Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH LATIHAN PUSH UP TERHADAP KECEPATAN

RENANG 50 METER GAYA DADA PADA ATLET TIRTA


SRIWIJAYA AQUATIC CLUB PALEMBANG

PROPOSAL PENELITIAN

Oleh

SITI AMINAH AMANDA SYAFIRA

06061182126002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2023

1
BAB 1
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Olahraga merupakan segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, mem
bina, serta mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial. Pembinaan olahraga
terus diupayakan oleh pemerintah melalui pemantauan bakat, pembibitan. Pendidikan
dan pelatihan olahrag prestasi yang didasarkan pada ilmu pengatahuan dan teknologi
secara lebih efektif serta peningkatan kualitas organisasi olahraga baik tingkat pusat
maupun daerah. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2005 te
ntang Sistem keolahragaan Nasional dan Peraturan pemerintah Republik Indonesia
Nomor 16 tahun 2007 tentang penyelanggaraan olahraga yang dimana pada Pasal 27
(1) pembinaan dan pengembangan olahraga prestasi dilaksanakan dan diarahkan unt
uk mencapai prestasi olahraga pada tingkat Daerah, Nasional, dan internasional sehin
gga berbagai pembinaan telah dilakukan pemerintah pusat maupun daerah, diantaran
ya sepak bola, pencak silat, voli,basket, bulutangkis, taekwondo, renang dan lain-lain
ya. Sehingga dalam olahraga tersebut memiliki oranisasi-organisasi tersendiri untuk
membina atlet-atlet yang berprestasi.
Dalam olahraga renang juga terdapat Organisasi dimana Perserikatan renang i
nternasional atau yang disebut dengan FINA (federation int nernational de nation) m
erupakan arti dari organisasi aquatic dimana dalam aquatic terdapat jenis olahraga ai
r yang terdiri dari renang, polo air, loncat indah, dan renang indah, di dunia sedangka
n untuk di Indonesia dinaungi oleh PRSI (persatuan renang seluruh Indonesia). (Arhe
sa, 2020:3) Olahraga renang sudah ada sejak zaman dahulu yang dimana olahraga ren
ang banyak manfatnya untuk kesehatan tubuh karena kita berenang seluruh bagian tu
buh kita aktif untuk bergerak. Menurut (Arhesa 2019) menyatakan bahwa renang ada
lah upaya untuk mengapungkan atau mengangkat tubuh ke atas permukaan air. Olahr
aga Renang adalah suatu olahraga yang dilakukan di air, dengan cara menggerakkan
anggota badan, mengapung di air, dan seluruh anggota badan bergerak dengan bebas.
Menurut (‘Noora Sa rtela Biomekaniikan Pro-gradu tutkielma Liikuntatieteellinen tie
dekunta Jyväskylän Yliopisto Syksy 2017 Ohjaaja : Janne Avela Tiivistelma’, 2017)
renang kompetitif adalah salah satu olahraga paling kompetitif di dunia. Dalam fitur

