Proposal Ini Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memenuhi Nilai
Mata Kuliah Seminar Persiapan Skripsi
DAFTAR ISI...........................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................2
A. Latar Belakang...........................................................................................2
B. Identifikasi Masalah...................................................................................4
C. Pembatasan Masalah..................................................................................4
D. Perumusan Masalah...................................................................................5
E. Kegunaan Penelitian ................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................37
1
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan olahraga di Indonesia bisa dikatakan mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari tingginya minat
masyarakat untuk mengubah pola hidup menjadi lebih sehat, selain itu beberapa
sehingga menambah daya tarik masyarakat untuk terus berolahraga. Olahraga juga
mengalami perkembangan dari segi prestasi yang diraih, baik dari kancah nasional
kancah nasional maupun internasional, salah salah satu cabang olahraga yang
Atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang cukup tua yang telah
ada di dunia yang sudah dilakukan sejak zaman kerajaan-kerajaan kuno sampai
sekarang. Bahkan dapat dikatakan sejak adanya manusia di muka bumi ini atletik
sudah dilaksanakan dan dilakukan oleh manusia. Hal tersebut dikarenakan setiap
gerakan manusia mencakup gerakan dalam atletik seperti lari, jalan, lompat dan
lempar yang merupakan pengaplikasian dari gerak dasar pada manusia dalam
olahraga merupakan gerak dasar yang berasal dari gerakan atletik. Maka dari itu
salah satunya adalah lompat jauh. Secara umum rangkaian gerak lompat jauh
dibagi dalam empat tahap yaitu: awalan, tolakan, melayang dan mendarat. Awalan
dilanjutkan dengan tolakan yang kuat dan tinggi, melayang di udara dan mendarat
yang sempurna.
memiliki teknik yang sangat baik. Maka dari itu sangat diperlukan metode metode
latihan yang dapat mendukung dan memperbaiki teknik para pelompat. Dengan
Teknik yang dimaksud adalah teknik dalam lompat jauh khususnya pada
saat melakukan tolakan. Pada melakukan tolakan pelompat harus membawa beban
tubuhnya dari kecepatan horizontal ke vertical dengan cepat dan kuat. Sehingga
Untuk dapat melakukan teknik tolakan yang baik maka harus melakukan
metode metode latihan yang tepat. Metode latihan tersebut seperti latihan
hopping, triple take-off dan lain lain. Dengan melaksanakan beberapa metode
latihan tersebut maka diharapkan dapat memperbaiki teknik dari para pelompat
Salah satu pembinaan atlet lompat jauh terdapat pada KOP Atletik
Universitas Negeri Jakarta yang memiliki beberapa atlet yang dibinanya. Dari
sejumlah atlet tersebut masih banyak yang belum dapat memanfaatkan momentum
4
pada saat melakukan tolakan sehingga hasil lompatannya kurang maksimal. Selain
itu sudut tolakannya masih terlalu rendah sehingga belum maksimal dalam
bermaksud untuk meneliti tentang indeks massa tubuh dan panjang tungkai untuk
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang
3. Dengan metode latihan yang tepat maka atlet lompat jauh dapat
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, untuk menghindari
meluasnya masalah penelitian ini, maka masalah penelitian ini dibatasi pada
Perbandingan Metode Latihan Hopping Dan Triple Take off Terhadap Hasil
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan
Perbandingan Metode Latihan Hopping Dan Triple Take off Terhadap Hasil
E. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai:
1. Jawaban atas pertanyaan yang ada dalam penelitian yang akan dilakukan,
Triple Take off Terhadap Hasil Lompat Jauh Pada Mahasiswa Kop Atletik
latihan.
A. Deskripsi Konseptual
1. Hakikat Lompat Jauh
a. Pengertian Lompat Jauh
Lompat jauh merupakan salah satu nomor atletik yang dilakukan
menggunakan salah satu kaki yang kuat sebagai tumpuannya (Azhari et al.,
yang baik. Maka untuk dapat mencapai jarak lompatan itu dengan jauh,
titik yang lain yang lebih jauh dan tinggi dengan ancang-ancang lari cepat atau
lambat dengan menumpu satu kaki dan mendarat dengan kaki atau anggota
atletik yang populer dan paling sering dilombakan dalam kompetisi kelas
akan kemampuan daya gerak yang dilakukan dari satu tempat ke tempat
lainnya.
