Anda di halaman 1dari 7

HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN DAN TINGGI BADAN

DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS 50 METER


PADA MAHASISWA PUTRA ILMU KEOLAHRAGAAN

Dodi Iskandar
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang
E-mail: dodi_iskandar92@yahoo.com

Supriyadi
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang

Sri Purnami
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang

Abstract: The Relationship between Weight and Height with Speeds of 50-Metre
Freestyle on A Student's Science Keolahragaan, Weight and height are thought to have
ties with swimming speed. This research aims to provide knowledge of weight and height
had anything to do with swimming speed. Use the korelasional method with a researc h
design of engineering tests. Analytical techniques descriptive statistics using the test of
normality, its homogeneity and linearity. Then test the hypothesis is analyzed with
correlation product moment correlation and double. Results of the analysis of the obtained
conclusions that there is a relationship between weight and height with speeds of 50-metre
freestyle.
Key words: weight, height, speed, 50-metre freestyle.

Abstrak: Berat badan dan tinggi badan dianggap memiliki hubungan dengan kecepatan
renang. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan berat badan dan tinggi
badan ada hubungannya dengan kecepatan renang. Menggunakan rancangan penelitian
metode korelasional dengan teknik tes. Teknik analisis menggunakan statistik deskriptif
dengan uji normalitas, homogenitas, dan linearitas. Kemudian uji hipotesis dianalisis
dengan korelasi product moment dan korelasi ganda. Hasil analisis diperoleh kesimpulan
bahwa ada hubungan antara berat badan dan tinggi badan dengan kecepatan renang
gaya bebas 50 meter.
Kata kunci: berat badan, tinggi badan, kecepatan, renang gaya bebas 50 meter.

Peranan olahraga dalam kehidupan manusia oleh Sajoto (1995:1-2) ada empat dasar tuju-
merupakan suatu hal yang sangat penting. an manusia melakukan kegiatan olahraga yaitu
Manusia selalu melakukan kegiatan olahraga a) Mereka melakukan kegiatan olahraga guna
dalam upaya menjaga kesehatan jasmani mau- mengisi waktu senggang atau rekreasi; b)
pun rohani. Menurut Lutan (2001:12) olahraga Mereka melakukan kegiatan olahraga untuk
terbagi menjadi 3 yaitu: 1) olahraga kompetitif; tujuan pendidikan, seperti olahraga di sekolah-
2) olahraga pendidikan; dan 3) olahraga pro- sekolah seperti yang diarahkan oleh guru olah-
fesional. Saat ini kegiatan olahraga merupa- raga; c) Mereka melakukan olahraga dengan
kan kegiatan umum yang banyak dilakukan tujuan mencapai tingkat kesegaran jasmani
oleh masyarakat. tertentu; d) Mereka melakukan kegiatan olah-
Dengan dikembangkannya kegiatan olah- raga untuk mencapai prestasi´.
raga diharapkan masyarakat memiliki kesa- Renang merupakan salah satu olahraga
daran dan kemauan yang tinggi untuk me- yang dilakukan di air. Menurut Haller (2007:7)
lakukan kegiatan olahraga sebagai salah satu ³EHUHQDQJ EXNDQ VDMD PHUXSDNDQ RODKUDJD
kebutuhan hidup. Seperti yang dikemukakan tetapi juga merupakan sarana untuk mengisi