2
utamanya, berenang adalah kerja sama gerakan anggota tubuh dan tubuh yang
terkoordinasi dengan baik, sehingga seseorang bergerak di air secepat dan seefisien
mungkin.
Berdasar penelitan terdahulu dari (Yeni et al. 2019) hasil penelitian memperol
eh rata-rata antara pretest 0,57 dan pada posttest meningkat menjadi 0,62. Maka jarak
peningkatan sebesar 0,5 dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
latihan push-up terhadap kecepatan renang gaya dada 50 meter pada atlet renang putr
a usia 15-17 Kabupaten Karimun. Selain itu ada juga penelitian dari (Chan, Y. A., &
Effendi, H. 2020) dengan hasil penelian terdapat pengaruh yang signifikan dari
latihan naik turun tangga dan latihan push-Up terhadap peningkatan kecepatan
renang 50 meter gaya dada atlet pemula Tirta Kaluang Kota Padang, dimana t h=
3,42>tt= 2,13 (putra) dan th= 3,06>tt= 2,92 (putri). Untuk atlet putra memiliki
rata-rata kecepatan renang 50 meter gaya dada pada tes awal sebesar 50,04 dan rata-
rata tesakhir sebesar 48,79. Dengan demikian terjadi rata-rata peningkatan
kecepatan renang 50 meter gaya dada sebesar 1,25.
Cara terbaik untuk meningkatkan kecepatan renang Gaya dada agar
menambah prestasi maupun untuk melatih kecepatan agar mendapatkan gerakan
yang benar dan hasil yang maksimal, perlu dilakukan latihan yang mempunyai suatu
komponen atau strategi yang dapat dijadikan sebagai acuan bagi atlet untuk menghas
ilkan atlet – atlet yang berprestasi.
Dari hasil observasi yang peneliti lakukan pada hari rabu 15 Febuari 2023
Pada Club Tirta Sriwijaya Aquatic Club Palembang sebagian atlet usia 12-14 tahun
putra masih kurang kemampuan kecepatan dalam renang gaya dada. Beberapa
faktornya ialah sering kali melakukan berbagai gerakan yang dapat mengurangi
kecepatan renang gaya dada, antara lain tangan atlet masih lemah pada saat
melakukan tarikan tangan gaya dada, dan atlet yang masih lemah ketika melakukan
tendangan kaki. Berdasarkan informasi prestasi yang saya dapatkan di club tirta
sriwijaya aquatik club palembang pada tahun 2022 dimana club tirta sriwijaya
akuatik club palembang mendapatkan peringkat ketiga dengan perolehan mendali 14
emas, 20 perak dan 10 perunggu yang bertotal 44 mendali, dari 44 mendali yang
dihasilakan terdapat 4 mendali yang didapatkan pada nomor gaya dada diajeng
kejuaran perlombaan wilaya sesumatra Gubernur Cup. Oleh Karena itu peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “pengaruh latihan Push Up terhada
p kecepatan renang 50 meter gaya dada pada atlet Tirta Sriwijaya Aquatic Club Pale
mbang”.

3
1.2 Permasalahan Penelitian
1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan masalah yang ditentukan dalam cabang olahraga renang dapat di
indentifikasikan sebagai berikut:
Rendahnya kemampuan atlet renang terhadap kecepatan renang gaya dada ba
nyak atlet melakukan gaya dada dengan gerakan tangan dan kaki yang lemah, kurang
nya kekuatan dan kecepatan.

1.2.2 Batasan Masalah


Berdasarkan identifikasi diatas, peneliti hanya membatasi permasalahan pada.
1) Latihan Push Up terhadap kecepatan renang 50 meter Gaya dada
2) Atlet renang Tirta Sriwijaya Aquatic Club Palembang usia 12-14 tuhun putra

1.2.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan hasil batasan masalah di atas, maka permasalahan dalam peneliti
an ini dapat dirumuskan yaitu: Adakah pengaruh latihan Push Up terhadap kecepatan
renang 50 meter gaya dada pada atlet Tirta Sriwijaya Aquatic Club Palembang?

1.3 Tujuan penelitian


Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan adalah untuk mengatahui adakah
pengaruh Latihan Push Up terhadap kecepatan renang 50 meter gaya dada pada atlet
atlet Tirta Sriwijaya Aquatic Club Palembang?

1.4 Manfaat hasil penelitian


Hasil penelitian diharapkan mempunyai manfaat dan kegunaan yang erat kait
annya dengan masalah ini. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumban
gan sebagai berikut:
1.4.1 Manfaat Teoritis
1) Bagi para atlet diharapkan mampu meningkatkan motivasi dan prestasi altet d
i cabang olahraga renang khususnya gaya dada 50 meter
2) Bagi para pelatih, hasil penelitian ini diharapkan dapat manjadi masukkan unt
uk melatih atlet yang lebih baik lagi untuk kedepannya.
3) Manfaat untuk peneliti yaitu untuk menambah ilmu dalam penyusunan progra
m latihan untuk latihn renang gaya bebas.

