Anda di halaman 1dari 14

PERAN PSIKOLOGI PELATIH DALAM MENINGKATKAN

PERFORMA ATLET RENANG

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi
OlahragaYang diampu olehGalang Pakarti Mahardika M.Pd AIFO

NAMA MAHASISWA
Mohammad Burhannudin (22080750003)

PRODI PENDIDIKAN OLAHRAGA


FAKULTAS ILMU
PENDIDIKANUNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH JAKARTA 2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena dengan izin-Nya,

maka karya ilmiah ini dapat terselesaikan. Walaupun selama menyelesaikan

penulisan karya ilmiah ini, penulis banyak mendapat hambatan. Namun pada

akhirnya semua hambatan-hambatan tersebut dapat penulis atasi.

Penulis menyadari, bahwa dengan keterbatasan ilmu pengetahuan dan

kemampuan penulis dalam penyusunan karya ilmiah ini, maka dirasakan karya ilmiah

ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis menerima segala kritik dan saran

yang bersifat membangun demi perbaikan penulisan karya ilmiah ini untuk

selanjutnya.

Pada kesempatan yang baik ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima

kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada Galang Pakarti Mahardika M.Pd

selaku dosen Universitas Muhammadiyah Jakarta


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN
1.1..............................................................................................Latar
Belakang............................................................................. 4
1.2..............................................................................................Perum
usan Masalah ..................................................................... 5
1.3..............................................................................................Tujuan
Penelitian............................................................................. 5

BAB II : PEMBAHASAN
2.1. Olahraga Renang...................................................... 6
2.2. Peran Psikologi Olahraga...........................................8
2.3. Pengaruh Psikologi Terhadap Atlet Renang.................10

BAB III : KESIMPULAN DAN SARAN


3.1..............................................................................................Kesim
pulan.................................................................................... 13
3.2..............................................................................................Saran
13.........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Renang merupakan salah satu cabang olahraga yang baik dalam
memelihara dan meningkatkan kebugaran jasmani, karena banyak
melibatkan otot besar terutama otot lengan dan tungkai. Renang banyak
digemari masyarakat, khususnya para remaja dan anak-anak, dan
perkembangan prestasinya pun sejauh ini cukup berkembang pesat di
Indonesia karena merupakan salah satu cabang olahraga prestasi yang
sering dipertandingkan pada kejuaraan-kejuaraan olahraga baik di tingkat
nasional maupun internasional. Oleh karena itu berkembanglah beberapa
penyedia layanan jasa pelatihan renang dalam bentuk privat perseorangan
maupun bentuk klub

Pelatih renang adalah profesi seseorang yang bertugas untuk memberikan


bimbingan kepada siswa atau atlet untuk mecapai perubahan yang cukup
terlihat pada cabang olahraga renang dengan waktu yang relative singkat
untuk mecapai tujuan tertentu. Menurut Sukadiyanto (2002) Pelatih
adalah seseorang yang memiliki kemampuan profesional untuk membantu
mengungkapkan potensi atlet menjadi kemampuan nyata secara optimal
dalam waktu yang relatif singkat. sebagian besar pelatih merupakan
mantan atlet, ataupun memang yang menekuni ilmu kepelatihan

Peran pelatih dalam membina atlet renang sangat penting. Banyak


kegiatan yang perlu diikuti pelatih agar menjadi seorang pelatih yang
baik. Salah satunya dengan mengikuti kegiatan pengambilan lisensi yang
akan diberikan setelah pelatih mengikuti serangkaian pelatihan atau
penataran. Pengambilan lisensi ini memberikan tambahan pengetahuan
kepada pelatih tentang sport science dalam olahraga. Banyak hal yang
bisa didapat melalui kegiatan lisensi ini, seperti: metode latihan yang
benar, gizi yang baik, dan pengetahuan tentang psikologi olahraga.

Seorang pelatih diakui keberhasilannya dalam latihan jika atlet yang


dilatihnya dapat meraih prestasi yang tinggi atau perkembangan yang
signifikan daripada tahun terakhir atau target sebelumnya.

Oleh karena hal tersebut di atas, untuk mengetahui lebih banyak


tentang renang tersebut, maka saya akan mencoba menggali,
mengkaji, dan memaparkan makalah yang berjudul “Peran Psikologi
Pelatih Dalam Meningkatkan Performa Atlet Renang”

.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan olahraga renang ?
2. Apakah peranan Psikologis dalam Olahraga renang ?
3. Apakah Terdapat Pengaruh Psikologis Pelatih Terhdap Atlet Renang?

