OLEH
LEONARDO DICAPRICON
NPM 6019004
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT berkat rahmat dan
hidayah-Nya penyusunan tesis ini dapat terselesaikan dengan baik. Tesis dengan
Meter Pada Atlet Renang Noren Tirta Buana Kabupaten Musi Rawas Tahun
Ajaran 2022/2023” ini ditulis untuk para pembaca bisa menambah wawasan serta
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tesis ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu penulis menerima dengan senang hati atas saran dan
kritik yang bersifat membangun. Besar harapan penulis semoga tesis ini
kelebihan penulisan tesis ini, penulis sebagai manusia biasa yang tak luput dari
Leonardo Dicapricon
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. KAJIAN TEORI....................................................................................7
1. Hakikat Peneltian............................................................................7
2. Macam-Macam Gaya Renang........................................................8
3. Renang Gaya Dada..........................................................................9
4. Teknik Renang Gaya Dada.............................................................9
5. Peralatan Renang..........................................................................23
6. Peraturan Renang.........................................................................29
B. Hasil Peneltian Yang Relevan............................................................30
C. Kerangka Berpikir..............................................................................32
D. Hipotesis Peneltian..............................................................................33
A. Jenis Penelitian....................................................................................35
B. Tempat dan Waktu Penelitian...........................................................36
C. Populasi dan Sampel...........................................................................37
D. Teknik Pengumpulan Data.................................................................38
E. Teknik Analisis Data...........................................................................38
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................41
BAB I
PENDAHULUAN
prestasi, pembinaan mental serta fisik. Salah satu usaha menciptakan manusia
kepada masyarakat luas. Salah satu cabang olahraga prestasi tersebut adalah
olahraga renang.
dalam berenang. Gaya renang yang diperlombakan adalah gaya bebas, gaya
didalam air dan tempat olahraga tersebut berbeda dengan kehidupan sehari-
dorongan balik dari air didepannya yang perenang desak atau pindahkan,
sedangkan gaya dorong diperoleh dari gerakan tangan dan gerakan kaki.
Cepat atau lambatnya gerakan maju dalam renang merupakan selisih antara
kemampuan kondisi fisik, teknik, taktik, dan mental. Teknik dalam olahraga
renang ada 4 macam yaitu gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan
gaya dada. Hal ini sejalan dengan pendapat Marlina (Arisandi, 2019:248)
dalam olahraga renang ada 4 (empat) macam Gaya renang yang biasa
gaya kupu-kupu (butterfly stroke). Dari keempat gaya tersebut gaya dada
merupakan gaya yang paling lambat. Menurut C. Rob Orr dan Jane B Tyler,
(2008: 26) renang gaya dada adalah renang yang paling lambat dari keempat
gaya, dan juga yang paling unik. Dalam olahraga renang, daya dorong maju
teknik yang berkaitan dengan gerakan lengan dan gerakan kaki. “Dorongan
ini dihasilkan oleh lengan maupun kaki perenang. Hal ini disebabkan oleh
tekanan yang diciptakan oleh lengan dan kaki waktu menekan air ke
belakang” (Karnadi, 2007: 1.19). Begitu juga renang gaya dada, gerakan
tangan dan gerakan tungkai kaki menjadi menjadi salah satu faktor penting
yang mempengaruhi kecepatan renang. Salah satu unsur kondisi fisik yang
harus dimiliki oleh setiap atlet pada cabang olahraga renang gaya dada adalah
power otot lengan. Daya ledak (power) adalah usaha yang dilakukan otot
antara kecepatan dan kekuatan. Dalam renang gaya dada daya ledak otot
lengan merupakan salah satu komponen kondisi fisik yang sangat penting
suatu teknik dalam renang sangat diperlukan dalam hal kecepatan, karena
dengan teknik yang benar dan teknik yang salah maka akan sangat
salah satu komponen kondisi fisik yang sama pentingnya dengan komponen-
komponen kondisi fisik yang lainnya. Komponen kondisi fisik lainnya yang
karena itu kecepatan merupakan salah satu prioritas untuk mendapat perhatian
khusus disamping komponen kondisi fisik lainnya. Mengenai kecepatan ,
merupakan suatu gerakan berpindah dari satu tempat ketempat lain dengan
cepat.
renang noren tirta buana(NTB) pada umumnya dalam melakukan renang gaya
dada cepat mengalami kelelahan khususnya pada ayunan tangan. Hal ini juga
diketahui pada saat berlomba pada nomor 50 meter gaya dada, pada 15 meter
sebelum finish kecepatan atlet ketika berenang sudah mulai berkurang. Salah
dari segi pernafasan, gerakan tangan , gerakan kaki, gerakan kepala dan posisi
Pada renang gaya dada diperlukan dukungan dari unsur kondisi fisik
seperti halnya daya ledak (Power) otot lengan, kelentukan, kelincahan, serta
maka renang gaya dada tidak dapat dilakukan dengan maksimal. Kekuatan
lengan sangat diperlukan dalam hal kecepatan pada renang gaya dada.
lengan dan bahu. Dalam renang gaya dada diperlukan daya tahan otot lengan,
tersebut maka atlet tersebut akan mampu mencapai prestasi yang maksimal.