4
1.4.2 Manfaat Praktis
1) Manfaat untuk club adanya peningkatan kualitas latihan dan pelatihan yang b
erakibat peningkatan atlet dan pelatih, sehingga pada akhirnya akan mampu
meningkatkan kualitas club secara keseluruhan.
2) Manfaat untuk peneliti selanjutnya yaitu dengan adanya penelitan ini bisa
menjadi acuan untuk melakukan penelitian dengab frekuensi besar dan
memenuhi standar penelitian.

BAB 2
2 Deskripsi Teori

5
2.1 Pengertian Renang
Renang adalah salah satu media bergaul dan bersantai. Olahraga renang adala
h aktivitas air dengan banyak macam gaya yang sudah dikenalkan sejak lama dan ban
yak memberi manfaat kepada manusia (Yudha Prawira, Prabowo, and Febrianto 202
1). Renang adalah suatu olahraga yang dilakukan di air, dengan cara menggerakkan
anggota badan, mengapung ke permukaan air, dan seluruh anggota badan bergerak de
ngan bebas (Wahyudi 2015). Renang merupakan aktivitas yang dilakukan di air yang
terdiri dari beberapa gaya renang yaitu, gaya bebas, gaya punggung, gaya dada, dan g
aya kupu-kupu, dimana setiap gaya tersebut mengunakan kombinasi Gerakan tangan,
kaki, dan pernapasan untuk mendorong mengangkat tubuh kepermukaan air menuntu
t kecepatan yang maksimal dalam menuju finish sehingga renang merupakan salah sa
tu olahraga yang bermanfaat dalam menjaga kesehatan dan perkembangan tubuh (Im
ansyah and MTaheri Akhbar 2021).
Berdasarkan pendapat ahli dapat di simpulkan renang adalah suatu olahraga y
ang dilakukan di air melakun gerakan renang dari jarakan yang di tentukan. Renang s
endiri terdiri dari empat macam gaya yaitu, gaya bebas, gaya dada, gaya punggu dan
gaya kupu-kupu.

2.1.1 Pengertian Renang Gaya Dada


Renang gaya dada merupakan salah satu bagian dari olahraga renang yang ba
nyak di sukai, oleh orang dewasa, karena olahraga ini banyak di ajarkan di sekolah se
kolah yang memiliki ekstrakulikuler renang. Dalam renang gaya dada tidak hanya da
pat satu posisi badan saja tetapi terdiri dari urutan-urutan beberapa posisi tubuh (Ima
nsyah, 2017).
Renang gaya dada sering juga disebut renang gaya katak. Sebutan ini dikaren
akan gerakan renang gaya dada menyerupai gerakan katak pada waktu berenang. Gay
a dada terjemah dari breast stroke. Gaya dada merupakan suatu gaya renang yang sej
ak dimulainya dayungan lengan yang pertama sesudah start dan sesudah pembalikan
badan harus telungkup dan kedua bahu segaris dengan air (Shava, Kusuma, and Rusti
adi 2017).
Renang gaya dada merupakan gaya yang pertama dipelajari oleh orang-orang
pada waktu mereka mulai belajar berenang. Renang gaya dada adalah berenang deng

