Anda di halaman 1dari 9

PERAN KEBANGSAAN MUHAMMADIYAH 

DI RANAH EKONOMI, KESEHATAN, POLITIK


INDONESIA, DAN DARUL AHDI WA SYAHADAH
TUGAS BERSTRUKTUR
KEMUHAMMADIYAHAN

A1 PAGI TEKNIK MESIN

SEMESTER 3

DOSEN : LUKMAN HAKIM,S.Pd.I,M.Pd.I

KELOMPOK 10 :

1. Muhammad zidan alfarizi NST (2107230056)


2. Dermawan mulia (2107230014)

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

MEDAN

2023
 
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
pertolongannya sehingga kami dapat membuat makalah mata kuliah kemuhammadiyahan ini yang
berjudul “PERAN KEBANGSAAN MUHAMMADIYAH DIR A N A H   E K O N O M I , K E S E H A T A N ,
P O L I T I K   I N D O N E S I A , D A N   D A R U L   A H D I   W A SYAHADAH”

kami juga berterimakasih kepada semua pihakyang telah membantu kami dalam menyusun makalah
ini sehingga kami dapat menyelesaikannya dengan baik. 

Semoga makalah yang kami buat ini bukan hanya bisa bermanfaat bagi kami namun juga
bermanfaat bagi siapapun yang membaca makalah ini , kami sadar dalam hal penulisanatau isi masih
jauh dari sempurna maka dari itu kritik dan saran sangat kami harapkan untuk lebih baik di kesempatan
lain kami ucapkan terima kasih.

Medan, 13 januari 2023


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………………….2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………………….3
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………………………4
1.1 LATAR BELAKANG……………………………………………………………………………………….4
1.2 RUMUSAN MASALAH………………………………………………………………………………….4
1.3 TUJUAN DAN MANFAAT……………………………………………………………………………..4
1.4 MANFAAT……………………………………………………………………………………………………4
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………………………………………..5
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………………………………………………..8
3.1 KESIMPULAN……………………………………………………………………………………………….8
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………………………………….9
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Awal berdirinya Muhammadiyah merupakan pergerakan dakwah Amal ma’ruf nahi mungkar.
Bergerak demi terciptanya masyarakat utama adil, makmur dan sejahtera sehingga terwujud
masyarakat islam yang sebenar-benarnya. Muhammadiyah seperti halnya semua gerakan pembaruan
islam di seluruh dunia seudah sejak dini berpendapat bahwa ijtihad tidak pernah tertutup, Ia terbuka
selama-lamanya dengan tujuan untuk aktualisasi ajaran Islam dalam menhadapi segala perubahan
yang terjadi. Dikalangan masyaraat umum banyak yang melihat muhammadiyah sebagai organisasi
gerakan masyarakat yang buta dengan politik. Namun, sejatinya muhammadiyah tidak seperti itu,
muhammdiyah memang organisasi keagamaan namun tidak berpolitik secara langsung.
Sepanjang sejarah membuktikan keterlibatan Muhammadiyah atau tokoh-tokohnya yang
memperjuangkan masyarakat dan pengembangan pergerakan amar ma’ruf nahi mungkar. Untuk
menjaga kemurnian pergerakan sebagai organisasi keagamaan. Muhammadiyah memilih untuk
terbebas dari afiliasi dengan kekuatan organisasi politik. Banyakya masyarakat kita yang sekarang tidak
mampu membuat muhammadiyah untuk terus mengembangkan dan memperbaiki ekonomi dan umat.
Dimana pada era globalisasi sekarang ini ekonomi liberalism dan kapitalismelah yang telah
berkembang sehingga membuat masyarakat kita yang kehidupannya menengah kebawah hidupnya
merasa susah. Pada saat inilah peran muhammdiyah sangat diperlukan sebagai organisasi besar di
Indonesia untuk ikut serta dalam perekonomian yang memberatkan umatnya. Dengan fasilitas dan
media yang dimiliki oleh muhammadiyah, maka dapat digunakan untuk bergerak dalam bidang
ekonomi demi mewujudkan masyarakat yang sebenar-benarnya.