54
Dodi Iskandar, Hub ungan Antara Berat Badan dan Tinggi Badan dengan Kecepatan Renang 55

waktu senggang. Selain dapat berenang demi 2010:2) 0HQXUXW *URVVHU ³XNXUDQ
kesenangan sendiri, anda juga dapat berlatih antropometri didapat dari pengukuran bagian-
berenang sampai akhirnya dapat ikut serta bagian tubuh misal tinggi badan, lebar bahu,
bertanding dan memenangkan pertandingan GDQ WHEDO OHPDN´ Beberapa struktur dan
WLQJNDW QDVLRQDO DWDXSXQ LQWHUQDVLRQDO´ 7HUEXNWL postur tubuh yang dianggap mempengaruhi
mulai banyaknya perkumpulan-perkumpulan kecepatan renang gaya bebas diantaranya
renang yang membina atlet-atletnya dengan adalah berat badan dan tinggi badan. Menu-
sistem pembinaan yang terpadu dan berke- rut Sajoto (1995:2-3) ³aspek biologis yang
sinambungan, sehingga menghasilkan atlet- berupa struktur dan postur tubuh seperti hal-
atlet renang yang berprestasi. Renang yang nya tinggi badan adalah salah satu penentu
sering dilakukan dan selalu muncul dalam pencapaian kemampuan dalam olahraga´.
setiap lomba terdiri dari empat gaya, yang ³Olahraga renang merupakan seni olah-
meliputi 1) gaya bebas; 2) gaya dada; 3) gaya raga air yang paling bermanfaat menyangkut
kupu-kupu; dan 4) gaya punggung. Seperti yang kemampuan mengapung, berputar, menekuk
dikemukakan oleh Roeswan dan Soekarno tubuh, berputar balik, tenggelam, timbul, dan
(1979:37) ³dalam keadaan normal tubuh ma- berputar di tempat yang dapat membawa ke-
nusia dapat bergerak bebas di bawah penga- senangan dan juga merupakan rekreasi bagi
ruh gravitasi, sedangkan di air kita harus belajar WXEXK \DQJ NXUDQJ EHUHV DWDX OHODK´ 7KRPDV,
menyesuaikan gerakan dengan air. Gerakan- 2000:1). Sedangkan menurut Kahpi (1986: 15)
gerakan tertentu ini kemudian menjadi gaya- PHQMHODVNDQ EDKZD ³WXMXDQ orang melakukan
gaya renang tertentu gerakan-gerakannya se- olahraga renang adalah untuk rekreasi, kese-
makin mantap dan mempunyai cirri-ciri khusus, hatan, prestasi, dan bela diri´.
seperti gerakan-gerakan yang terdapat pada ³*D\D EHEDV DGDODK VDWX-satunya gam-
gaya dada, gaya bebas, gaya punggung, dan baran mengenai berenang. Gaya ini merupa-
gaya kupu-kupu´. kan gaya yang tercepat dan berdasarkan
Keempat gaya tersebut masing-masing gaya ini pula kehebatan berenang seseorang
mempunyai tingkat kesulitan sendiri-sendiri. DNDQ GLQLODL´ 7KRPDV Untuk bisa
