iku ngadhepi wong sing maneka warna, upamane beda
pangkat/kalungguhan, tataran ngelmu, umut, lan sapiturute. Mula wong kang sesorah
iku kudu ngerti bab wigati sing kudu digatekake supaya anggone sesorah bisa kasil
karo sing dikarepake. Miturut panemune wong sing nindakake, sesorah iku ora angel
kajaba kudu ngerti bab wigatine sesorah, uga gelem gladhen/latihan, saengga anggone
sesorah bisa becik lan lancar.1
Sesorah atau pidato adalah ungkapan seseorang yang berisi gagasan, tujuan,
keterangan atau informasi kepada orang lain secara lisan dengan teknik berbicara
yang baik, perkataan yang baik, perkataan yang biasa membuat seseorang terbawa ke
dalam pembicaraannya. Agar pembicaraan dapat menarik biasanya seseorang
menggunakan model atau cara tertentu untuk menarik perhatian para pendengar.2
B. Tujuan Sesorah
1. Atur Pambagyo adalah pidato untuk menerima kedatangan tamu di acara apa saja
seperti acara syukuran,khitanan,ulang tahun,pernikahan.
2. Atur kabar/paring informasi adalah pidatountuk memberikan informasi,contohnya
acara rapat organisasi,promosi barang.
3. Atur pangajak adalah pidato yang tujuannya supaya yang mendengarkan percaya
langsung tertarik hatinya dan mau melakukan apa yang dicontohkan dari yang
berpidato.
4. Atur adalah pidato yang memberikan hiburan atau membesarkan hati orang yang
sedang terkena kesusahan,misalnya pidato didepan orang yang sedang dicoba
hihupnya berupa musibah bencana alam,kematian dan lain lain.
5. Atur panyarue/ngemutake adalah Orang berpidato itu harus mantap dan
siap,menghadap ke pendengar,jangan menghadap kebawah dan jangan
menghadap keatas terus.

1
Wihan.basajawa, “Pidhato/sesorah/tanggap wacana/tanggap sabda/medhar sabda”, dalam
http://wihanbasajawa.blogspot.com/2010/10/1-pidhatosesorahtanggap-wacanatanggap.html?m=1, 08 April
2
Lutfi wulandari, peningkatan kemampuan sesorah dengan model kooperatif tipe group investigation pada
siswa kelas IX SMP Negeri 28 Purworejo, ( Purworejo:2017), halaman 14
C. Hal – hal yang perlu diperhatikan saat pidato
1. Basa : Bahasa yang digunakan harus sesuai dengan yang sedang dihadapi. Bahasa
ngoko digunakan ketika yang dihadapi itu anak anak/lebih muda dari yang
membaca pidato. Bahasa krama digunakan ketika menghadapi orang yang lebih
tua/orang yang harus dihormati.
2. Busana : Ketika berpidato alangkah baiknya menggunakan pakaian yang baik dan
sopan. Ada peribahasa “ajining raga saka busana”termasuk untuk menghormati
yang pendengar dan juga bisa menjaga dan menghargai diri sendiri. Pakaian juga
harus sesuai dengan situasi dan tujuan.
3. Swara : Suara yang enak didengerin itu tidak terlalu keras atau terlalu kecil
suaranya. Dalam mengucapkan harus jelas,tidak terlau cepat sehingga apa yang
disampaikan mudah dipahami maksudnya,dalam berpidato jangan terlalu sering
baca buku.
4. Solah bawa (sikap) : Orang berpidato itu harus mantap dan siap,menghadap ke
pendengar,jangan menghadap kebawah dan jangan menghadap keatas terus.
D. Hal – hal yang harus dihilangkan ketika sesorah
1. Polatan mbesengut(terlihat marah)
2. Gugup(nerveous)
3. Ngguyu sing digawe gawe(tertawa dibuat buat)
4. Sering ndeleng cathetan(sering melihat catatan)
5. Bola bali ngobahake tangan/sikil(terlalu sering menggerakan tangan/kaki)
6. Ngadeg kaku kaya wong baris(berdiri terlalu kaku seperti orang baris)
7. Karo mloka mlaku(sambil jalan jalan)
8. Tangan methentheng
9. Tangan mlebu sak klambi/kathok(tangan masuk ke saku baju/celana
10. Ngupil
E. Urutan sesorah
1. Salam pambuka
Isinya mengucapkan salam kepada tamu yang datang seperti selamat
pagi,selamat siyang,selamat malam,atau salam yang lainnya
2. Purwaka
Atur pakurmatan marang para tamu lan atur syukur marang Gusti dene isih
bisa ketemu kanggo nindhakake acara iku. Uga atur panuwun marang para tamu
sing wis kersa nglonggarake wektu rawuh ing acara iku
3. Isi/wignatining atur
Isine bab apa sing bakal diaturake manut marang acarane
4. Pangarep-arep
Berisi bab yang diharapkan oleh yang punya keinginan kepada tamunya
misalnya doa,kata kata,dll
5. Panutup
Berisi meminta maaf jika dalam menerima tamu atau bicara ada kata kata
yang kurang baik dan sikap/tindakan yang tidak enak dihati.3
F. Langkah-langkah sesorah
1. Pada perkara bahasa, sebaiknya menggunakan bahasa yang mudah diterima oleh
para tamu yang mendengarkan dan menarik.
2. Siap sedia dalam keadaan apapun, agar acara berjalan dengan baik.
3. Mengetahui tata urutan jalannya acara dengan seksama.
4. Mengetahui nama-nama semua yang ada dalam acara yang dibawakan.
5. Sehubungan dengan pembawa acara, supaya menyiapkan lagu atau tembang yang
berhubungan dengan jalannya adicara.4
G. Jenis – jenis atau sifat sesorah
Kegiatan berpidato atau sesorah yang dilakukan seseorang memiliki berbagai
ragam. Menurut Atmasandjaja, cara atau model pidato terbagi menjadi empat macam,
yaitu:
1. Cara hafalan
Pada pidato ini sebelumnya sudah membuat teks pidato dan
dihafalkan sama persis dengan yang ada pada teks pidato. “Berpidato
dengan cara menghafalkan teks (delivery from memory) dengan cara
menghafalkan teks hanya bisa dilakukan kalau teksnya pendek