1.2 RUMUSAN MASALAH


 Apa peran Muhammadiyah di bidang Ekonomi
 Apa peran Muhammadiyah di bidang Politik Indonesia
 Apa peran Muhammadiyah di bidang Kesehatan
 Apa peran Muhammadiyah di bidang Darul Ahdi Wa Syahadah

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT


 Agar mahasiswa mengetahui pengertian peranan Muhammadiyah untuk Bangsa
 Agar mahasiswa mengetahui tujuan Peran Kebangsaan Muhammadiyah
 Agar mahasiswa mengetahui apa saja metode Muhammadiyah dalam membangun
Bangsa
 Agar mahasiswa mengetahui implementasi Peran Kebangsaan Muhammadiyah

1.4 MANFAAT
 Manfaat dari penulisan makalah ini agar mahasiswa dapat mengetahui secara
mendalam tentang peranan kebangsaan muhammadiyah yang ditinjau dari ranah
ekonomi, kesehatan, politik dan darul ahdi wa syahadah yang dapat menambah
wawasan baru, bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN
PERAN MUHAMMADIYAH
Memasuki usia satu abad ini Muhammdiyah telah banyak memberikan kontribusi kepada bagnsa
dan negara ini. Berbagai amal usaha yang dimiliki muhammdiyah ini dari Sabang sampai Merauke.
Setidaknya ada 4 hal yang menjadi bidang garapan oleh muhammadiah yaitu :

1. EKONOMI
Kegiatan ekonomi untuk memperkuat finansial bagi sebuah organisasi, seperti
Muhammadiyah, pada hakikatnya merupakan bagian terpenting untuk meperlancar gerakan
Muhammadiyah dalam mecapai tujuannya. Di samping itu, gerakan ekonomi persyarikatan
Muhammadiyah juga akan berdampak pada pemberdayaan ekonomi warganya, dengan upaya
menciptakan lapangan kerja dang mengatasi problem pengangguran yang semakin besar, dan angka
kemiskinan yang makin membengkak yang dapat menganvam eksitensi iman.

Progam pembinaan ekonomi umat merupakan kepedulian sejak lama, karena memnag
konsisten Muhammdiyah sejak dahulu wirausahawan reformis malah sejak lama merupakan perintis
perdagangan dan industri di kalangan pribumi. Hal ini dilakukan dengan penyusunan sebuah program
yang didasarkan pada konsep misi dan visi tertentu. Pada dasarnya, Majelis Pembina Ekonomi
membina ekonomi umat melalui tiga jalur, yaitu :

1. Mengembagkan Badan Usaha Milik Muhammdiyah yag mepresentasikan kekuatan


ekonomi organisasi Muhammadiyah
2. Mengembangkan wadah koperasi bagi angoota Muhammadiyah
3. Memperdayakn anggota Muhammdiyah di bidang ekonomi dengan mengembangkan
usaha-usaha milik anggota Muhammadiyah.

Dengan mengembangkan ekonomi itu, Muhammadiyah telah memiliki aset atau sumberdaya
yang bisa dijadikan modal. Aset pertama adalah sumber daya manusia, yaitu anggota Muhammadiyah
sendiri, baik produsen, kedua, kelembagaan amal usaha yang telah didirikan, yaitu berupa sekolah,
universitas, lembaga latihan, poliklinik, rumah sakit, dan panti asuhan yatim piatu. Ketiga, organisasi
muhammadiyah itu sendiri sejak dari pusat, wilayah, daerah, cabang, dan ranting.

