Anda di halaman 1dari 11

Pengertian Olahraga Renang: Teknik

Dasar, Jenis Gaya, Peraturan dan


Peralatannya

Nama: Ahmad Dzaky Ghina Alkatiri


Kelas : VIII – A
Absen : 03

SMPN 1 Gedangan
Tahun Ajaran 2022 - 2023
Daftar Isi

A. Pengertian Olahraga Renang


B. Organisasi yang Menaungi Olahraga Renang
C. Teknik Dasar Olahraga Renang
1. Teknik Mengapung
2. Teknik Pernapasan
3. Teknik Meluncur
D. Jenis-Jenis Gaya yang Digunakan pada Olahraga Renang
1. Gaya Bebas (Freestyle/ Front Crawl)
2. Gaya Dada atau Gaya Katak (Breaststroke)
3. Gaya Punggung (Backstroke)
4. Gaya Kupu-Kupu atau Lumba-Lumba (Butterfly Stroke)
E. Peraturan dalam Olahraga Renang
F. Peralatan Olahraga Renang
G. Standar Ukuran Kolam Renang
A. Pengertian Olahraga Renang

Ada banyak pendapat yang menjelaskan pengertian mengenai olahraga ini, namun ringkasnya
renang merupakan olahraga yang dilakukan di air, dengan menggerakkan tubuh (tangan dan
kaki) agar tidak tenggelam.

Jauh sebelum olahraga renang di-launching secara resmi, renang sudah dilakukan berabad
sebelumnya. Ditemukannya lukisan perenang di dinding Gua Perenang yang tidak jauh dari
Wadi Sora, Gilf Kebir, Mesir, menjadi bukti adanya renang sudah terdokumentasi dengan jelas
sejak zaman prasejarah. Lukisan-lukisan di gua tersebut menggambarkan orang-orang yang
berenang dengan gaya bebas dan gaya yang menyerupai binatang saat berenang.

Benarkah sudah ada gaya bebas di jaman itu? Menurut Badruzzaman, adanya stempel lilin yang
menggambarkan empat orang perenang menggunakan gaya bebas pada tahun 400 sampai 900
SM, dapat dijadikan bukti bahwa gaya bebas telah ada sejak dulu kala.

Orang-orang Romawi dan Yunani jaman dahulu menjadikan kemampuan berenang sebagai
penilaian mendasar untuk kepentingan militer. Seorang tentara diharuskan dapat bertahan hidup
dalam kondisi apapun, termasuk tenggelam ataupun menyelamatkan diri di air. Para pendekar,
ksatria, dan samurai dituntut untuk bisa menunggang kuda, memasak, memanah, berburu,
bersyair, dan berenang.

Menurut catatan sejarah, pertandingan tertua renang diadakan oleh Kaisar Sigui pada tahun 36
SM. Namun seorang profesor Bahasa, Nikolaus Wynmann menulis buku tentang renang pada
tahun 1538. Buku tersebut ia beri judul Der Schwimmer oder ein Zwiegespräch über die
Schwimmkunst (Perenang atau Dialog mengenai Seni Berenang). Buku tersebut dibaca banyak
orang dan sejak itulah, mulai banyak yang mempelajari olahraga renang.

Sementara itu, olahraga renang dikembangkan secara serius oleh masyarakat modern di London,
Inggris pada abad ke-19. Awalnya, di kota tersebut hanya terdapat enam kolam renang. Seiring
dengan perkembangannya, mulai berdiri beberapa asosiasi renang.