³Gaya bebas adalah gaya yang paling cepat menguasai renang gaya bebas harus dikua-
GDUL VHPXD MHQLV JD\D GDODP EHUHQDQJ´ sai dahulu teknik dasar gaya bebas, teknik
(Haller, 2007:22). Menurut Thomas (2007:13) dasar terVHEXW DGDODK ³ SRVLVL WXEXK GL DLU
³gaya bebas adalah satu-satunya gambaran horizontal atau mengapung, mengayuh atau
mengenai berenang. Gaya ini merupakan gerakan tangan, gerakan kaki atau menga-
gaya yang tercepat dan berdasarkan gaya ini yun kaki, koordinasi tangan dan kaki, dan
pula kehebatan berenang seseorang akan sistem pernapasan´ 7KRPDV :13).
dinilai´. Pada setiap perlombaan renang ham- ³.ecepatan adalah kemampuan untuk
pir semua perenang memilih gaya bebas. berpindah atau bergerak dari satu tempat ke
Pencapaian prestasi renang dapat dikem- tempat lain dalam waktu yang singkat´
bangkan secara maksimal sebab pada haki- (Lhaksana, 2012:27). Sedangkan menurut
katnya setiap manusia memiliki sifat bersaing Sajoto (1995:8) ³kecepatan adalah kemam-
dan berkompetisi untuk berprestasi. Untuk puan atlet untuk menggerakkan gerakan yang
mencapai prestasi puncak tidak terlepas dari berkesinambungan dalam bentuk yang sama
faktor-faktor yang menentukan. Menurut Sajoto dalam waktu yang sesingkat-singkatnya atau
(1995:2-5) peningkatan prestasi ditentukan kemampuan untuk menempuh suatu jarak
oleh faktor-faktor yang dikelompokkan menja- dalam waktu yang sesingkat-singkatnya´
di 4 aspek, yaitu 1) aspek biologis; 2) aspek Menurut Bompa (1999:272) ³kecepatan ada-
psikologis, 3) aspek lingkungan; dan 4) aspek lah kemampuan untuk menutupi jarak jauh
penunjang. dengan cepat´.
Mengingat renang termasuk jenis olah- Dari beberapa pendapat di atas dapat di-
raga yang banyak mengandalkan kondisi fisik, simpulkan bahwa kecepatan renang gaya
maka antropometri yang berhubungan dengan bebas 50 meter adalah kemampuan gerakan
bermacam ukuran dimensi tubuh seperti kordinasi antara gerakan lengan, kaki, dan per-
berat badan dan tinggi badan sangat penting nafasan untuk mendorong perenang bergerak
dalam menunjang efektifitas. ³Antropometri maju untuk mencapai finis secepat-cepatnya.
secara harafiah berarti pengukuran yang ber- Berat badan merupakan aspek biologis
kenaan dengan bentuk-bentuk tubuh (Indriati, dari manusia yang merupakan bagian dari
56 Jurnal Sport Science, Volume 4, Nomor 1, Tahun 2014 [ 53 - 60 ]