Kabupaten Musi rawas salah satu daerah yang ikut berperan dalam membina
pembinaan atlet renang. Berdasarkan paparan data di atas, salah satu metode
latihan yang dapat meningkatkan kekuatan otot lengan adalah latihan push-
up. Penulis tertarik untuk membuat suatu penelitian ilmiah yang berjudul:
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut: adakah pengaruh dari latian push up terhadap renang gaya
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat baik secara
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam bidang
2.Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak,
meliputi:
c. Bagi atlet latihan push up dapat digunakan sebagai variasai latihan untuk
Agar penelitian ini tidak menyimpang dan lebih terarah maka peneliti
waktu
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Hakekat Penelitian
dan relaksasi.
atau olahraga yang dilakukan didalam air dan tempat olahraga tersebut
dari gerakan tangan dan gerakan kaki. Cepat atau lambatnya gerakan
hambatan.
renang gaya dada, renang gaya punggung, dan renang gaya kupu-kupu.
a. Gaya Bebas
Ciri khas gaya bebas adalah seluruh anggota badan dalam satu garis
lurus. Gerakan kedua lengan berada pada permukaan air. Gaya ini
Renang gaya dada disebut juga dengan renang gaya katak. Bila
tetap, sedangkan kedua bela kaki menedang kearah luar dan kedua
seperti gerakan membelah air. Maksud dari gerakan ini adalah agar
c. Gaya Punggung
ini perenang hanya dapat melihat ke atas dan tidak dapat melihat ke
permukaan air.
d. Gaya Kupu-Kupu
bersamaan dan ke atas seperti gerakan sirip ekor ikan atau lumba-
kepala muncul dari air, dan udara dihirup lewat mulut ketika kepala
Ada Beberapa macam gaya renang, salah satunya yaitu Gaya dada
bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua belah kaki
membelah air agar badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh
rekreasi. Posisi tubuh stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam
gaya dada atau gaya bebas. Di antara ketiga nomor renang resmi yang
dada.
dada yang serupa dengan gaya dada sekarang ini. Salah seorang dari
gaya bebas. Hingga tahun 1873, orang Inggris lebih senang berenang
gaya dada.
21 jam 45 menit.
mulai dipisahkan antara gaya dada dengan gaya kupu-kupu dada yang
hasilnya Jepang mencapai sukses pada tahun 1953 dan gaya renangan di
gaya dada dengan posisi diatas permukan air, sekarang berorentasi dan
dimana tangan akan kembali bersama sama di bawah dada. Hal ini
penting dan kini disebut gaya dada eropa, yang mana beberapa hal
Awal tahun 1970, Walter kusch dari Eropa barat menggunakan aksi
punggung atas keluar dari permukan air . Cara yang dilakukan Davit
Pada tahun 1978, lina kashushite dari Rusia keluar sebagai Juara dunia
leher. Diputar
a. Gerak kaki pada gaya dada saat ini adalah gerakan kaki yang
saatfase istirahat yaitu fase ketika kedua tungkai kaki bagian bawah di
kedua kaki bertemu lurus kebelakang .Gerak ini sering disebut dengan
menginjak dan menendang itu hingga tumit kaki sedikit naik keatas
permukan air, hal ini disebabkan kaki yang bersangkutan sangat lentur
(flexible) .
yang dilakukan kaki itu akan memperoduksi tenaga gaya angkat (lift
2. Pernafasan (Breathing)
kepala kembali masuk permukaan air, kedua kaki melalui sikap kedua
di atas.
di lakukan di sini.
d. Bisa juga tanpa menggunakan papan , kedua lengan tidak lus di
efektif lagi.
(in ward sweep) dimana sapuan dari telapak tangan itu bertemu di
Utara.
melakukan fase istirahat sekitar 25-30 cm. Bagi Versi Eropa Timur.
Pada dasarnya rotasi tangan terdiri dari: VERSI AMERIKA UTARA
tangan .
bentuk antara telapak tangan dengan permukaan air pada saat menyapu
Versi ini berkembang dari Versi Eropa Timur, sehingga beberapa fase
yang di kerjakan pada versi Eropa Timur juga di kerjakan pada versi Canada.
Fase istirahat dan fase membuka keluar tetap sama dan perbedaanya terletak
sapuan atau ayunan dimana kedua belah siku tidak perlu bertemu dan cukup
ke dalam posisi telapak tangan dengan air membentuk sudut antara 30-45.