Kepopuleran renang semakin tersebar setelah seorang kapten Angkatan Laut Inggris, Matthew
Webb, berhasil menyeberangi Teluk Inggris dengan berenang tanpa menggunakan alat bantuan.
Pada tahun 1875, ia berenang mengarungi perairan yang menghubungkan Perancis dan Inggris
tersebut sejauh 34 km selama 21 jam 45 menit. Keberhasilannya tersebut membuatnya tersohor
dan menjadikan olahraga renang semakin diminati. Pada tahun 1896, untuk pertama kalinya
renang diikutsertakan dalam kejuaran olimpiade di Athena, Yunani.
B. Organisasi yang Menaungi Olahraga Renang

Organisasi induk internasional renang bernama Fédération Internationale de Natation (FINA)


didirikan pada tanggal 19 Juli 1908 di Hotel Manchester, London, Inggris. Saat itu, FINA
diprakarsai oleh delapan federasi renang, yakni Belgia, Denmark, Finlandia, Hungaria, Inggris
Raya, Jerman, Prancis, dan Swedia. Organisasi ini juga menaungi selam, polo air, renang indah,
dan renang perairan terbuka. Sekarang organisasi ini berpusat di Lausanne, Swiss. Cabang-
cabang olahraga tersebut yang diikutsertakan oleh FINA dalam Kejuaraan Renang Dunia FINA.

Untuk skala nasional, olahraga renang dan sejenisnya berada dalam naungan Persatuan Renang
Seluruh Indonesia (PRSI). Organisasi ini didirikan di Jakarta pada tanggal 21 Maret 1951.
Awalnya, di Indonesia hanya ada beberapa kolam renang. Namun sarana tersebut masih sangat
jarang karena hanya bisa diakses oleh kaum bangsawan dan orang-orang Belanda.

Namun saat Jepang datang ke Indonesia, kolam renang dibuka aksesnya untuk masyarakat
umum. Sejak saat itulah, semakin banyak rakyat Indonesia yang bisa melakukan olahraga
renang di kolam renang.
C. Teknik Dasar Olahraga Renang
Renang memiliki beberapa macam gaya. Sebelum kita membahas tentang gaya renang, kita perlu
banget nih Grameds buat mempelajari beberapa teknik dasar yang harus kita kuasai lebih dulu.
Yuk kita bahas agar bisa semakin cepat mahir berenang.

1. Teknik Mengapung

Bagi pemula, teknik ini tidak mudah. Ketika


melakukannya untuk pertama kali atau masih awal-awal latihan, biasanya tubuh masih kaku.
Kunci melakukan teknik ini ada badan diharuskan rileks dan tetap tenang. Semakin panik, maka
semakin besar kemungkinan tubuh Grameds tenggelam.

Untuk berlatih teknik ini, Grameds bisa melakukannya dengan dua macam cara, yaitu
mengapung berdiri atau mengapung telentang.

Untuk melatih kemampuan mengapung berdiri, Grameds perlu berdiri di pinggir kolam. Untuk
keamanan, pilihlah kolam renang yang tidak terlalu dalam. Pastikan semuanya aman dan secara
perlahan, mulailah menyelam dengan tangan berpegangan pada tepi kolam.

Setelah itu, tarik nafas dalam-dalam dan coba dorong badan Grameds menjauh dari tepi kolam.
Posisikan tangan dan kaki sejajar di permukaan air. Jangan lupa gerakkan tangan seperti kepakan
sayap ayam dan kaki bergerak seperti gerakan kaki saat melakukan gaya dada.

Sementara untuk melatih kemampuan mengapung dengan telentang, Grameds bisa


memposisikan badan tegak namun kepala menghadap tegak ke atas. Jangan lupa untuk
menginjak dasar kolam renang.

Setelah itu, pegang tepi kolam, luruskan kaki, luruskan, dan pastikan telinga terendam di dalam
air. Untuk menemukan posisi yang seimbang, banyak ahli yang menyarankan untuk melakukan
tahapan-tahapan di atas sebanyak 10 sampai 15 kali.
2. Teknik Pernapasan
Pernafasan sangat penting dalam olahraga renang karena kekuatan dan kecepatan seorang
perenang sangat dipengaruhi oleh kekuatan nafas Grameds. Pertama, Grameds berdiri di tepi
kolam dengan rendah, namun pastikan wajah tetap berada di atas permukaan air.

