Anda di halaman 1dari 13

Nama: Muhammad Hisyam

Kelas: 7.7

OLAHRAGA RENANG

A. Sejarah Renang

manusia sudah dapat berenang sejak zaman prasejarah. Hal yang membuktikannya
adalah keberadaan lukisan-lukisan tentang perenang dari Zaman Batu yang
ditemukan di "gua perenang" yang letaknya berdekatan dengan Wadi Sora di Gilf
Kebir, negara Mesir bagian barat daya.

Berenang juga telah ada sejak zaman Yunani dan Romawi Kuno. Buktinya
berdasarkan legenda-legenda tentang orang-orang yang telah melakukan renang
dengan tujuan tertentu, seperti halnya Leander pada masa pacarannya dengan Hero.
Ia berenang dikarenakan kekasihnya berada jauh di seberang Sungai Hellespont
(Dardenelles) di Turki.

Kemudian, ada seorang kapten perang tentara Romawi, yaitu Horatius yang terluka
saat berperang. Horatius lalu melarikan diri dari musuhnya dengan berenang
menyeberangi Sungai Tiber.

Adapun olahraga renang dengan gaya seperti saat ini pertama kali diperkenalkan di
Jepang melalui kejuaraan renang yang diselenggarakan disana. Pada tahun 1603,
sekolah-sekolah di Jepang memasukkan olahraga renang sebagai pelajaran wajib.

Meskipun manusia sudah melalukan gerakan renang sejak zaman dahulu, baru pada
tahun 1800 di Eropa lah perlombaan renang pertama diadakan. Awal mulanya, ketika
pada tahun 1538 seorang profesor bahasa dari Jerman, Nikolaus Wynmann, menulis
buku yang pertama tentang renang, yaitu "Perenang atau Dialog Mengenai Seni
Berenang" (Der Schwimmer oder ein Zwiegesprach uber die Schwimmkunst).
Sejak saat itu, mulai banyak orang yang mempelajari dan melakukan olahraga renang
serta banyak juga dibangun kolam-kolam renang. Sebagian besar peserta renang pada
waktu itu berenang dengan renang gaya dada.

Barulah, pada tahun 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya rangkak
depan atau disebut gaya trudgen dalam perlombaan renang di dunia Barat. Ia
menirunya dari teknik renang gaya bebas suku Indian di Amerika Selatan.

Pada tahun 1896, renang mulai dipertandingkan dalam Olimpide Athena, Yunani.
Saat itu hanya ada dua gaya yang dilombakan, yaitu gaya dada dan gaya bebas dan
juga masih diikuti para perenang putra. Barulah pada tahun 1900 renang gaya
punggung dimasukkan sebagai nomor baru. Selanjutnya tahun 1912 barulah perenang
putri mengambil bagian di Olimpiade Stockholm.

Pada tahun 1908 persatuan renang dunia Federation Internationale de


Natation (FINA) dibentuk. Empat puluh tahun setelah itu, tepatnya tahun
1952, renang gaya kupu-kupu pada awalnya hanya dianggap sebagai variasi gaya
dada disahkan sebagai gaya renang tersendiri.

 Pendapat Lain

Dilansir dari BBC, olahraga renang diperkenalkan oleh Matthew Webb pada tahun
1875. Kala itu ia menjadi orang pertama yang berhasil melintasi Teluk Inggris dengan
berenang selama 21 jam. Seiring berjalannya waktu, olahraga renang semakin
berkembang yang kemudian dimasukan ke dalam perlombaan di Olimpiade Athena
pada 1896. Pada tahun 1896 di ajang Olimpiade Athena, renang awalnya dilakukan
dengan gaya dada atau breaststroke. Kemudian pada 1902, Richmond Cavill yang
berasal dari Australia mengenalkan renang dengan teknik baru, yaitu gaya bebas saat
mengikuti kompetisi.

B. Pengertian Olahraga Renang


Ada banyak pendapat yang menjelaskan pengertian mengenai olahraga ini,
namun ringkasnya renang merupakan olahraga yang dilakukan di air, dengan
menggerakkan tubuh (tangan dan kaki) agar tidak tenggelam.
C. Teknik Dasar Olahraga Renang
Renang memiliki beberapa macam gaya. Sebelum kita membahas tentang
gaya renang, kita perlu banget nih Grameds buat mempelajari beberapa teknik
dasar yang harus kita kuasai lebih dulu. Yuk kita bahas agar bisa semakin
cepat mahir berenang.
1. Teknik Mengapung

Bagi pemula, teknik ini tidak mudah. Ketika melakukannya untuk pertama kali
atau masih awal-awal latihan, biasanya tubuh masih kaku. Kunci melakukan
teknik ini ada badan diharuskan rileks dan tetap tenang. Semakin panik, maka
semakin besar kemungkinan tubuh tenggelam.