3
Khairul ihsan, pengertian dan contoh sesorah lengkap, dalam
http://duniakirun.blogspot.com/2016/04/pengertian -dan-contoh-sesorahlengkap.html, 08 maret
4
Hono muwartono, sesorah, ( Yogyakarta:Absolut Jogjas, 2013), 7
2. Cara naskah/teks
Cara ini yang menyampaikan pidato benar-benar membawa
naskah, tekas atau catatan pidato dan membaca, tidak dihafalkan.
“Berbicara dengan cara membaca teks amat mudah di lakukan karena kita
hanya membaca naskah yang sudah di siapkan.
3. Cara dadakan
Cara ini tidak disangka-sangka oleh yang ditunjuk untuk
menyampaikan pidato. model dadakan (impromptu). Yang diberi tugas
untuk pidato tidak diberi tahu terlebih dahulu, hanya diwaktu tersebut
diberi tahu untuk memberikan pidato.
4. Cara ekstemporan
Pada pidato ini, yang menyampaikan pidato membawa catatan
kecil sebagai pengingat tata urutan pidato yang akan disampaikan.
”Berpidato dengan cara menguraikan pokokpokok isi pidato, kemudian
menyusunnya dalam bentuk kerangka pidato. Kita dapat juga membuat
catatan khusus yang di perlukan dalam pidato.5
H. Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation untuk materi sesorah
 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Roger, dkk Pembelajaran kooperatif merupakan aktifitas
pembelajaran kelompok yang diorganisir oleh satu prinsip bahwa
pembelajaran harus didasarkan pada perubahan informasi secara sosial
diantara kelompok-kelompok pembelajar yang di dalamnya setiap pembelajar
bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri dan didorong untuk
meningkatkan pembelajaran anggota-anggota lain.6
 Pengertian Model Pembelajaran Group Investigation
Menurut Shoimin group investigation adalah model pembelajaran yang lebih
menekankan pada pilihan dan kontrol siswa daripada menerapkan teknik-
teknik pengajaran di ruang kelas. Selain itu juga memadukan prinsip belajar
demokratis dimana siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran,
baik dari tahap awal sampai akhir pembelajaran termasuk di dalamnya siswa