Nomor-nomor lompat dalam atletik meliputi anatra lain: lompat jauh, lompat
jangkit, lompat tinggi, dan lompat galah. Tujuan melakukan lompatan adalah
6
7
(lompat jauh dan lompat jangkit) dan memindahkan jarak vertikal titik berat
mengangkat kedua kaki ke depan atas dalam upaya membawa titik berat
melalui tolakan satu kaki untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya (Aziz & Yudi,
2019).
jauhnya yang merupakan hasil dari kecepatan horizontal yang dibuat sewaktu
awalan ,dengan daya vertikal yang dihasilkan oleh kekuatan (Azhari et al.,
2017). Lompat jauh adalah gerak berpindah dari satu tempat ketempat
Lompat jauh adalah salah satu nomor lompat dari cabang olahraga
di bak lompat sejauh-jauhnya. Sebagai salah satu nomor lompat, unsur lompat
keterampilan gerak berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya dengan satu
kaki tolakan ke depan dan atas dalam usaha mempertahankan titik tubuh
selama mungkin di udara untuk mencapai jarak terjauh dan mendarat dengan
kaki atau anggota tubuh lain. Lompat jauh dalam pelaksanaan mempunyai tiga
1) Gaya Jongkok
berjalan.
3) Gaya Menggantung
ke atas di samping telinga kedua kaki hamper rapat di belakang badan, (2)
2018).
Sumber:https://4.bp.blogspot.com/ledSmjRRj1s/VzWIPeP_zbI/AAAPY/k
(Shandi, 2019) menjelaskan bahwa unsur pokok dalam lompat jauh adalah
sebagai berikut:
melakukan tolakan.
Setelah itu menciptakan sudut tolakan yang baik untuk mendapatkan gerakan
mengangkat kaki ke atas dan ke depan dalam upaya membawa titik berat
10
badan selama mungkin di udara. Unsur utama dari olahraga lompat jauh
adalah terdiri dari gerakan lari dengan awalan, gerakan bertolak, gerakan
terputus-putus.
melakukan tolakan yang kuat ke atas dengan satu kaki untuk meraih
lompatan. Untuk itu kondisi fisik dan teknik yang memadai perlu dimiliki oleh
kekuatan kaki tolak dan koordinasi gerakan serta waktu pendaratan. Melompat
dalam lompat jauh sebenarnya adalah perwujudan dari gabungan gerakan lari
dan menolak. Jadi hasil lompat akan jauh jika larinya cepat dan tolakan yang
dibuat pada balok tumpuan dilakukan dengan kuat. Oleh karena itu untuk
dapat mencapai hasil lompatan yang baik, maka seorang atlet lompat jauh
dituntut untuk melakukan suatu gerakan lari awalan dengan cepat dan langkah
yang benar agar dapat bertolak dengan kuat pada balok tolakan. Fase-fase atau
rangkaian lompat jauh terbagi dalam beberapa fase awalan, tolakan, melayang
Tiga teknik melayang dapat digunakan: teknik sailing, hang, dan walking
in the air.
pendaratan.
Lompat Jauh adalah salah satu nomor pada cabang atletik yang menuntut
oleh empat unsur gerakan, yaitu kecepatan lari, awalan, kekuatan kaki
tumpuan, dan koordinasi waktu melayang di udara dan mendarat dengan baik
di bak lompat jauh. Keempat unsur tersebut merupakan urutan gerak yang
pada otot kaki pada saat melakukan tolakan, koordinasi, dan kelentukan pada
12
saat melayang di udara serta melakukan pendaratan yang baik di bak pasir.
untuk mendapatkan kecepatan vertical yang optimal. Hal ini sangat berkaitan
dengan hukum Newton III. yaitu aksi dan reaksi dengan aksi yang besar,
maka secara langsung akan menghasilkan reaksi yang besar pula. Untuk
mendapatkan aksi yang besar diperlukan power pada otot tungkai melalui
satu pola rangkaian gerakan lompat yang dilakukan dengan cepat, tepat, dan
Rangkaian gerakan tersebut harus tetap konsisten dan lancar, jangan sampai
terjadi adanya perubahan atau gangguan gerak, terutama pada saat menjelang
kaki tumpu melakukan tolakan pada papan tumpu. Pada saat seorang
pelompat melakukan tolakan pada papan tumpu dan melayang di udara, maka
pelompat dipengaruhi oleh kekuatan gravitasi bumi. Oleh karena itu, seorang
tungkai dan lengan ke arah ayunan tungkai. Semakin kuat tolakan pelompat,
Faktor atau komponen tolakan yang tepat pada papan tumpu, dalam
tolakan yang sangat kuat dan gerakan ini harus memiliki koordinasi mata dan
kaki yang baik, walaupun sebetulnya seorang pelompat harus sudah otomatis
untuk melakukan tolakan pada papan tumpu dengan tepat. Ada dua faktor
yaitu kecepatan horizontal pada saat melakukan lari awalan dan kecepatan
vertikal yang diperoleh dari kekuatan tolakan (Ridwan & Sumanto, 2017).