1.3.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian dalam penulisan makalah ini adalah: Tujuan
penulisan penelitian ini adalah untuk mengkaji secara deskriptif
mengenai peranan psikologi olahraga dalam meningkatkan prestasi atlet 
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Olahraga Renang


Renang merupakan olahraga yang sudah ada sejak zaman prasejarah.
Hal ini terlihat dari ditemukannya lukisan di dinding gua. Pada tahun 1800,
kompetisi renang pertama diadakan di Eropa. Saat itu, sebagian besar
perenang berlatih gaya dada. Renang pertama kali diadakan di Olimpiade
Athena pada tahun 1896, tetapi hanya cabang olahraga putra yang diadakan.
Sementara itu, jumlah putri baru dipertandingkan pada Olimpiade
Stockholm 1912. Renang merupakan olahraga yang menyehatkan karena
hampir seluruh otot tubuh berkembang pesat dan kekuatan perenang
meningkat. Renang adalah olahraga air yang dilakukan dengan
menggerakkan badan di dalam air, seperti menggunakan kaki dan tangan
agar tetap terapung
Dari beberapa definisi renang yang diberikan oleh beberapa ahli di atas,
dapat disimpulkan bahwa renang merupakan olahraga air yang
menggunakan hampir seluruh tubuh. Biasanya siapa saja bisa belajar
berenang, tidak ada batasan usia, bahkan bayi yang baru berusia beberapa
bulan pun bisa belajar berenang. Karena pada dasarnya manusia dapat
berenang dan mengatur pernafasannya di dalam air secara alami, namun
seiring berjalannya waktu jika tidak dilatih ulang maka kemampuan
mengatur pernafasan didalam air berangsur-angsur berkurang atau bahkan
hilang.

Untuk kepentingan tamasya dan rekreasi orang berenang dengan


menggunakan gaya dada. Tetapi untuk kebutuhan perlombaan dan olimpiade
adalah berenang dengan gaya kupu-kupu, bebas, dan gaya punggung.

Biasanya dalam ajang lomba renang gaya bebas perenang diperbolehkan


menggunakan gaya punggung, kupu-kupu kecuali gaya dada. Namun teknik
renang yang banyak digunakan dalam olimpiade seperti federasi renang
international perenangnya menggunakan gaya krol atau front crawl.

1. Gaya Bebas

sebagaimana pada umumnya gaya ini adalah posisi dengan dada menghadap
ke atas permukaan air. dan diikuti gerakan kedua tangan yang mengayuh
kedepan dan kebelakang secara bergantian keatas dan kebawah. dan saat
keadaan berenang wajah berada menghadap pada permukaan air. yang
menarik dan menjadi seni dan teknik yang sulit adalah proses pernafasan
yang hanya dilakukan pada saat posisi lengan digerakkan ke luar dari air,
sehingga posisi tubuh menjadi miring ke samping.

Dan untuk teknik pernafasan setiap perenang bebas memilih apakah ke


kanan atau ke kiri ketika hendak mengambil nafas.

Berdasarkan dari gerakannya gaya bebas ini adalah gaya yang paling mudah
dan cepat membuat perenangnnya sampai finish. Hal ini disebabkan karena
gerakan renang tidak dibatasi oleh gaya-gaya lain yang lain. Tidak saja bagi
perenang yang sudah terlatih saja gaya bebas dapat membuat pemula juga
dapat berenang dengan cepat.

2. Renang Gaya Dada

Gaya ini adalah salah satu gaya yang membuat gaya perenang menjadi indah
dipandang pada saat perlombaan berlangsung. Hal ini disebabkan posisi
perenang seperti gaya katak yaitu dengan dada menghadap permukaan air,
serta batang tubuh dalam posisi tetap, kedua kaki yang berfungsi untuk
menendang air ke arah luar sedang tangan lurus ke depan.

Gerakan tangan yang seperti membelah air berfungsi agar badan maju cepat
kedepan. Dan untuk pernafasan nya dilakukan pada saat posisi mulut tepat
berada di permukaan air. tingkat kesulitannya memang lumayan tinggi bagi
perenang pemula. Namun seni ini yang menjadikan olah raga renang sangat
diminati banyak orang, namun perenang gaya ini sangat lambat dibanding
dengan gaya bebas.