5
Athea, Mahir berbicara, (Bandung: PT. Puri Pustaka, 2009), 51-52
6
Miftahul hudas, Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model, ( Yogyakarta: Pustaka belajar,
2015), 29
mempunyai kebebasan untuk memilih materi yang akan dipelajari sesuai
dengan topik yang sedang dibahas.7
 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group
Investigation
Dalam setiap model pembelajaran tentunya mempunyai kelebihan dan
kekurangan masing-masing. Berikut kelebihan model kooperatif tipe group
investigation yaitu :
1. Secara Pribadi
 Dalam proses belajarnya dapat bekerja secara bebas
 Memberi semangat untuk berinisiatif, kreatif, dan aktif
 Rasa percaya diri lebih meningkat
 Dapat belajar untuk memecahkan dan menangani suatu masalah
 Mengembangkan antusiasme dan gaya pada fisik
2. Secara Sosial
 Meningkatkan belajar bekerja sama
 Belajar berkomunikasi baik dengan teman sendiri maupun guru
 Belajar berkomunikasi yang baik secara sistematis
 Belajar menghargai pendapat orang lain
 Meningkatkan partisipasi dalam membuat suatu keputusan
3. Secara Akademia
 Siswa terlatih untuk mempertanggungjawabkan jawaban yang di
berikan
 Bekerja secara sistematis
 Mengembangkan dan melatih keterampilan fisik dalam berbagai
bidang
 Merencanakan dan mengorganisasikan pekerjaannya
 Mengecek kebenaran jawaban yang mereka buat
 Selalu berfikir tentang cara atau strategi yang digunakan sehingga
didepan suatu kesimpulan yang berlaku umum.
Kekurangan model kooperatif tipe group investigation sebagai berikut:
 Sedikitnya materi yang disampaikan pada satu kali pertemuan
 Sulitnya memberikan penilaian secara personal

7
Aris Shoimin, Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013, ( Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014 ), 80
 Tidak semua topik cocok dengan model pembelajaran group
investigation. Model ini cocok untuk diterapkan pada suatu topik
yang menuntut siswa untuk memahami suatu bahasan dari
pengalaman yang dialami sendiri
 Diskusi kelompok biasanya berjalan kurang efektif
 Siswa yang tidak tuntas memahami materi prasyarat akan
mengalami kesulitan saat menggunakan model ini.
 Pelaksanaan Model Kooperatif Tipe Grup Investigation
Menurut Slavin pelaksanaan model kooperatif tipe group investigation ada 6
tahap, yaitu :
 Tahap 1 : Mengidentifikasi topik dan mengatur murid ke dalam
kelompok.
 Tahap 2 : Merencanakan tugas yang akan dipelajari
 Tahap 3 : Melaksanakan investigasi
 Tahap 4 : Menyiapkan laporan akhir
 Tahap 5 : Mempresentasikan laporan akhir
 Tahap 6 : Evaluasi
 Penerapan Model Kooperatif Tipe Group Investigation Pada Pembelajaran
Sesorah
Langkah-langkah penerapan model kooperatif tipe group investigation
dalam pembelajaran sesorah:
 Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang heterogen
terdiri dari 3-4 siswa. Komposisi kelompok secara heterogen, baik dari
sisi jenis kelamin, etnik, maupun kemampuan akademik
 Guru menjelaskan prosedur pembelajaran sesorah kepada kelompok
 Guru membagi materi sesorah kepada setiap kelompok.
 Masing-masing kelompok membahas materi sesorah yang telah
dibagikan oleh guru. Kemudian siswa dapat secara kooperatif dalam
mengerjakan tugas dalam kelompoknya
 Setelah selesai, masing-masing kelompok maju ke depan kelas untuk
menyampaikan hasil sesorah yang telah didiskusikan
 Kelompok lain dapat memberikan tanggapan terhadap hasil
pembahasan. Cara memberi tanggapan yaitu secara sopan santun, yaitu
tunjuk tangan dan menyebutkan nama. Kemudian menyampaikan
tanggapannya8

8
Lutfi wulandari, peningkatan kemampuan sesorah dengan model kooperatif tipe group investigation pada
siswa kelas IX SMP Negeri 28 Purworejo, ( Purworejo:2017), halaman 25

Anda mungkin juga menyukai