Jauh sebelum olahraga renang di-launching secara resmi, renang sudah dilakukan berabad
sebelumnya. Ditemukannya lukisan perenang di dinding Gua Perenang yang tidak jauh dari
Wadi Sora, Gilf Kebir, Mesir, menjadi bukti adanya renang sudah terdokumentasi dengan
jelas sejak zaman prasejarah. Lukisan-lukisan di gua tersebut menggambarkan orang-orang
yang berenang dengan gaya bebas dan gaya yang menyerupai binatang saat berenang.
Benarkah sudah ada gaya bebas di jaman itu? Menurut Badruzzaman, adanya stempel lilin
yang menggambarkan empat orang perenang menggunakan gaya bebas pada tahun 400
sampai 900 SM, dapat dijadikan bukti bahwa gaya bebas telah ada sejak dulu kala.
Orang-orang Romawi dan Yunani jaman dahulu menjadikan kemampuan berenang sebagai
penilaian mendasar untuk kepentingan militer. Seorang tentara diharuskan dapat bertahan
hidup dalam kondisi apapun, termasuk tenggelam ataupun menyelamatkan diri di air. Para
pendekar, ksatria, dan samurai dituntut untuk bisa menunggang kuda, memasak, memanah,
berburu, bersyair, dan berenang.
Gaya bebas merupakan gaya yang pertama kali digunakan oleh perenang di jaman prasejarah.
Diperkirakan seribu tahun sebelum masehi, di Assyria gaya bebas sudah digunakan.
Gaya ini menjadi gaya yang pertama kali diajarkan dalam kurikulum olahraga renang. Gaya
ini dikenal efektif dan efisien karena pergerakan perenang lebih cepat. Meski demikian, gaya
bebas melibatkan hampir seluruh anggota tubuh untuk ikut bergerak.
Di awal abad 19, di sekolah-sekolah militer gaya yang diajarkan dalam berenang adalah gaya
dada dan gaya bebas. Sehingga kedua gaya tersebut seringkali disebut juga dengan gaya
sekolah.
Gaya bebas tidak terikat gerakan tertentu. Kalaupun, syarat untuk melakukannya tidak
banyak.
Sesuai namanya, gerakan gaya ini mirip dengan cara berenang katak. Untuk keadaan santai
seperti rekreasi, gaya dada seringkali dipilih. Namun demikian, gaya ini juga ikut
diperlombakan di kejuaraan renang.
c. Buka kedua belah tangan ke samping agar air dapat terbelah sehingga badan lebih cepat
melaju ke depan.
d. Saat gerakan tangan sudah selesai, kedua belah kaki menendang air ke arah luar seperti
kaki katak menendang air.
e. Kaki dan tangan digerakkan secara bergantian. Saat kaki bergerak, tangan diam dengan
posisi lurus ke depan. Saat tangan bergerak, kaki diam lurus ke belakang.
Gerakan gaya punggung sebenarnya hampir mirip dengan gaya bebas. Namun arahnya
berkebalikan. Jika gaya bebas, dada menghadap ke air, maka dalam gaya punggung,
punggung yang menghadap ke air.
Gaya punggung agak berbeda dengan gaya lainnya. Jika melakukan start pada gaya lainnya
dari atas kolam, sementara start gaya punggung dimulai dari dalam kolam.
b. Meluncur dengan posisi tersebut. Setelah itu, secara bergantian, gerakkan kedua belah
tangan dari belakang kepala menuju pinggang. Agar kecepatannya lebih tinggi, gerakan
tangan dikondisikan seperti mengayuh.
Berlatih gaya ini memerlukan waktu yang relatif lebih lama dibandingkan gaya lainnya.
Namun jangan salah, gaya ini memang terlihat indah dan mengagumkan, Grameds.
a. Setelah meluncur, arahkan kedua belah lengan dari atas ke bawah dengan digerakkan
keluar sebelum mengayun ke depan.
b. Secara bersamaan dan terus-menerus, gerakkan kaki menendang atas dan bawah seperti
gerakan ekor ikan lumba-lumba.
c. Saat kepala muncul di atas permukaan air, hirup oksigen melalui mulut sebelum kepala
masuk lagi ke dalam air.
d. Saat kepala masih di dalam air dan akan muncul ke atas permukaan air, hembuskan udara
melalui mulut dan hidung. Dan bersiaplah untuk menghirup oksigen setelah ini.
Kecepatan dan kekuatan ayunan tangan sangat penting karena factor tersebutlah yang
mempengaruhi kecepatan gaya kupu-kupu. Menurut catatan, perenang tercepat gaya kupu-
kupu dapat mencapai tujuan lebih cepat daripada perenang gaya bebas.