Untuk berlatih teknik ini, bisa melakukannya dengan dua macam cara, yaitu
mengapung berdiri atau mengapung telentang. Untuk melatih kemampuan
mengapung berdiri, perenang hanya perlu berdiri di pinggir kolam. Untuk keamanan,
pilihlah kolam renang yang tidak terlalu dalam. Pastikan semuanya aman dan secara
perlahan, mulailah menyelam dengan tangan berpegangan pada tepi kolam. Setelah
itu, tarik nafas dalam-dalam dan coba dorong badan menjauh dari tepi kolam.
Posisikan tangan dan kaki sejajar di permukaan air. Jangan lupa gerakkan tangan
seperti kepakan sayap ayam dan kaki bergerak seperti gerakan kaki saat melakukan
gaya dada.

Sementara untuk melatih kemampuan mengapung dengan telentang, perenag bisa


memposisikan badan tegak namun kepala menghadap tegak ke atas. Jangan lupa
untuk menginjak dasar kolam renang. Setelah itu, pegang tepi kolam, luruskan kaki,
luruskan, dan pastikan telinga terendam di dalam air. Untuk menemukan posisi yang
seimbang, banyak ahli yang menyarankan untuk melakukan tahapan-tahapan di atas
sebanyak 10 sampai 15 kali.

2. Teknik Pernapasan
Pernafasan sangat penting dalam olahraga renang karena kekuatan dan
kecepatan seorang perenang sangat dipengaruhi oleh kekuatan nafas Grameds.
Pertama, Grameds berdiri di tepi kolam dengan rendah, namun pastikan wajah
tetap berada di atas permukaan air.
Kedua, bernafaslah melalui mulut. Tahan beberapa waktu dan masukkan
kepala Grameds ke dalam air. Jangan lupa hembuskan melalui hidung
Grameds. Yang perlu diingat adalah menghirup nafas melalui mulut dan
menghembuskannya melalui hidung. Jangan terbalik ya, Grameds.
Ketiga, yang tidak kalah penting, melakukan latihan terus-menerus hingga
Grameds menemukan pola bernafas yang khas sesuai kemampuan Grameds
sendiri. Disarankan para ahli, latihan pernafasan dilakukan 10-15 kali setelah
latihan agar nafas Grameds kuat.

3. Teknik Meluncur
Teknik ini merupakan upaya untuk menyeimbangkan tubuh di awal renang. Teknik
meluncur dilakukan dengan meluncurkan tubuh secara horizontal di bawah
permukaan air.

Pertama, perenang masuk ke dalam kolam dan berdiri dengan posisi membelakangi
dinding kolam. Kemudian salah satu telapak kaki ditempelkan ke dinding dengan
jari-jari kaki menghadap ke bawah. Posisi ini sangat penting untuk memperbesar luas
permukaan gaya tolakan saat meluncur.

Kedua, dengan menggunakan kaki, doronglah badan untuk meluncur. Kemudian


posisikan kedua tangan sejajar lurus ke depan untuk memecah air sehingga tidak
banyak gaya yang terbuang karena halangan air. Sebisa mungkin, atur kepala masuk
ke dalam air dan telinga tingginya sejajar dengan kedua lengan.

Jangan lupa untuk sesering mungkin melatih tahapan-tahapan hingga perenang


menemukan keseimbangan dalam melakukan teknik meluncur. Tidak hanya itu, perlu
bagi perenang untuk mengendalikan ketakutan dan kepercayaan diri. Sebab beberapa
orang gagal bukan pada tekniknya, namun ia sudah kalah sebelum mencoba karena
tidak percaya diri dan takut.

D. Jenis-Jenis Gaya yang Digunakan pada Olahraga Renang


Ada empat macam gaya yang sering digunakan ataupun diperlombakan, yaitu gaya
bebas, gaya dada atau gaya katak, gaya punggung, dan gaya kupu-kupu atau gaya
lumba-lumba. Setiap jenis gaya memiliki gerak khas masing-masing. Yuk temen-
temen kita pelajari bersama:

1. Gaya Bebas (Freestyle/ Front Crawl)


Gaya bebas merupakan gaya yang pertama kali digunakan oleh perenang di jaman
prasejarah. Diperkirakan seribu tahun sebelum masehi, di Assyria gaya bebas sudah
digunakan.