struktur tubuh dan postur tubuh. Seseorang Tinggi badan merupakan parameter yang
yang berbadan besar dan bertubuh tinggi penting bagi segenap jasad manusia yang
dapat dipastikan mempunyai berat yang besar. terdiri dari badan, anggota badan yang diukur
Menurut Sajoto (1995:08) yang menyebutkan dari telapak kaki sampai kepala bagian atas,
bahwa ³unsur kondisi fisik merupakan satu tinggi badan berhubungan dengan berat ba-
kesatuan yang utuh dari komponen-komponen dan dan badan yang ideal akan lebih mudah
yang tidak dapat dipisahkan, baik dalam melakukan gerakan dan dapat mempercepat
peningkatannya maupun pemeliharaannya´. laju kedepan. Menurut Olivier (dalam Mardika
Seseorang yang berbadan besar dan bertu- 2012:3) ³dalam perlombaan seorang pere-
buh tinggi dapat dipastikan mempunyai berat nang tentu akan menempuh suatu jarak ter-
yang besar. Menurut Sajoto (1995:08) yang tentu oleh karena itu seorang perenang untuk
PHQ\HEXWNDQ EDKZD ³XQVXU NRQGLVL ILVLN PHUX- mencapai jarak tersebut akan melibatkan
pakan satu kesatuan yang utuh dari komponen- panjang badannya dan panjang ini berhu-
komponen yang tidak dapat dipisahkan, baik bungan dengan tinggi badan´.
dalam peningkatannya maupun pemelihara- Maka semakin panjang tubuh seseorang
annya´. akan semakin cepat gerak laju untuk men-
Gerakan menendang pada renang gaya capai sisi yang lain dari kolam. Tinggi badan
bebas 50 meter membutuhkan kekuatan untuk berhubungan dengan berat badan dan badan
menghasilkan daya dorong maju. Semakin yang ideal akan lebih mudah melakukan
besar kekuatan yang dihasilkan oleh berat gerakan dan dapat mempercepat laju ke de-
badan maka semakin cepat daya dorong pan. Peranan tinggi badan disini dapat dilihat
maju yang dihasilkan. Jadi hubungan berat dengan jelas pada saat mengapung dan pada
badan dengan kecepatan renang gaya bebas saat melakukan kayuhan, sehingga seorang
berbanding lurus, karena semakin besar ke- perenang yang berbadan tinggi akan menca-
kuatan yang dihasilkan maka semakin cepat pai jarak lebih cepat bila dibandingkan mere-
kecepatan renangnya. Semakin ideal berat ka yang berbadan pendek. Dari uraian terse-
badan maka waktu yang digunakan untuk but diduga ada hubungan yang signifikan
kecepatan renang gaya bebas 50 meter akan antara tinggi badan terhadap kecepatan
semakin kecil atau singkat sehingga kecepat- renang gaya bebas.
an renang gaya bebas 50 meter akan sema-
kin cepat dan sebaliknya jika tingkat berat
badan melebihi batas ideal, maka waktu yang METODE
digunakan untuk kecepatan renang gaya
bebas 50 meter akan semakin lama sehingga Desain yang digunakan dalam penelitian
kecepatan renang gaya bebas 50 juga akan ini adalah desain korelasional. Penelitian ini
lambat. Menurut Maglischo (dalam Mardika menggunakan dua variabel. Variabel bebas
2012:3) keuntungan perenang yang memiliki yaitu berat badan (X1) dan tinggi badan (X2),
bDGDQ \DQJ EHUDW GDQ EHVDU ³Dpabila badan variabel terikatnya yaitu kecepatan renang
besar disebabkan oleh ketebalan lemak, gaya bebas (Y). Populasi dalam penelitian ini
maka seseorang tersebut akan memiliki daya berjumlah 29 orang. Teknik pengambilan
apung yang tinggi dan ini akan membantu sampel yang digunakan yaitu purposive
dalam berenang sedangkan bila berat badan sampling. Sampel diambil dengan kriteria ma-
disebabkan oleh serabut otot yang besar dan hasiswa putra, yang memenuhi kriteria lulus
banyak maka akan menambah kekuatan mata kuliah renang minimal nilai B. Dari
dorong terutama pada otot lengan´. pengumpulan data nilai mata kuliah renang,
Dengan demikian adanya daya apung terdapat 20 mahasiswa yang nilainya meme-
yang besar dan daya dorong akibat kekuatan nuhi ktiteria.
pada lengan dan tungkai sebagai penggerak Alat yang digunakan untuk melaksana-
laju ke depan yang besar pada perenang yang kan penelitian ini, peneliti menggunakan tek-
memiliki berat tubuh yang besar sangat men- nik tes dan pengukuran. Pengambilan data
dukung kecepatan berenangnya. Sehingga dilakukan dengan menggunakan instrumen
diduga ada hubungan yang signifikan berat berupa timbangan untuk mengukur berat
badan terhadap kecepatan renang gaya bebas. badan, antropometer untuk mengukur tinggi
badan serta stopwatch untuk mengukur
Dodi Iskandar, Hub ungan Antara Berat Badan dan Tinggi Badan dengan Kecepatan Renang 57