6
an posisi dada menghadap ke permukaan air, namun berbeda dari gaya bebas, batang
tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua belah kaki menendang kearah luar semen ta
ra kedua belah tangan diluruskan di depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping se
perti gerakan membelah air agar badan maju lebih cepat ke depan. Teknik gaya dada
seperti gaya renang yang lain terdiri dari beberapa gerakan, yaitu: start, posisi tubuh,
gerakan lengan (sapuan luar dan sapuan dalam), gerakan tungkai, pengambilan nafas,
dan koordinasi antara gerakan lengan, gerakan tungkai dan gerakan pengambilan naf
as (Rulianto, Safari, and Mulyanto 2016).
Gaya dada merupakan gaya renang yang sangat populer untuk renang rekreasi
dan gaya yang mudah di ajarkan kepada pemula. Posisi tubuh stabil serta kepala bisa
berada di luar air dalam waktu yang lama. Gaya dada (gaya katak) yaitu berenang de
ngan posisi dada menghadap ke permukaan air, tetapi tidak sama dengan gaya bebas,
karena badan selalu dalam keadaan tetap. Kedua tangan secara bersamaan menarik k
e arah samping menuju depan dada, kedua belah kaki menendang ke arah samping be
lakang layaknya gerakan membelah air supaya badan maju lebih cepat ke depan, pern
afasan dilakukan saat mulut ada di permukaan air, setelah satu kali gerakan tangan-ka
ki atau dua kali gerakan tangan kaki (Armen 2020).
Gaya dada dalam perkembangannya terdiri dari dua macam gaya dada tradisi
onal (gaya rekreasi) dan gaya modern (gaya prestasi) kedua macam gaya ini teknik g
erakannya sangat berbeda. Gaya dada tradisional dayungan lengan melebar ke sampa
i jauh kebelakang, gerakan lututnya terbuka lebar ke samping. sedangkan gaya dada
modern, tarikan lengannya hanya selebar bahu, demikian juga lebar antara kedua lutu
t saat di tekuk hanya selebar panggul (Badruzaman 2013).
Berdasarkan pendapat ahli dapat di simpulkan Renang gaya dada adalah gaya
renang dengan posisi badan telungkup gerakan tangan menarik air ke samping lalu ke
dua kaki menendang kearah luar dan di lakukan berulang-ulang sampai ke jarak yang
di inginkan.

2.1.2 Teknik Dasar Renang Gaya Dada (Breaststroke)

7
(Imansyah 2017) Teknik gerakan yang paling banyak di kembangkan dalam g
aya dada adalah gerakan tungkai. Dorongan kaki gaya dada, pada awalnya melebar k
eluar dengan lutut lurus, sekarang lebih cenderung menyempit. Demikian juga perke
mbangan gerakan tangan yang sebelumnya bergerak dari atas ke samping dan sampai
ke bawah secara penuh.
Gaya dada cenderung menggunakan gerakan mengayu sampai kira-kira di ba
wah bahu untuk mendapatkan dorongan yg lebih kuat. Idealnya, gerakan kaki dalam
gaya dada dapat menyumbang sekurangnya 50% dari kecepattan renang yg di hasilka
nya. Bila gerakan kaki dapat di lakukan lebih kuat dan lebih baik, konstribusi geraka
n kaki bisa lebih dari setengahnya untuk berprestasi.
lakukan kira-kira selama setengah detik, yaitu pada saat mulut berada di perm
ukaan air. Setelah itu masukan kembali muka kedalam air, sambil lengan melakukan
gerakan recorvery. Tahanlah nafas dan keluarkan nafas selama melakukan luncuran d
an awal pase gerakan tangan.

2.1.3 Kecepatan
Menurut (Syamsuramel, Hartati, and Rahmadani 2019) kecepatan merupakan
keterampilan gerakan anggota tubuh tertentu atau gerak berpindah tempat dalam
dengan waktu sedikit mungkin. Sedangkan menurut (Ridwan and Sumanto 2018)
kecepatan adalah suatu kemampuan bersyarat untuk menghasilkan gerakan tubuh
dalam keadaan atau waktu yang sesingkat-singkatnya. Adapun menurut (Henjilito
2017) Kecepatan reaksi adalah suatu kemampuan organisme alat untuk menjawab
suatu rangsangan secepat mungkin dalam mencapai hasil yang sebaik-baiknya.
Sedangkan menurut (Firmansyah and Victorian 2017) kecepatan lari seseorang pada
umumnya sebatas 60 meter. Jadi bila seorang pelari sprinter melakukan lari sejauh
100 meter, maka kecepatan minimumnya adalah 60 meter, sedangakan selebihnya
termasuk pada percepatan.
Berdasarkan pendapat para ahli di dapat di simpulkan kecepatan adalah
keterampilan gerak seseorang untuk berpindah tempat dengan waktu yang sesingkat-
singkatnya.