Kedua, bernafaslah melalui mulut. Tahan beberapa waktu dan masukkan kepala Grameds ke
dalam air. Jangan lupa hembuskan melalui hidung Grameds. Yang perlu diingat adalah
menghirup nafas melalui mulut dan menghembuskannya melalui hidung. Jangan terbalik ya,
Grameds.

Ketiga, yang tidak kalah penting, melakukan latihan terus-menerus hingga Grameds menemukan
pola bernafas yang khas sesuai kemampuan Grameds sendiri. Disarankan para ahli, latihan
pernafasan dilakukan 10-15 kali setelah latihan agar nafas Grameds kuat.

3. Teknik Meluncur
Teknik ini merupakan upaya untuk menyeimbangkan tubuh di awal renang. Teknik meluncur
dilakukan dengan meluncurkan tubuh secara horizontal di bawah permukaan air.

Pertama, Grameds masuk ke dalam kolam dan berdiri dengan posisi membelakangi dinding
kolam. Kemudian salah satu telapak kaki ditempelkan ke dinding dengan jari-jari kaki
menghadap ke bawah. Posisi ini sangat penting untuk memperbesar luas permukaan gaya tolakan
saat meluncur.

Kedua, dengan menggunakan kaki, doronglah badan untuk meluncur. Kemudian posisikan kedua
tangan sejajar lurus ke depan untuk memecah air sehingga tidak banyak gaya yang terbuang
karena halangan air. Sebisa mungkin, atur kepala masuk ke dalam air dan telinga tingginya
sejajar dengan kedua lengan.

Jangan lupa untuk sesering mungkin melatih tahapan-tahapan hingga Grameds menemukan
keseimbangan dalam melakukan teknik meluncur. Tidak hanya itu, perlu bagi Grameds untuk
mengendalikan ketakutan dan kepercayaan diri. Sebab beberapa orang gagal bukan pada
tekniknya, namun ia sudah kalah sebelum mencoba karena tidak percaya diri dan takut.
D. Jenis-Jenis Gaya yang Digunakan pada Olahraga Renang
Ada empat macam gaya yang sering digunakan ataupun diperlombakan, yaitu gaya bebas, gaya
dada atau gaya katak, gaya punggung, dan gaya kupu-kupu atau gaya lumba-lumba. Setiap jenis
gaya memiliki gerak khas masing-masing.

1. Gaya Bebas (Freestyle/ Front Crawl)

Gaya bebas merupakan gaya yang pertama kali


digunakan oleh perenang di jaman prasejarah. Diperkirakan seribu tahun sebelum masehi, di
Assyria gaya bebas sudah digunakan.

Gaya ini menjadi gaya yang pertama kali diajarkan dalam kurikulum olahraga renang. Gaya ini
dikenal efektif dan efisien karena pergerakan perenang lebih cepat. Meski demikian, gaya bebas
melibatkan hampir seluruh anggota tubuh untuk ikut bergerak.

Gaya bebas tidak terikat gerakan tertentu. Kalaupun, syarat untuk melakukannya tidak banyak.

Cara melakukan gaya bebas:

 Grameds berdiri di pinggir kolam untuk meluncur.


 Setelah meluncur, posisikan dada dan wajah menghadap ke dalam air.
 Gerakkan kaki seakan menendang kaki dari atas ke bawah dan bawah ke atas secara
terus-menerus. Pastikan kaki sejajar dengan air.
 Gerakkan tangan secara bergantian kanan kiri seperti orang mengayuh.
 Grameds dapat mengambil nafas dengan cara menoleh ke kanan atau kiri. Supaya
oksigen yang Grameds hirup banyak dan mulut tidak kemasukan air, saat mengambil
nafas, pastikan posisi mulut di atas permukaan air.

2. Gaya Dada atau Gaya Katak (Breaststroke)

Di awal abad 19, di sekolah-


sekolah militer gaya yang diajarkan dalam berenang adalah gaya dada dan gaya bebas. Sehingga
kedua gaya tersebut seringkali disebut juga dengan gaya sekolah.