Dapat disimpulkan bahwa, gerakan ekonomi Muhammdiyah bias disajikan antara lan dengan :

 Mendirikan Badan Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM) dalam berbagai jasa, perdagangan,
pariwisata, perkebunan, periakanan, dll.
 Lembaga keuangan untuk mendukung usaha-usaha umat yaitu Baitul Mal Wa Tanwil (BMT),
BPR Syariah, koperasi, dll.
 Mendirikan koperasi di berbagai jajaran koperasi sebagai sarana untuk melakukan perkuatan
ekonomi umat.
 Sharing dalam berbagai perusahaan yang bonafit dan kompetitif.
 Membangun jaringan informasi bisnis, seperti memberikan berbagai penjelasan informasi
kepada warga Muhammadiyah tentang bagaiman bisnis obat, bahan tekstil, bahan kimia,
rumah makan dll. Informasi ini juga meliputi bagaimana pandangan melakukan kegitan
produksi, pemasaran jaringannya, tata niaganya, dll.
 Membangun jaringan kerja sama bisnis dengan semua pengusaha dan koperasi Muhammdiyah
untuk saling membantu baik dari segi informasi, kiat bisnis maupun pendanaan.
2. Kesehatan
Muhammdiyah sebagai gerakan dakwah Islam di Indonesia yang berdiri sejak tahun 1912, terus
berupaya berkarya dan memberikan kontribusi bagi peningkatan kualitas kehidpan bangsa.
Muhammadiyah mengaplikasikan dakwah dalam bentuk karya kongkrit di bidang pendidikan,
social, ekonomi, pemberdayaan masyarakat dan juga kesehatan. Di bidang kesehatan dakwah
muhammdiyah telah mewujud dalam bentuk 97 rumah sakit dan 214 klinik yang tersebar, di
Sumatera (6 rumah sakit dan 37 klinik), Jawa (81 rumah sakit dan 141 klinik), Kalimantan (4 rumah
sakit dan 19 klinik), Sulawesi (4 rumah sakit dan 1 klinik), dan Papua (1 klinik).

Hal tersebut juga ditunjang oleh penyelnggara berbagai lembaga pendidikan bagi tenaga
kesehatan, antara lain 11 fakultas kedokteran dan berbagai fakultas ilmu kesehatan, dan Sekolah
Tinggi Kesehatan (akbid, akper, farmasi). Disamping itu, Muhammdiyah juga aktif melakukan
pembinaan bagi masyarakat terkait dengan promosi kesehatan ibu dan anak, TBC, pengendalian
tembakau/rokok, perilaku hidup bersih dan sehat dan gerakan masyarakat sehat (GEMAS).

3. POLITIK

Muhammdiyah berdiri pada tanggal 18 November 1912 oleh Kiai Ahmad Dahlan sebagai organisasi
kemasyarakatan yang bergerak pada wilayah dakwah amar ma’ruf nahi munkar dan tajdid, yang juga
berfokus kepada bidang keagamaan, sosial dan pendidikan. Namun tak hanya itu, muhammadiyah
sebagai organisasi kemasyarakatan juga menjalankan fungsi politiknya dalam kehidupan nasional, yakni
muhammdiyah juga berkiprah pada pergerakan kebangkitan kebangsaan, meletakkan fondasi Negara
yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang 1945, dan menegakkan Negara Kesatuan Republik
Indonesia, serta memelihara politik Islam yang berwawasan kebangsaan ditengah pertarungan ideologi
dunia.

Namun semenjak kelahirannya, muhammadiyah tidak pernah memiliki hubungan dengan


organisatoris dengan partai politik. Hal ini tidak dapat diartikan bahwa muhammadiyah merupakan
organisasi masyarakat yang anti politik atau non politik, tetapi muhammadiyah berkontribusi pada
pembinaan masyarakat dan beberapa aktif dalam fungsi kritik dan masukan kepada Negara.
Muhammadiyah mengembangkan politik nilai yang dianggap tidak pernah jauh dari rakyat, sehingga
ranah politik yang dikembangkan oleh muhammdiyah adalah politik yang selalu berpihak pada nilai-
nilai yang ada di masyarakat tanpa adanya terdensi dan kepentingan apapun, kecuali kepentingan
dakwah.