Kecepatan horizontal yang lebih besar, akan menghasilkan jarak yang lebih
uraian unsur-unsur dasar atau teknik dasar pada lompat jauh secara umum
sebagai berikut:
1) Awalan
Awalan adalah gerakan permulaan dalam bentuk lari untuk mendapatkan
kecepatan pada saat akan melakukan tolakan atau lompatan (Deswantara &
lompatan harus selalu bertumpu pada papan tolakan dan menggunakan kaki
terkuat.
14
papan tolakan
Beberapa hal yang patut diperhatikan dalam latihan awalan pada sebelum
b) Dalam keadaan lari pelompat harus bisa mengontrol posisi tubuhnya agar
Pada gerak awalan pada lompat jauh sangat menentukan hasil yang
akan dicapai, maka pada saat melakukan awalan sebagai gerak linier, untuk
15
dilakukan seefektif mungkin. Gerakan ini dibagi menjadi tiga fase (tahap),
yaitu sikap berjalan, start untuk memulai lari sprint dan fase kedua
dengan gerak kaki untuk menghasilkan ketepatan kaki pada saat melakukan
saat melakukan awalan terdapat tiga fase gerakan, fase pertama seorang
2) Tolakan
Tolakan adalah perubahan atau pemindahan gerakan dari gerakan
a. Ayunan paha kaki yang tidak digunakan untuk menumpu secara cepat ke
b. Luruskan sedikit mata kaki, lutut, dan pinggang pada waktu melakukan
tolakan.
selurus-lurusnya.
merendahkan pangkal paha atau panggul kaki menekuk di lutut dan paha.
Maksudnya, tidak dapat melompat dengan kaki yang lurus. Pelompat harus
yang maksimal dan kaki tolakan harus kuat dan cepat. Kesalahan yang sering
hukum Newton III, dimana besarnya aksi sama dengan besarnmya reaksi
gerak parabola, maka seorang pelompat akan leluasa untuk membuat gaya-
gaya lompatan, karena gerak parabola dipengaruhi oleh gravitasi bumi, apa
17
bila gerak parabola tidak optimal maka sulit membuat gaya lompatan,
telapak kaki bagian belakang di papan tumpu, (2) telapak kaki, dan (3) ujung
menempatkan kaki pada papan tumpu dengan tepat, (2) menggabungkan dan
menjadi lebih tinggi dan jauh seperti koordinasi antara tungkai dan lengan,
konsentrasi pada mata pada papan tumpu, (3) kecepatan horizontal tidak
keseimbangan berlari dan tolakan (Kristina, 2018). Oleh karena itu, kaki pada
papan tumpu harus kuat, cepat, dan tepat. Ketepatan tumpuan menjadi faktor
utama bagi seorang pelompat jauh. Teknik tumpuan yang benar akan dapat
kekuatan kaki tumpu pada saat tolakan di papan tolakan dibantu dengan
teknik yang benar dengan hasil yang sempurna. Untuk menghasilkan satu
pola gerakan dengan cepat dan tepat di atas papan tumpuan, tumpuan pada
lompat jauh dilakukan dengan waktu yang sangat cepat. Seorang pelompat
Beberapa hal yang patut diperhatikan dalam latihan tolakan pada cabang
tolakan.
19
b) Pusat gaya berat si pelompat harus langsung jatuh di atas papan lompat
begitu kaki yang akan menolak menyentuh papan, dan sekali lagi pada
pada papan, dan dianggap gerakan yang sangat baik , gerakan ini tepat karena
check mark dan tempo lari sesuai dengan frekuensi yang di tentukan. Sehingga
terlalu jauh dari papan, dan ini dianggap tidak sah. Gerakan ini terjadi karena
21
kesalahan pada check mark atau tempo lari yang tidak stabil mengakibatkan
gerakan terlalu jauh kedepan pada papan tolakan dan mengakibatkan tolakan tidak
sah.