7. Perbaikan gaya
dikerjakan yaitu saat melakukan fase istirahat pada kaki yaitu saat
kepinggul.
b. Mengambil nafas terlalu dini:
tangan.
samping.
turunya lutut.
ini tidak saja menjadi tahanan bagi daya luncur renangan, tetapi yang
jelas hal semacam ini akan mengurangi akselerasi dari renang yang
bersangkutan.
5. Peralatan Renang
a. Pakaian Renang
(Rahmani, 2014:30).
b. Celana Renang
pendek, dan celana renang panjang. Ada juga celana renang yang
(Rahmani, 2014:30).
Gambar 5. Penutup Kepala
(Sumber: Ari, 2017:01)
menuju keberasilan:
1) Papan Pelampung
2) Sabuk pelampung
3) Pelampung kaki
4) Masker
5) Snorkel
6) Kacamata renang
7) Penjepit hidung
yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit, seperti kolam renang dan
harus dilengkapi dengan alat pengukuran waktu dan papan blok untuk
start.
d. Kolam Renang
plastik tebal dan kuat seperti pelampung berbentuk bulat dan berukuran
Gambar 9. Lintasan
(Sumber: Fimey, 2017:02:24)
2011:7).
peraturan yang harus diperhatikan dan dipatuhi oleh setiap elemen dalam
satunya adalah peraturan mengenai awalan atau start. Selain peraturan start,
beberapa petugas atau kepanitia perlombaan perluh diperhatikan jumlah dan
kepentinganya.
Peraturan renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas perenang
a. Peraturan Umum
1) Panitia Pelaksana
2) Peraturan Khusus
0,05.
(12 putera dan 4 puteri) dan kelompok lanjutan 7 orang (4 putera dan
Uji t.
C. Kerangka Berfikir
dimiliki oleh atlet dan kurang teknik dasar yang diterapkan dalam
tangan di sisi kanan kiri badan. Kemudian badan didorong ke atas dengan
kekuatan tangan. Posisi kaki dan badan tetap lurus atau tegap. Kemudian
badan dan kaki tetap lurus. Badan turun tanpa menyentuh lantai atau
tanah.
menempuh suatu jarak dalam waktu yang cepat. Abdul Kadir Ateng
singkat.
D. Hipotesis Penelitian
meter pada atlet renang putra usia 15-17 Kabupaten Karimun tahun
2017 dari ujit diperoleh thitung = 5,26 > t tabel =2,77. Karena latihan
kecepatan dan kekuatan yang merupakan salah satu kondisi fisik dan
dada 50 meter pada atlet renang putra Kabupaten Karimun. Hal ini
dilihat dari peningkatan waktu rata-rata dari hasil pretest dan posttest
sebesar 0,5 dari latihan push-up yang diberikan kepada atlet renang
Kabupaten Karimun.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis penelitian
bantu fins terhadap kecepatan renang kaki gaya bebas pada renang
renang kaki gaya bebas, karena untuk memperoleh data yang diperlukan
dalam penelitian.
kelompok” (hlm.193).
Maka penelitian ini melakukan tes awal dan tes akhir kecepatan
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, mencari
rata-rata dan standar deviasi, uji normalitas data dengan pendekatan uji
menggunakan uji t.
tempat yang menjadi fokus penelitian. Penelitian ini dilakukan pada waktu
siang hari dan akan dilaksanakan pada bulan Juni dan Juli 2021.
(Sumber : Google)
1. Populasi
2. Sampel
Sampel merupakan objek yang diteliti dengan kualitas dan
keseluruhan objek yang akan diteliti. Sampel yang diambil yaitu atlet
kolam renang tirta buana. Sampel diambil saat waktu latian pada sore
sampel itu berawal dari populasi yang sama (Suharsimi Arikunto, 2010:
357). Maka untuk menguji keabsahan sampel perlu dilakukan uji
1. Uji Normalitas
Kuadrat.
x =∑ ¿
2 ∫ 0−¿ ∫ h ¿
∫h
Keterangan:
x 2 : Chi Kuadrat
adalah apabila nilai signifikan lebih besar dari 0,05 (signifikan > 0,05),
maka normal dan apabila nilai signifikan kurang dari 0,05 (signifikan <
2. Uji homogenitas
yang diambil dari populasi yang sama (Suharsimi Arikunto, 2010: 363).
untuk mengetahui kesamaan variansi atau untuk menguji bahwa data yang
keputusan diterima apabila nilai signifikan lebih besar dari 0,05 (signifikan
3. Uji-t
adalah apabila nilai signifikan lebih besar dari 0,05 (signifikan > 0,05),
maka tidak berbeda dan apabila nilai signifikan kurang dari 0,05
Achmad Ali. 2011. Sumbangan Kekuatan Otot Lengan dan Otot Tungkai
Jakarta: Depdikbud.
Eko Yulianto. 2016. Pengaruh Kecepatan Dan Kekuatan Otot Kaki Terhadap
2016
Sekretariat Negara.