2.1.4 Pengertian Power

8
Menurut (wahyu santosa 2015) power adalah unsur dalam keadaan fisik yang
diperlukan pada hampir setiap cabang olahraga termasuk renang. Sedangkan menurut
(Roziandy and Budiwanto 2018) menyatakan power adalah kekuatan dengan
kontraksi otot secara singkat atau cepat, kekuatan yang cepat tergantung pada
kekuatan maksimal, kecepatan kontraksi otot dan koordinasi muskuler. Adapu
menurut (Kelly and Jameson 2016) juga mengatakan Kekuatan otot merupakan
komponen penting untuk performa dalam aktivitas eksplosif seperti berlari cepat,
melempar, dan melompat.
Berdasarkan pendapat para ahli dapat di simpulkan power adalah kekuatan
otot yang sangat di butuhkan oleh para atlet untuk melakukan latihan.

2.1.5 Push Up
Push up merupakan latihan fisik yang mengutamakan pada melatih kekuatan
otot lengan. Setiap aktivitas fisik dalam latihan olahraga selalu mengakibatkan terjadi
nya perubahan, antara lain pada keadaan anatomi, fisiologi, biokimia, dan psikologis
pelakunya (Mustaqim 2018).
Push-up adalah salah satu bentuk latihan fisik, yang bertujuan untuk melatih u
nsur kekuatan otot lengan dan bahu, karena pada saat melakukan push-up beberapa o
tot tubuh pada bagian bahu depan, dada dan lengan akan bekerja sangat kuat. (Saparu
ddin 2019).
Push up merupakan bentuk latihan yang sangat baik untuk meningkatkan kek
uatan dan power. Sedangkan menurut latihan push up merupakan bentuk latihan yang
berguna untuk melatih kekuatan otot lengan dan otot bahu (Ridwan and Sumanto 201
8).
Berdasarkan pendapat ahli dapat di simpulkan push up merupakan program la
tihan fisik yang berguna untuk meningkatkan kekuatan otot tangan dan perut.

2.1.7.1 Tujuan Latihan Push Up


Tujuan latihan push up yaitu sebagai berikut:
1) Untuk meningkatkan kekuatan otot lengan.
2) Untuk meningkatkan fungsi otot perut.
3) Untuk meningkatkan kecepetan renang 50 meter gaya dada.

9
2.3 Kerangka Berfikir
Tabel. 1 Kerangka berpikir

Kecepatan Renang 5 Membutukan Powor Otot Lengan


0 Meter Gaya Dada Dan Tungkai

Bentuk Latihan

Meningkatkan Push Up

Kerangka berpikir penelitian ini ialah renang gaya dada (breaststroke) ialah
berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Sedangkan sebagian
tubuh selalu dalam keadaan tetap. Untuk mendapat kecepatan, kedua belah tangan
diluruskan ke depan lalu kedua tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah
air. sementara kedua belah tangan diluruskan ke depan. Dua tangan dibuka
kesamping seperti gerakan membelah air agar badan bisa maju lebih cepat ke depan.
Renang gaya dada (breaststroke) Jika atlet memiliki kecepatan, kekuatan lengan dan
kekuatan otot tungkai saat berenang, atlet dapat melakukannya dengan benar, maka
untuk berenang dengan cepat diperlukan kekuatan lengan dan kekuatan otot tungkai
yang baik. Sebuah cara berolahraga yaitu latihan push up agar dapat meningkatkan
kekuatan power otot lengan dan power otot kaki pada renang 50 Meter gaya dada
(breaststrok), maka dari itu, bentuk latihan push up diharapkan mampu memberikan
peningkatan atau berpengaruh pada kecepatan renang gaya dada (breaststroke).