Sebagai organisasi kemasyarakatan yang telah mengalami dinamika panjang guna mempertankan
eksistensinya agar dapat tetap hidup dan menyebarkan dakwahnya ke seluruh lapisan masyarakat.
Negara dan muhammadiyah adalah dua hal tidak dapat dipisahkan, dikarenakan muhammadiyah
membutuhkan Negara sebagai salah satu lahan dakwahnya agar bisa tetap konsisten dan komitmen
dalam dakwahnya, dan Negara membutuhkan muhammadiyah sebagai kekuatan alternatif dalam
membangun masyarakat, bangsa dan Negara serta sebagai penyeimbang dan control pemerintah.

Menurut Tocqueville, selain sebagai organisasi kemasyarakatan yang menjalankan fungsinya


sebagai penyeimbang kekuatan Negara, tetapi juga memiliki fungsi politik. Gerakan sipil ini tidak
diprioritaskan kepada pengambilan jabatan politik melainkan melalui kontrak sosial yang dilakukan
bersama masyarakat dengan keyakinan bahwa kebaikan bersama dilakukan melalui proses demokratis.
Dengan adanya konsep ini, muhammadiyah sering disebut sebagai high politic atau politik alokatif.
4. DARUL AHDI WA SYAHADAH

Muhammadiyah memposisikan Pancasila sebagai Darul Al-Ahdi Wa Al-Syahada. Ijtihad


kontemporer muhammadiyah tersebut berangkat dari situasi terkini di tubuh bangsa Indonesia
sekaligus penegas identitas keislaman dan keindonesiaan. Secara bahasa Darul Al-Ahdi wa Syahadah
berarti Negara kesepakatan atau persaksian.

“kenapa tidak dengan darul sulhi atau Negara perjanjian? Ternyata darul sulhi itu konteks
historinya perjanjian oleh karena konteks perang. Sementara darul ahdi, adalah follow up dari darul
sulhi, jadi bukan kesepakatan biasa tapi sudah beranjak ke yang lebih tinggi yaitu menjadi konsolidasi
baik politik, budaya, ekonomi.”

Tujuan utama pengesahan Pancasila Darul Ahdi wa Al-Syahadah merupakan pedoman bagi kaum
muslim saat terjadi pertukaran ideologi dalam skala global maupun nasional. Selain itu,
muhammadiyah ingin memberikan benteng ideologi ketika berada di tengah gempuran paham
keagamaan yang beragam dan memiliki kecenderungan ekstrim baik kanan mauapun kiri.

“dengan adanya konsep Darul Ahli wa Al-Syahadah, keberpihakan Muhammadiyah ada pada
semboyan pancasila dan Bhineka Tunggal ika. Selain itu, sebagai manifesto intelektual Muhammadiyah
atau Ijtihad Muhammadiyah dalam politik.”
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 KESIMPULAN

Memasuki usia satu abad ini muhammadiyah telah banyak memberikan kontribusi kepada bangsa
dan negeri ini. Berbagai amal usaha yang dimiliki muhammadiyah ini dari sabang sampai marauke.
Setidaknya ada 4 hal yang harus menajadi bidang garapan oleh muhammadiyah yaitu :
 Bidang ekonomi
 Bidang kesehatan
 Bidang politik
 Bidang Darul Ahdi wa Al-Syahidah

Konsep high politic muhammdiyah :


“muhammadiyah tidak buta politik, tidak takut politik, tetapi muhammadiyah bukan organisasi politik.
Muhammadiyah ataupun soal-soal politik yang mendesak urusan agama islam, maka muhammadiyah
akan bertindak menurut kemampuan, cara, dan irama Muhammadiyah sendiri.”
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/33803384/
PERANAN_KEBANGSAAN_KEMUHAMMADIYAHAN_DI_INDONESIA
http://www.suaramuhammadiyah.id/2018/03/06/muhammadiyah-membangun-kesehatan-
bangsa
Jurdi,S. (2011). Muhammadiyah dalam dinamika politik Indonesia 1966-2006

Anda mungkin juga menyukai