Anda di halaman 1dari 2

TEKNIK PENILAIAN TES LISAN

A. PENGERTIAN
Tes lisan adalah tes yang menuntut siswa untuk memberikan jawaban secara lisan.
Pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan oleh guru disampaikan secara lisan, dan siswa
merespon pertanyaan tersebut secara lisan. Pada prinsipnya, tes lisan hampir sama dengan
tes tulis bentuk uraian. Perbedaannya terletak pada pelaksanaannya. Tes lisan dilakukan
dengan cara komunikasi langsung antra guru dengan siswa. Sedangkan tes uraian, siswa
ditanya oleh guru berupa pertanyaan dalam bentuk tulisan.
B. TUJUAN
Dengan tes lisan diharapkan timbul rasa keberanian di kalangan siswa.
C. MACAM-MACAM
1) Tes Lisan Bebas
Tes lisan bebas adalah tes yang mana guru memberikan soal kepada siswa
tanpa menggunakan pedoman yang disiapkan secara tertulis. Kelemahan tes lisan
bebas ini adalah sukar menentukan standart jawaban yang benar sebab jawaban siswa
sifatnya beraneka ragam.
2) Tes Lisan Berpedoman
Tes lisan berpedoman adalah guru menggunakan pedoman tertulis tentang apa
yang akan ditanyakan kepada siswa. Tes ini lebih mudah dalam memeriksanya karena
sudah ditetapkan standart jawaban yang benar.
D. KELEBIHAN
1) Dapat menilai kepribadian dan isi pengetahuan seorang siswa karena dilakukan secara
face to face.
2) Guru dapat mengorek isi pengetahuan siswa secara detail dan dapat mengetahui
bagian mana dari pengetahuan itu yang sudah dikuasi atau belum.
3) Guru dapat langsung mengetahui hasilnya.
E. KELEMAHAN
1) Jika hubungan guru dan siswa kurang baik, dapat mengganggu objektivitas hasil
penilaian.
2) Sikap gugup pada diri siswa dalam menjawab, dapat mempengaruhi kelancaran
dalam memberikan jawaban.
3) Untuk menguji kelompok memerlukan waktu yang lama.
4) Guru dalam memberikan penilaian sering terpengaruhi oleh kepribadian siswa.
F. MERENCANAKAN TES LISAN (Kemendikbud, 2013)
1) Menentukan kompetensi pengetahuan yang sesuai dinilai melalui tes lisan.
2) Menyusun indikator proses dan hasil belajar berdasarkan kompetensi pengetahuan
yang dinilai melalui tes lisan.
3) Menentukan kriteria kunci yang menunjukkan capaian indikator hasil belajar pada
kompetensi pengetahuan.
4) Menyusun pedoman pertanyaan yang menunjukkan kemampuan menggunakan
bahasa lisan, memecahkan masalah, mengungkapkan hubungan sebab-akibat dan
mempertanggung jawabkan pendapat yang dikemukakan sesuai dengan pertanyaan
yang diajukan.
5) Menyiapkan rubrik penilaian, berupa format yang akan digunakan untuk mencatat
scor hasil penilaian keberhasilan dalam menjawab setiap pertanyaan.
G. PELAKSANAAN
1) Menyusun daftar pertanyaan sebagai acuan dalam pelaksanaan tes lisan.
2) Menyampaikan pertanyaan secara ringkas, dengan bahasa yang jelas dan dapat
dipahami siswa.
3) Menyeimbangkan alokasi waktu antara siswa yang satu dengan yang lain.
4) Menghindari kalimat-kalimat tertentu yang sifatnya menolong siswa atau memberi
petunjuk yang mengarahkan pada kunci jawaban.
5) Memberi waktu yang cukup bagi siswa untuk memikirkan jawaban.
6) Menghindari sikap yang bersifat menekan atau menghakimi siswa. Hal ini
dimaksudkan agar siswa tidak ketakutan menghadapi ujian lisan.
7) Membandingkan jawaban siswa dengan rubrik.
8) Mengisi lembar penilaian untuk setiap pertanyaan yang diajukan
9) Memberikan scor bagi setiap jawaban yang dikemukakan siswa.
H. MERANCANG TES LISAN

Anda mungkin juga menyukai