Gaya ini menjadi gaya yang pertama kali diajarkan dalam kurikulum olahraga renang.
Gaya ini dikenal efektif dan efisien karena pergerakan perenang lebih cepat. Meski
demikian, gaya bebas melibatkan hampir seluruh anggota tubuh untuk ikut bergerak.
Gaya bebas tidak terikat gerakan tertentu. Kalaupun, syarat untuk melakukannya
tidak banyak.

Cara melakukan gaya bebas:

 Perenang berdiri di pinggir kolam untuk meluncur.


 Setelah meluncur, posisikan dada dan wajah menghadap ke dalam air.
 Gerakkan kaki seakan menendang kaki dari atas ke bawah dan bawah ke
atas secara terus-menerus. Pastikan kaki sejajar dengan air.
 Gerakkan tangan secara bergantian kanan kiri seperti orang mengayuh.
 Perenang dapat mengambil nafas dengan cara menoleh ke kanan atau
kiri. Supaya oksigen yang Grameds hirup banyak dan mulut tidak
kemasukan air, saat mengambil nafas, pastikan posisi mulut di atas
permukaan air.
2. Gaya Dada atau Gaya Katak (Breaststroke)

Di awal abad 19, di sekolah-sekolah militer gaya yang diajarkan dalam berenang
adalah gaya dada dan gaya bebas. Sehingga kedua gaya tersebut seringkali disebut
juga dengan gaya sekolah.

Sesuai namanya, gerakan gaya ini mirip dengan cara berenang katak. Untuk keadaan
santai seperti rekreasi, gaya dada seringkali dipilih. Namun demikian, gaya ini juga
ikut diperlombakan di kejuaraan renang.

Cara melakukan gaya katak adalah:


a. Setelah meluncur, tetap kondisikan dada dan kepala menghadap ke air.

b. Buka kedua belah dengan cara menendang keluar.


c. Buka kedua belah tangan ke samping agar air dapat terbelah sehingga badan lebih
cepat melaju ke depan.

d. Saat gerakan tangan sudah selesai, kedua belah kaki menendang air ke arah luar
seperti kaki katak menendang air.

e. Kaki dan tangan digerakkan secara bergantian. Saat kaki bergerak, tangan diam
dengan posisi lurus ke depan. Saat tangan bergerak, kaki diam lurus ke belakang.

3. Gaya Punggung (Backstroke)

Diberi nama gaya punggung karena punggung perenang dihadapkan ke air. Artinya,
dada dan wajah dihadapkan ke atas. Dengan posisi tersebut, perenang akan lebih
mudah untuk membuka mata sekaligus bernafas. Sebagai konsekuensinya, perenang
tidak bisa melihat tujuan dengan mudah, karena berada di belakang perenang.
Gerakan gaya punggung sebenarnya hampir mirip dengan gaya bebas. Namun
arahnya berkebalikan. Jika gaya bebas, dada menghadap ke air, maka dalam gaya
punggung, punggung yang menghadap ke air.

Gaya punggung agak berbeda dengan gaya lainnya. Jika melakukan start pada gaya
lainnya dari atas kolam, sementara start gaya punggung dimulai dari dalam kolam.

Cara melakukan renang menggunakan gaya punggung adalah:

a. Posisikan tubuh telentang di air.

b.
Meluncur dengan posisi tersebut. Setelah itu, secara bergantian, gerakkan kedua
belah tangan dari belakang kepala menuju pinggang. Agar kecepatannya lebih tinggi,
gerakan tangan dikondisikan seperti mengayuh.

c. Kaki menendang air dari ata ke bawah secara bergantian.


d. Lakukan dengan tenang. Tidak hanya itu, badan juga diharuskan lentur dan tidak
kaku.

4. Gaya Kupu-Kupu atau Lumba-Lumba (Butterfly Stroke)

Berenang Gaya Kupu-kupu


Bisa dikatakan gaya kupu-kupu atau gaya lumba-lumba merupakan inovasi dari gaya
dada. Gaya ini muncul pada tahun 1933. Tidak bisa dipungkiri bahwa gaya ini cukup
menantang. Pasalnya selain memerlukan kekuatan otot tangan dan kaki, gaya kupu-
kupu juga memerlukan konsentrasi tinggi. Sebab memerlukan koordinasi yang baik
antara tangan dan kaki.