3. Renang Gaya Kupu-Kupu

Gaya ini sering dikenal juga dengan gaya lumba-lumba. Posisi gaya ini
adalah dada menghadap ke permukaan air. kedua lengan melakukan gerakan
menekan ke bawah dan ke arah luar dalam waktu yang bersamaan. Untuk
kaki keduanya melakukan tendangan air kebawah dan keatas layaknya
seekor ikan lumba-lumba itu. Dan teknik bernafas untuk gaya ini adalah
dilakukan lewat mulut yang dilakukan pada saat kepala berada diluar
permukaan air.
Konon katanya para perenang mengatakan gaya kupu-kupu adalah teknik
renang yang paling sulit dan membutuhkan waktu yang lama untuk
menguasainya. Karena membutuhkan latihan untuk bisa melakukan gerakan
yang sangat terkoordinasi satu sama lain. Jadi kalau menguasai gaya ini
maka akan mampu menguasai pertandingan gaya bebas.

Manfaat Olah Raga

Sebagaimana yang telah disampaikan dalam paparan diatas bahwa renang


memiliki banyak manfaat selain untuk kesehatan. Penderita obesitas juga
sangat dianjurkan untuk melakukan renang yang teratur. Bahkan untuk
mencapai tingkat relaksasi ibu hamil juga diwajibkan berenang. Adapun
manfaat lain adalah sebagai berikut:

 Membentuk otot yang terdapat dalam tubuh manusia seperti leher, kaki,
lengan , dada, perut pinggang bahkan telapak kaki menjadi lentur karena
melakukan pergerakan yang membutuhkan energi besar.
 Gerakan mendorong air saat berenang dapat bermanfaat bagi kesehatan
jantung serta paru-paru bahkan pembuluh darah seolah berdetak sangat
harmonis.
 Dapat meningkatkan tinggi badan terutama bagi seseorang dalam masa
pertumbuhan.
 Bagi penderita asma renang dapat melatih pernafasan seseorang menjadi
sehat dan lancar. Karena sistem cardiovaskular dalam renang menjadikan
pernafasan menjadi kuat dan panjang.
 Dapat membakar kalori dan lemak dalam tubuh sekitar 24% karena
renang membutuhkan banyak energi.
 Self safety jika sesuatu terjadi maka dapat menyelamatkan diri.
 Dampak psikologis dengan melakukan renang adalah dapat
menghilangkan stres pada diri seseorang serta pikiran juga menjadi lebih
rileks.

Tips Untuk Memulai Latihan Renang:

1.

Tips untuk Memulai Latihan Renang:


A. Belajar dari pelatih atau instruktur renang yang berpengalaman untuk
mendapatkan bimbingan teknik yang benar
B. Mulailah dengan jarak renang yang sesuai dengan kemampuan Anda dan
tingkat kebugaran fisik saat ini. Tambahkan jarak secara bertahap seiring
waktu.
C. Jaga keamanan saat berenang, terutama jika berenang di perairan
terbuka atau dalam air yang dalam. Pastikan untuk berenang di area yang
aman dan di bawah pengawasan. D. Gunakan perlengkapan renang yang
tepat, seperti kacamata renang dan topi renang, untuk menjaga kenyamanan
dan keamanan selama latihan renang.

2.2. Peran Psikologi Olahraga


Psikologi olahraga adalah bidang yang mempelajari bagaimana
orang berperilaku dalam olahraga. Gejala-gejala ini muncul pada kejiwaan
atlet karena kompetisi yang intens yang terjadi dalam olahraga prestasi, di
mana semua atlet bersaing untuk mendapatkan juara. Dalam olahraga, ilmu
psikologi sangat penting karena tiga faktor yang menentukan keberhasilan
seorang atlet atau tim: fisik, teknik, dan mental. Tubuh manusia selalu
dipengaruhi oleh aspek fisik dan mental. Begitu juga sebaliknya, kesehatan
mental seseorang akan dipengaruhi oleh kesehatan fisiknya
Psikologi memiliki peran yang signifikan dalam olahraga renang. Aspek
psikologis dapat mempengaruhi performa atlet renang, motivasi,
konsentrasi, manajemen emosi, dan hubungan antara pelatih dan atlet.
Motivasi merupakan faktor kunci dalam keberhasilan seorang atlet. Dalam
psikologi olahraga, motivasi memainkan peran penting dalam menentukan
tingkat kecemerlangan atlet dalam latihan dan kompetisi. Motivasi
merupakan faktor kunci dalam keberhasilan seorang atlet. Dalam psikologi
olahraga, motivasi memainkan peran penting dalam menentukan tingkat
kecemerlangan atlet dalam latihan dan kompetisi.
Psikologi olahraga juga diperlukan agar atlet memahami motivasi mereka
untuk berpartisipasi dalam olahraga serta tujuan yang ingin mereka capai.
Latihan ketrampilan psikologis dapat membantu mencapai tujuan yang
telah ditentukan.
Latihan yang sistematis,dan terencana akan memungkinkan mental dan
fisik yang kuat. Sangat penting untuk mengakui bahwa setiap atlet harus
dipandang secara unik; tidak ada satu pun atlet yang sama. Ini adalah
langkah pertama menuju pembangunan aspek mental atau psikis atlet.
Dengan bantuan psikometri, pemeriksaan psikologis juga dikenal sebagai
"psikotes" dapat dilakukan untuk membantu mengidentifikasi profil setiap
atlet.
Penampilan seorang atlet tidak bisa dilepaskan dari daya dorong yang dia
miliki. Sederhananya, semakin besar daya dorong yang dimiliki, maka
penampilan akan semakin optimal, tentu saja jika ditunjang dengan
kemampuan teknis dan kemampuan fisik yang memadai. Daya dorong
itulah yang biasa disebut dengan motivasi. 