3) Melayang di udara
Sasaran pokok dari teknik melayang di udara adalah
dikembangkan beberapa gaya dalam teknik melayang pada lompat jauh yaitu
gaya jalan di udara, gaya menggantung, dan gaya jongkok (Slamet et al.,
2015).
semakin kuat tumpuan akan semakin tinggi gerak vertical, maka akan
berbeda dengan nomor lompat tinggi, kalau nomor lompat tinggi sudut
antara kecepatan horizontal, kekuatan tumpuan, dan sudut tumpuan pada saat
mendasar pada lompat jauh sangat ditentukan pada saat pelompat masih
berhubungan dengan tanah, yaitu awalan dan tolakan. Gerakan ini harus
4) Mendarat
Gerakan mendarat di bak pasir pada nomor lompat jauh
Gerakan pendaratan pada lompat jauh akhir dari suatu rangkaian gerak
tubuh dengan sikap jongkok kedua kaki sejajar menyentuh pasir sejauh
mungkin ke depan pusat gaya berat badan dari pelompat dan dibantu oleh
lentur, dengan posisi kedua kaki ditekuk dan usahakan pendaratan dilakukan
dari ujung kaki dengan cara mengeper (bounding) dengan kedua kaki dibuka
sejajar bahu. Hindari melakukan pendaratan dengan satu kaki atau dengan
lengan diayunkan kedepan pada saat kaki menyentuh pasir. Titik berat badan akan
melampaui titik pendaratan kaki di pasir. Para atlet tidak boleh terburu-buru
ketika berada di udara. Jika atlet mendarat terlalu awal, kakinya akan terjatuh,
Gerakan ini menyebabkan reaksi dengan tubuh bagian bawah, batang kaki,
dan bola kaki menjulur ke depan tumit menyentuh pasir dan harus menekuk lutut
24
2. Hakikat Latihan
Latihan adalah suatu bentuk aktivitas untuk meningkatkan ketrampilan
Seperti, susunan materi latihan dalam satu kali tatap muka pada umumnya
(warming up), (3) latihan inti, (4) latihan tambahan (suplemen), dan (5)
menurut Martin dalam Nossek (1982) yang dikutip oleh Sukadiyanto (2011:
aturan pelaksanaan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai.
ditentukan (Bompa, 1994: 4). Menurut Dikdik Zafar Sidik, dkk (2007: 1)
atas, dapat disimpulkan bahwa latihan adalah suatu bentuk aktivitas olahraga
Menurut (Bompa, 1994: 33) ada beberapa prinsip dari latihan agar
maksimal dalam mencapai target yang diinginkan, selain itu diskusi dan
secara umum merupakan salah satu dasar tuntutan yang penting untuk
penguasaan teknik.
c. Prinsip spesialisasi
berbeda-beda, maka dari pada itu sangat penting prinsip individualisasi ini
e. Prinsip variasi
jenuh.
yang akan di ikuti dan sesuai dengan frekuensi, intensitas, time, tipe.
a. Keturunan
b. Kematangan
26
27
c. Gizi
sehari semalam.