Berlatih gaya ini memerlukan waktu yang relatif lebih lama dibandingkan gaya
lainnya. Namun jangan salah, gaya ini memang terlihat indah dan mengagumkan.

Cara melakukan gaya kupu-kupu atau gaya lumba-lumba adalah:

a. Setelah meluncur, arahkan kedua belah lengan dari atas ke bawah dengan
digerakkan keluar sebelum mengayun ke depan.
b. Secara bersamaan dan terus-menerus, gerakkan kaki menendang atas dan bawah
seperti gerakan ekor ikan lumba-lumba.

c. Saat kepala muncul di atas permukaan air, hirup oksigen melalui mulut sebelum
kepala masuk lagi ke dalam air.

d. Saat kepala masih di dalam air dan akan muncul ke atas permukaan air, hembuskan
udara melalui mulut dan hidung. Dan bersiaplah untuk menghirup oksigen setelah ini.
Kecepatan dan kekuatan ayunan tangan sangat penting karena factor tersebutlah yang
mempengaruhi kecepatan gaya kupu-kupu. Menurut catatan, perenang tercepat gaya
kupu-kupu dapat mencapai tujuan lebih cepat daripada perenang gaya bebas.

E. Olimpiade Renang 2020

Dua atlet renang Indonesia, Aflah Prawira dan Azzahra Permatahani, gagal lolos ke
babak final nomor masing-masing di Olimpiade Tokyo 2020. Aflah Prawira yang
kini masih berusia 23 tahun turun di nomor 400m gaya bebas (freestyle) putra. Pada
babak penyisihan atau heat yang dihelat Sabtu (24/7/2021) sore WIB di Tokyo
Aquatics Centre, Aflah Prawira tergabung di Grup 2. Pemuda asal Bekasi itu
menyelesaikan babak penyisihan 400m gaya bebas putra dengan catatan waktu 3
menit 55,08 detik. Angka tersebut membuat Aflah Prawira harus puas menempati
peringkat keempat Grup 2.

Secara keseluruhan, Aflah Prawira menempati peringkat ke-27 dari total 36 atlet yang
tersebar di lima grup penyisihan nomor 400m gaya bebas putra. Alhasil, perjuangan
Aflah Prawira di nomor 400m gaya bebas putra harus terhenti di babak penyisihan.
Sebab, hanya delapan perenang terbaik babak penyisihan yang berhak lolos ke babak
final nomor 400m gaya bebas putra Olimpiade Tokyo 2020. Aflah Prawira masih
memiliki satu kesempatan lagi untuk mengukir prestasi di Olimpiade Tokyo 2020.
Aflah Prawira dijadwalkan mengikuti penyisihan nomor 1500m gaya bebas putra
Olimpiade Tokyo 2020 yan akan dihelat pada Jumat (30/7/2021).

Berbeda dari Aflah Prawira, perjuangan Azzahra Permatahani di Olimpiade Tokyo


2020 harus terhenti pada Sabtu (24/7/2021).
Sebab, Azzahra Permatahani gagal lolos ke babak final satu-satunya nomor yang dia
ikuti, yakni, 400m indvidual medley (gaya ganti) putri Olimpiade Tokyo 2020.
Tergabung di Grup 1 babak penyisihan, Azzahra Permatahani beradu cepat dengan
wakil Slovakia, Katja Fain, dan atlet Argentina, Virginia Martin Bardach.

Azzahra Permatahani menyelesaikan babak kualfikasi nomor 400m indvidual medley


(gaya ganti) putri dengan catatan waktu 4 menit 54,54 detik. Angka tersebut membuat
Azzahra Permatahani menempati peringkat kedua Grup 1 penyisihan dengan selisih
9,88 detik dari Katja Fain. Secara keseluruhan, Azzahra menempati peringkat ke-16
dari total 17 atlet yang tersebar di tiga grup penyisihan nomor 400m indvidual
medley (gaya ganti) putri. Perjuangan Azzahara di Olimpiade Tokyo 2020 pada
akhirnya harus terhenti karena hanya delapan perenang terbaik babak penyisihan
yang berhak lolos ke final nomor 400m indvidual medley (gaya ganti) putri.

Anda mungkin juga menyukai