2.4 Hipotesis
Hipotesis adalah bagian terpenting dalam penelitian yang harus terjawab
sebagai kesimpulan penelitian itu sendiri. Hipotesis bersifat dugaan, karena itu
peneliti harus mengumpulkan data yang cukup untuk membuktikan bahwa
dugaannya benar. Hipotesis dibedakan atas dua jenis yaitu hipotesis nol dan hipotesis

10
alternatif. Hipotesis nol ditandai dengan kata-kata seperti tidak ada pengaruh, tidak
ada hubungan, dan sejenisnya. Hipotesis alternatif adalah lawan dari hipotesis nol.
Jika hipotesis nol tidak terbukti, maka hipotesis alternatif dapat diterima. Sebaliknya
jika hipotesis nol dapat dibuktikan kebenarannya, maka hipotesis alternatif tidak
dapat diterima (Lolang 2015).
Ha: Ada pengaruh push up terhadap kecepatan renang 50 meter gaya dada
pada atlet Tirta Sriwijaya Aquatic Club Palembang.

11
BAB 3
3. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode experimen one group pretest
dan post test design. Pada design ini terdapat pre-test sebelum diberikan perlakuan d
an post test setelah diberi perlakuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penga
ruh latihan push up terhadap peningkatan kecepatan renang 50 meter gaya dada (brea
ststroke) pada atlet Tirta Sriwijaya Aquatic Swimming Club Palembang.

3.2 Populasi Dan Sampel Penelian


3.2.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan orang atau kasus atau objek, di mana hasil penel
itian akan digenerasialkan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh atlet renang
putra Tirta Sriwijaya Aquatic Club yang berjumlah 45 orang.
3.2.2 Sampel Penelitian
Sampel penelitian ini menggunakan teknik total sampling yaitu populasi langs
ung dijadikan sampel, sampel yang digunakan sebanyak 30 orang atlet renang putra
Tirta Sriwijaya Aquatic Club Palembang.

12
DAFTAR PUSTAKA

Arhesa, Sandra. 2019. “Pengaruh Latihan Push-up Dan Squat-Jump Terhadap Kecep
atan Renang Gaya Bebas Pada Atlet Arhesa Swimming Club.” Prosiding Semin
ar Nasional Pendidikan, 1025–29.
Arhesa, Sandra. (2020). Buku Jago Renang, untuk Pemula. Tangerang Selatan: Ceme
rlang Media Publish.
Aulia, M., & Komaini, A. (2019). Pengaruh Latihan Band Swim Dan Push Up Terha
dap Peningkatan Kekuatan Otot Lengan Dan Kecepatan Renang 50 Meter Gaya
Dada Pada Atlet Renang Pemula Tirta Kaluang Padang. Jurnal Stamina, 2(9), 2
30-244.
Chan, Y. A., & Effendi, H. (2020). Pengaruh Latihan Naik Turun Tangga Dan Latiha
n Push Up Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Dada. Jurnal Stamina, 3
(6), 322-334.
Lolang, Enos. 2015. “) Yaitu Hipotesis Yang Akan Diuji. Biasanya, Hipotesis Ini Me
rupakan Pernyataan Yang Menunjukkan Bahwa Suatu Parameter Populasi Mem
iliki Nilai Tertentu.,” no. 3: 685–95.
Roziandy, Mochamad, and Setyo Budiwanto. 2018. “Indonesia Performance Journal”
2 (1): 8–12.
Rulianto, Ganjar, Indra Safari, and Respaty Mulyanto. 2016. “Pengaruh Olahraga Re
nang Gaya Dada Sebagai Hydro Therapy Terhadap Penurunan Intensitas Kambu
h Pada Penyakit Asma (Penelitian Eksperimen Pada Siswa.” Ejournal.Upi.Edu
1 (1): 80–85. http://ejournal.upi.edu/index.php/SpoRTIVE/article/view/3486.
Saparuddin, Saparuddin. 2019. “Pengaruh Latihan Push-Up Dan Pull –Up Terhadap
Kekuatan Otot Lengan Pada Atlet Panahan Perpani Kabupaten Banjar.” Riyadho
h : Jurnal Pendidikan Olahraga 2 (2): 36. https://doi.org/10.31602/rjpo.v2i2.24
80.
Siregar, E. Y. 2013. “Tabel (7,62 > 1,83).” Pengaruh Latihan Push-Up Terhadap Ke
cepatan Renang Gaya Dada Pada Club IRC Padang Sidimpuan Tahun 2013, 3–
4.

13

Anda mungkin juga menyukai