Gaya dada merupakan gaya renang yang paling kuno dan salah satu gaya renang
tertua Renang gaya dada mulai populer pada tahun 1875, setelah perenang
Matthew Webb mencatatkan diri sebagai orang pertama yang berenang
menyeberangi selat Inggris. Selat selebar 34,21 km itu diseberanginya dengan
berenang gaya dada selama 21 jam 45 menit.
Olimpiade St. Louis 1904 menjadi Olimpiade yang pertama kali mempertandingkan
nomor gaya dada secara terpisah untuk jarak 440 yard (402 m).
Dalam gaya dada, renang di bawah air diperbolehkan pada waktu itu, tidak hanya
satu stroke sesudah pembalikan seperti peraturan sekarang, tetapi setiap saat
sepanjang perlombaan.alam Olimpiade 1956, lomba 200 meter gaya dada
dimenangkan oleh Masuna Furukawa dengan catatan waktu 2:34,7.
Sesudah itu, peraturan ini diubah dan renang di bawah air hanya boleh satu kali
tarikan lengan panjang dan satu kaki gerakan tungkai sesudah pembalikan dan
start, dan selanjutnya kepala harus selalu memecah permukaan air selama
perlombaan.
Gerakan gaya dada di bawah permukaan air ternyata menambah gerak maju dan
dilarang FINA sejak tahun 1957.Awal tahun 1966, perenang Rusia, Nikolai Pankiri
mulai mengembangkan gerak gaya yang mana dapat menambahkan kecepatan
Hal ini merupakan pembaharuan menambah irama dari gaya dan memungkinkan
agak sedikit menunda posisi ambil nafas. Pengembangan ini berperan penting dan
kini disebut sebagai gaya dada eropa, yang beberapa hal berbeda dengan gaya
dada Amerika Serikat.
Awal tahun 1970, Walter Kusch dari Eropa Barat menggunakan aksi dolphin pada
gaya renangnya. Juara dunia Inggris, David Wilkie yang menjuarai 200 m gaya
dada pada Olimpiade 1976, menggunakan cara ini dengan membiarkan gerakan
tubuh banyak keatas pada gayanya, dengan demikian membawa bahu dan bagian
punggung atas keluar dari permukaan air.
Cara yang dilakukan David kemudian mengundang para ahli Rusia untuk
mengadakan studi penelitian setelah Olimpiade Montreal. Pendekatan ilmiah serta
keuntungan dari gerak ini dimanfaatkan untuk mendominasi rangking dunia pada
gaya dada.
Pada tahun 1978, Lina Kashushite dari Rusia keluar sebagai juara dunia dengan
sikap tubuh tinggi dan meluncur kedepan dengan "streamline".
Renang gaya dada adalah gaya yang mudah dan nyaman untuk dilakukan. Jika
dilakukan dengan benar, gaya dada memerlukan pernapasan yang teratur dengan
wajah terbenam pada waktu meluncur.
Renang gaya dada adalah gaya yang pertama-tama dipelajari oleh kebanyakan
orang pada waktu mereka mulai belajar berenang.
Renang gaya dada disebut juga renang gaya katak, hal ini disebabkan karena
kesamaan pada gerakan tungkainya.
Gerakan tungkai renang gaya dada adalah membentangkan tungkai kebelakang
sama dengan gerakan kaki katak pada saat berenang, yang membedakannya
adalah pada kaki katak yang digunakan untuk mendorong air kebelakang hanya
menggunakan telapak kaki sedangkan pada renang gaya dada selain telapak kaki
juga kaki bagian atas.
Pengertian Renang Gaya Dada
Menurut David Haeller, renang gaya dada adalah gaya yang pertama-tama
dipelajari oleh orang-orang pada waktu mereka mulai belajar renang.
Teknik Renang Gaya Dada
Start adalah salah satu kecakapan yang paling gampang untuk diajarkan. Start
renang gaya dada hampir sama dengan start gaya crawl maupun gaya kupu-kupu,
yang membedakannya adalah sudut masuknya ke air. Sudut masuk ke air pada
gaya dada sekitar 20 derajat, sedangkan pada gaya crawl dan kupu-kupu sekitar
15 derajat.
Tiga kualitas yang diperlukan untuk menjadi starter yang baik ialah waktu reaksi
yang baik, kekuatan otot tungkai dan mekanika yang baik.
2. Posisi Tubuh saat Meluncur Renang Gaya Dada
Gerakan lengan gaya dada terdiri dari tiga bagian yaitu gerakan lengan sapuan
luar, gerakan legan sapuan dalam, dan pemulihan (recovery).
1. Gerakan lengan sapuan luar adalah untuk menempatkan tangan pada posisi
untuk melakukan sapuan dalam yang efektif. Tangan mulai bergerak ke arah
luar-dalam sampai melewati garis bahu. Tangan harus tetap melebar selama
sapuan luar sampai mencapai kedalaman 50-80 cm. Tangan digerakan ke
luar hampir membentuk sudut 30-40 derajat relatif terhadap arah luar dari
gerakan tangan.
2. Gerakan lengan sapuan dalam merupakan sapuan yang menghasilkan daya
dorong terbesar pada gaya dada. Gerakan ini dimulai ketika tangan
mendekati titik terdalam pada gerakan catch. Sapuan tangan harus berubah
dari arah luar-bawah ke arah dalam-atas dengan sudut serangan 30 derajat.
Kecepatan sapuan dalam harus ditambah menjadi 5-6 m/detik. Sapuan
dalam berakhir saat tangan mulai bergerak ke atas-depan untuk gerakan
recovery.
3. Recovery dimulai saat tangan hampir bersamaan sampai di bawah dagu.
Lengan digerakan ke depan-atas secara bersama-sama dan simetris, dapat
dilakukan dengan tiga cara yaitu tangan diatas permukaan air, tepat di garis
permukaan air, atau dibawah permukaan air.
Kepala mulai ditarik ke atas ketika lengan melakukan gerakan awal sapuan
luar dan mencapai titik tertinggi ketika lengan melakukan akhir sapuan
dalam. Kepala kembali dimasukkan ke dalam air pada saat lengan
melakukan recovery.
6. Gerakan Koordinasi Renang Gaya Dada