kecepatan renang gaya bebas 50 meter, non parametrik dengan kolmogorov-smirnov


kolam renang, blangko penilaian, dan pensil tes, uji homogenitas varians (S2), uji linearitas
untuk mencatat hasil. dengan menggunakan regresi linier (F), uji
Bentuk data dalam penelitian ini adalah hipotesis dengan korelasi product moment
bentuk angka meliputi data dari berat badan pearson, dan korelasi ganda.
dan tinggi badan serta hasil tes renang gaya
bebas 50 meter. dengan program bantu kom- HASIL DAN PEMBAHASAN
puter SPSS Windows 16. Dianalisis menggu-
nakan Analisis Deskriptif, data diubah keda-
lam T score dengan rumus bantuan Ms Excel, Adapun hasil perhitungan statisitik des-
kemudian Analisis Statistik uji persyaratan kriptif dapat dilihat seperti pada tabel berikut.
yakni uji normalitas menggunakan statistik

Tabel 1. Perhitungan Statistik Deskriptif.


Variabel N Minimum Maksimum Rata-Rata SD
Berat Badan 20 47 90 61,23 9,10
Tinggi Badan 20 159 178 169,01 4,24
Kecepatan renang gaya bebas 50 meter 20 60,60 51,14 58,74 2,51

Berdasarkan pada Tabel 1 dapat diketa- 9,10. Variabel tinggi badan nilai minimum
hui bahwa N adalah jumlah sampel yang adalah 159, nilai maksimum adalah 178, nilai
digunakan dalam penelitian adalah 20 maha- rata-rata adalah 169,01, dan nilai standar de-
siswa, sama untuk ke dua variabel yaitu untuk viasi adalah 4,24. Variabel kecepatan renang
berat badan dan tinggi badan. Variabel berat gaya bebas 50 meter nilai minimum adalah
badan memiliki nilai minimum adalah 47, nilai 60,60, nilai maksimum adalah 51,14, nilai
maksimum adalah 90, nilai rata-ratanya ada- rata-rata adalah 58,74, dan nilai standar de-
lah 61,23, dan nilai standar deviasi adalah viasi adalah 2,51.

Tabel 2. Hasil Uji Normalitas Data Masing-Masing Variabel.


Variabel Asymp Sig Taraf signifikan Keterangan
Berat Badan 0,804 0,05 Normal
Tinggi Badan 0,984 0,05 Normal
Kecepatan renang gaya bebas 50 meter 0,204 0,05 Normal

Berdasarkan hasil perhitungan sebagai- dari ketiga kelompok penelitian, menunjuk-


mana yang ada dalam Tabel 2 maka dapat di- kan bahwa data terdistribusi normal.
ketahui bahwa data kedua variabel dependen

Tabel 3. Uji Homogenitas Data Masing-Masing Variabel.


Variabel Signifikansi Keterangan
Berat Badan 2,88 > 0,05 Homogen
Tinggi Badan 5,35 > 0,05 Homogen
Kecepatan renang gaya bebas 50 meter 1,00 > 0,05 Homogen

Dari Tabel 3 tersebut di atas nampak sama, baik untuk variabel berat badan, tinggi
bahwa semua data variabel dalam penelitian badan dan kecepatan renang gaya bebas50
yang ada menunjukkan nilai signifikansi meter secara keseluruhan data tersebut ada-
>0,05, dengan demikian dapat disimpulkan lah homogen.
bahwa data berasal dari populasi yang mem-
punyai varians sama, atau sampel diambil
dari populasi yang mempunyai varians yang
58 Jurnal Sport Science, Volume 4, Nomor 1, Tahun 2014 [ 53 - 60 ]

Tabel 4 Hasil Uji Linearitas Data Masing-Masing Variabel


Variabel Signifikansi Keterangan
Berat badan 0,02 < 0,05 Linear
Tinggi badan 0,04 < 0,05 Linear
Kecepatan renang 0,01 < 0,05 Linear

Dengan melihat Tabel 4 dapat pahami eritas menunjukkan hasil secara keseluruhan
bahwa ke tiga variabel penelitian, hasil uji lini- adalah linier. Data korelasi product moment:

Tabel 5 Hasil perhitungan korelasi Product Moment


Variabel rhitung rtabel Keterangan
Berat badan ± kecepatan renang 50 meter 0,470 > 0,456 Ha
Tinggi badan ± kecepatan renang 50 meter 0,815 > 0,456 Ha
Berat badan ± kecepatan renang 50 meter 0,470 > 0,456 Ha

Dari perhitungan untuk variabel berat ba- badan terhadap kecepatan renang gaya be-
dan terhadap kecepatan renang gaya bebas bas 50 meter pada mahasiswa putra ilmu
50 meter pada mahasiswa putra Ilmu Keolah- keolahragaan angkatan 2010 offering B Uni-
ragaan angkatan 2010 offering B Universitas versitas Negeri Malang diperoleh nilai r hitung >
Negeri Malang diperoleh nilai rhitung > rtabel rtabel sebesar 0,815 > 0,456 maka kesimpul-
sebesar 0,470 > 0,456 kesimpulannya ialah annya ialah signifikan berarti ada hubungan
sangat signifikan yang berarti ada hubungan antara tinggi badan dengan kecepatan
antara berat badan dengan kecepatan re- renang gaya bebas 50 meter.
nang gaya bebas 50 meter dan dari hasil
perhitungan hubungan untuk variabel tinggi-

Tabel 6 Hasil perhitungan korelasi ganda


Variabel rhitung rtabel Keterangan
Berat badan dan tinggi badan ± kecepatan
0,876 > 0,456 Ha
renang gaya bebas 50 meter