Sesuai namanya, gerakan gaya ini mirip dengan cara berenang katak. Untuk keadaan santai
seperti rekreasi, gaya dada seringkali dipilih. Namun demikian, gaya ini juga ikut diperlombakan
di kejuaraan renang.
Cara melakukan gaya katak adalah:
a. Setelah meluncur, tetap kondisikan dada dan kepala menghadap ke air.

b. Buka kedua belah dengan cara


menendang keluar.

c. Buka kedua belah tangan ke


samping agar air dapat terbelah sehingga badan lebih cepat melaju ke depan.

d. Saat gerakan tangan sudah


selesai, kedua belah kaki menendang air ke arah luar seperti kaki katak menendang air.

e. Kaki dan tangan digerakkan


secara bergantian. Saat kaki bergerak, tangan diam dengan posisi lurus ke depan. Saat tangan
bergerak, kaki diam lurus ke belakang.

3. Gaya Punggung (Backstroke)

Berenang Gaya Punggung


Diberi nama gaya punggung karena punggung Grameds dihadapkan ke air. Artinya, dada dan
wajah dihadapkan ke atas. Dengan posisi tersebut, Grameds akan lebih mudah untuk membuka
mata sekaligus bernafas. Sebagai konsekuensinya, perenang tidak bisa melihat tujuan dengan
mudah, karena berada di belakang perenang.

Gerakan gaya punggung sebenarnya hampir mirip dengan gaya bebas. Namun arahnya
berkebalikan. Jika gaya bebas, dada menghadap ke air, maka dalam gaya punggung, punggung
yang menghadap ke air.

Gaya punggung agak berbeda dengan gaya lainnya. Jika melakukan start pada gaya lainnya dari
atas kolam, sementara start gaya punggung dimulai dari dalam kolam.
Cara melakukan renang menggunakan gaya punggung adalah:

a. Posisikan tubuh telentang di air.

b. Meluncur dengan
posisi tersebut. Setelah itu, secara bergantian, gerakkan kedua belah tangan dari belakang kepala
menuju pinggang. Agar kecepatannya lebih tinggi, gerakan tangan dikondisikan seperti
mengayuh.

c. Kaki menendang air dari ata ke


bawah secara bergantian.

d. Lakukan dengan tenang. Tidak


hanya itu, badan juga diharuskan lentur dan tidak kaku.

4. Gaya Kupu-Kupu atau Lumba-Lumba (Butterfly Stroke)

Berenang Gaya Kupu-kupu


Bisa dikatakan gaya kupu-kupu atau gaya lumba-lumba merupakan inovasi dari gaya dada. Gaya
ini muncul pada tahun 1933. Tidak bisa dipungkiri bahwa gaya ini cukup menantang. Pasalnya
selain memerlukan kekuatan otot tangan dan kaki, gaya kupu-kupu juga memerlukan konsentrasi
tinggi. Sebab memerlukan koordinasi yang baik antara tangan dan kaki.

Berlatih gaya ini memerlukan waktu yang relatif lebih lama dibandingkan gaya lainnya. Namun
jangan salah, gaya ini memang terlihat indah dan mengagumkan, Grameds.

Cara melakukan gaya kupu-kupu atau gaya lumba-lumba adalah:

a. Setelah meluncur, arahkan kedua belah lengan dari atas ke bawah dengan digerakkan keluar
sebelum mengayun ke depan.
b. Secara bersamaan dan
terus-menerus, gerakkan kaki menendang atas dan bawah seperti gerakan ekor ikan lumba-
lumba.

c. Saat kepala muncul di atas


permukaan air, hirup oksigen melalui mulut sebelum kepala masuk lagi ke dalam air.

d. Saat kepala masih di dalam air dan


akan muncul ke atas permukaan air, hembuskan udara melalui mulut dan hidung. Dan bersiaplah
untuk menghirup oksigen setelah ini.