Secara garis besar, ada dua jenis motivasi jika dilihat dari arah datangnya
Jenis Motivasi dalam Psikologi Atlet:
A. Motivasi Intrinsik: Motivasi intrinsik muncul dari dalam diri atlet dan
berhubungan dengan kepuasan dan keinginan intrinsik yang berasal dari
aktivitas itu sendiri, seperti kesenangan, rasa pencapaian, dan rasa
kompetensi.

B. Motivasi Ekstrinsik: Motivasi ekstrinsik berkaitan dengan faktor


eksternal yang mendorong atlet, seperti pujian, pengakuan, hadiah material,
atau tekanan dari orang lain.

2.3. Pengaruh Psikologi Pelatih Terhdap Atlet Renang


Pelatih renang adalah profesi seseorang yang bertugas untuk
memberikan bimbingan kepada siswa atau atlet untuk mecapai perubahan
yang cukup terlihat pada cabang olahraga renang dengan waktu yang
relative singkat untuk mecapai tujuan tertentu. Menurut Sukadiyanto (2002)
Pelatih adalah seseorang yang memiliki kemampuan profesional untuk
membantu mengungkapkan potensi atlet menjadi kemampuan nyata secara
optimal dalam waktu yang relatif singkat. sebagian besar pelatih merupakan
mantan atlet, ataupun memang yang menekuni ilmu kepelatihan. Pelatih
juga dapat diartikan sebagai seorang yang professional dalam bidangnya
yang tugasnya membantu atlet dalam mencapai tujuan prestasi yang tinggi.

Menjadi pelatih berarti menggabungkan pengetahuan dan keterampilan


untuk menerapkan pengetahuan tersebut kepada atlet. Karyawan yang akan
bekerja sama dengan klub untuk memperkuatnya adalah pelatihnya saat ini.
Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan Ayun (2011) bahwa pelatih
dianggap sebagai sumber daya manusia atau karyawan organisasi klub yang
menilai kinerjanya sebagai pelatih. Pelatih ini terdiri dari mahasiswa dan
sarjana olahraga baru yang memiliki tujuan untuk mengisi waktu luang
mereka atau menambah uang dengan menjadi pelatih di salah satu klub
renang atau membangun sendiri layanan pelatihan renang.

Peran pelatih dalam membina atlet renang sangat penting. Banyak kegiatan
yang perlu diikuti pelatih agar menjadi seorang pelatih yang baik. Salah
satunya dengan mengikuti kegiatan pengambilan lisensi yang akan diberikan
setelah pelatih mengikuti serangkaian pelatihan atau penataran. Pengambilan
lisensi ini memberikan tambahan pengetahuan kepada pelatih tentang sport
science dalam olahraga. Banyak hal yang bisa didapat melalui kegiatan lisensi
ini, seperti: metode latihan yang benar, gizi yang baik, dan pengetahuan
tentang psikologi olahraga. Pada saat pertandingan, beberapa atlet ada yang
mengalami hasil yang buruk atau tidak sesuai harapan. Terkadang para pelatih
hanya memfokuskan masalah pada kurangnya teknik dan taktik pada atlet
tersebut. Beberapa atlet juga ada yang gagal menunjukkan penampilan
terbaiknya, padahal atlet tersebut sudah memiliki komponen fisik yang bagus
dan kesiapan taktik pertandingan yang dilakukan pada saat latihan. Jadi,
diperkirakan atlet tersebut kurang mempersiapkan dengan baik dari apek
diperkirakan atlet tersebut kurang mempersiapkan dengan baik dari
aspekaspek psikologis yang dimilikinya.