e. Tingkat kebugaran
Atlet yang tidak bugar akan mudah lelah dalam menerima beban latihan,
f. Pengaruh lingkungan
h. Motivasi
a. Volume
28
b. Intensitas
c. Densitas
d. Kompleksitas
e. Frekuensi
3. Hakikat Hopping
Gambaran umum hopping adalah melompat ke depan seperti skipping di
mana kedua tungkai berada di udara dan salah satu darinya diangkat melangkah ke
depan. Latihan ini akan menguatkan otot tungkai dan otot kaki yang nantinya
meningkatkan ketinggian serta jarak lompatan Setelah posisi tubuh siap, ambi
dua langkah ke depan, mulai dengan tungkai kanan diangkat maju seperti
kaki dan kaki kanan berperan menjadi kaki ayun. Saat tungkai kanan berada
diudara, tungkai kiri harus dalam keadaan lurus. Setelah itu mendarat dengan kaki
29
tumpu yaitu tungkai kiri. Jika kaki kanan melangkah, maka tangan ayun berada di kiri
demikian sebaliknya. Pada tahap ini posisi kepala, dagu, dan leher diayun ke
belakang dan ke depan. Pada tahap ini pisisi vertebra juga lurus. Lihat gambar berikut:
30
langkah secara horizontal kegerakan vertical yang dilakukan secara cepat. Dimana
sebalumnya atlet lompat jauh sudah mempersiapkan diri untuk melakukan tolakan
B. Kerangka Berfikir
di udara dan pendaratan. Sehingga dibutuhkan teknik yang sangat kompleks untuk
kemampuan lompat jauh. Salah satu metode latihan untuk mendukung dan
memperbaiki tolakan yang menjadi salah satu rangkaian dari lompat jauh adalah
selayaknya take off secara berkelanjutan dengan menolak dan mendarat dengan
kaki yang berbeda sehingga setiap gerakannya dapat dilakukan dengan kaki yang
berlawanan. Sedangkan pada triple take off pelompat melakukan take off dengan
diawali dengan 3 langkah sebagai awalannya, yang dilanjutkan dengan take off
dan dilakukan secara berkelanjutan. Namun pada triple take off kaki yang
perbandingan antara Metode Latihan Hopping Dan Triple Take off Terhadap Hasil
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan penjelasan teori-teori di atas maka dapat dirumuskan
hipotesis
Dan Triple Take off Terhadap Hasil Lompat Jauh Pada Mahasiswa Kop Atletik
A. Tujuan penelitian
Dalam penelitian ini tujuan yang akan di capai adalah untuk
off Terhadap Hasil Lompat Jauh Pada Mahasiswa Kop Atletik Universitas
Negeri Jakarta
Atletik Rawamangun.
C. Metode Penelitian
Metode penelitian ini adalah eksperimen semu, penelitian ini adalah
penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari sesuatu
hoping dan triple take off. Sebelum diberikan perlakuan dilakukan pretest untuk
mengetahui kemampuan lompat jauh awal atlet sebelum diberi latihan, setelah itu
diberi perlakuan sebanyak 16 kali sesuai panduan metode latihan hoping dan
33
34
triple take off, kemudian dilakukan posttest untuk mengetahui apakah ada
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Pada penelitian
siapa saja subjek dari populasi yang memenuhi kriteria akan dijadikan
berikut:
2022
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk
melakukan beberapa tes atau pengukuran. Beberapa tes atau pengukuran yang
dst
mendapatkan data yang valid yaitu melakukan pengukuran hasil lompat jauh
2. Mencari Thitung
36
Thitung =
= Jumlah pengurangan antara data tes awal dikurang data tes akhir
N = Jumlah Sampel
K = Jumlah Koefesien
harus lebih besar dari Ttabel. Untuk mencari Ttabel dirumuskan dengan :
Ttabel =n–k
sebesar a = 0,05. Maka, hasil signifikansi harus lebih kecil dari derajat
koefesien
H. Hipotesis Statistika
Pada penelitian ini terdapat beberapa hipotesis yang disajikan dalam
𝐻0 : ρy1 = 0
𝐻1: ρy1 ≠ 0
Keterangan:
37
DAFTAR PUSTAKA
Lompat Jauh Gaya Berjalan Diudara Pada Siswa Kelas X Sma Negeri 11
Banda Aceh. Jurnal Penjaskesrek, I(2), 23–31.
Ridwan, M., & Sumanto, A. (2017). Daya Ledak Otot Tungkai, Kecepatan Dan
Kelentukan Dengan Kemampuan Lompat Jauh. Jurnal Performa
Olahraga, 2(01), 69–81. https://doi.org/10.24036/jpo67019
Shandi, S. A. (2019). Analisis Gerak Motorik Kasar Pada Permainan Lompat Tali
Terhadap Prestasi Siswa Putra Dalam Lompat Jauh Pada Kelas Viii Smp
Negeri 2 Palibelo. Jurnal Ilmu Keolahragaan, 17(2), 46.
https://doi.org/10.24114/jik.v17i2.12301
Slamet, Mandan, A., Juita, A., & Sinurat, R. (2015). Kontribusi Explosive Power
Otot Tungkai Terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok Pada
Mahasiswa Putra Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Semester II
Universitas Riau. Primary: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2(2),
72. https://doi.org/10.33578/jpfkip.v2i2.2820
Taufik. (2020). ANALISIS PHYSICAL FITNESS TERHADAP KEMAMPUAN
LOMPAT JAUH PADA SISWA SMA DI KABUPATEN BARRU.
STKIP Muhammadiyah, 3.