Kecepatan dan kekuatan ayunan tangan sangat penting karena factor tersebutlah yang
mempengaruhi kecepatan gaya kupu-kupu. Menurut catatan, perenang tercepat gaya kupu-kupu
dapat mencapai tujuan lebih cepat daripada perenang gaya bebas.

E. Peraturan dalam Olahraga Renang


Dalam olahraga renang terdapat beberapa peraturan yang diterapkan dalam kejuaraan. Berikut ini
adalah beberapa peraturannya:

1. Pemain dipersilakan naik ke balok start (gaya bebas, punggung, dada) begitu wasit
memberi aba-aba dengan meniupkan peluit panjang. Jika yang diperlombakan gaya
punggung, peserta masuk ke kolam untuk bersiap-siap dengan menghadap ke
dinding.
2. Untuk melompat atau meluncur, peserta harus menunggu aba-aba. Selama belum ada
aba-aba untuk memulai, peserta tetap berada dalam posisi start. Instruksi wasit
berupa instruksi “siap”.
3. Perlu diketahui, posisi start untuk gaya punggung adalah dengan memegang besi di
bagian bawah balok start. Sementara itu kaki perenang ditumpukan pada dinding
kolam. Lutut dikondisikan menekuk di antara dua lengan ya, Grameds.
Untuk renang gaya bebas, dada, dan kupu-kupu, posisi start membungkuk ke arah air di atas
balok start. Pastikan lutut juga ditekuk.

1. Ketika pistol ditembakkan, artinya perenang sudah bisa mulai masuk ke kolam dan
mulai berenang.
2. Pastikan posisi perenang berada dalam lintasan masing-masing yang telah ditentukan
pada saat undian ataupun ketentuan panitia.
3. Mengganggu peserta lain dengan cara memotong lintasan ataupun dengan cara yang
tidak diperbolehkan akan dicatat sebagai pelanggaran.
4. Jika terjadi pelanggaran yang membuat peserta kehilangan kesempatan untuk
menang, ketua pertandingan dapat memberikan keputusan untuk mempersilakan
peserta mengulang di babak berikutnya.
5. Setelah sampai di ujung kolam, peserta kembali ke titik awal dengan melakukannya
dari dinding. Tidak cukup berbalik dari dasar kolam.
6. Pada saat tertentu, mungkin perenang perlu berdiri di kolam. Selama peserta tidak
berjalan di kolam, hal tersebut tidak akan membuat peserta terkena diskualifikasi.
7. Gaya punggung, gaya dada, gaya kupu-kupu, dan gaya bebas merupakan urutan
dalam lomba renang estafet.
8. Pada renang estafet, perenang yang akan melanjutkan estafet tidak diperbolehkan
untuk melompat atau kaki tidak menyentuh tempat start lebih dulu sebelum
perenang sebelumnya menyentuh dinding kolam. Jika dilakukan, maka regu tersebut
dapat didiskualifikasi. Jika perenang tersebut mengulangi lagi posisinya, tidak
menjadi masalah.
9. Masing-masing peserta renang menyelesaikan lomba harus di satu lintasan yang
sama.

F. Peralatan Olahraga Renang


Peralatan yang dibutuhkan dalam berenang adalah:

1. Pakaian renang.
2. Pelampung.
3. Kacamata renang.
4. Lintasan.
5. Pencatat Waktu.
6. Balok Start.

G. Standar Ukuran Kolam Renang


Ukuran kolam renang menurut standar FINA adalah sebagai berikut:

 Panjang kolam renang: 50 m


 Lebar kolam renang: 25 m
 Lebar setiap lintasan kolam renang: 2,5 m
 Jumlah lintasan kolam renang: 8
 Kedalaman minimal kolam renang: 1,35 m – 2 m
 Temperatur air kolam renang: 25-28o C

Anda mungkin juga menyukai