Dari perhitungan untuk variabel berat Ilmu Keolahragaan angkatan 2010 offering B
badan dan tinggi badan terhadap kecepatan Universitas Negeri Malang, semakin ideal
renang gaya bebas 50 meter pada maha- berat badan maka waktu yang digu-nakan
siswa putra Ilmu Keolahragaan angkatan untuk kecepatan renang gaya bebas 50
2010 offering B Universitas Negeri Malang meter akan semakin kecil atau singkat se-
diperoleh nilai rhitung > rtabel sebesar 0,876 > hingga kecepatan renang gaya bebas 50
0,456 kesimpulannya ialah sangat signifikan meter mahasiswa putra ilmu keolahragaan
berarti ada hubungan antara berat badan dan angkatan 2010 offering B Universitas Negeri
tinggi badan dengan kecepatan renang gaya Malang akan semakin cepat dan sebaliknya
bebas 50 meter. jika tingkat berat badan melebihi batas ideal,
maka waktu yang digunakan untuk kecepatan
Hubungan Berat Badan Terhadap Kece- renang gaya bebas 50 meter akan semakin
patan Renang 50 Meter lama sehingga kecepatan renang gaya bebas
Terdapat hubungan berarti berat badan 50 meter pada mahasiswa putra Ilmu Keolah-
terhadap kecepatan renang gaya bebas 50 ragaan angkatan 2010 offering B Universitas
meter pada mahasiswa putra Ilmu Keolah- Negeri Malang juga akan lambat. Hal tersebut
ragaan angkatan 2010 offering B Universitas sesuai dengan pendapat Maglischo (dalam
Negeri Malang. Hal ini berarti berat badan Mardika 2012:3) keuntungan perenang yang
ada hubungannya terhadap kecepatan renang memiliki bDGDQ \DQJ EHUDW ³Dpabila badan
gaya bebas 50 meter pada mahasiswa putra besar disebabkan oleh ketebalan lemak,
Dodi Iskandar, Hub ungan Antara Berat Badan dan Tinggi Badan dengan Kecepatan Renang 59