Persiapan psikologis seharusnya dimulai sejak latihan oleh para pelatih,


dimana pelatih harus bisa memotivasi atlet untuk bisa menunjukkan
penampilan sebaik mungkin pada setiap pertandingan, Persiapan psikologis
seharusnya dimulai sejak latihan oleh para pelatih, dimana pelatih harus bisa
memotivasi atlet untuk bisa menunjukkan penampilan sebaik mungkin pada
setiap pertandingan. Mengingat betapa bermanfaatnya mempelajari psikologi
olahraga bagi pelatih, pelatih harus memiliki pemahaman yang baik tentang
subjek tersebut. Dengan demikian, mereka dapat menggunakan pengetahuan
ini untuk meningkatkan kepelatihan olahraga di Indonesia sehingga atlet dapat
mencapai hasil yang diharapkan.

Metode psikologis yang tepat akan membantu Anda menjadi seorang atlet
yang tangguh, menunjukkan dorongan untuk berjuang sekuat tenaga, dan
memenangkan pertandingan. Metode ini diperlukan untuk olahraga individu,
tetapi juga untuk beregu atau kelompok.

Pelatih harus dapat membantu atlet mempersiapkan berbagai jenis program


pelatihan, membantu atlet memperoleh keterampilan baru, berkomunikasi
dengan baik dengan atlet, dan menggunakan dan melakukan tes evaluasi
untuk melacak kemajuan dan proses pelatihan serta memprediksi kinerja
olahraga (Szabo, A.S., 2012).
Pelatih bukanlah sekedar instruktur olahraga yang mengajarkan atlet gerakan
tertentu. Pelatih juga berfungsi sebagai inspirasi, guru, pembimbing,
pemimpin, dan bahkan kadang-kadang menjadi tokoh model bagi atletnya.
Jadi, menurut Iman Sulaiman (2015), seorang pelatih harus memiliki tiga
komponen:

1) Pengetahuan: Seorang pelatih harus sangat mahir dalam cabang


olahraganya. Mereka juga harus memahami ilmu olahraga pendukung seperti
biomekanik, medis, gizi, psikologi, dan pendidikan.
2) Pengalaman: Seorang pelatih harus memiliki pengalaman yang cukup
untuk menilai pertandingan agar mereka dapat memperbaiki dan
mengantisipasi kesalahan yang terjadi pada pertandingan sebelumnya.

3) Karakter: Seorang pelatih harus memiliki integritas moral dan pribadi,


karena mereka akan selalu menjadi contoh bagi atlet yang dibinanya.
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Peran Psikologi pelatih dalam olahraga renang sangat penting untuk
membantu atlet mencapai performa terbaik mereka. Dengan memahami
dan mendukung aspek Psikologis atlet,seperti Motivasi,Pengembangan
mental, mengurangi stress,dan hubungan peltih-atlet yang kuat, pelatih
dapat menciptakan lingkungan yang mendukung
pertumbuhan,pengembangan, dan keberhasiln atlet renang.

3.2. Saran
Berikut adalah beberapa saran untuk menerapkan pengaruh psikologi
dalam olahraga renang :
1. Mengelola sterss dan tekanan
2. Membangun hubungan atlet-pelatih
3. Membangun atlet memantau dan mengevaluasi kemajuan mereka

Berikut adalah beberapa saran yang bisa penulis kasih. Meskipun penulis
menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini, akan
tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu
penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan
penulis.

Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya.
Sehingga bisa terus menghasilkan penelitian dan karya tulis yang
bermanfaat bagi banyak orang.
DAFTAR PUSTAKA

Aliansyah, H. (2022). HUBUNGAN KECEMASAN, MOTIVASI, DAN SOCIAL SKILL


DENGAN KINERJA PELATIH RENANG. 4-8.
http://repository.upi.edu/82535/2/T_POR_1907067_Chapter1.pdf

Hoedaya, D. (2019). PANDUAN PELATIH RENANG DALAM BEBERAPA ASPEK


PSIKOLOGI PELATIHAN .
http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/
194507311973031-DANU_HOEDAYA/Makalah%2C_Renang_2007.pdf

Juriana. (2018). PENGETAHUAN PSIKOLOGI OLAHRAGA. jurnal ilmiah , 31-32.


file:///C:/Users/H.Sarjan/Downloads/6476-Article%20Text-11999-1-10-
20180329%20(1).pdf

(Puwaharjo, 2015)
Puwaharjo. (2015). MOTIVASI DALAM PSIKOLOGI OLAHRAGA. Makalah .
http://bnetpwj.blogspot.com/2015/11/motivasi-dalam-psikologi-olahraga.html

Anda mungkin juga menyukai