i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat yang telah di berikan kepada saya,
sehingga saya dapat menyusun makalah ini, mengenai aktivitas air, yaitu renang.
Makalah ini saya buat agar dapat dimengerti oleh saya sendiri dan orang lain. Apabila
terdapat kesalahan, mohobn berikan kritik dan saran yang bersifat membangun. Agar saya
bisa melakukan perbaikan dalam pembuatan makalah selanjutnya.
Akhir kata, mudah-mudahan makalah ini dapat memberi manfaat dalam kegiatan
belajar mengajar, khususnya di sekolahan. Sehingga dapat mempermudah dalam
proses belajar mengajar.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................3
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Untuk tujuan agar dapat menjelaskan masing masing gerakan dasar berdasarkan gaya
renang yang baik dan sempurna.
Agar memahami dan mengerti tentang apa manfaat renang dalam kehidupan manusia.
Pembahasan
Berikut ini akan dibahas tentang renang serta sejarah olah raga renang. Hal ini sangat
penting untuk melandasi pola pikir dan dijadikan semangat dalam mempelajari renang.
Tentunya sesuatu hal yang lebih diketahui akan lebih mudah dilakukan daripada tidak.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Namun seni ini yang menjadikan olah raga renang sangat diminati banyak orang,
namun perenang gaya ini sangat lambat dibanding dengan gaya bebas.
c. Gaya Kupu-kupu
Gaya ini sering dikenal juga dengan gaya lumba-lumba. Posisi gaya ini adalah
dada menghadap ke permukaan air. kedua lengan melakukan gerakan menekan ke
bawah dan ke arah luar dalam waktu yang bersamaan. Untuk kaki keduanya
melakukan tendangan air kebawah dan keatas layaknya seekor ikan lumba-lumba itu.
Dan teknik bernafas untuk gaya ini adalah dilakukan lewat mulut yang dilakukan pada
saat kepala berada diluar permukaan air.
Konon katanya para perenang mengatakan gaya kupu-kupu adalah teknik
renang yang paling sulit dan membutuhkan waktu yang lama untuk menguasainya.
Karena membutuhkan latihan untuk bisa melakukan gerakan yang sangat
terkoordinasi satu sama lain. Jadi kalau menguasai gaya ini maka akan mampu
menguasai pertandingan gaya bebas.
d. Gaya Punggung
Gaya punggung adalah berenang dengan posisi punggung menghadap ke
permukaan air. Gerakan kaki dan tangan serupa dengan gaya bebas, tetapi dengan
posisi tubuh telentang di permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian
digerakkan menuju pinggang seperti gerakan mengayuh. Mulut dan hidung berada di
luar air sehingga mudah mengambil atau membuang napas dengan mulut atau hidung.
Sewaktu berenang gaya punggung, posisi wajah berada di atas air sehingga
perenang hanya melihat atas dan tidak bisa melihat ke depan. Sewaktu berlomba,
perenang memperkirakan dinding tepi kolam dengan menghitung jumlah gerakan.
Berbeda dari sikap start perenang gaya bebas, gaya dada, atau gaya kupu-
kupu yang dilakukan di atas balok start, perenang gaya punggung sewaktu berlomba
melakukan start dari dalam kolam. Perenang menghadap ke dinding kolam dengan
kedua belah tangan memegang besi pegangan. Kedua lutut ditekuk di antara kedua
belah lengan, sementara kedua belah telapak kaki bertumpu di dinding kolam.
Gaya punggung adalah gaya berenang yang sudah dikenal sejak zaman kuno.
Pertama kali dipertandingkan di Olimpiade Paris 1900, gaya punggung merupakan
gaya renang tertua yang dipertandingkan setelah gaya bebas.
4
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kejadian yang membuat orang
celaka atau menderita kemalangan. Kecelakaan di air bisa diartikan sebagai kejadian yang
bisa membuat orang celaka ketika sedang berada di air.
Ada empat penyebab terjadinya kecelakaan di air. Perlu pengetahuan dan pemahaman
yang biak tentang penyebab kecelakaan di air terjadi. Hal ini dikarenakan aksi penanganan
atau penyelamatan harus disesuaikan dengan penyebab terjadinya kecelakaan. Berikut
adalah penyebab kecelakaan di air, yang dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemdikbud):
a. Tidak melakukan pemanasan sebelum berenang.
b. Tidak mematuhi peraturan yang berlaku di kolam renang atau laut.
c. Kurang atau tidak menguasai teknikk berenang dengan baik
d. Kelelahan akibat terlalu lama berenang.
Berikut adalah tiga cara memberi pertolongan pada orang yang mengalami kecelakaan di
air. Tiga cara ini hanya berlaku untuk korban yang masih sadar.
a. Memberi pelampung atau ban atau peralatan lain yang tersedia dan bisa mengapung.
Ikatkan tali yang kuat pada pelampung atau ban. Tali ini digunakan untuk menarik
korban tersebut.
b. Menolong secara langsung korban yang terlihat mengapung di atas permukaan air.
c. Apabila korban masih bisa bergerak, doronglah korban secara perlahan hingga ke
ujung kolam renang atau ke tempat yang lebih aman.
2.3 Penangananan Kegawat Daruratan di Air (Kram)
Untuk melakukan penanganan kram diperlukan satu prinsip utama, yaitu peregangan.
Peregangan dilakukan dengan meregangkan otot berlawanan dari arah kejang. Tambah
dengan pijatan pada otot yang kram untuk membantu pelemasan otot sehingga sirkulasi
oksigen, elektrolit dan zat metabolik menjadi lancar. Peregangan pada otot yang kram
dilakukan secara perlahan, jika terasa sakit maka jangan dikendurkan tapi pertahankan
posisi. Jika nyeri hilang, maka bisa ditambah lagi peregangannya hingga nyeri benar-
benar hilang.
Berikut beberapa langkah-langkah penanganan kram saat berenang :
a. Bersikap tenang dan jangan berusaha ke tepi.
b. Tarik napas dalam dan tahan.
c. Lakukan peregangan dan pemijitan pada otot yang kram.
d. Jangan lakukan gerakan apapun kecuali peregangan (walaupun badan kita tenggelam).
e. Tarik napas lagi, kemudian lakukan peregangan lagi.
5
f. Ulangi sampai nyeri reda.
g. Setelah reda barulah berenang ke tepi, usahakan tidak menggerakkan/menggunakan
otot yang sebelumnya terkena kram.
h. Setelah di tepi lakukan kembali peregangan sampai otot terasa nyaman.
Untuk mencegah terjadinya kram pada saat berenang, lakukan beberapa hal berikut ini:
Lakukan pemanasan dan peregangan sebelum memulai olahraga.
Tidur dengan cukup.
Cukup minum sebelum, saat, dan setelah olahraga, jika perlu yang mengandung
elektrolit.
2.4 Kesimpulan
Renang adalah salah satu olah raga yang sangat kaya akan manfaat dalam diri dan tubuh
manusia kesehatan jasmani dan fisik membuat para perenang menjadi lebih sehat jantung,
paru-paru dan pernafasan.
Renang adalah olah raga yang seharusnya dikembang dan digaungkan lagi. Minimal
sebagai antisipasi jika terjadi yang tidak diinginkan seperti banjir, atau tenggelam.
6
BAB III
PENUTUP
Dalam penutup ini makalah renang akan menjelaskan ringkasan pembahasan menjadi
bagian yang sedikit dan singkat. Sehingga siapa saja yang membaca makalah ini akan mudah
mengingat pembahasannya maupun mengingat gerakannya.