maka seseorang tersebut akan memiliki daya rakan dan dapat mempercepat laju kedepan,
apung yang tinggi dan ini akan membantu seseorang yang berbadan besar dan bertu-
dalam berenang sedangkan bila berat badan buh tinggi dapat dipastikan mempunyai berat
disebabkan oleh serabut otot yang besar dan yang besar. Sedangkan peranan tinggi badan
banyak maka akan menambah kekuatan disini dapat dilihat dengan jelas pada saat me-
dorong terutama pada otot lengan´. ngapung dan pada saat melakukan kayuhan,
seperti menurut Olivier (dalam Mardika 2012:
Hubungan Tinggi Badan Terhadap Kece- \DQJ PHQJDWDNDQ ³GDODP SHUORPEDDQ seo-
patan Renang 50 Meter rang perenang tentu akan menempuh suatu
jarak tertentu oleh karena itu seorang pere-
Terdapat hubungan yang berarti tinggi
nang untuk mencapai jarak tersebut akan
badan terhadap kecepatan renang gaya be-
melibatkan panjang badannya dan panjang
bas 50 meter pada mahasiswa putra Ilmu
LQL EHUKXEXQJDQ GHQJDQ WLQJJL EDGDQ´
Keolahragaan angkatan 2010 offering B Uni-
Sehingga seorang perenang yang berbadan
versitas Negeri Malang. Dari hasil penelitian
tinggi akan mencapai jarak lebih cepat bila
diketahui bahwa tinggi rendahnya tinggi ba-
dibandingkan mereka yang berbadan pendek.
dan berpengaruh terhadap kecepatan renang
gaya bebas 50 meter pada mahasiswa putra
ilmu keolahragaan angkatan 2010 offering B
Universitas Negeri Malang. Hasil tersebut KESIMPULAN
sesuai dengan pendapat Sajoto (1995:2)
³DVSHN biologis yang berupa struktur dan pos- Berdasarkan hasil dari penelitian dapat
tur tubuh seperti halnya tinggi badan adalah disimpulkan bahwa ada hubungan antara
salah satu penentu pencapaian kemampuan berat badan, tinggi badan, berat badan dan
dalam olahraga. Tinggi badan merupakan tinggi badan dengan kecepatan renang gaya
parameter yang penting bagi segenap jasad bebas 50 meter.
manusia yang terdiri dari badan, anggota
kepala yang diukur dari telapak kaki sampai
kepala bagian atas´. Tinggi badan dalam
keadaan telungkup adalah panjang seluruh SARAN
tubuh membagi panjang kolam, panjang
kolam 50 meter seperti jarak yang akan Berdasarkan hasil penelitian dan simpul-
ditempuh. Jarak tersebut akan dibagi oleh kan maka disarankan kepada pelatih dan pe-
panjangnya tubuh. Maka semakin panjang renang agar menyadari bahwa berat badan
tubuh seseorang akan semakin cepat gerak dan tinggi badan merupakan salah satu faktor
laju untuk mencapai sisi yang lain dari penunjang kecepatan renang gaya bebas 50
kolam. meter, sehingga dalam pemilihan calon atlet
dan program latihan renang agar mendapat
Hubungan Berat Badan dan Tinggi Badan perhatian tersendiri.
Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter
DAFTAR RUJUKAN
Terdapat hubungan yang berarti antara
berat badan dan tinggi badan dengan kece-
patan renang gaya bebas 50 meter pada ma- Bompa, T.O.1999. Periodization Theory and
hasiswa putra Ilmu Keolahragaan angkatan Methodology of Training. Auckland
2010 offering B Universitas Negeri Malang. New Zealand
Yang berarti bahwa kecepatan renang gaya Grosser, S.Z. 2001. Latihan Fisik
bebas 50 meter pada mahasiswa putra Ilmu Olahraga.Diterjemahkan oleh Paulus.
Keolahragaan angkatan 2010 offering B Uni- Jakarta: Pusat Pendidikan dan
versitas Negeri Malang dapat ditentukan oleh Pengembangan KONI Pusat.
berat badan dan tinggi badan. Berat badan
dan tinggi badan merupakan satu kesatuan Haller, D. 2007. Belajar Berenang .
yang saling berkesinambungan. Tinggi badan Bandung: Pionir Jaya.
berhubungan dengan berat badan dan badan Indriati, E. 2010. Antropometri. Klaten: PT
yang ideal akan lebih mudah melakukan ge- Intan Sejati.
60 Jurnal Sport Science, Volume 4, Nomor 1, Tahun 2014 [ 53 - 60 ]

Kahpi, A. 1986. Olahraga Air dan Metodik. Sajoto, M. 1995. Peningkatan dan
Jakarta: Universitas Terbuka Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik
Dalam Olah Raga. Semarang:
Lhaksana, J. 2012. Taktik dan Strategi
Dahara Prize.
Futsal Modern. Depok: Be Champion
Thomas, D.G. 2000. Renang Tingkat Mahir.
Lutan, R. 2001. Manusia dan Olahraga.
Diterjemahkan oleh Alfons
Bandung: IKIP Bandung
Palangkaraya. Jakarta: PT. Raja
Mardika, K.A. 2012. Hubungan Berat dan Grafindo Persada.
Tinggi Badan Terhadap Kecepatan
Tim UM.2010 Pedoman Penulisan Karya
Renang Gaya Crawl 50 Meter pada
Ilmiah. Edisi Kelima. Malang: Biro
Atlet Putri Usia 10 Sampai 15 Tahun
Administrasi Akademik, Perencanaan
di Club Spectrum Semarang 2012.
dan Sistem Informasi Bekerjasama
Skripsi di terbitkan. Semarang
dengan Penerbit Universitas Negeri
Program Studi Pendidikan
Malang.
Kepelatihan Olahraga UNS.
Roeswan dan Soekarno. 1979. Renang dan
Methodik. Jakarta: P.T. Karya
Unipress.

Anda mungkin juga menyukai